• Tidak ada hasil yang ditemukan

P erseroan telah melakukan identifikasi 231 risiko dan melaksanakan mitigasi risiko yang masuk kategori high corporate risk

Dalam dokumen AR Semen Indonesia 2013. pdf (Halaman 182-187)

Beberapa risiko kelompok “High Level Corporate Risk “ yang di-identifikasi dan dilakukan mitigasinya selama tahun 2013 mencakup risiko-risiko pada tabel berikut:

Nama Risiko Indikator Risiko Mitigasi Yang Dilakukan

Risiko Bahan Baku

- Peningkatan kapasitas produksi

- Kelambatan pembebasan lahan

- Keterbatasan supply dan kualitas bahan baku

- Komunikasi aktif dengan pemasok, masyarakat dan Pemda setempat

- Perluasan dan pembebasan lahan penghasil bahan baku.

Risiko Kapasitas Produksi

- Naiknya permintaan semen dengan cepat karena

pembangunan infrastruktur dan naiknya taraf hidup masyarakat

- Utilitas kapasitas sudah maksimal

- Melakukan ekspansi regional.

- Pelaksanaan program debottlenecking

- Percepatan penyelesaian pembangunan pabrik semen baru

Risiko Persaingan Bisnis

Implementasi Perjanjian ACFTA yang memungkinkan masuknya investor baru di industri semen (terutama dari China)

- Perluasan jaringan pemasaran.

- Penambahan packing plant

- Menambah pembangun pabrik baru

Risiko Loyalitas dan kepuasan pelanggan

- Turunnya volume penjualan di daerah tertentu

- Meningkatnya komplain/keluhan pelanggan

- Penurunan pangsa pasar di area penjualan utama

- Optimalisasi penanganan keluhan pelanggan

- Pelaksanaan Program Promosi - Program Komunikasi pemasaran

sejalan dengan strategi Perseroan

Risiko kerusakan mesin / peralatan produksi utama

- Output produksi tidak stabil

- Overheating

- Proses produksi kurang lancar

- Produksi melebihi design kapasitas yang ditetapkan sebelumnya

- Pemeliharaan secara teratur

- Optimalisasi pengaturan pola produksi

Risiko Teknologi Informasi - Hambatan integrasi sistem

- Perbedaan sistem operasi

- Standarisasi sistem operasi

- Pengembangan TI yang terencana dalam ICTMP

Risiko Distribusi dan Transportasi

- Gangguan cuaca ekstrem

- Terbatasnya moda angkutan

- Peningkatan efektifitas distribusi melalui pengurangan sistem multiple handling.

- Penambahan pembangunan packing plant di daerah-daerah yang strategis

- Optimalisasi sinergi distribusi dan transportasi

Risiko Valas

- Fluktuasi nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan karena perubahan harga pasar, yang terkait dengan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan harga pasar.

- Eskposur/kewajiban dalam valas, pendapatan dalam rupiah.

- Melakukan lindung nilai arus kas dengan menggunakan instrumen keuangan non derivatif melalui pembelian spot mata uang asing.

- Monitor dan review kebijakan hedging.

- Optimalisasi pengelolaan excess cash.

Risiko SDM

- Kurangnya produktifitas SDM

- Ketidak puasan atas career path - Kurangnya apresiasi berkaitan

manajemen penilaian kinerja.

- Pelaksanaan HCMP dalam

meningkatkan kompetensi karyawan.

- Pemberian remunerasi berbasis kompetensi

- Implementasi balenced scorecard dan KPI dalam menentukan career path maupun pemberian remunerasi

Risiko Lingkungan dan Sosial

- Keresahan masyarakat sekitar

- Indikator pengukuran BML terlampaui.

- Penerapan manajemen SHE dan proper lingkungan.

- Perencanaan dan realisasi program tanggung jawab sosial yang berkualitas dan tepat sasaran

Melalui berbagai langkah mitigasi terhadap risiko-risiko utama yang masuk kelompok high risk maupun extreem risk secara berkesinambungan, maka pada tahun 2013 Perseroan juga berhasil mengelola dan menurunkan kategori risiko dari risiko dari ekstrem dan tinggi menjadi risiko sedang (medium risk) atau manageable. Hal tersebut tampak pada pada tabel berikut.

