• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG

Dalam dokumen AR 2016 Sigmagold Tbk (Halaman 104-123)

Consolidated Financial Statement (Audited) For the year ended December 31st

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG

PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods May differ from those estimates.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainly in estimation at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, May change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency

Mata uang fungsional dari masing-masing Entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Entitas beroperasi. Grup mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan mata uang fungsionalnya seperti mata uang yang mempengaruhi pendapatan, biaya dan aktivitas pendanaan serta mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan. Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi yang sesuai dengan Grup, mata uang fungsional telah ditentukan berupa Rupiah.

The functional currencies of the entities under the Group are the currency of the primary economic environment in which each entity operates. The Group considers some factors in determining its functional currency, among others, the currency that mainly influences the revenue, cost and financing activities, and the currency in which receipts from operating activities are usually retained. Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Group, the functional currency has been determined to be Rupiah

Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas

keuangan Determining classification of financial assets and financial liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements.

Menentukan metode penyusutan dan estimasi atas masa

manfaat aset tetap Determining depreciation method and estimated useful lifes of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan

bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan

perkembangan teknologi serta sisa masa dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi (Catatan 12).

The costs of fixed assets are depreciated on a straight- line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 30 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised (Note 12).

Menentukan perkiraan cadangan mineral Determining mineral reserve estimates

Sumber mineral adalah suatu konsentrasi atau kejadian atas mineral yang memiliki nilai ekonomi dalam atau pada kerak bumi, dalam bentuk dan kuantitas yang memiliki prospek yang memadai untuk ditambang. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan keberlanjutan atas sumber mineral dapat diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan melalui bukti geologi yang spesifik dan ilmu pengetahuan. Sumber daya mineral digolongkan, menurut urutan tingkat kepercayaan geologi, menjadi kategori tersimpulkan, terindikasi dan terukur.

Minerals resource refers to a concentration or occurrence of mineral of intrinsic economic interest in or on the earth’s crust in such form and quantity that there are reasonable prospects for eventual economic extraction. The location, quantity, grade, geological characteristics and continuity of a mineral resource are known, estimated or interpreted from specific geological evidence and knowledge. Mineral resources are subdivided, in order of increasing geological confidence, into “inferred,” “indicated” and “measured” categories.

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)

Menentukan kapitalisasi aset eksplorasi dan evaluasi Determining capitalization of exploration and evaluation

assets Kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh Grup atas

aset eksplorasi dan evaluasi memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah manfaat ekonomis masa mendatang dapat menghasilkan ekploitasi di masa mendatang atau penjualan atau aktivitas eksplorasi tidak mencapai tahap penilaian yang layak atas keberadaan cadangan. Sehubungan dengan biaya tangguhan ini, manajemen diharuskan untuk membuat estimasi dan asumsi atas peristiwa atau keadaan di masa mendatang, secara khusus apakah secara ekonomis keberlanjutan operasi penambangan dapat dijalankan. Estimasi dan asumsi dapat sangat beragam jika kemudian informasi lebih lanjut tersedia. Jika setelah kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi (i.e. aset eksplorasi dan evaluasi) dicatat, informasi lebih lanjut menunjukan perkiraan bahwa pemulihan dari biaya tangguhan tersebut tidak memungkinkan, maka biaya tersebut dihapuskan (Catatan 13).

The application of the Group’s accounting policy for exploration and evaluation assets requires judgment in determining whether future economic benefits are likely to occur either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence of reserves. Under the deferral policy, the management is required to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions May vary as further information becomes available. If, after the capitalized exploration and evaluation cost (i.e. exploration and evaluation assets) is recorded, further information suggests that recovery of such cost is not possible then such cost is written-off (Note 13).

Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentu Assessing impairment of certain non-financial assets

PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non- keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Grup yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

PSAK No. 48 (Revised 2009) requires that an impairment review be performed on certain non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value May not be recoverable. The factors the Group considers important and that could trigger an impairment review include the following:

(a) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan

(a) significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and

(b) tren negatif yang signifikan atas industri atau

ekonomi (b) significant negative industry or economic trends.

