• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar 1. Definisi Belajar

4. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah (2010: 99) antara lain:

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.

b. Untuk Mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya. c. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar.

d. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses mengajar belajar.

Selain itu, berdasarkan Undang- Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan (Syah, 2010: 199)

27

Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru secara langsung dan merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukan kompetensi peserta didik.

Standar nasional pendidikan menggungkapkan bahwa “penilaian hasil belajar

oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian kenaikaan kelas (Mulyasa, 2009:209-210).

a. Penilaian Harian

Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Penilaian harian terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta didik dan tugas –tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep dan kompetensi dasar yang sedang dibahas. Penilaian harian ditujukan untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran (RPP), sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik. b. Penilaian Tengah Semester

Penilaian tengah semester sering disebut ujian tengah semester (UTS). UTS merupakan penilaian subsumatif ditujukan untuk menentukan keberhasilan peserta didik yang diwujudkan dalam pemberian nilai termasuk untuk pertimbangan bahan kenaikan kelas.

28 c. Penilaian Akhir Semester

Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan secara bersama-sama untuk kelas-kelas paralel baik tingkat kecamatan maupu provinsi. Hal ini dilakukan terutama untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soal-soal yang diujikan.

d. Penilaian Kenaikan Kelas

Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas dilakukan padaakhir semester genap. Penilaian ini sering disebut dengan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) pada akhir satuan pendidikan.

Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil belajar menurut Syah (2010: 202) antara lain:

a. Pre-Test dan Post-Test

Kegiatan Pre-Test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan Post-Test yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.

29 b. Evaluasi Prasyarat

Evaluasi prasarat bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat perkalian.

c. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik beratkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.

d. Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada

setiap akhir penyajiann suatu pelajaran. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar siswa, sebagai bahan pertimbangan pengajaran remedial/perbaikan.

e. Evaluasi Sumatif

Penilaian sumatif dapat dipandang sebagai ulangan umum, yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir semester tahun ajaran. Hasilnya dijadikann laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

30

5. IPS materi peninggalan sejarah kerajaan islam di Indonesia a. IPS

IPS adalah bidang studi lama karena sudah dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan bidang studi yang berisi pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir (Rasimin, 2012:35). Menurut Saepudin (2002:7), Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainnya.

b. Peninggalan Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia. Agama Hindu dan Budha adalah agama yang sama-sama agama yang dibawa oleh para pedagang India. Berikut beberapa peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia.

1) Candi

Candi adalah tempat untuk pemujaan dan juga tempat untuk beribadah bagi umat Hindu dan Budha. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah kisah. Contoh candi Agama Hindu: Candi Prambanan, Candi Dieng, Candi Singasari,Candi sukuh. Contoh candi Agama Budha: Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Muara Tikus. 2) Prasasti

Prasasti merupakan tulisan yang diukir pada batu atau logam. Prasasti peninggalan Hindhu ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa

31

Sansekerta. Contoh peninggalan Prasasti Agama Hindu: Prasasti Yupa, Prasasti Jambu,Prasati Kebun Kopi, Prasasti Sanur. Contoh peninggalan Prasasti Agama Budha: Prasasti Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, Prasati Kota Kapur.

3) Patung

Batu yang dipahat menjadi bentuk tertentu. Patung pada Hindu antara lain hewan dan manusia. Berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian, sedangkan manusia dibuat untuk mengabdikan tokoh tertentun dan untuk menggambarkan dewa-dewi. Sedangakan patung bercorak Budha berupa arca Sang Budha Gautama. Contoh peninggalan Patung Agama Hindu: Patung Trimurti, Patung Dwarapa, Patung Airlangga. Contoh peninggalan Patung Agama Hindu: Patung Budha, Arca Budha, Arca, Vitarka Mudra, Arca Dhyana Mudra.

