• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah sebuah protokol cisco yang berjalan pada router merek cisco dan beberapa swtich merek cisco. EIGRP merupakan classless routing protocol yang menggunakan konsep dari sebuah autonomous system untuk menggambarkan sebuah set dari

router berdekatan yang berjalan menggunakan routing protocol yang sama dan

berbagi informasi routing, termasuk juga subnet mask yang ada di dalam pembaruan rute. Hal ini sangat penting karena dengan penyebaran informasi subnet, protokol ini dapat membuat kita menggunakan VLSM dan membuat

summarization atau peringkasan yang termasuk ke dalam desain dari jaringan

EIGRP.

EIGRP terkadang di referensikan sebagai hybrid routing protocol atau

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dari distance-vector protocol dan link state protocol. Sebagai contoh, EIGRP tidak mengirimkan paket link-state seperti OSPF, tetapi mengirimkan pembaruan distance-vector tradisional yang berisikan informasi tentang jaringan ditambah dengan cost untuk menuju tujuan dari perspektif router yang mengirimkan pembaruan.

EIGRP memiliki karakteristik link-state yang juga menyinkronkan topologi jaringan di antara tetangga saat startup dan kemudian mengirimkan pembaruan spesifik hanya pada saat perubahan topologi terjadi (bounded updates). Fitur ini merupakan perkembangan besar dibandingkan dengan RIP dan menjadi alasan yang besar untuk menggunakan EIGRP untuk jaringan yang sangat besar.

EIGRP memiliki default hop count sebanyak 100, dengan nilai maksimal 255. Namun tidak seperti RIP, EIGRP tidak mengandalkan hop count seperti RIP. Pada protokol EIGRP, hop count mengacu kepada berapa banyak router yang dapat dilewati paket pembaruan EIGRP sebelum dibuang, sehingga membatasi ukuran dari autonomous system.

Protokol EIGRP memiliki beberapa fitur yang membuatnya lebih mencolok dibandingkan routing protocol lainnya. Seperti mendukung IPv4 dan IPv6, dianggap sebagai classless, mendukung VLSM/CIDR, mendukung summaries dan discontiguous network, mendukung neighbor discovery yang efisien, berkomunikasi menggunakan reliable transport protocol (RTP), menggunakan algoritma diffusing update algorithm (DUAL), mengurangi penggunaan

bandwidth dengan bounded update, dan tanpa broadcast.

Sebelum router EIGRP dapat bertukar rute dengan satu sama lain, mereka harus menjadi tetangga (neighbor) terlebih dahulu, dan terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi sebelum ini terjadi seperti yang digambarkan pada gambar 2.14.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.14 EIGRP neighbor discovery

(sumber: Lammle, 2016)

Ada 3 hal akan saling ditukarkan dengan tetangga yang secara langsung terhubung, yaitu Hello atau ACK received, AS number match, dan identical

metric (K value).

Link-state protocol biasanya menggunakan pesan Hello untuk membangun

hubungan tetangga, karena mereka biasanya tidak mengirimkan pembaruan rute periodik namun masih tetap membutuhkan pertolongan tetangga untuk mengetahui kapan link baru datang dan link lama mati. Selain itu juga karena

Hello juga digunakan untuk menjaga hubungan tetangga, dengan demikian router EIGRP juga harus secara terus menerus menerima pesan Hello dari

tetangga mereka.

Router EIGRP yang merupakan anggota dari AS yang berbeda tidak secara

otomatis berbagi routing information sehingga tidak menjadi tetangga dengan

router dari AS lain. Faktor ini sangat membantu dalam mengoperasikan EIGRP

di jaringan besar karena mengurangi jumlahinformasi rute yang tersebar lewat AS tertentu. Sebagai hasilnya, hal ini juga berarti manual redistribution juga terkadang diperlukan di antara AS. Karena metric memainkan peran besar dalam pemilihan antara 5 faktor untuk dievaluasi ketika memilih rute yang terbaik, ini penting untuk semua tetangga EIGRP setuju bagaimana sebuah rute spesifik dipilih. Hal ini sangat penting karena kalkulasi dari satu router bergantung pada kalkulasi dari tetangganya.

Hello di antara router EIGRP di atur ke 5 detik secara default. Timer lain

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menentukan jumlah waktu sebuah router bersedia untuk menunggu mendapatkan pesan hello dari tetangga sebelum tetangga tersebut dinyatakan mati. Setelah tetangga dinyatakan mati, tetangga tersebut dihilangkan dari

neighbor table dan seluruh router yang bergantung pada router mati tersebut

harus melakukan perhitungan ulang. Menariknya, konfigurasi hold timer tidak menentukan seberapa lama router dapat menunggu sebelum menyatakan tetangganya mati. Hal ini berarti bahwa hold timer pada router tetangga tidak harus sama karena mereka hanya dapat memberitahukan kepada yang lain seberapa lama harus menunggu.

Router EIGRP mengirimkan seluruh informasinya hanya ketika router

masih mencari tetangga baru dan membentuk hubungan atau adjacency dengan cara bertukar paket Hello. Ketika hal ini terjadi, kedua tetangga mengiklankan seluruh informasi dari satu ke lainnya. Setelah setiap router telah mengetahui rute tetangganya, hanya perubahan pada routing table yang akan disebarkan.

Pada setiap sesi EIGRP yang berjalan pada sebuah router, sebuah neighbor

table (tabel tetangga) terbuat. Tabel ini menyimpan informasi tentang semua router tetangga yang terhubung langsung dengan router dan telah dikenali.

Setiap IP address router tetangga, interval hold time, smooth round-trip timer (SRTT), dan baris informasi semuanya disimpan di dalam tabel ini. Tabel ini merupakan referensi penting yang digunakan untuk menetapkan bahwa perubahan topologi telah terjadi dan perlu diketahui oleh router tetangga.

Di dalam informasi topologi EIGRP terdapat subnet number, subnet mask, dan komponen dari kumpulan parameter alat ukur EIGRP. Setiap router kemudian melakukan perhitungan integer metric untuk setiap rute menggunakan nilai individual dari EIGRP metric component yang ada di EIGRP topology database. Secara default, EIGRP hanya menggunakan

bandwidth dan delay ketika menghitung metric. Secara opsional, perhitungan

juga dapat termasuk interface load dan interface reliability, meskipun hal tersebut tidak direkomendasikan. (Lammle, 2016)

EIGRP menghitung metric untuk setiap rute yang tersedia dengan cara memasukkan nilai dari composite metric ke dalam rumus. Jika keputusan telah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dibuat hanya untuk menggunakan default parameter dari bandwidth dan delay, maka rumusnya adalah sebagai berikut :

Pada rumus ini, istilah least-bandwidth mewakilkan link dengan bandwidth terkecil di dalam rute, menggunakan satuan kilobits per second. Sebagai contoh, jika link terlambat pada sebuah rute adalah 10-Mbps ethernet link, maka bagian pertama dari rumus adalah 107/104, karena 10Mbps sama dengan 10000 kbps, atau 104 kbps. Nilai kumulatif delay yang digunakan oleh rumus adalah jumlah dari seluruh nilai delay untuk semua link di dalam rute, dengan satuan tens of

microseconds. Jadi, semua delay ditambahkan output interface, kemudian

dibagi dengan 10, lalu nilai yang dihasilkan dimasukkan ke dalam rumus. (Wallace, 2015)

Dokumen terkait