Menilai pajak penghasilan Assessing income tax

Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Determining provision for corporate income tax requires significant judgment by management. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Grup menelaah aset pajak tangguhan pada setiap

tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Grup juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas

pajak tangguhan yang sesuai

(Catatan 18).

The Group reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly (Note 18).

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)

Menentukan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Determining employee benefits costs and liabilities

Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% imbalan pasti, diakui sebagai biaya dengan cara diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan kerja bersih (Catatan 21).

The determination of the Group’s obligations and costs for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions whose effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant

changes in the Group’s assumptions May materially

affect its post-employment benefit costs and liabilities (Note 21).

Mengevaluasi provisi dan kontinjensi Evaluating provisions and contingencies

Grup saat ini sedang terlibat dalam proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Grup yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Grup mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.

The Group is currently involved in legal and tax proceedings. The management exercises its judgment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup tidak yakin bahwa proses-proses tersebut akan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of December 31,2016 and 2015, the Group does not believe that those proceedings will have a significant adverse effect on its consolidated financial statements.

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Kas Cash

Rupiah 495.917.037 560.540.207 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 96.893.671 112.307.792 Dolar Amerika Serikat

Sub-total 592.810.708 672.847.999 Sub-total

Bank - Rupiah Bank - Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 1.807.638.650 2.188.099.148 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank UOB Buana Tbk 27.040.947 16.962.302 PT Bank UOB Buana Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 609.468.500 68.060.091 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 91.048.879 112.746.190 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Negara Indonesia 46 PT Bank Negara Indonesia 46

(Persero) Tbk 3.371.543 3.011.544 (Persero) Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 30.984.766 37.982.815 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk - 6.372.369 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 1.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 482.949 1.127.665 (Persero) Tbk

PT Bank Mega, Tbk - 622.289 PT Bank Mega, Tbk

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 1.500.000 1.140.000 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

Sub-total 2.571.536.234 2.437.124.413 Sub-total

Bank - Dolar AS Bank - Dollar AS

PT Bank OCBC NISP Tbk - 50.957.880 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk 29.729.656 31.392.773 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.956.869 5.006.869 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 3.981.253 4.031.253 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

Sub-total 38.667.778 91.388.775 Sub-total

Total 3.203.014.720 3.201.361.187 Total

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Pihak Berelasi 756.052.316 1.024.456.120 Related Parties

Subtotal 756.052.316 1.024.456.120 Subtotal

Pihak Ketiga 89.747.574.741 74.137.089.522 Third Parties

Penyisihan penurunan nilai piutang (7.577.181.996) (7.577.181.996) Provision for impairment

Subtotal 82.170.392.745 66.559.907.526 Subtotal

Total 82.926.445.061 67.584.363.646 Total

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai atas

piutang usaha adalah sebagai berikut: Movement of allowence for impairment losses for trade receivables were as follows:

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Saldo awal 7.577.181.996 6.780.674.644 Beginning balance

Penambahan (pengurangan) penyisihan Additional (less) provision

penurunan nilai tahun berjalan - 796.507.352 for impairment the years

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. PIUTANG USAHA - lanjutan 5. TRADE RECEIVABLES – Continued

Rincian jumlah piutang usaha menurut mata uang adalah

sebagai berikut : Detail of amount of the trade receivable based on the currency consist of :

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Rupiah 82.926.445.061 67.584.363.646 Rupiah

Total 82.926.445.061 67.584.363.646 Total

Jumlah piutang usaha berdasarkan saat jatuh temponya

pada 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut: The accounts receivable amount based on the due date as of December 31,2016 and 2015 is as follows:

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Sampai dengan 1 bulan 5.096.817.771 4.075.619.304 Until 1 Month

> 1 bulan sampai 3 bulan 2.577.897.196 1.219.513.211 > 1 Month to 3 Months > 3 bulan sampai 6 bulan 5.572.771.433 3.197.131.690 > 3 Months to 6 Months > 6 bulan sampai 1 tahun 7.325.608.439 1.272.370.657 > 6 Months to 1 Yeas

> 1 tahun 62.353.350.222 57.819.728.784 > 1 Years

Total 82.926.445.061 67.584.363.646 Total

Piutang usaha kepada pihak yang memiliki hubungan berelasi menggunakan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana piutang usaha kepada pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Trade receivables to related parties used the same term and condition as trade receivables to third parties. The management believe that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses form non- collectibility of the trade receivable.

