• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIFMIFTAHUL HUDA SIDOMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIFMIFTAHUL HUDA SIDOMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 - Test Repository"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF MIFTAHUL

HUDA SIDOMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh: Muhamad Arif Afandi

11511023

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

ii KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323 433 Fax 323433Salatiga 50721 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : MUHAMAD ARIF AFANDI

NIM : 11511023

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pedidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDU SIDOMULYO

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Telah kami setujui untuk di munaqosyahkan

Salatiga, 30 Desember 2015

Pembimbing

M. Hafidz, M.Ag

(3)

iii SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA MELALUI

METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDU SIDOMULYO KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2015 DISUSUN OLEH MUHAMAD ARIF AFANDI

NIM: 11511023

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah PGMI, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 1 Maret 2016,

dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag.

Penguji I : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Pd. Penguji II : Mufiq, S.Ag, M. Phil

Salatiga, 10 Maret 2016 Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd..

(4)

iv KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323 433 Fax 323433Salatiga 50721 Website : wwwiainsalatiga.ac.id E-mail administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUHAMAD ARIF AFANDI NIM : 11511023

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 30 September 2015 Yang menyatakan,

(5)

v MOTTO

1. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar (Umar bin Khattab)

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur selalu terpanjatkan ke hadirat Allah SWT, beserta sholawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasullah SAW, ku persembahkan skripsi untuk:

1. Orang tuaku tersayang Bapak Slamet dan Ibu Istiqomah yang telah membesarkan, mendidik dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan tanpa letih maupun pamrih baik secara lahir maupun batin dengan iringan doa restu demi kesuksesan putrnya. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, juga setiap dukungan moral maupun spiritual yang tulus diberikan, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat.

2. Adikku yang aku sayangi dan aku banggakan Riyan Mahbob Junaedi. Aku berdoa semoga cita-citamu tercapai dan menjadi anak yang sholeh.

3. Keluarga besarku terimakasih atas doa dan motivasi yang selalu diberikan 4. Bapak M. Hafidz, M.Ag selaku pembimbing yang selalu sabar membimbing

hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh Bapak Ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu dan terimakasih atas dorongan dan motivasinya.

6. Bapak Drs. H. Nasafi, M. Pd.I dan Ibu Asfiyah beserta Putra-Putrinya selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan, Salatiga yang selalu memberikan ilmu agama dan mengarahkan dalam kebaikan.

7. Kawan-kawan di Nurul Asna yang selalu menemani hari-hariku.

8. Kawan-kawan seperjuangan PGMI angkatan 2010 terutama PGMI A yang selalu menemani dan memberi kegembiraan, motivasi, serta semangat tanpa kenal lelah.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.

Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS materi Peninggalan Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia melalui Metode Mind Map

pada Siswa Kelas V MI Ma’Arif Miftahul Huda pada tahun 2015” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI

3. Bapak M. Hafidz, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

(8)

viii

6. Bapak Cipta Sari Anugraheni, S.Pd selaku Kepala Madrasah MI Ma’Arif Miftahul Huda yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 7. Bapak M. Abdilah Thohir Wijaya,S.PdI selaku wali kelas V MI Ma’Arif

Miftahul Huda yang turut membantu dalam penelitian.

8. Kepada seluruh siswa kelas V MI Ma’Arif Miftahul Huda yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

9. Sahabat dan teman –teman bimbingan skripsi (Heri,Khazik,Fai,Fauzy,Darus dan Sulis) yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama dan saling memberikan dukungan.

Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’

jazaan katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

Salatiga, 30 September 2015 Penulis

(9)

ix ABSTRAK

Afandi, Muhamad Arif. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Peninggalan Sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Melalui Metode Mind Map pada Siswa Kelas V MI Ma’Arif Miftahul Huda Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2015 Program Studi PGMI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing M. Hafidz, M.Ag

Kata kunci: Hasil Belajar IPS, Metode Mind Map

Pelajaran IPS mengutamakan menghafal materi, oleh sebab itu guru sebagai pengajar harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar agar siswa tidak merasa membosankan. Namun faktanya masih ada guru yang mengajar monoton. Hal itu membuat siswa merasa membosankan dan banyak yang berbicara sendiri akibatnya hasil belajar IPS rendah. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia menggunakan metode Mind Map pada siswa kelas V MI Ma’Arif Miftahul Huda Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2015.

Penelitian ini tindakan kelas dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumen hasil nilai ulangan harian, tes dan pengamatan atau observasi.