NO NAMA RISIKO TINGKAT RISIKO 2012

TINGKAT RISIKO 2013

1 Risiko bahan baku High Medium

2 Risiko kapasitas produksi High Medium

3 Risiko kompetisi bisnis High High

4 Risiko pengembangan usaha High Medium

5 Risiko batubara High Medium

6 Risiko teknologi informasi High High

7 Risiko penjualan & distribusi Medium Medium

9 Risiko sumber daya manusia Medium Medium

10 Risiko kerusakan mesin utama Medium Medium

11 Risiko energi listrik Medium Medium

12 Risiko likuiditas Medium Medium

13 Risiko pengelolaan capex Medium Medium

14 Risiko lingkungan & sosial High Medium

15 Risiko kepuasan & loyalitas pelanggan Medium Medium

Sebagaimana tampak pada tabel Risiko Tinggi Perseroan 2012 dan 2013 tersebut, Perseroan berhasil melakukan mitigasi atas beberapa risiko kategori tinggi menjadi kategori menengah (medium risk) yang lebih manageable. Risiko-risiko dimaksud dan program mitigasi yang dilakukan mencakup:

• Risiko Bahan Baku

Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko bahan baku dengan melakukan komunikasi aktif dengan Pemerintah, pihak pemasok, masyarakat maupun pihak eksternal lainnya serta melakukan studi kelayakan perluasan lahan bahan baku dan pembebasan lahan bahan baku yang baru untuk menjaga kelancaran pasokanbahan baku dengan kualitas sesuai yang dibutuhkan untuk proses produksi Perseroan.

• Kapasitas Produksi

Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko kapasitas produksi melalui pertumbuhan organik maupun anorganik. Pertumbuhan anorganik dilakukan dengan melakukan akusisi perusahaan semen di Vietnam (Thang Long Cement Company). Pertumbuhan organik dilakukan dengan membangun proyek Tuban IV, Tonasa V dan juga melakukan optimalisasi produksi untuk meningkatkan utilisasi peralatan produksi dan meningkatkan output produksi, juga melalui Project Debottlenecking yaitu melakukan modifikasi atau penggantian peralatan produksi agar kecepatan proses produksi meningkat.

Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Jawa dan di Sulawesi dengan kapasitas total 6 juta ton per tahun. Perseroan juga melakukan program upgrading fasilitas pabrik yang ada untuk meningkatkan yield dan kapasitas produksi. Perseroan senantiasa melakukan kajian terkait peluang untuk mengembangkan kapasitas melalui pertumbuhan anorganik baik di dalam maupun di luar negeri.

• Risiko Pengembangan Usaha

Mitigasi yang telah berhasil dilakukan Perusahaan adalah dengan melakukan ekspansi dan pengembangan usaha, baik melalui akusisi Thang Long Cement Company (TLCC), pendirian anak usaha PT SGG Energi Prima di bidang energi (batubara), dan juga pendirian PT SGG Prima Beton di bidang readymix concrete. Akuisisi TLCC tersebut adalah ekspansi non-organik pertama yang dilakukan. Perseroan saat ini juga tengah menjajaki dan melaksanakan program ekspansi organik melalui pembangunan beberapa pabrik baru di beberapa wilayah di Indonesia, setelah pada akhir tahun 2012 menyelesaikan dua unit pabrik baru di Tuban

• Risiko Batubara

Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko batubara dengan mendirikan anak usaha di bidang energi (PT SGG Energi Prima), melakukan kontrak pengadaan jangka panjang yang ditinjau setiap periode tertentu, dan mempertimbangkan dengan seksama pengelolaan lahan tambang yang akan dilaksanakan oleh anak perusahaan.

• Risiko Lingkungan dan Sosial

Perseroan telah berhasil melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi risiko lingkungan dan sosial dengan melakukan optimalisasi penerapan Health, Safety, and Environment Management melalui program pantau lingkungan, program kelola lingkungan, program konservasi sumber daya, dan juga implementasi Clean Development Mechanism (CDM). Selain itu Perseroan juga telah melakukan perencanaan dan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility dengan efektif dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan, merupakan langkah solutif yang dilakukan oleh Perseroan untuk memitigasi risiko lingkungan dan sosial. Terbukti di tahun 2013 Perseroan memperoleh penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Mengingat pentingnya pengelolaan risiko dalam mencegah Perseroan dari dampak yang ditimbulkan, maka manajemen dan seluruh elemen terkait akan semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan pengelolaan risiko sebagai budaya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan.

Analisis dan Pembahasan

Dalam dokumen AR Semen Indonesia 2013. pdf (Halaman 182-187)