• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah Pujiastuti (2010), Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida tentang perubahan fisiologis Selama Kehamilan Di Bidan Praktek Swasta Sri Widati Kartasura Sukoharjo Tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan sebagian besar masuk dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (53.33%) dari 30 responden.

6

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II. TUJUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, kerangka teoritis dan kerangka konsep.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini tentang jenis dan rancangan penelitian lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian, pngumpulan data, jalannya penelitian, variable penelitian, definisi operasional, teknik pengolahan data, analisa data.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya (Soekanto, 2001). Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan ‘what’, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2002).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan peraba.

Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

b. Tingkatan Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (Notoatmojo, 2003) yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan

7

8

yang paling rendah karena tingkatan ini hanya mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau suatu obyek

berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Soekanto (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat.

2) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang untuk memilih kebutuhan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Sosial Ekonomi

Tingkatan kemampuan seseorang untuk memilih kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat pengetahuan.

6) Umur

Jumlah tahun yang dihabiskan sejak kelahirannya

10

7) Pekerjaan

Kegiatan yang dilakukan sehari – hari secara lengkap d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo ( 2002) dalam memperoleh pengetahuan dibagi dalam 2 kelompok :

1) Cara Tradisional

Cara ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain, meliputi

a) Cara Coba-Salah (Trial and error)

Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berfikir dan kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemuka agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama maupun

ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama didalam penemuan pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

d) Melalui Jalan Pikiran

Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyatan-pernyataan yang dikemukakan dan dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan murah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer (research methodology).

Setelah diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif - induktif maka lahirlah suatu penelitian yang dikenal dengan metode penelitian ilmiah.

12

e. Tingkat Pengetahuan

Menurut Nursalam (2003), tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1) Baik, bila 76-100%

2) Cukup, bila 56-75%

3) Kurang, bila < 56%

2. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah kejadian yang sangat fisiologis dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lama dari kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).

b. Pengertian Primigravida

Primigravida adalah kehamilan untuk pertama kali (Danis, 2005).

c. Pembagian Tahap dalam kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2007), kehamilan dibagi menjadi tiga periode : 1) Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu

2) Triwulan kedua : 12 sampai 28 minggu 3) Triwulan ketiga : 28 sampai 40 minggu

d. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Rustam (2008), tanda kehamilan ada 3 macam yaitu tanda dugaan hamil dan tanda kemungkinan hamil serta tanda pasti hamil.

1) Tanda-tanda dugaan hamil : amenore mual dan muntah, mengidam, tak ada nafsu makan, kadang pingsan, payudara membesar, miksi sering, konstipasi hiperpigmentasi kulit, varises.

2) Tanda-tanda kemungkinan hamil : perut membesar, uterus membesar, tanda hegar, tanda Chadwick, Braxton hicks, teraba balotement, serta reaksi kehamilan positif.

3) Tanda-tanda pasti kehamilan : gerakan janin dapat dilihat atau diraba dan dirasa, DJJ positif, terlihat tulang-tulang janin dalam foto roentgen.

e. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

Pada 2 minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 mulai disebut mudigah (embrio), dan sudah dibuahi minggu ke-6 disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan (Manuaba, 2005).

14

Tabel 2.1 Perubahan organogenesis pada berbagai periode kehamilan Umur

Kehamilan

Panjang

Fetus Pembentukan Organ

4 minggu 7,5–10

cm Rudimental mata, telinga dan hidung.

8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala menekur ke dada.

12 minggu 9 cm

Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.

16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah.

20 minggu 25 cm dapat bernafas, tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.

28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks kasiosa. Bila lahir, dapat bernafas, menangis pelan dan lemah. Bayi imatur.

32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua kecil (little oldman).

36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur.

40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kasiosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labiya mayora berkembang baik, tulang-tulang kepala menulang pada 80 % kasus telah terjadi Center osifikasi pada epifisis libia proksimal.

(Manuaba, 2005).

f. Perubahan-Perubahan Ibu Hamil

Menurut Hyre (2003), perubahan – perubahan ibu hamil meliputi : 1) Perubahan fisik ibu hamil

a) Perubahan Anatomi

Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan pada bentuk tubuhnya yaitu perut akan membesar sesuai kehamilan, payudara akan membesar dan terasa tegang (Rustam, 2004).

b) Perubahan Fisiologi

Perubahan pada sistem cardiovaskuler dan hematologis pada ibu hamil adalah: Cardilac output : akan meningkat 30-40 % dan tetap tinggi sampai persalinan, tekanan darah : tekanan menurun 10-15 mmHg sistolik selama 24 minggu pertama kehamilan dan menurun 10-15 mmHg dyastolik selama 24 minggu pertama kehamilan, masa sel darah merah : meningkat mulai pada usia kehamilan 10 minggu dan terus meningkat selama kehamilan, volume plasma : meningkat mulai pada usia kehamilan 1 minggu sampai persalinan.