4) Karya Sastra

Peninggalan yang berbentuk tulisan berupa kitab. Contoh peninggalan Karya Sastra Agama Hindu: Kitab Baratayuda karangan Empu Saedah dan Empu Panuluh, Kitab Arjunawiwaha. Contoh peninggalan Karya Sastra Agama Budha: Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular, Kitab Negara Kertagama, Kitab Ranggalawe.

5) Tradisi

Tradisi merupakan kebiasaan Nenek Moyang zaman dahulu yang masih bertahan sampai sekarang. Tradisi Agama Hindu masih banyak

32

ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Contoh peninggalan Tradisi Agama Hindu: Upacara Ngaben, Upacara potong gigi (mapandes), upacara nelubuhan. Contoh peninggalan Tradisi Agama Budha: Ziarah ketempat suci leluhur dengan membawa sesajen. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air.

Hal ini dapat di lihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Berikut beberapa peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia:

1) Masjid

Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Corak khusus masjid peninggalan sejarah biasanya teratap tumpang tersusun. Semakin ke atas atapnya semakin kecil. Jumlah atap tumpang ganjil dan atap paling atas berbentuk limas. Ciri atap masjid kuno itu merupakan hasil perpaduan dengan kerajaan Hindu. Kebudayaan Hindu tersebut berupa bangunan candi. Letak masjid berada di ibukota kerajaan atau dekat dengan alun-alun.

Contoh masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam: Masjid Demak, Masjid Kudus, Masjid Banten, Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Cirebon, Masjid Ternate.

2) Keraton atau Istana

Keraton atau Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan bersama keluarganya. Kerajaan berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

33

Bangunan keraton di kelilingi oleh pagar tembok atau benteng dan biasanya didepannya terdapat alun-alun.

Contoh peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia yang berupa bangunan keraton: Keraton Kesultanan dan Keraton Pakualaman di Yogyakarta, Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegara di Surakarta, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman di Cirebon, Istana Raja Goa, Istana Maimun di Sumatra. 3) Nisan

Nisan adalah tonggak pendek yang ditanam di atas makam, Nisan berfungsi sebagai tanda makam seseorang. Nisan-nisan kuno yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan nisan di Gujarat. Pada nisan terdapat nama dan tahun orang yang meninggal. Contoh nisan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia: Nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik berangka tahun 1419, Nisan Fatimah binti Maimun di Leran berangka 1082.

4) Pesantren

Pesantren merupakan lembaga mengajar pendidikan Islam. Contoh Pesantren peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia: Pesantren Sunan Ampel di Surabaya, Pesantren Al-Kautsar di Medan, Pesantren Lirboyo di Kediri.

34 5) Karya Seni

Kebudayaan Islam yang masuk di Indonesia juga berpengaruh pada karya seni yang di hasilkan. Pengaruh tersebut tampak pada munculnya seni kaligrafi dan seni sastra.

a) Seni Kaligrafi

Seni kaligrafi adalah seni menulis indah dalam bentuk tulisan arab. Tujuaannya adalah sebagai hiasan yang di pahat pada kayu atau batu. Seni kaligrafi muncul karena adanya larangan dalam agama Islam menggambarkan makhlukhidup sesuai bentuk aslinya. b) Seni Sastra

Jenis karya sastra bercorak Islam tersebut antara lain hikayat dan balad.

c) Hikayat

Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng. Hikayat dibuat sebagai pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat.Contoh hikayat: Hikayat Amir Hamzah dan Hikayat Si Miskin.

d) Babad

Babad adalah cerita sejarah yang isinya lebih banyak berupa dongeng. Contoh babad: Babad Tanah Jawa dan Babad Giyant e) Tradisi

Tradisi adalah kebiasaan dari masa lalu yang diteruskan samapai sekarang. Tradisi yang masing di wariskan sampai antara lain:

35 (1) Ziarah

Ziarah adalah kegiatan mengunjungi makam. (2) Sedekah

Sedekah adalah acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitarnya. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran, sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan disebut selamatan sedangkam meminta sesuatu disebut hajatan. (3) Sekatenan

Perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya jawa.

Dokumen terkait