• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah kejadian yang sangat fisiologis dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lama dari kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).

b. Pengertian Primigravida

Primigravida adalah kehamilan untuk pertama kali (Danis, 2005).

c. Pembagian Tahap dalam kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2007), kehamilan dibagi menjadi tiga periode : 1) Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu

2) Triwulan kedua : 12 sampai 28 minggu 3) Triwulan ketiga : 28 sampai 40 minggu

d. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Rustam (2008), tanda kehamilan ada 3 macam yaitu tanda dugaan hamil dan tanda kemungkinan hamil serta tanda pasti hamil.

1) Tanda-tanda dugaan hamil : amenore mual dan muntah, mengidam, tak ada nafsu makan, kadang pingsan, payudara membesar, miksi sering, konstipasi hiperpigmentasi kulit, varises.

2) Tanda-tanda kemungkinan hamil : perut membesar, uterus membesar, tanda hegar, tanda Chadwick, Braxton hicks, teraba balotement, serta reaksi kehamilan positif.

3) Tanda-tanda pasti kehamilan : gerakan janin dapat dilihat atau diraba dan dirasa, DJJ positif, terlihat tulang-tulang janin dalam foto roentgen.

e. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

Pada 2 minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 mulai disebut mudigah (embrio), dan sudah dibuahi minggu ke-6 disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan (Manuaba, 2005).

14

Tabel 2.1 Perubahan organogenesis pada berbagai periode kehamilan Umur

Kehamilan

Panjang

Fetus Pembentukan Organ

4 minggu 7,5–10

cm Rudimental mata, telinga dan hidung.

8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala menekur ke dada.

12 minggu 9 cm

Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.

16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah.

20 minggu 25 cm dapat bernafas, tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.

28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks kasiosa. Bila lahir, dapat bernafas, menangis pelan dan lemah. Bayi imatur.

32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua kecil (little oldman).

36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur.

40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kasiosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labiya mayora berkembang baik, tulang-tulang kepala menulang pada 80 % kasus telah terjadi Center osifikasi pada epifisis libia proksimal.

(Manuaba, 2005).

f. Perubahan-Perubahan Ibu Hamil

Menurut Hyre (2003), perubahan – perubahan ibu hamil meliputi : 1) Perubahan fisik ibu hamil

a) Perubahan Anatomi

Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan pada bentuk tubuhnya yaitu perut akan membesar sesuai kehamilan, payudara akan membesar dan terasa tegang (Rustam, 2004).

b) Perubahan Fisiologi

Perubahan pada sistem cardiovaskuler dan hematologis pada ibu hamil adalah: Cardilac output : akan meningkat 30-40 % dan tetap tinggi sampai persalinan, tekanan darah : tekanan menurun 10-15 mmHg sistolik selama 24 minggu pertama kehamilan dan menurun 10-15 mmHg dyastolik selama 24 minggu pertama kehamilan, masa sel darah merah : meningkat mulai pada usia kehamilan 10 minggu dan terus meningkat selama kehamilan, volume plasma : meningkat mulai pada usia kehamilan 1 minggu sampai persalinan.

2) Perubahan psikologis ibu hamil

a) Trimester pertama : sering membenci kehidupan kehamilan.

b) Trimester kedua : rasa tidak nyaman pada kehamilan mulai berkurang.

c) Trimester ketiga : ibu tidak sabar menunggu kelahiran anaknya, ibu mungkin merasa takut akan bahaya fisik yang

16

akan timbul pada waktu persalinan, ibu merasa dirinya aneh dan jelek.

3. Perubahan Fisiologi selama kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2008), dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomatropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada:

a. Rahim atau uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.

Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram. Sehingga pembesaran uterus mempengaruhi berat badan ibu hamil.

b. Vagina (liang senggama)

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. Perubahan ini akan mempengaruhi warna kulit dan elastisitas vagina ibu hamil.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal. Pada ibu hamil ovarium berubah fungsi dari penghasil sel telur berubah menjadi penghasil hormone progesterone.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone, dan somatromatropin. Perubahan payudara akan mempengaruhi berat badan ibu hamil.

18

e. Sirkulasi darah ibu

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter.

3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:

a) Volume darah

Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.

Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.

b) Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari angka normal.

f. Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu.

Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Perubahan system respirasi ini membuat ibu hamil menjadi bernafas agak sedikit sesak karena desakan diafragma.

g. Sistem pencernaan

Pengaruh hormon esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan :

1) Pengeluaran air liur belebihan (hipersalivasi) 2) Daerah lambung terasa panas

20

3) Terjadi mual-mual sakit atau pusing kepala terutama di pagi hari (morning sickness)

4) Mual (emesis gravidarum) jika berlebihan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari disebut "hiperemesis gravidarum" yang memerlukan perawatan di sarana kesehatan. Pada kasus fisiologis (mual muntah) ibu dianjurkan makan dan minum dengan porsi yang kecil tetapi sering

5) Hormon progesteron menimbulkan gerak usus berkurang sehingga ibu hamil sering mengeluh konstipasi atau sembelit, dianjurkan asupan makanan tinggi serat dan air dikonsumsi lebih banyak untuk menghindari konstipasi

h. Traktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan timbul kembali.

i. Perubahan pada kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.

j. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia. Zinc (Zn) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa peneliatian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Perubahan metabolisme mempengaruhi kadar gula pada ibu hamil.

22

Dokumen terkait