2) Perubahan psikologis ibu hamil

a) Trimester pertama : sering membenci kehidupan kehamilan.

b) Trimester kedua : rasa tidak nyaman pada kehamilan mulai berkurang.

c) Trimester ketiga : ibu tidak sabar menunggu kelahiran anaknya, ibu mungkin merasa takut akan bahaya fisik yang

16

akan timbul pada waktu persalinan, ibu merasa dirinya aneh dan jelek.

3. Perubahan Fisiologi selama kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2008), dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomatropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada:

a. Rahim atau uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.

Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram. Sehingga pembesaran uterus mempengaruhi berat badan ibu hamil.

b. Vagina (liang senggama)

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. Perubahan ini akan mempengaruhi warna kulit dan elastisitas vagina ibu hamil.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal. Pada ibu hamil ovarium berubah fungsi dari penghasil sel telur berubah menjadi penghasil hormone progesterone.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone, dan somatromatropin. Perubahan payudara akan mempengaruhi berat badan ibu hamil.

18

e. Sirkulasi darah ibu

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter.

3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:

a) Volume darah

Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.

Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.

b) Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari angka normal.

f. Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu.

Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Perubahan system respirasi ini membuat ibu hamil menjadi bernafas agak sedikit sesak karena desakan diafragma.

g. Sistem pencernaan

Pengaruh hormon esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan :

1) Pengeluaran air liur belebihan (hipersalivasi) 2) Daerah lambung terasa panas

20

3) Terjadi mual-mual sakit atau pusing kepala terutama di pagi hari (morning sickness)

4) Mual (emesis gravidarum) jika berlebihan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari disebut "hiperemesis gravidarum" yang memerlukan perawatan di sarana kesehatan. Pada kasus fisiologis (mual muntah) ibu dianjurkan makan dan minum dengan porsi yang kecil tetapi sering

5) Hormon progesteron menimbulkan gerak usus berkurang sehingga ibu hamil sering mengeluh konstipasi atau sembelit, dianjurkan asupan makanan tinggi serat dan air dikonsumsi lebih banyak untuk menghindari konstipasi

h. Traktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan timbul kembali.

i. Perubahan pada kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.

j. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia. Zinc (Zn) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa peneliatian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Perubahan metabolisme mempengaruhi kadar gula pada ibu hamil.

22

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori (Sumber Notoatmojo, 2005) Pengetahuan

1. Tahu 2. Memahami 3. Menerapkan 4. Analisa 5. Sintesis 6. Evaluasi

Perubahan fisiologi selama kehamilan

Rahim atau uterus

Ovarium Vagina

Payudara Sirkulasi darah Respirasi Pencernaan Traktus urinarius Perubahan pada kulit Metabolisme

C. Kerangka Konsep

Keterangan : variabel yang diteliti.

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Perubahan

fisiologi selama kehamilan

Kurang Baik

Cukup

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Menurut Notoadmodjo (2005) metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi.

Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo,2009).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Ariyanti, Gemolong, Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilaksanakan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012.

24

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida yang datang ke Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012 sejumlah 34 ibu hamil primigravida.

2. Sampel dan Tehnik Sampling

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2005).

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling Jenuh menurut (Sugiyono, 2007) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel yang digunakan adalah seluruh ibu primigravida yang datang ke Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012 sejumlah 34 ibu hamil.

26

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda – tanda tertentu (Nototmodjo, 2005)

Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabanya, sehingga mereka tinggal memilih. Untuk pernyataan positif jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. pernyataan negatif jika benar dengan skor 0 dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas dan uji reliabilitas dilaksanakan di BPS Diah Sumarmo Kuncen Tanjungsari Banyudono Boyolali.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Rumus product moment adalah:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk jumlah responden 30 orang dengan tingkat kepercayaan 95%, maka taraf signifikansinya adalah 0,361. Bila rxy ³ r tabel (0,361) maka butir soal tersebut valid, bila rxy < r tabel (0,361) maka butir soal tersebut tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas kepada 30 responden didapatkan hasilnya dari 25 pernyataan dan keseluruhan valid.

Penghitungan uji validitas menggunakan sistem komputerisasi menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows Release 11.0 dengan taraf kesalahan 5%.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

( )

X }{N Y -

( )

Y }

28

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,7) (Notoatmodjo, 2005).

Dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s, kuesioner akan dikatakan baik atau reliabel apabila nilai alfa > 0,7 (Notoatmodjo, 2005).

Hasil dari olah data nilai alpha cronbach’s pengetahuan adalah 0,933. Jadi instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.

3. Kisi – kisi kuesioner.

Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuesioner

Indikator No Soal Jumlah

Positif Negative

Perubahan pada kulit dan metabolisme

23,24 21,22,25 5

Total 25

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan memberikan kuesioner di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner hingga selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari subernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan tau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang perubahan fisiologi kehamilan yang diisi ibu hamil primigravida di BPS Ariyanti Gemolong.

30

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data rekam medis di BPS Ariyanti Gemolong.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel-variabel-variabel tersebut diberi batasan atau ”Definisi Operasional”. Definisi Operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur) (Notoatmodjo, 2005).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala Kategori pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologi

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

Dokumen terkait