Emulated Virtual Environment - New Generation (EVE-NG) adalah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memodelkan berbagai topologi jaringan termasuk router, switch, perangkat keamanan, workstation dan server. Emulator ini memiliki dukungan luas untuk sejumlah besar peralatan dari berbagai vendor, seperti Cisco, Juniper, HP, Checkpoint, Aruba, Alcatel. Jumlah unit peralatan yang bisa dimulai hanya dibatasi oleh kemampuan perangkat keras komputer tempat emulator dibuka.
Keuntungan utama dari EVE-NG adalah dukungan peralatan Cisco yang luas. Di emulator ini Anda dapat menambahkan image Cisco IOL, gambar dari VIRL (vIOS-L2 dan vIOS-L3), ASA Firewall, Cisco IPS, XRv dan CSR1000v, Dynamips dari GNS3, Cisco vWLC, vWSA dan Cisco IOU. Emulator ini hampir dapat mengimplementasikan dukungan penuh untuk tingkat switching L2 dengan keterbatasan yang tidak signifikan. EVE-NGmemiliki tuntutan yang rendah terhadap sumber daya perangkat keras komputer yang menjalankannya. Proyek ini mengimplementasikan antarmuka grafis sepenuhnya untuk membuat topologi yang serupa dengan GNS3, memiliki dukungan untuk gambar Microsoft Visio dan memiliki optimasi memori menggunakan UKSM (Ultra
Kernel Samepage Merging). (Katuntsov, Kultan, & Makhovikov, 2017)
2.17 Metode Simulasi
Simulasi komputer meniru pengoperasian sistem dan proses internal, biasanya dari waktu ke waktu, dan secara rinci tepat untuk menarik kesimpulan tentang perilaku sistem. Model simulasi yang dibuat menggunakan perangkat lunak yang dirancang untuk mewakili komponen sistem umum, dan mencatat bagaimana mereka berperilaku dari waktu ke waktu. Model simulasi digunakan untuk berbagai keperluan seperti dalam desain sistem, dalam pengembangan kebijakan sistem operasi, dan dalam penelitian untuk mengembangkan pemahaman sistem. Para pengguna model ini, para pembuat keputusan menggunakan informasi yang diperoleh dari hasil model ini, dan individu yang terkena keputusan berdasarkan model ini semua benar peduli dengan apakah model dan hasilnya adalah 'benar' untuk penggunaannya. (Sargent, 2011)
Terdapat 8 (delapan) tahapan simulasi, diantaranya : (Sajjad A. Madani, Kazmi, & Mahlknecht, 2010)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Problem Formulation
Proses simulasi dimulai dengan masalah praktis yang memerlukan pemecahan atau pemahaman. Sebagai contoh sebuah perusahaan kargo ingin mencoba untuk mengembangkan strategi baru untuk pengiriman truk, contoh lain yaitu astronom mencoba memahami bagaimana sebuah nebula terbentuk. Pada tahap ini kita harus memahami perilaku dari sistem, mengatur operasi sistem sebagai objek untuk percobaan. Maka kita perlu menganalisa berbagai solusi dengan menyelidiki hasil sebelumnya dengan masalah yang sama. Solusi yang paling diterima yang harus dipilih.
2. Conceptual Model
Langkah ini terdiri dari deskripsi tingkat tinggi dari struktur dan perilaku sebuah sistem dan mengidentifikasi semua benda dengan atribut dan interface mereka. Kita juga harus menentukan variabel statenya, bagaimana cara variabel tersebut saling terkait, dan mana yang penting untuk penelitian. Pada tahap ini, dinyatakan aspek-aspek kunci dari requierement. Selama definisi model konseptual, kita perlu mengungkapkan fitur yang penting. Kita juga harus mendokumentasikan informasi non-fungsional, misalnya seperti perubahan pada masa yang akan datang, perilaku intuitive atau non-formal, dan hubungan dengan lingkungan.