(10)

x DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR DIAGRAM ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional... 8

G. Metode Penelitian... 9

H. Sistematika Penulisan... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPS ... 17

1. Pengertian Hasil Belajar ... 17

2. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ... 21

(11)

xi

4. IPS Sejarah Peninggalan Kerajaan Hindu, Budha dan Islam ... 29

B. Mind Map ... 34

1. Definisi Mind Map ... 34

2. Tujuan Mind Map ... 35

3. Langkah –langkah pembelajaran Mind Map ... 35

4. Kelebihan Pembelajaran Mind Map ... 37

5. Kelemahan PembelajaranMind Map ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal ... 39

1. Gambaran Umum MI Ma’arif Miftahul Huda Magelang ... 39

2. Keadaan Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Magelang ... 41

3. Keadaan Siswa MI Ma’arif Miftahul Huda Magelang ... 42

4. Perolehan Nilai Ulangan Harian ... 42

5. Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 43

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44

1. Perencanaan... 44

2. Tindakan ... 44

3. Observasi ... 46

4. Refleksi ... 48

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 49

1. Perencanaan... 50

2. Tindakan ... 50

3. Observasi ... 53

4. Refleksi ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ... 57

1. Pra –Siklus ... 57

2. Siklus I ... 59

(12)

xii

B. Pembahasan ... 71

1. Hasil Sebelum PTK ... 71

2. Hasil Penelitian Siklus I ... 72

3. Hasil Penelitian Siklus II ... 73

4. Performa Guru Saat pembelajaran ... 73

5. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ... 75

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel: 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang 41

Tabel: 3.2 Data Siswa MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang 42

Tabel: 3.3 Daftar Siswa Kelas V MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang 43

Tabel: 3.4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I 48

Tabel: 3.5 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II 54

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas V 58

Tabel: 4.2 NilaiHasil Belajar Siswa Siklus 1 60

Tabel: 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I 63

Tabel: 4.4 NilaiHasil Belajar Siswa Siklus II 66

Tabel: 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Sikus II 67

Tabel: 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test 72

Tabel: 4.7 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I 73

Tabel: 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II 74

Tabel: 4.9 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus 74

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR DIAGRAM

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Lampiran 2 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru Siklus 1 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Lampiran 5 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus 1I Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 9 Contoh Hasil Mind Map

Lampiran 10 Gambar Dokumentasi Penelitian Lampiran 11 Lembar Konsultasi

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 14 Daftar Nilai SKK

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dalam makna yang sederhana merupakan salah satu aspek kehidupan yang dijalani oleh individu di muka bumi sejak kelahiran sampai masa pertumbuhan dan perkembangan mencapai kedewasaannya. Setelah kedewasaan tercapai, tanggung jawab pendidikan beralih kepada individu yang bersangkutan. Sistem pendidikan nasional Indonesia dirumuskan sebagai kegiatan pengendalian terhadap penyelenggaraan pendidikan dan di lembaga-lembaga pendidikan dalam rangka memenuhi dan melayani kebutuhan peserta didik sebagai warga negara Indonesia sehingga menjadi masyarakat yang maju dan modern.

Tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana yang tertera dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional sebagaimana dikutip oleh Susilo adalah untuk mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab (2006:29).

(18)

2

berhubungan dengan kehidupan manusia dalam masyarakat. Untuk masuk dalam kehidupan sosial diperlukan suatu ilmu khusus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir (Rasimin, 2012: 35). Dalam konteks sekolah, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang

ada di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) diberikan sejak Sekolah Dasar hingga Menengah Atas. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkap peristiwa dan fakta konsep yang berkaitan dengan sosial.

Pada jenjang SD/MI memuat materi, geografi, sejarah, sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Depag, 2004:77). Ilmu pengetahuan sosial selain mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, dan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif.

(19)

3

IPS memiliki karakteristik yang berbeda di setiap cabangnya. Cabang geografi yaitu meliputi interaksi manusia dengan alam pada ruang tertentu di muka bumi, cabang sejarah objek penelaahannya adalah peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang menyangkut segala aspek yang diurutkan berdasarkan kurun waktunya, seperti sejarah peradaban manusia. Cabang ilmu ekonomi objek kajiannya adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang setinggi-tingginya untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menciptakan kehidupan yang layak. Untuk cabang sosiologi objek kajiannya adalah interaksi sosial masyarakat mulai dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga hingga kelompok yang lebih besar. Ilmu politik objek kajiannya yaitu pemerintahan, kenegaraan, kesejahteraan, keamanan dan ketertiban masyarakat. Jadi melalui pembelajaran IPS siswa dapat memperluas wawasannya tidak hanya diri sendiri melainkan dapat mengetahui alam semesta.

