4.4 Modelling
4.5.6 Konfigurasi IP di Virtual PC
Konfigurasi dilakukan dengan cara membuka adapter properties yang ada di kontrol panel lalu, klik properties, lalu klik dua kali internet protocol
version 4. Konfigurasi dilakukan di PC 1 dan PC 2. IP di Virtual PC ini selalu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.8 Konfigurasi IP di PC 1
69
Pada tahapan ini, penulis melakukan proses verifikasi dan validasi dari tahapan-tahapan sebelumnya. Penulis melakukan verifikasi apakah ketiga tahapan sebelumnya sudah konsisten atau belum. Setelah itu penulis melakukan validasi terhadap model yang sudah dibuat, apakah model yang telah dibuat sudah tepat dengan tujuan atau belum. Jika terjadi kesalahan pada tahapan sebelumnya, maka penulis harus memperbaiki dan menyesuaikannya agar sesuai dengan kebutuhan. Jika kesalahan tidak terjadi, maka proses penelitian bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
5.1.1 Verifikasi dan Validasi Konfigurasi Router
Penulis terlebih dahulu mengecek konfigurasi router apakah sudah terhubung dengan seluruh router lainnya dengan cara melakukan perintah “show ip route” di salah satu router. Perintah ini dilakukan untuk menampilkan routing table. Proses ini dilakukan di EVE-NG di seluruh skenario. Jika ada rute yang tidak terdaftar di routing table, maka ada kemungkinan konfigurasi yang salah. Jika hal tersebut terjadi, maka penulis harus melakukan perbaikan konfigurasi di bagian yang salah. Berikut adalah hasil show ip route di seluruh skenario :
1. Routing table router PE1 skenario 1 dan 4 Router#sh ip route
Gateway of last resort is not set
1.0.0.0/8 is variably subnetted, 6 subnets, 2 masks C 1.1.1.0/30 is directly connected, Ethernet0/0 L 1.1.1.2/32 is directly connected, Ethernet0/0 C 1.1.2.0/30 is directly connected, Ethernet0/1 L 1.1.2.1/32 is directly connected, Ethernet0/1 O 1.1.3.0/30 [110/20] via 1.1.2.2, 00:00:46, Ethernet0/1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
O 1.1.4.0/30 [110/30] via 1.1.2.2, 00:00:46, Ethernet0/1
2.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks C 2.2.1.0/30 is directly connected, Ethernet0/2 L 2.2.1.1/32 is directly connected, Ethernet0/2 O 2.2.2.0/30 [110/20] via 2.2.1.2, 00:00:36, Ethernet0/2 O 2.2.3.0/30 [110/30] via 2.2.1.2, 00:00:36, Ethernet0/2 O 2.2.4.0/30 [110/30] via 1.1.2.2, 00:00:36, Ethernet0/1 172.16.0.0/24 is subnetted, 2 subnets O 172.16.1.0 [110/20] via 1.1.1.1, 00:00:36, Ethernet0/0 O 172.16.2.0 [110/40] via 1.1.2.2, 00:00:46, Ethernet0/1
Dari routing table di atas menunjukkan huruf O yang artinya
interface telah terkonfigurasi OSPF.
2. Routing table router PE1 skenario 2 dan 5 Router#sh ip route
Gateway of last resort is not set
1.0.0.0/8 is variably subnetted, 6 subnets, 2 masks C 1.1.1.0/30 is directly connected, Ethernet0/0 L 1.1.1.2/32 is directly connected, Ethernet0/0 C 1.1.2.0/30 is directly connected, Ethernet0/1 L 1.1.2.1/32 is directly connected, Ethernet0/1 R 1.1.3.0/30 [120/1] via 1.1.2.2, 00:00:16, Ethernet0/1
R 1.1.4.0/30 [120/2] via 1.1.2.2, 00:00:16, Ethernet0/1
2.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks C 2.2.1.0/30 is directly connected, Ethernet0/2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
L 2.2.1.1/32 is directly connected, Ethernet0/2 R 2.2.2.0/30 [120/1] via 2.2.1.2, 00:00:18, Ethernet0/2 R 2.2.3.0/30 [120/2] via 2.2.1.2, 00:00:18, Ethernet0/2 R 2.2.4.0/30 [120/2] via 1.1.2.2, 00:00:16, Ethernet0/1 172.16.0.0/24 is subnetted, 2 subnets R 172.16.1.0 [120/1] via 1.1.1.1, 00:00:16, Ethernet0/0 R 172.16.2.0 [120/3] via 1.1.2.2, 00:00:16, Ethernet0/1
Dari routing table di atas menunjukkan huruf R yang artinya
interface telah terkonfigurasi RIP.