3. Collection of Input Data
Pada tahap ini kita mempelajari sistem untuk mendapatkan data input dan output. Untuk melakukannya kita harus mengumpulkan dan mengamati atribut yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Ketika entitas sistem yang dipelajari, maka dicoba mengaitkannya dengan waktu. Isu penting lainnya pada tahap ini adalah pemilihan ukuran sampel yang valid secara statistik dan format data yang dapat diproses dengan komputer. Kita harus memutuskan atribut mana yang stokastik dan deterministik. Dalam beberapa kasus, tidak ada sumber data yang dapat dikumpulkan (misalnya pada sistem yang belum ada). Dalam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kasus tersebut kita perlu mencoba untuk mendapatkan set data dari sistem yang ada (jika tersedia). Pilihan lain yaitu dengan menggunakan pendekatan stokastik untuk menyediakan data yang diperlukan melalui generasi nomor acak.
4. Modelling
Pada tahap pemodelan, kita harus membangun representasi yang rinci dari sistem berdasarkan model konseptual dan input/output data yang dikumpulkan. Model ini dibangun dengan mendefinisikan objek, atribut, dan metode menggunakan paradigma yang dipilih. Pada tahap ini spesifikasi model dibuat, termasuk set persamaan yang mendefinisikan perilaku dan struktur. Setelah menyelesaikan definisi ini, kita harus membangun struktur awal model (mungkin berkaitan sistem dan metrik kerja).
5. Simulation
Pada tahap simulasi, kita harus memilih mekanisme untuk menerapkan model (dalam banyak kasus menggunakan komputer dan bahasa pemrograman dan alat-alat yang memadai), dan model simulasi yang dibangun. Selama langkah ini, mungkin perlu untuk mendefinisikan algoritma simulasi dan menerjemahkannya ke dalam program komputer.
6. Verification and Validation
Pada tahap sebelumnya, tiga model yang berbeda yang dibangun yaitu model konseptual (spesifikasi), sistem model (desain), dan model simulasi (executable program). Kita perlu memverifikasi dan memvalidasi model ini. Verifikasi terkait dengan konsistensi internal antara tiga model terkait model telah diterapkan dengan benar. Validasi difokuskan pada korespondensi antara model dan realitas terkait hasil simulasi yang konsisten dengan sistem yang dianalisis, membangun model yang tepat berdasarkan hasil yang diperoleh selama tahap ini. 7. Experimentation
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kita harus menjalankan model simulasi, menyusul tujuan yang dinyatakan pada model konseptual. Selama fase ini kita harus mengevaluasi output dari simulator menggunakan korelasi statistik untuk menentukan tingkat presisi untuk metrik kerja. Fase ini dimulai dengan desain eksperimen, menggunakan teknik yang berbeda. Beberapa teknik ini meliputi analisis sensitivitas, optimasi, dan seleksi (dibandingkan dengan sistem alternatif).
8. Output Analysis
Pada tahap analisis output, output simulasi dianalisis untuk memahami perilaku sistem. Output ini digunakan untuk mendapatkan tanggapan tentang perilaku sistem yang asli. Pada tahap ini, alat visualisasi dapat digunakan untuk membantu proses tersebut. Tujuan dari visualisasi adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam sistem real sedang diselidiki dan untuk membantu dalam mengeksplorasi set besar data numerik yang dihasilkan oleh simulasi.
45
Penelitian ini memerlukan data-data yang digunakan untuk mendukung nilai kebenaran dari pembahasan yang dilakukan oleh penulis. Oleh karena itu dibutuhkan metodologi untuk pengumpulan data dan metodologi untuk simulasi dalam penulisan skripsi ini. Ada dua jenis sumber data yang ada dalam skripsi ini yaitu :
3.1.1 Data Primer
Data primer dalam tugas akhir ini diperoleh dari hasil simulasi berdasarkan enam skenario yang telah dirancang dan dilakukan di EVE-NG. Setelah data dari emulator telah dihasilkan, penulis akan mengevaluasi data tersebut. Kemudian data akan dirangkum agar dapat hasilnya dapat dibandingkan.