(20)

4

pemahaman. Semua guru menginginkan agar siswa berhasil dalam kegiatan belajar. Keberhasilan ini merupakan modal bagi siswa untuk mendapatkan nilai baik dalam hasil tes. Sebenarnya keberhasilan dalam pembelajaran IPS bukanlah hanya dilihat dengan nilai semata. Selain nilai, aspek-aspek yang lain juga mempengaruhi dalam pembelajaran IPS seperti keterampilan psikomotorik dalam kehidupan. Kemampuan yang harus dicapai siswa dalam belajar yaitu: kemampuan kognitif (pengetahuan), kemampuan afektif

(penghayatan) dan kemampuan psikomotorik (perilaku) (Sam’s, 2010:35). Ilmu pengetahuan sosial tidak lepas dari belajar sejarah, pada pembelajaran sejarah siswa kelas V mengenal tentang peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Melalui belajar sejarah siswa dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh umat Islam serta bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar kejadian di masa lalu yang merugikan orang Islam itu tidak terulang lagi. Sebagai mana yang tercantum dalam Q.S.Yusuf ayat 111:

ْ دَقَل

(21)

5

Berdasarkan telaah hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V di MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Kabupaten Magelang, pada tanggal 25 Agustus 2015, diketahui bahwa hasil belajar IPS dari jumlah siswa 20 kelas V di Madrasah tersebut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa yang hanya mencapai 57, sedangkan nilai KKM yang sudah di tetapkan oleh sekolahan dan yang harus dicapai siswa adalah 60. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang diharapkan.

Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor dalam pembelajaran, diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru belum dapat merangsang minat belajar siswa untuk belajar, guru masih menggunakan sumber belajar berupa LKS dan buku pembelajaran dari sekolah. Siswa merasa jenuh sebab guru hanya menggunakan metode ceramah saat pembelajaran berlangsung.

(22)

6

hanya di gagasan utama dan pokok materi dengan variasi gambar-gambar. Metode ini sangat dianjurkan terutama oleh para ahli pembelajaran untuk merancang pembelajaran yang efektif dan efisien. Metode ini dapat menggugah semangat belajar, kreativitas dan berfikir para siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti mengambil judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIA MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA SIDOMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah penggunaan metode

Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia pada siswa kelas V

MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Kabupaten Magelang? C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode

Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia pada siswa kelas V

(23)

7 D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penggunaan metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia pada siswa kelas V MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Kabupaten Magelang”

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk memperkaya pengetahuan lapangan tentang proses pembelajaran yang menarik bagi siswa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam pengembangan desain pembelajaran inovatif, khususnya yang berhubungan dengan masalah peningkatan hasil belajar IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat menarik minat siswa dalam belajar dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis

(24)

8 b. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran IPS. Selain itu juga memberikan revisi terhadap sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

c. Bagi guru

Metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan dapat memberikan teori dan pengalaman tentang pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu hasil penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru serta dijadikan sarana untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah pernah dilakukan.

d. Bagi siswa

Pembelajaran yang menarik diharapkan dapat memotivasi siswa, meningkatkan minat belajar siswa, menumbuhkan potensi yang dimiliki siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.

F. Definisi Operasional

(25)

9 1. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses tindakan yang menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2011:7)

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mengidentifikasi hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010:33).

Jadi hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Tetapi dalam penelitian ini yang diteliti hanya meliputi hasil belajar siswa saja.

2. IPS

IPS adalah bidang studi baru karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir (Rasimin, 2012:35). Menurut Saepudin (2002:7), Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu

sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu

(26)

10 3. Metode Mind Map

Mind map merupakan metode pembelajaran yang di mulai dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dan di situlah, ia bisa membentangkan keseluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata kunci, frase, konsep, fakta dan gambar-gambar (Huda,2014:307). Mind map dapat diartikan sebuah metode menarik dan kreatif untuk menyampaikan materi dengan cara menuliskan gagasan utama, kata kunci, ide pokok dan gambar.

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni untuk dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia pada siswa kelas V MI Ma’arif Miftahul Huda Kabupaten Sidomulyo Magelang. Menurut Arikunto dalam Suyadi (2010:18), menjelaskan PTK secara lebih sistematis.

(27)

11

b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK kegiatan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

(28)

12

Berikut Bagan Pelaksanaan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas:

Gambar 1. 1 Model Tahapan – Tahapan Pelaksanaan PTK

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian siswa kelas V MI Ma’arif Miftahul Huda

Sidomulyo Kabupaten Magelang yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 perempuan dan 8 laki-laki.

3. Langkah-langkah penelitian

Menurut Kurt Lewin dalam bukunya Zainal Aqib 2006: 21 dalam pelaksanaan PTK mencakup empat langkah yaitu:

Perencanaa

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

(29)

13 a. Perencanaan

1) membuat RPP dengan menerapkan metode mind map pada mata pelajaran IPS.

2) menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran.

3) membuat soal sebagai tes tertulis. 4) mempersiapkan instrument. b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan perencanaan tindakan yang telah tertulis di RPP yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan

Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan pengamatan yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

d. Refleksi

(30)

14 4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Gejala ketidak berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin melalui observasi sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.

(31)

15 b. Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia sebelum dan setelah melakukan penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum(nilai ulangan harian) dan sesudah penelitian, foto. 5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Lembar Observasi

Lembar observaasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan metode Mind Mip dalam pembelajaran.

b. Soal

Soal tentang materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia setelah menggunakan metode Mind Mip.