3. Routing table router PE1 skenario 3 dan 6 Router#sh ip route
Gateway of last resort is not set
1.0.0.0/8 is variably subnetted, 6 subnets, 2 masks C 1.1.1.0/30 is directly connected, Ethernet0/0 L 1.1.1.2/32 is directly connected, Ethernet0/0 C 1.1.2.0/30 is directly connected, Ethernet0/1 L 1.1.2.1/32 is directly connected, Ethernet0/1 D 1.1.3.0/30 [90/307200] via 1.1.2.2, 00:00:20, Ethernet0/1
D 1.1.4.0/30 [90/332800] via 1.1.2.2, 00:00:20, Ethernet0/1
2.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks C 2.2.1.0/30 is directly connected, Ethernet0/2 L 2.2.1.1/32 is directly connected, Ethernet0/2 D 2.2.2.0/30 [90/307200] via 2.2.1.2, 00:00:20, Ethernet0/2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta D 2.2.3.0/30 [90/332800] via 2.2.1.2, 00:00:19, Ethernet0/2 D 2.2.4.0/30 [90/332800] via 1.1.2.2, 00:00:17, Ethernet0/1 172.16.0.0/24 is subnetted, 2 subnets D 172.16.1.0 [90/307200] via 1.1.1.1, 00:00:20, Ethernet0/0 D 172.16.2.0 [90/358400] via 1.1.2.2, 00:00:17, Ethernet0/1
Dari routing table di atas menunjukkan huruf D yang artinya
interface telah terkonfigurasi EIGRP.
4. MPLS interface router PE1 skenario 4, skenario 5, dan skenario 6 Router#sh mpls interface
Interface IP Tunnel BGP Static Operational
Ethernet0/1 Yes (ldp) No No No Yes
Ethernet0/2 Yes (ldp) No No No Yes
Router#sh mpls interface detail Interface Ethernet0/1:
Type Unknown
IP labeling enabled (ldp): Interface config
LSP Tunnel labeling not enabled IP FRR labeling not enabled BGP labeling not enabled MPLS operational
MTU = 1500 Interface Ethernet0/2: Type Unknown
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Interface config
LSP Tunnel labeling not enabled IP FRR labeling not enabled BGP labeling not enabled MPLS operational
MTU = 1500
Dari routing table dan MPLS interface di atas, dapat dilihat bahwa seluruh network yang sesuai dengan model dari tiap skenario terdaftar secara lengkap. Hal ini menandakan bahwa jaringan telah tergabung secara keseluruhan, dan dapat berkomunikasi satu sama lain.
5.1.2 Verifikasi dan Validasi Konfigurasi Topologi menggunakan Tracert
Setelah verifikasi dan validasi konfigurasi router dan virtual PC selesai, kemudian seluruh perangkat dinyalakan dan pengujian menggunakan alat bantu tracert dilakukan. Tracert adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Proses ini dilakukan dengan cara mengirim pesan ICMP atau
internet control message protocol echo request ke tujuan dengan nilai
TTL (time to live) yang meningkat setiap paket data diteruskan. Pengujian dilakukan di PC 1 dan PC 2. PC 1 melakukan tracert, ke PC 2 dan PC 2 melakukan tracert ke PC 1. Jika proses validasi dan verifikasi pada tahap ini gagal, maka proses verifikasi dan validasi dilakukan ulang dari awal. Proses verifikasi ini dilakukan di seluruh skenario Berikut adalah hasil tracert dari PC1 dan PC2 di seluruh skenario :
1. Tracert Skenario 1 OSPF
Tracert PC 1 ke PC 2 pada skenario 1 OSPF : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.2.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] over a maximum of 30 hops:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2 1 ms <1 ms 1 ms 1.1.1.2 3 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.2.2 4 1 ms 1 ms <1 ms 1.1.3.2 5 2 ms 1 ms 1 ms 1.1.4.2 6 2 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.1.2 melewati jalur 172.16.1.1, 1.1.1.2, 1.1.2.2, 1.1.3.2, 1.1.4.2, dan akhirnya sampai di 172.16.2.2.
Tracert PC 2 ke PC 1 pada skenario 1 OSPF : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.1.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.2.1 2 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.1 3 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.3.1 4 2 ms 2 ms 1 ms 1.1.2.1 5 2 ms 1 ms 1 ms 1.1.1.1 6 3 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.2.2 melewati jalur 172.16.2.1, 1.1.4.1, 1.1.3.1, 1.1.2.1, 1.1.1.1, dan akhirnya sampai di 172.16.1.2.
2. Tracert skenario 2 RIPv2
Tracert PC 1 ke PC 2 pada skenario 2 RIPv2 : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.2.2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.1.1 2 <1 ms 1 ms 1 ms 1.1.1.2 3 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.2.2 4 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.2 5 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.2 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.1.2 melewati jalur 172.16.1.1, 1.1.1.2, 1.1.2.2, 1.1.3.2, 1.1.4.2, dan akhirnya sampai di 172.16.2.2.
