• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. Tinjauan Pustaka

2.3. Karsinoma Sel Basal

2.3.2. Etiologi

Faktor risiko terjadinya KSB yaitu: (1) Paparan terhadap sinar ultraviolet (UV), radiasi UV diperkirakan menjadi faktor resiko utama untuk kebanyakan kanker kulit.

Paparan terhadap sinar matahari merupakan sumber utama sinar UV, yang dapat merusak DNA di sel kulit. Penggunaan alas pada proses pencokelatan kulit merupakan sumber lain sinar UV.10,15,17,24,31

Orang-orang yang banyak terpapar sinar matahari dari sumber ini, memiliki resiko kanker kulit yang lebih besar.17,26 Radiasi ultraviolet dibagi ke dalam 3 rentang panjang gelombang, yaitu: (a) UVA menyinari sel-sel tua dan dapat merusak DNA sel. Hal ini berhubungan dengan kerusakan kulit jangka panjang seperti terbentuk kerutan, dan diperkirakan memegang peranan pada beberapa kanker kulit.17 (b) Sinar UVB (290-320 nm) dapat merusak DNA secara langsung, dan menjadi penyebab utama kulit terbakar

sinar matahari. Sinar UVB juga diperkirakan menyebabkan kebanyakan kanker kulit.17,18 (c) Sinar UVC tidak melewati atmosfer bumi karena itu tidak terdapat pada sinar matahari, sinar UVC tidak menyebabkan kanker kulit.17 Ketika sinar UVA dan UVB terdapat dalam sebagian kecil sinar matahari, sinar-sinar ini menjadi penyebab utama efek kerusakan sinar matahari pada kulit. Sinar UV merusak DNA sel kulit. Kanker kulit mulai terjadi saat kerusakan ini mempengaruhi DNA gen yang mengontrol pertumbuhan sel kulit. Kedua sinar UVA dan UVB merusak kulit dan menyebabkan kanker kulit. Sinar UVB lebih berpotensi menyebabkan beberapa kanker kulit, tetapi berdasarkan pengetahuan sekarang ini, tidak ada sinar UV yang aman.17 Jumlah paparan sinar UV yang mengenai seseorang tergantung pada kekuatan sinarnya, lama paparan sinar terhadap kulit, dan apakah kulit dilindungi dengan pakaian atau krim pelindung sinar matahari.17 Orang-orang yang tinggal di daerah dengan sinar matahari cerah sepanjang tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker kulit. Contohnya risiko kanker kulit dua kali lipat lebih tinggi di Arizona dibandingkan di Minnesota. Tingkat kanker kulit tertinggi di dunia yaitu di Australia.

Kebiasaan menghabiskan banyak waktu di luar ruangan untuk bekerja atau rekreasi tanpa pakaian pelindung dan krim pelindung sinar matahari akan meningkatkan risiko kanker kulit. Beberapa penelitian juga menekankan paparan sinar matahari pada usia muda (contohnya, sering terpapar sinar matahari pada masa kanak-kanak) merupakan faktor risiko menjadi kanker kulit.17 (2) Memiliki kulit terang, risiko kanker kulit lebih tinggi untuk orang berkulit putih daripada orang Afrika Amerika atau Hispanik. Hal ini disebabkan efek protektif pigmen kulit melanin pada orang-orang berkulit gelap. Orang berkulit putih dengan kulit berwarna terang sangat mudah terbakar oleh paparan sinar

matahari sehingga sangat berisiko tinggi. Hal ini merupakan salah satu alasan angka kejadian kanker kulit yang tinggi di Australia.1 Albinisme merupakan kelainan kongenital akan pigmen pelindung kulit. Orang-orang dengan keadaan ini akan memiliki kulit putih-kemerahan dan rambut putih. Mereka memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker kulit jika mereka tidak berhati-hati melindungi kulit mereka.17 (3) Usia yang lebih tua, risiko kanker kulit sel basal dan sel skuamoa meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena paparan sinar matahari yang semakin tinggi. Kanker ini sekarang terlihat pada orang berusia lebih muda, hal ini disebabkan mereka lebih banyak menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dengan kulit mereka yang terpapar sinar matahari.17 (4) Jenis Kelamin, laki-laki berjumlah 2 kali lebih banyak daripada perempuan, yang menderita kanker sel basal. Hal ini diperkirakan akibat tingginya tingkat paparan terhadap sinar matahari.17 (5) Paparan terhadap bahan kimia tertentu, paparan terhadap zat arsen dalam jumlah besar meningkatkan risiko berkembangnya kanker kulit bukan melanoma. Zat arsen merupakan suatu zat logam berat yang ditemukan alamiah di air sumur beberapa daerah. Zat arsen ini juga digunakan untuk membuat beberapa pestisida.17 Para pekerja yang terpapar pada bahan industri tar, batu bara, minyak tanah, dan minyak lainnya dapat juga memiliki peningkatan risiko kanker kulit bukan melanoma.1,17 (6) Paparan Radiasi, orang-orang yang menjalani terapi radiasi memiliki risiko berkembangnya kanker kulit yang lebih tinggi di bagian tubuh yang mendapatkan pengobatan. Hal ini menjadi perhatian khusus pada anak-anak yang telah menjalani terapi radiasi kanker.17, 26 (7) Kanker kulit sebelumnya seseorang yang pernah menderita kanker kulit skuamosa, memiliki kemungkinan perkembangan kanker kulit lain yang lebih