6. Analisis data

Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa ( Suyadi, 2010:85 )

(32)

16 a. Penilaian rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.

Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut: X= ∑

Dengan

∑ = jumlah nilai keseluruhan siswa ∑ = jumlah siswa

=Nilai rata-rata (Aqib, 2010: 204)

b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar

Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan kriteria B sebagai batas ketuntasan menimum, kemudian menganalisis dengan rumus berikut:

P = ∑

(33)

17 H. Sistematika Penulisan

Sistematika skripsi penelitian tindakan kelas bersifat deskreptif sehingga harus disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam sistematika penulisannya.

Bagian Awal terdiri dari halaman sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar Isi, daftar tabel, daftar Lampiran.

Bagian inti terdiri dari struktur skripsi dari bab I sampai dengan bab V. Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan ,manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, jenis penelitian dan sistematika penulisan. Bab dua memuat tentang landasan teori dan kajian pustaka. Bab tiga memuat gambaran umum sekolah dan pelaksanaan penelitian. Bab empat memuat deskripsi per siklus dan pembahasan hasil penelitian. Dan penutup memuat kesimpulan dan saran.

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran –Lampiran serta riwayat hidup penulis.

(34)

18 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar 1. Definisi Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri individu yang belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Mouly sebagaimana dikutip oleh Sudjana, bahwa belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman (1996:5).

Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (2003:6).

(35)

19

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan dan pengalaman dengan cara mencoba memberi makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya, melalui interaksi dengan lingkungan.

(36)

20

mengadakan reorganisasi pengalamannya. Misalnya seorang anak kulitnya mengelupas akibat terbakar saat bermain api. Anak belajar dari pengalamannya bahwa api itu panas dan bisa membakar kulit manusia. Karena pengalaman itu anak didik tidak akan mengulangi untuk bermain-main dengan api.

Keenam, Belajar harus dengan insight. Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat (insight) hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem. Misalnya peristiwa banjir yang dihubungkan dengan faktor-faktor lain. Ketujuh, Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan. Belajar berlangsung terus-menerus. Belajar tidak hanya disekolah, tetapi juga diluar sekolah. Anak didik dapat memperoleh pengetahuan/pengalaman sehari-hari dirumah atau dimasyarakat.

2. Pengertian Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, kegiatan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

(37)

21

Suprijono (2011:6) menambahkan bahwa hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan, merujuk pemikiran Gagne hasil belajar berupa: pertama, Informasi Herbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kedua, Ketrampilan Intelektual merupakan kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Ketiga, Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. Keempat, Ketrampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi , sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. Kelima, Sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai –nilai sebagai standar perilaku.

Menurut Bloom sebagaimana dikutip oleh Agus bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik (Agus 2011: 6). Pertama, Kognitif mencakup pengetahuan,, pemahaman, menerapkan, analisis (menguraikan), sintesis (merencanakan) dan menilai.

(38)

22

menurut Snalbeker sebagaimana dikutip oleh Rusmono mengatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar (2012: 8).

Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil adalah porelehan akhir dari proses belajar. Jadi, hasil belajar ialah suatu perolehan yang telah di capai dari suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukannya dalam proses kegiatan belajar. Aktifitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai atau tidak. Untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliable), diperlukan suatu informasi tentang indikator-indikator perubahan tingkah laku dan pribadi siswa.

Dari uraian definisi mengenai hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan (kognitif, afektif dan psikomotorik) yang merupakan timbal balik dari interaksi belajar yang telah dilakukan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

(39)

23 Bagan 2.1

Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Alami

Lingkungan Sosial Budaya

Luar Kurikulum Program

Instrumental Sarana dan Fasilitas Guru

Unsur

Kondisi Fisiologis Fisiologis Kondisi Panca Indera Dalam Minat

Kecerdasan Psikologis Bakat Motivasi

Kemampuan Kognitif

Bagan di atas menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor dari luar diri peserta didik dan faktor dari dalam diri peserta didik.

(40)

24

kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari.

1) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik. seperti udara yang tercemar merupakan polusi yang dapat mengganggu pernapasan. Oleh karena itu kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas diakui sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.

2) Lingkungan Sosial Budaya

Manusia adalah mahluk yang cenderung hidup bersama satu sama lain. Hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan akan melahirkan interaksi sosial. Saling memberi dan saling menerima merupakan kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan sosial. Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak dapat lepas dari ikatan sosial.yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk padanorma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar disekolah.

b. Faktor Instrumental

Sebagai sarana untuk mencapai tujuan dalam suatu kelembagaan. 1) Kurikulum merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa

(41)

25

yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas belum guru programkan sebelumnya. Kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik disekolah.

2) Program

Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Dalam program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia. Baik tenaga finansial dan sarana prasarana. Program pengajaran yang guru buat akan mempengaruhi kemana proses belajar itu berlangsung.

3) Sarana dan Fasilitas.

