• Tidak ada hasil yang ditemukan

Equivalence Partitioning

Dalam dokumen Testing dan Implementasi Sistem (Halaman 65-70)

ed Testing 3.3.2 Metode Graph Bas

3.3.3 Equivalence Partitioning

Adalah metode black box testing yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas data, dimana test cases dapat diturunkan [BCS97A].

Equivalence partitioning berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut,

a suatu partisi ekuivalensi diasumsikan sebagai representasi dari semua

akukan equivalence partitioning, adalah sebagai berikut: finisikan kategori valid dan tak valid sukan membutuhkan nilai tertentu, definisikan kategori valid dan tak valid.

Jika masukan membutuhkan himpunan masukan tertentu, definisikan kategori valid dan tak valid.

Jika masukan adalah boolean, definisikan kategori valid dan tak valid. Sedangkan beberapa kombinasi yang mungkin dalam partisi ekuivalensi, adalah:

Nilai masukan yang valid atau tak valid. Nilai numerik ya

String yang kosong atau tidak kosong. Daftar (list) yang kosong atau tidak kosong.

File data yang ada dan tidak, yang dapat dibaca / ditulis atau tidak.

Tanggal yang berada setelah tahun 2000 atau sebelum tahun 2000, tahun kabisat atau bukan tahun kabisat (terutama tanggal 29 Pebruari 2000 yangg mempunyai proses tersendiri).

Tanggal yang berada di bulan yang berjumlah 28, 29, 30, atau 31 hari. Hari pada hari kerja atau liburan akhir pekan.

komponen yang dipartisi

yang akan diperlakukan sama (ekuivalen) oleh komponen tersebut. Dapat juga diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama pula.

Nilai tunggal pad

nilai dalam partisi. Hal ini digunakan untuk mengurangi masalah yang tidak mungkin untuk testing terhadap tiap nilai masukan (lihat prinsip testing: testing yang komplit tidak mungkin). Petunjuk pelaksanaan dalam mel

Jika masukan mempunyai jenjang tertentu, maka de terhadap jenjang masukan tersebut.

Jika ma

ng negatif, positif atau nol.

Bab III Disain Test Case Halaman 58 Waktu di dalam atau di luar jam kerja kantor.

Tipe file data, seperti: teks, data berformat, grafik, video, atau suara. Sumber atau tujuan file, seperti hard drive, floppy drive, CD-ROM, jaringan.

C o n t o h i l u s t r a s i

Suatu fungsi, generate_grading, dengan spesifikasi sebagai berikut:

Fungsi mempunyai atas 25).

Fungsi melakukan gradasi nilai kursus dalam rentang ‘A’ sampai ‘D’. Tingkat gradasi dihitung ai “Ujian” dan nilai “Tugas”, sebagaim berikut ini:

dengan 70 – ‘A’

dengan 50, tapi lebih kecil dari 70 – ‘B’ sama dengan 30, tapi lebih kecil dari 50 – ‘C’

Dimana bila nilai berada di luar rentang yang diharapkan akan muncul pesan kesalahan (‘FM’). Semua masukan berupa integer.

A n a l i s a p a r t i s i

dua penanda, yaitu “Ujian” (di atas 75) dan “Tugas” (di

dari kedua penanda, yang dihitung sebagai total penjumlahan nil ana dinyatakan

Lebih besar dari atau sama Lebih besar dari atau sama Lebih kecil dari 30 – ‘D’ Lebih besar dari atau

Tester menyediakan suatu model komponen yang dites yang merupakan partisi dari nilai

masukan dan kel kasi dari tingkah

kan untuk diperlakukan dengan cara yang sama oleh komponen (seperti s yang sama).

alid dan tidak valid harus ditentukan. te_grading, terdapat dua masukan:

uaran komponen. Masukan dan keluaran dibuat dari spesifi laku komponen.

Partisi adalah sekumpulan nilai, yang dipilih dengan suatu cara dimana semua nilai di dalam partisi, diharap

mempunyai prose Partisi untuk nilai v Untuk fungsi genera

“Ujian”

ivalensi untuk masukan “Ujian” Gambar 3.15 Partisi eku

Bab III Disain Test Case Halaman 59 “Tugas”

Gambar 3.16 ivalensi untuk masukan “Tugas”

kan integer bagai contoh: Ujian = real number

keluaran dari fungsi generate-grad , yaitu:

Partisi eku

Nilai masukan dapat berupa nilai bu . Se

Ujian = alphabetic Tugas = real number

habetic Tugas = alp

Berikutnya, ing

Gambar 3.17 Partisi ekuivalensi untuk keluaran dari gradasi.

entifikasi keluaran pat dihasilkan / l:

i = null

idapatkan 19 i ekuiva

kuiv si, teste us mel n pemilihan secara subyektif. ontohnya, penambahan masukan dan keluaran tidak valid. Karena subyektifitas ini, maka

a.

n a n t e s t c a s e s

Partisi ekuivalensi juga termasuk nilai yang tidak valid. Sulit untuk mengid yang tidak dispesifikasikan, tapi harus tetap dipertimbangkan, seolah-olah da terjadi, misa

Gradasi = E Gradasi = A+ Gradas

Pada contoh ini, d partis lensi.

