• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

I. Etika penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Alimul (2007), meliputi:

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukan penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

df= f / N X 100

34

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confodentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum

BPS Ariyanti terletak di Desa Gandurejo Kabupaten Sragen. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen antara lain pelayanan kesehatan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan normal, KB, Imunisasi, Konseling gizi dan pelayanan balita. Tenaga kesehatan di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen yaitu terdiri 1 bidan dibantu 1 tenaga non medis. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang nifas ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (roomimg in) selama 24 jam penuh, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan.

B. Hasil Penelitian

penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan” di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 34 orang.

Hasil data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012.

35

36

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek

Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012.

Sumber : Data primer

Dari tabel diatas menunjukan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012 dengan 11 responden (32.35%) mempunyai pengetahuan baik, 20 responden (58.83%) mempunyai pengetahuan cukup dan 3 responden (8.82%) mempunyai pengetahuan kurang.

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 11 32.35

2 Cukup 20 58.83

3 Kurang 3 8.82

Jumlah 34 100%

A. Pembahasan

Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012 ini, dilakukan terhadap 34 responden. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012 sejumlah 11 responden (32.35%) mempunyai pengetahuan baik, 20 responden (58.83%) mempunyai pengetahuan cukup dan 3 responden (8.82%) mempunyai pengetahuan kurang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (58.83%). Hal ini dikarenakan ibu primigravida di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong sudah cukup memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan karena ibu primigravida banyak mendapat informasi tentang perubahan fisiologi kehamilan baik dari media cetak maupun media informasi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Soekanto (2004) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi, umur dan pekerjaan. Mayoritas ibu yang berpengetahuan baik sudah sangat memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan, dimana menurut Prawirohardjo (2008), dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

38

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga seseorang semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan, ketrampilan dan pendidikan dalam berinterkasi dengan lingkungan. Karena hasil pendidikan ikut membentuk pola berpikir, pola persepsi dan sikap pengambilan keputusan seseorang. Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan mendorong kemampuan dan kemauan yang ditujukan terutama kepada ibu hamil. Sehingga orang yang berpengetahuan mampu memahami arti hidup, mampu menjalani hidup dengan terarah. Masalah yang muncul dalam dirinya mampu dikelola dengan pemikiran yang lebih rasional.

Menurut Soekanto (2002), bahwa pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh pengalaman yang pernah dialaminya akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorisasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah atau mengganti skema yang sebelumnya ada.

Responden dengan kategori baik yaitu 11 responden (32.35%) secara umum sudah sangat memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan meliputi perubahan rahim, vagina, ovarium, payudara, sirkulasi darah, respirasi, pencernaan, traktus urinarius, perubahan pada kulit dan

metabolisme. Hal ini menunjukkan bahwa ibu dengan kategori baik mampu memahami perubahan pada dirinya selama hamil.

Responden dengan kategori kurang dengan jumlah 3 responden (8.82%) menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan kurang belum memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan sehingga menjawab salah pada pernyataan yang diajukan peneliti pada kuesioner.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan dan

penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang memapengaruhi diteliti.

2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei -18 juni 2012, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong di kategorikan berpengetahuan baik sebanyak 11 responden (32,35%).

2. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong di kategorikan berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (58,83%).

3. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong dikategorikan kurang sebanyak 3 responden (8,82%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

40

1. Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu lebih aktif mencari informasi lewat media cetak, televisi dan ikut dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi penelitian-penelitian selanjutnya dan juga dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

3. Bagi Institusi a. BPS

Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.

b. Pendidikan

Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian yang lebih lanjut tentang perunahan fisiologi kehamilan sehingga dapat dijadikan refrensi dan bahan bancaan.

Dokumen terkait