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah sebagai tempat yang strategis berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Buku pegangan anak didik harus lengkap sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah.

4) Guru

(42)

26 c. Kondisi Fisiologis

Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran dengan pola klasikal perlu memperhatikan postur tubuh anak didik. Anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang anak didik yang bertubuh pendek.

d. Kondisi Psikologis

Hasil belajar juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti minat, minat, motivasi, kemampuan kognitif.

4. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah (2010: 99) antara lain:

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.

b. Untuk Mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya. c. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar.

d. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses mengajar belajar.

(43)

27

Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru secara langsung dan merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukan kompetensi peserta didik.

Standar nasional pendidikan menggungkapkan bahwa “penilaian hasil belajar

oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian kenaikaan kelas (Mulyasa, 2009:209-210).

a. Penilaian Harian

Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Penilaian harian terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta didik dan tugas –tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep dan kompetensi dasar yang sedang dibahas. Penilaian harian ditujukan untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran (RPP), sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik. b. Penilaian Tengah Semester

(44)

28 c. Penilaian Akhir Semester

Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan secara bersama-sama untuk kelas-kelas paralel baik tingkat kecamatan maupu provinsi. Hal ini dilakukan terutama untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soal-soal yang diujikan.

d. Penilaian Kenaikan Kelas

Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas dilakukan padaakhir semester genap. Penilaian ini sering disebut dengan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) pada akhir satuan pendidikan.

Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil belajar menurut Syah (2010: 202) antara lain:

a. Pre-Test dan Post-Test

(45)

29 b. Evaluasi Prasyarat

Evaluasi prasarat bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat perkalian.

c. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik beratkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.

d. Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada

setiap akhir penyajiann suatu pelajaran. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar siswa, sebagai bahan pertimbangan pengajaran remedial/perbaikan.

e. Evaluasi Sumatif

(46)

30

5. IPS materi peninggalan sejarah kerajaan islam di Indonesia a. IPS

IPS adalah bidang studi lama karena sudah dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan bidang studi yang berisi pengalaman hidup manusia yang dialaminya sejak lahir (Rasimin, 2012:35). Menurut Saepudin (2002:7), Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi,

geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainnya.

b. Peninggalan Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia. Agama Hindu dan Budha adalah agama yang sama-sama agama yang dibawa oleh para pedagang India. Berikut beberapa peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia.

1) Candi

Candi adalah tempat untuk pemujaan dan juga tempat untuk beribadah bagi umat Hindu dan Budha. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah kisah. Contoh candi Agama Hindu: Candi Prambanan, Candi Dieng, Candi Singasari,Candi sukuh. Contoh candi Agama Budha: Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Muara Tikus. 2) Prasasti

(47)

31

Sansekerta. Contoh peninggalan Prasasti Agama Hindu: Prasasti Yupa, Prasasti Jambu,Prasati Kebun Kopi, Prasasti Sanur. Contoh peninggalan Prasasti Agama Budha: Prasasti Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, Prasati Kota Kapur.

3) Patung

Batu yang dipahat menjadi bentuk tertentu. Patung pada Hindu antara lain hewan dan manusia. Berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian, sedangkan manusia dibuat untuk mengabdikan tokoh tertentun dan untuk menggambarkan dewa-dewi. Sedangakan patung bercorak Budha berupa arca Sang Budha Gautama. Contoh peninggalan Patung Agama Hindu: Patung Trimurti, Patung Dwarapa, Patung Airlangga. Contoh peninggalan Patung Agama Hindu: Patung Budha, Arca Budha, Arca, Vitarka Mudra, Arca Dhyana Mudra.

4) Karya Sastra

Peninggalan yang berbentuk tulisan berupa kitab. Contoh peninggalan Karya Sastra Agama Hindu: Kitab Baratayuda karangan Empu Saedah dan Empu Panuluh, Kitab Arjunawiwaha. Contoh peninggalan Karya Sastra Agama Budha: Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular, Kitab Negara Kertagama, Kitab Ranggalawe.

5) Tradisi

(48)

32

ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Contoh peninggalan Tradisi Agama Hindu: Upacara Ngaben, Upacara potong gigi (mapandes), upacara nelubuhan. Contoh peninggalan Tradisi Agama Budha: Ziarah ketempat suci leluhur dengan membawa sesajen. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air.

Hal ini dapat di lihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Berikut beberapa peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia:

1) Masjid

Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Corak khusus masjid peninggalan sejarah biasanya teratap tumpang tersusun. Semakin ke atas atapnya semakin kecil. Jumlah atap tumpang ganjil dan atap paling atas berbentuk limas. Ciri atap masjid kuno itu merupakan hasil perpaduan dengan kerajaan Hindu. Kebudayaan Hindu tersebut berupa bangunan candi. Letak masjid berada di ibukota kerajaan atau dekat dengan alun-alun.

