• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Ariyanti, Gemolong, Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilaksanakan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012.

24

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida yang datang ke Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012 sejumlah 34 ibu hamil primigravida.

2. Sampel dan Tehnik Sampling

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2005).

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling Jenuh menurut (Sugiyono, 2007) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel yang digunakan adalah seluruh ibu primigravida yang datang ke Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012 sejumlah 34 ibu hamil.

26

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda – tanda tertentu (Nototmodjo, 2005)

Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabanya, sehingga mereka tinggal memilih. Untuk pernyataan positif jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. pernyataan negatif jika benar dengan skor 0 dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas dan uji reliabilitas dilaksanakan di BPS Diah Sumarmo Kuncen Tanjungsari Banyudono Boyolali.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Rumus product moment adalah:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk jumlah responden 30 orang dengan tingkat kepercayaan 95%, maka taraf signifikansinya adalah 0,361. Bila rxy ³ r tabel (0,361) maka butir soal tersebut valid, bila rxy < r tabel (0,361) maka butir soal tersebut tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas kepada 30 responden didapatkan hasilnya dari 25 pernyataan dan keseluruhan valid.

Penghitungan uji validitas menggunakan sistem komputerisasi menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows Release 11.0 dengan taraf kesalahan 5%.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

( )

X }{N Y -

( )

Y }

28

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,7) (Notoatmodjo, 2005).

Dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s, kuesioner akan dikatakan baik atau reliabel apabila nilai alfa > 0,7 (Notoatmodjo, 2005).

Hasil dari olah data nilai alpha cronbach’s pengetahuan adalah 0,933. Jadi instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.

3. Kisi – kisi kuesioner.

Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuesioner

Indikator No Soal Jumlah

Positif Negative

Perubahan pada kulit dan metabolisme

23,24 21,22,25 5

Total 25

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan memberikan kuesioner di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner hingga selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari subernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan tau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang perubahan fisiologi kehamilan yang diisi ibu hamil primigravida di BPS Ariyanti Gemolong.

30

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data rekam medis di BPS Ariyanti Gemolong.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel-variabel-variabel tersebut diberi batasan atau ”Definisi Operasional”. Definisi Operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur) (Notoatmodjo, 2005).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala Kategori pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologi

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

32

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut :

a. Baik (76% - 100%)

Selanjutnya hasil penelitian gambaran pengetahuan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan rumus :

Keterangan :

df : distribusi frekuensi f : frekuensi

n : jumlah responden (Budiarto, 2002)

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Alimul (2007), meliputi:

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukan penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

df= f / N X 100

34

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confodentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum

BPS Ariyanti terletak di Desa Gandurejo Kabupaten Sragen. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen antara lain pelayanan kesehatan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan normal, KB, Imunisasi, Konseling gizi dan pelayanan balita. Tenaga kesehatan di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen yaitu terdiri 1 bidan dibantu 1 tenaga non medis. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang nifas ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (roomimg in) selama 24 jam penuh, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan.

B. Hasil Penelitian

penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan” di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 34 orang.

Hasil data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012.

35

36

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek

Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012.

Sumber : Data primer

Dari tabel diatas menunjukan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012 dengan 11 responden (32.35%) mempunyai pengetahuan baik, 20 responden (58.83%) mempunyai pengetahuan cukup dan 3 responden (8.82%) mempunyai pengetahuan kurang.

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 11 32.35

2 Cukup 20 58.83

3 Kurang 3 8.82

Jumlah 34 100%

A. Pembahasan

Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012 ini, dilakukan terhadap 34 responden. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012 sejumlah 11 responden (32.35%) mempunyai pengetahuan baik, 20 responden (58.83%) mempunyai pengetahuan cukup dan 3 responden (8.82%) mempunyai pengetahuan kurang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (58.83%). Hal ini dikarenakan ibu primigravida di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong sudah cukup memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan karena ibu primigravida banyak mendapat informasi tentang perubahan fisiologi kehamilan baik dari media cetak maupun media informasi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Soekanto (2004) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi, umur dan pekerjaan. Mayoritas ibu yang berpengetahuan baik sudah sangat memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan, dimana menurut Prawirohardjo (2008), dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

38

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga seseorang semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan, ketrampilan dan pendidikan dalam berinterkasi dengan lingkungan. Karena hasil pendidikan ikut membentuk pola berpikir, pola persepsi dan sikap pengambilan keputusan seseorang. Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan mendorong kemampuan dan kemauan yang ditujukan terutama kepada ibu hamil. Sehingga orang yang berpengetahuan mampu memahami arti hidup, mampu menjalani hidup dengan terarah. Masalah yang muncul dalam dirinya mampu dikelola dengan pemikiran yang lebih rasional.

Menurut Soekanto (2002), bahwa pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh pengalaman yang pernah dialaminya akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorisasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah atau mengganti skema yang sebelumnya ada.

Responden dengan kategori baik yaitu 11 responden (32.35%) secara umum sudah sangat memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan meliputi perubahan rahim, vagina, ovarium, payudara, sirkulasi darah, respirasi, pencernaan, traktus urinarius, perubahan pada kulit dan

metabolisme. Hal ini menunjukkan bahwa ibu dengan kategori baik mampu memahami perubahan pada dirinya selama hamil.

Responden dengan kategori kurang dengan jumlah 3 responden (8.82%) menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan kurang belum memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan sehingga menjawab salah pada pernyataan yang diajukan peneliti pada kuesioner.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan dan

penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang memapengaruhi diteliti.

2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei -18 juni 2012, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong di kategorikan berpengetahuan baik sebanyak 11 responden (32,35%).

2. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong di kategorikan berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (58,83%).

3. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong dikategorikan kurang sebanyak 3 responden (8,82%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

40

1. Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu lebih aktif mencari informasi lewat media cetak, televisi dan ikut dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi penelitian-penelitian selanjutnya dan juga dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

3. Bagi Institusi a. BPS

Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.

b. Pendidikan

Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian yang lebih lanjut tentang perunahan fisiologi kehamilan sehingga dapat dijadikan refrensi dan bahan bancaan.

Dokumen terkait