Dalam pembuatan partisi e alen r har akuka C

partisi ekuivalensi dapat berbeda-beda untuk tester yang berbed

P e n d i s a i

Test cases didisain untuk menguji p rtisi.

enyederhanak al-hal ber t: n komponen.

uji.

kan test case.

ua pendekatan pembuatan test case untuk menguji partisi, adalah: . Test cases terpisah dibuat untuk tiap partisi dengan one-to-one basis.

. Sekumpulan kecil test cases dibuat untuk mencakup semua partisi. Test case yang sama dapat diulang untuk test cases yang lain.

a

Suatu test case m an h iku

Masuka Partisi yang di

Keluaran yangg diharap dari D

1 2

Bab III Disain Test Case Halaman 60

P a r t i s i o n e - t o - o n e t e s t c a se s

Test cases untuk partisi masukan “Ujian”, adalah sebagai berikut:

Test Case 1 2 3

Masukan Ujian 44 -10 93

Masukan Tugas 15 15 15

Total Nilai 59 5 108

Partisi yang dites 0 ≤ e ≤ 75 e < 0 e > 75

Keluaran yang diharapkan B FM FM

Suatu nilai acak 15 digunakan u masukan “Tugas”.

k partisi masuka gas”, ad sebaga ikut: ntuk

Test cases untu n “Tu alah i ber

Test Case 4 5 6

Masukan Ujian 44 40 40

Masukan Tugas 8 -15 47

Total Nilai 48 25 87

Partisi yang dites 0 ≤ c ≤ 25 c < 0 c > 25

Keluaran yang diharapkan C FM FM

Suatu nilai acak 40 digunakan untuk masukan “Ujian”.

Test cases untuk partisi masukan tidak valid lainnya, adalah sebagai berikut:

Test Case 7 8 9 10

Masukan Ujian 48.7 ‘q’ 40 40

Masukan Tugas 15 15 12.76 ‘g’

Total Nilai 63.7 ? 52.76 ?

Partisi yang dites real alpha real alpha

Keluaran yang diharapkan FM FM FM FM

Test cases untuk partisi keluaran valid, adalah sebagai berikut:

Test Case 11 12 13

Masukan Ujian -10 12 32

Masukan Tugas -10 5 13

Total Nilai -20 17 45

Partisi yang dites t < 0 0 ≤ t ≤ 30 30 ≤ t ≤ 50

Keluaran yang diharapkan FM D C

Bab III Disain Test Case Halaman 61

Test Case 14 15 16

Masukan Ujian 40 60 80

Masukan Tugas 22 20 30

Total Nilai 66 80 110

Partisi yang dites 50 ≤ t ≤ 70 70 ≤ t ≤ 100 t > 100

Keluaran yang diharapkan B A FM

Nilai masukan “Ujian” dan “Tugas” diambil dari total nilai “Ujian” dengan nilai “Tugas”. partisi keluaran tidak valid, adalah:

Dan akhirnya,

Test Case 17 18 19

Masukan Ujian -10 100 null

Masukan Tugas 0 10 null

Total Nilai -10 110 ?

Partisi yang dites E A+ null

Keluaran yang diharapkan FM FM FM

T e s t c a s e s m i n i m a l u n t u k m u l t i p a r t i s i

Pada kasus test cases di atas banyak yang mirip, tapi mempunyai target partisi ekuivalensi yang berlainan. Hal ini memungkinkan untuk mengembangkan test cases tunggal yang menguji multi partisi dalam satu waktu.

engurangi jumlah test cases yang dibutuhkan Pendekatan ini memungkinkan tester untuk m

untuk mencakup semua partisi ekuivalensi. Contoh:

Test Case 1

Masukan Ujian 60

Masukan Tugas 20

Total Nilai 80

Keluaran yang diharapkan A

Test case di atas menguji tiga partisi: 0 ≤ Ujian ≤ 75

sil gradasi = A : 70 ≤ Ujian + Tugas ≤ 100 0 ≤ Tugas ≤ 25

Ha

Bab III Disain Test Case Halaman 62 Hal yang sama, test cases dapat dibuat untuk menguji multi partisi untuk nilai tidak valid:

Test Case 2

Masukan Ujian -10

Masukan Tugas -15

Total Nilai -25

Keluaran yang diharapkan FM

Test case di atas menguji tiga partisi: Ujian < 0

Tugas < 0

Hasil gradasi = FM : Ujian + Tugas < 0

P e r b a n d i n g a n p e n d e k a t a n o n e - t o - o n e d e n g a n m i n i m a l i s a s i

Dalam dokumen Testing dan Implementasi Sistem (Halaman 65-70)