Tracert PC 2 ke PC 1 skenario 2 RIPv2 : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.1.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.2.1 2 <1 ms 1 ms <1 ms 1.1.4.1 3 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.3.1 4 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.2.1 5 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.1.1 6 1 ms <1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.2.2 melewati jalur 172.16.2.1, 1.1.4.1, 1.1.3.1, 1.1.2.1, 1.1.1.1, dan akhirnya sampai di 172.16.1.2.
3. Tracert skenario 3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C:\Users\Dodi>tracert 172.16.2.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.1.1 2 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.1.2 3 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.2.2 4 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.2 5 2 ms 1 ms 1 ms 1.1.4.2 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.1.2 melewati jalur 172.16.1.1, 1.1.1.2, 1.1.2.2, 1.1.3.2, 1.1.4.2, dan akhirnya sampai di 172.16.2.2.
Tracert PC 2 ke PC 1 skenario 3 EIGRP : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.1.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.2.1 2 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.1 3 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.1 4 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.2.1 5 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.1.1 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.2.2 melewati jalur 172.16.2.1, 1.1.4.1, 1.1.3.1, 1.1.2.1, 1.1.1.1, dan akhirnya sampai di 172.16.1.2.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Tracert skenario 4
Tracert PC 1 ke PC 2 skenario 4 OSPF-MPLS : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.2.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.1.1 2 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.1.2 3 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.2.2 4 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.2 5 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.4.2 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.1.2 melewati jalur 172.16.1.1, 1.1.1.2, 1.1.2.2, 1.1.3.2, 1.1.4.2, dan akhirnya sampai di 172.16.2.2.
Tracert PC 2 ke PC 1 skenario 4 OSPF-MPLS C:\Users\Dodi>tracert 172.16.1.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.2.1 2 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.1 3 1 ms 1 ms <1 ms 1.1.3.1 4 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.2.1 5 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.1.1 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] Trace complete.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.2.2 melewati jalur 172.16.2.1, 1.1.4.1, 1.1.3.1, 1.1.2.1, 1.1.1.1, dan akhirnya sampai di 172.16.1.2.
5. Tracert skenario 5
Tracert PC 1 ke PC 2 skenario 5 RIPv2-MPLS : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.2.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.1.1 2 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.1.2 3 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.2.2 4 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.2 5 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.2 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.1.2 melewati jalur 172.16.1.1, 1.1.1.2, 1.1.2.2, 1.1.3.2, 1.1.4.2, dan akhirnya sampai di 172.16.2.2.
Tracert PC 2 ke PC 1 skenario 5 RIPv2-MPLS : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.1.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms 1 ms 172.16.2.1 2 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.1 3 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.1 4 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.2.1 5 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.1.1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2]
Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.2.2 melewati jalur 172.16.2.1, 1.1.4.1, 1.1.3.1, 1.1.2.1, 1.1.1.1, dan akhirnya sampai di 172.16.1.2.
6. Tracert skenario 6
Tracert PC 1 ke PC 2 skenario 6 EIGRP-MPLS : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.2.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] over a maximum of 30 hops:
1 1 ms 1 ms <1 ms 172.16.1.1 2 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.1.2 3 2 ms 1 ms 1 ms 1.1.2.2 4 1 ms <1 ms <1 ms 1.1.3.2 5 1 ms 1 ms 1 ms 1.1.4.2 6 1 ms 1 ms <1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.2.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.1.2 melewati jalur 172.16.1.1, 1.1.1.2, 1.1.2.2, 1.1.3.2, 1.1.4.2, dan akhirnya sampai di 172.16.2.2.
Tracert PC 2 ke PC 1 skenario 6 EIGRP-MPLS : C:\Users\Dodi>tracert 172.16.1.2
Tracing route to WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] over a maximum of 30 hops:
1 <1 ms <1 ms <1 ms 172.16.2.1 2 <1 ms <1 ms <1 ms 1.1.4.1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 2 ms 2 ms 1 ms 1.1.3.1 4 1 ms 1 ms <1 ms 1.1.2.1 5 1 ms <1 ms 1 ms 1.1.1.1 6 1 ms 1 ms 1 ms WIN-E43P2PTET7O [172.16.1.2] Trace complete.
Dari traceroute di atas menunjukkan bahwa paket dikirim dari 172.16.2.2 melewati jalur 172.16.2.1, 1.1.4.1, 1.1.3.1, 1.1.2.1, 1.1.1.1, dan akhirnya sampai di 172.16.1.2.
Hasil trace route menggunakan Tracert di atas menunjukkan jalur yang dipilih oleh router untuk menghubungkan PC1 dan PC2. Hasil tersebut juga membuktikan bahwa PC1 dan PC2 telah terhubung.
5.2 Experimentation
Pada tahap ini, penulis melakukan pengujian yang sesuai dengan setiap skenario yang telah dibuat pada tahapan modeling.