Contoh masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam: Masjid Demak, Masjid Kudus, Masjid Banten, Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Cirebon, Masjid Ternate.

2) Keraton atau Istana

(49)

33

Bangunan keraton di kelilingi oleh pagar tembok atau benteng dan biasanya didepannya terdapat alun-alun.

Contoh peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia yang berupa bangunan keraton: Keraton Kesultanan dan Keraton Pakualaman di Yogyakarta, Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegara di Surakarta, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman di Cirebon, Istana Raja Goa, Istana Maimun di Sumatra. 3) Nisan

Nisan adalah tonggak pendek yang ditanam di atas makam, Nisan berfungsi sebagai tanda makam seseorang. Nisan-nisan kuno yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan nisan di Gujarat. Pada nisan terdapat nama dan tahun orang yang meninggal. Contoh nisan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia: Nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik berangka tahun 1419, Nisan Fatimah binti Maimun di Leran berangka 1082.

4) Pesantren

(50)

34 5) Karya Seni

Kebudayaan Islam yang masuk di Indonesia juga berpengaruh pada karya seni yang di hasilkan. Pengaruh tersebut tampak pada munculnya seni kaligrafi dan seni sastra.

a) Seni Kaligrafi

Seni kaligrafi adalah seni menulis indah dalam bentuk tulisan arab. Tujuaannya adalah sebagai hiasan yang di pahat pada kayu atau batu. Seni kaligrafi muncul karena adanya larangan dalam agama Islam menggambarkan makhlukhidup sesuai bentuk aslinya. b) Seni Sastra

Jenis karya sastra bercorak Islam tersebut antara lain hikayat dan balad.

c) Hikayat

Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng. Hikayat dibuat sebagai pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat.Contoh hikayat: Hikayat Amir Hamzah dan Hikayat Si Miskin.

d) Babad

Babad adalah cerita sejarah yang isinya lebih banyak berupa dongeng. Contoh babad: Babad Tanah Jawa dan Babad Giyant e) Tradisi

(51)

35 (1) Ziarah

Ziarah adalah kegiatan mengunjungi makam. (2) Sedekah

Sedekah adalah acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitarnya. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran, sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan disebut selamatan sedangkam meminta sesuatu disebut hajatan. (3) Sekatenan

Perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya jawa.

B. Mind Map

1. Definisi Minp Map

Menurut Hidayat (2006:188), mind map atau peta pemikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan yang sedang mereka rencanakan. Menurut Muthe (2009:16), mind map adalah cara untuk menggambarkan satu asosiasi.

(52)

36

semacam diagram yang terdiri dari kata kunci, frase, konsep, fakta dan gambar-gambar (Huda, 2014:307).

Mind map dapat diartikan cara mencatat yang kreatif dan efektif untuk membuat materi yang pelajari dengan membuatnya menjadi sebuah peta konsep yang di awali dengan gagasan utama.

2. Tujuan Mind Map

Mind map bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind map adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Mind map

memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

3. Langkah-langkah pembuatan Mind map

Menurut Huda (2014:307) langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan dalam menggunakan mind map adalah:

a. Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci-kata kunci dari ceramah tersebut.

(53)

37

c. membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang topik tersebut.

d. Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

e. Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja.

f. Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.

g. Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian

Sementara itu, ada tahap-tahap penting yang harus dilakukan untuk memulai Mind map, antara lain sebagai berikut:

a. Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman kertas. Akan lebih mudah tidak dalam keadaan tegak lurus (portrait), melainkan dalam posisi terbentang (landscape)

b. Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang, dan warna yang berbeda untung menunjukkan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan pendukung lain. Hubungan-hubungan ini sangat penting, karena ia bisa membentuk keseluruhan pemikiran dan pembahasan tentang gagasan utama tersebut.

(54)

38

penting mempertimbngkan setiap kemungkinan yang harus dan tidak harus dimasukkan di dalam peta.

d. Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang berbeda pula.

e. Biarlah beberapa ruang kosong dalam kertas ini maksudnya agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan.

4. Kelebihan dan kelemahan mind map

a. Kelebihan teknik mind map sebagai berikut: 1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. 2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya. 3) Catatan lebih padat dan jelas.

4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan. 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi. 6) Mudah melihat gambaran keseluruhan.

7) Membantu otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan.

8) Memudahkan penambahan informasi baru. 9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat.

(55)

39

b. Kelemahan pembelajaran teknik mind map yaitu: 1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar

3) Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan membagi waktu.

(56)

40 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek penelitian

1. Gambaran umum MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang a. Identitas Sekolah

Sekolah ini merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama. Adapun secara terperinci identitas sekolah ini adalah;

Nama sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang No Statistik : 111233080241

Alamat : Candi Sidomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

b. Visi dan Misi MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang 1) Visi

Sebagai Lembaga Pendidikan Ma’arif, terwujudnya kader ummat

yang berkepribadian Islam ‘ala Ahli Sunnah Wal Jama’ah, mandiri berprestasi dan siap berkompetisi agar tumbuh menjadi generasi yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, beramal sholeh serta berakhlakqul karimah.