tinggi.17,18 (8) Inflamasi kulit jangka panjang atau luka berat, jaringan parut dari kulit terbakar yang berat, daerah kulit di sertai infeksi tulang berat, dan kulit yang rusak oleh beberapa penyakit kulit inflamasi berat, lebih cenderung mengalami kanker kulit, walaupun risiko ini kecil.1,17 (9) Pengobatan psoriasis, psoralens1,26 dan pengobatan menggunakan sinar ultraviolet (psoralens and ultraviolet light treatments/PUVA) diberikan kepada beberapa pasien dengan psoriasis (penyakit kulit inflamasi yang berlangsung lama), dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker kulit sel skuamosa dan mungkin juga mengembangkan kanker kulit lainnya.17 (10) Xeroderma pigmentosum (XP), penyakit yang sangat jarang diturunkan ini mengurangi kemampuan kulit memperbaiki kerusakan DNA akibat paparan sinar matahari. Orang-orang dengan kelainan ini sering menderita beberapa kanker kulit, dimulai sejak masa kanak-kanak.17 (11) Sindrom nevus sel basal (sindrom Gorlin), pada keadaan kongenital yang jarang ini, orang akan mengalami beberapa kanker kulit sepanjang masa hidupnya. Orang-orang dengan sindrom ini juga mengalami kelainan rahang dan tulang, mata dan jaringan saraf lainnya. Kebanyakan kelainan ini diturunkan dari orang tua. Di dalam keluarga dengan sindrom ini, mereka sering mulai menderita kanker sel basal sejak masa kanak-kanak atau remaja.17 (12) Penurunan imunitas, sistem imun tubuh membantu tubuh melawan kanker kulit dan kanker organ lain. Orang-orang dengan sistem imun lemah (dari penyakit tertentu atau akibat pengobatan medis) lebih mudah menderita kanker kulit bukan melanoma, meliputi karsinoma sel skuamosa dan jenis kanker seperti sarkoma Kaposi dan karsinoma sel Merkel. 1,17,18 Sebagai contoh, orang-orang yang mendapatkan transplantasi organ biasanya diberikan obat-obatan yang melemahkan sistem imun mereka untuk mencegah tubuh mereka dari reaksi penolakan

organ tubuh baru. Hal ini meningkatkan risiko mereka mengalami kanker kulit. Tingkat kanker kulit pada orang-orang yang telah mengalami transplantasi dapat sebesar 70%

dalam 20 tahun setelah transplantasi. Kanker kulit pada orang-orang dengan system imun yang lemah cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih menyebabkan kematian.17 Pengobatan dengan dosis tinggi kortikosteroid dapat juga menekan sistem imun tubuh. Hal ini juga meningkatkan risiko kanker kulit seseorang.17 (13) Infeksi Human Papilloma Virus (HPV), human papilloma viruses (HPVs) merupakan kelompok virus yang dapat menyebabkan papilloma, atau kutil. Kutil yang biasanya terjadi di tangan dan kaki, tidak berhubungan dengan bentuk kanker apapun. Tetapi beberapa jenis HPV, terutama jenis HPV yang sering diderita di daerah genitalia dan anal, diperkirakan berhubungan dengan kanker kulit.17 (14) Kebiasaan merokok, orang-orang yang merokok cenderung lebih sering menderita kanker kulit sel skuamosa, terutama di bibir. Merokok diketahui bukan merupakan faktor resiko untuk kanker sel basal.17 (15) Faktor lain, seperti individu dengan mata biru atau hijau, kulit berbintik-bintik, rambut merah atau pirang, sindrom Rasmussen, sindrom Rothmund-Thomsen, sindrom Bazex dan penyakit Darier. 1,3,23,26

Dokumen terkait