3.1.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam tugas akhir ini diperoleh dari studi pustaka. Data dan informasi di ambil dari buku, jurnal, literatur sejenis maupun secara online melalui internet. Informasi yang telah didapatkan kemudian dijadikan sebagai acuan penulisan. Berikut adalah literatur sejenis dengan tugas akhir ini :
Tabel 3.1 Literatur Sejenis
Literatur Referensi 1 Referensi 2 Referensi 3
Judul Analisis
Pengaruh Hello Interval Routing Protokol OSPF dengan MPLS pada Link Tidak Stabil Performance Evaluation Of Routing Protocol RIPv2, OSPF, EIGRP with BGP Performance Analysis of Frame Relay Network Using OSPF (Open Shortest Path First) and MPLS
(Multi-Protocol Label Switching) based on GNS3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis Adiyatma Pandu Wijayanto - Siti Ummi Masruroh - Andrew Fiade - Muhammad Fathul Iman - Andi Harits - Moch. Fahru Rizal - Periyadi Tahun 2015 2017 2017
Kelebihan Penelitian ini menunjukkan pengaruh MPLS terhadap jaringan OSPF pada Link Stabil dan Link Tidak Stabil Penelitian ini menganalisis performa OSPF MPLS dengan waktu Hello Interval yang berbeda beda Penelitian ini menggunakan Exterior Gateway Protocol BGP Penelitian ini menggunakan Frame Relay yang dikombinasikan kedalam MPLS dan OSPF
Kekurangan Penelitian ini hanya membandingkan routing protocol OSPF dan OSPF-MPLS, tanpa adanya routing protocol lain Penelitian ini tidak menggunakan service MPLS OS router yang digunakan adalah dynamips, sehingga nilai hasil troughput nya kecil dan jitter nya besar
Penelitian ini hanya membandingkan routing protocol OSPF dan OSPF-MPLS, tanpa adanya routing protocol lain 3.2 Metode Simulasi
Metode simulasi yang penulis lakukan dalam penulisan ini adalah dengan mencoba implementasi MPLS terhadap routing protocol EIGRP, RIPv2, OSPF di EVE-NG. Dalam simulasi ini, terdapat enam skenario simulasi yang dilakukan di dua emulator tersebut. Nilai dari hasil yang dihasilkan dari simulasi tersebut adalah ping, jitter, transmit troughput, receive troughput,
packet loss, dan network convergence time. Berikut adalah tahapan proses
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2.1 Problem Formulation
Setelah penulis melakukan studi pustaka dan studi penelitian sejenis, penulis mendapatkan permasalahan utama yaitu skenario mana yang memiliki performa yang lebih baik untuk dikombinasikan dengan MPLS. Oleh karena itu penulis menggunakan rancangan jaringan yang di dalamnya diimplementasikan routing protocol yang ditambakan
service Multi Protocol Label Switching.
3.2.2 Conceptual Model
Tahap ini merupakan tahapan desain konsep untuk simulasi yang akan dilakukan. Proses desain akan di lakukan di EVE-NG.
3.2.3 Collection of Input Data
Pada tahap ini, penulis harus membuat apa saja jenis input dan
output yang akan dibutuhkan pada simulasi. Input adalah apa saja yang
diperlukan dalam simulasi, sedangkan output adalah permasalahan yang diidentifikasi.
3.2.4 Modelling
Pada tahap ini, penulis harus menentukan parameter serta karakteristik yang digunakan selama simulasi, yang dinamakan dengan variable. Pada tahapan ini penulis melakukan pembuatan skenario yang akan digunakan untuk simulasi.
3.2.5 Simulation
Di tahap ini, penulis akan melakukan proses implementasi dari model yang telah dibuat pada tahapan-tahapan sebelumnya. Dengan adanya variabel dan parameter yang telah di tentukan di tahap sebelumnya, maka proses simulasi akan dilakukan di EVE-NG dengan skenario yang sama persis. Setelah proses simulasi di setiap skenario telah selesai dilakukan, Data yang telah dihasilkan kemudian akan di evaluasi pada tahap berikutnya.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2.6 Verification and Validation
Tahap ini merupakan tahap di mana proses pemeriksaan data serta putusan akhir dari penulis untuk menilai data yang telah dihasilkan apakah layak atau tidak.
3.2.7 Experimentation
Pada proses ini penulis akan melakukan pengujian yang terhadap seluruh skenario yang telah ditentukan.
3.2.8 Output Analysis
Pada tahap ini, data-data yang telah dihasilkan dari semua skenario akan dievaluasi.