2) Misi

(57)

41

b) Mengembangkan dan meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia yang handal

c) Membina dan meningkatkan kwalitas guru dalam pendidikan. d) Menyelenggarakan proses pendidikan berkelanjutan

e) Mengembangkan pendidikan Akhlaq dan Aqidah Islami dalam rangka mempersiapkan ummat yang berkepribadian Islam c. Keadaan Guru dan Siswa MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo

Magelang.

Adapun jumlah guru sebagai tenaga pendidik di Madrasah ini ada enam orang, kesemuanya berpendidikan strata satu (S1), sebagaimana dalam tabel di bawah ini.

Tabel: 3.1

Daftar Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang

Nama Jabatan Pendidikan

Cipta Sari Anugraheni, S.Pd Kepala sekolah S1 Nanik Zaidah, S.Pd.I Guru kelas 6 S1 M. Abdilah Thohir Wijaya,

S.Pd.I

Guru kelas 5 S1

Jazimatul Khoiriyah, S.Pd.I Guru kelas 4 S1 Diana Maftukhin, S.Pd.I Guru kelas 3 S1 Muhammad Mizan Mustofa,

S.Pd.I

Guru kelas 2 S1

(58)

42

Sedang keadaan peserta didik di Madrasah ini cukup banyak berjumlah 143 siswa dengan, sebagaimana dalam tabel di bawah ini.

Tabel: 3.2

Data Siswa MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah

L P

1 I 16 12 28

2 II 15 5 20

3 III 11 15 26

4 IV 10 18 28

5 V 8 12 20

6 VI 12 9 21

JUMLAH 72 71 143

d. Karakteristik siswa kelas V Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang.

Siswa kelas V Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo Magelang

tahun 2015 berjumlah 20 siswa terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan

12 orang siswa perempuan. Data keadaan peserta didik di Ma’arif

(59)

43

Daftar Siswa Kelas V MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo

Magelang

No Nama Siswa

Keterangan Laki-laki Perempuan

1 AK 

2 RW 

3 DE 

4 DA 

5 FR 

6 GB 

7 AB 

8 AD 

9 MF 

10 SN 

11 LW 

12 VI 

13 ND 

14 SR 

15 HM 

16 AB 

17 FS 

(60)

44

19 AH 

20 BW 

e. Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPS semester I tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran IPS sesuai jadwal pelajaran IPS kelas V. Waktu pelaksanaan sebagai berikut, pertama, kegiatan Siklus pada tanggal 9 September 2015, dan kedua, kegiatan Siklus II, pada tanggal 16 September 2015.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

(61)

45

Pelaksanaan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode Mind Map . Adapun materi yang dibahas adalah peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. b. Menyiapkan Mind Map dengan materi peninggalan sejarah

kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.

c. Menyiapkan bahan ajar serta contoh gambar-gambar berbagai peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar melalui metode Mind Map.

e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

2. Tindakan (acting)

(62)

46 a. Apersepsi

1) Guru mengucap salam dan berdoa bersama

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian dan mengecek kesiapan siswa

b. Kegiatan inti 1) Eksplorasi

a) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan kepada peserta didik.

b) Guru menyampaikan materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.

c) Guru menyuruh siswa untuk membaca materi secara singkat. d) Guru menjelaskan materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan

Hindu-Budha di Indonesia

e) Melalui Mind Map yang ditempel di papan tulis.

f) Guru memberikan contoh-contoh peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia berupa gambar-gambar. g) Siswa memperhatikan penjelasan guru

2) Elaborasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya yang berkaitan dengan materi

b) Guru membagikan soal kepada peserta didik

(63)

47

d) Guru bersama peserta didik mengkoreksi jawaban soal 3) Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan.

c. Kegiatan akhir

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran

3) Guru memberitahu materi yang akan datang

4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang 5) Guru menutup dengan doa

6) Slam penutup 3. Observasi (observing)

Pada tahap ini dilakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :

a. Mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar yang meliputi perhatian siswa terhadap informasi yang diberikan, kemampuan siswa selama menemukan dan memecahkan masalah yang diberikan guru dan juga keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.