Piutang usaha Entitas Anak per 31 Desember 2016 dan 2015 di jadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (lihat catatan 15).

Receivable trade a Subsidiaries as of December 31,2016 and 2015, is used as collateral for facility of credit obtained from PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk (see note 15).

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHERS RECEIVABLE

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Pihak Berelasi - 120.125.987 Related Parties

Subtotal - 120.125.987 Subtotal

Pihak Ketiga 115.201.320.051 105.691.381.325 Third Parties

Penyisihan penurunan nilai piutang (42.544.039.860) (18.109.177.722) Provision for impairment

Subtotal 72.657.280.191 87.582.203.603 Subtotal

Total 72.657.280.191 87.702.329.590 Total

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai atas

piutang lain-lain adalah sebagai berikut: Movement of allowence for impairment losses for others receivables were as follows:

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Saldo awal 18.109.177.722 13.639.344.754 Beginning balance

Penambahan penyisihan Additional provision

penurunan nilai tahun berjalan 24.434.862.138 4.469.832.968 for impairment the years

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. PIUTANG LAIN-LAIN- lanjutan 6. OTHERS RECEIVABLE – Continued

Rincian jumlah piutang lain-lain menurut mata uang

adalah sebagai berikut : Detail of amount of the other receivable based on the currency consist of :

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Rupiah 72.657.280.191 87.702.329.590 Rupiah

Total 72.657.280.191 87.702.329.590 Total

Jumlah piutang lain-lain berdasarkan saat jatuh temponya pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The others receivable amount based on the due date as of December 31,2016 and 2015 are as follows:

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Sampai dengan 1 bulan 2.819.542.739 7.081.130.000 Until 1 Month

> 1 bulan sampai 3 bulan - 11.599.817.000 > 1 Month to 3 Months > 3 bulan sampai 6 bulan 6.570.270.000 7.717.200.494 > 3 Months to 6 Months

> 6 bulan sampai 1 tahun 13.603.377.500 > 6 Months to 1 Yeas

> 1 tahun 63.267.467.452 47.700.804.596 > 1 Years

Total 72.657.280.191 87.702.329.590 Total

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Barang Dagangan 39.916.023.827 39.020.008.569 Mechandise inventories

Penyisihan penurunan nilai persediaan (12.890.201.179) (7.129.257.023) Provision for impairment

Total Persediaan Akhir 27.025.822.648 31.890.751.546 Total Inventories

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/

December 31,2016 December 31,2015

Saldo awal 7.129.257.023 3.609.417.063 Beginning balance

Penambahan penyisihan Additional provision

penurunan nilai tahun berjalan 5.760.944.156 3.519.839.960 for impairment the years

Saldo akhir 12.890.201.179 7.129.257.023 Ending balance

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap kondisi persediaan pada akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup.

Based on a review of the condition of inventories at the end of the period, the management of the Group believe that the allowance for inventory obsolescence is adequate.

8. UANG MUKA 8. ADVANCE

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ December 31,2016 December 31,2015 Investasi M2B 39.113.280.000 39.113.280.000 Investment M2B Pembelian 1.727.479.080 1.088.522.305 Purchase Karyawan 12.649.100 38.370.157 Employee Lain-lain 704.682.750 949.853.159 Others Total 41.558.090.930 41.190.025.621 Total

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31,2016 AND FOR THE YEAR ENDED

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSE

Dalam dokumen AR 2016 Sigmagold Tbk (Halaman 104-123)

Dokumen terkait