(64)

48

mengukur tingkat kemampuan siswa terhadap materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Dan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.4

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa L/P KKM

Nilai Keterangan

1 AK L 60 50 Tidak Tuntas

2 RW P 60 70 Tuntas

3 DE P 60 80 Tuntas

4 DA P 60 70 Tuntas

5 FR P 60 80 Tuntas

6 GB L 60 80 Tuntas

7 AB L 60 50 Tidak Tuntas

8 AD P 60 90 Tuntas

9 MF L 60 60 Tuntas

10 SN P 60 80 Tuntas

11 LW P 60 70 Tuntas

12 VI P 60 70 Tuntas

13 ND P 60 40 Tidak Tuntas

(65)

49

15 HM L 60 70 Tuntas

16 AB L 60 70 Tuntas

17 FS P 60 60 Tuntas

18 NS P 60 80 Tuntas

19 AH L 60 70 Tuntas

20 BW L 60 80 Tuntas

Jumlah 1400

Nilai rata-rata 70

4. Refleksi (reflective)

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus pertama dan sesuai dengan rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran siklus pertama diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun langkah pembelajaran yang sudah terlaksana sesuai dengan pada siklus pertama sebagai berikut:

a. Pada pertemuan, guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih memperhatikan materi pembelajaran.

b. Guru telah menggunakan media dengan gambar-gambar.

c. Guru sudah mengarahkan peserta didik yang mengalami kesulitan dengan baik dan sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah yaitu:

(66)

50

2) Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan

3) Siswa masih ragu untuk menyampaikan pendapatnya dalam menyelesaikan permasalahan yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hal tersebut, peneliti perlu melakukan tindakan kembali pada siklus II. Tujuan dari siklus II adalah meningkatkan prestasi belajar dari siklus I dan agar semua siswa dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.

C. Deskripsi Siklus II

(67)

51 1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode Mind Map. Adapun materi yang dibahas adalah peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

b. Menyiapkan Mind Map dengan materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

c. Menyiapkan bahan ajar serta contoh gambar-gambar berbagai peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui metode Mind Map.

e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

2. Tindakan (acting)

Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat sebelumnya. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan siklus II :

a. Apersepsi

(68)

52

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian dan mengecek kesiapan siswa

b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi

a) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan kepada peserta didik.

b) Guru menyampaikan materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

c) Guru menyuruh siswa untuk membaca materi secara singkat d) Guru menjelaskan materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan

Islam di Indonesia melalui Mind Map yang ditempel di papan tulis

e) Guru memberikan contoh-contoh peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berupa gambar-gambar.

f) Siswa memperhatikan penjelasan guru 2) Elaborasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya yang berkaitan dengan materi

b) Guru menyiapkan kertas kosong

c) Guru menberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

(69)

53

dengan jawaban yang siswa tahu dan menempelnya bebas agar tercipta peta konsep tentang materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

e) Setelah siswa satu persatu maju dan pertanyaan –pertanyaan terjawab semua, Guru dan peserta didik mengkoreksi bersama. f) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya yang berkaitan dengan materi. g) Guru membagikan soal kepada peserta didik

h) Guru berkeliling membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal

3) Konfirmasi

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan. c. Penutup

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran

3) Guru memberitahu materi yang akan datang

4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang 5) Guru menutup dengan doa

(70)

54 3. Obervasi (observing)

Aktifitas yang diamati sama dengan yang diamati pada siklus II yaitu: a. Mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar yang

meliputi perhatian siswa terhadap informasi yang diberikan, kemampuan siswa selama menemukan dan memecahkan masalah yang diberikan guru dan juga keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.

b. Digunakan lembar observasi terhadap siswa dan lembar observasi terhadap guru.

Di akhir siklus II, guru mengadakan post test untuk mengukur tingkat kemampuan siswa terhadap materi peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Dan hasilnya sebagai berikut:

Tabel: 3.5

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa L/P KKM Nilai Keterangan

1 AK L 60 70 Tuntas

2 RW P 60 80 Tuntas

3 DE P 60 80 Tuntas

4 DA P 60 70 Tuntas

5 FR P 60 100 Tuntas

(71)

55 4. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus kedua dan sesuai dengan rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran siklus kedua diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

7 AB L 60 60 Tuntas

8 AD P 60 80 Tuntas

9 MF L 60 70 Tuntas

10 SN P 60 90 Tuntas

11 LW P 60 70 Tuntas

12 VI P 60 80 Tuntas

13 ND P 60 70 Tuntas

14 SR P 60 80 Tuntas

15 HM L 60 80 Tuntas

16 AB L 60 80 Tuntas

17 FS P 60 80 Tuntas

18 NS P 60 80 Tuntas

19 AH L 60 70 Tuntas

20 BW L 60 70 Tuntas

Jumlah 1530

(72)

56

Adapun langkah pembelajaran yang sudah terlaksana sesuai dengan metode Mind Map pada siklus kedua sebagai berikut:

a. Pada pertemuan, guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih memperhatikan materi pembelajaran.

b. Guru menggunakan metode Mind Map yang terkait dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

c. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu konsep berdasarkan pemikirannya sendiri.

d. Siswa sudah aktif dan berani menyampaikan pendapatnya.

Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni keterlibatan aktif seluruh siswa, pembelajaran yang riang dan senang, dan peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai standar minimal KKM yang di tetapkan sekolah yakni 60, pada sirklus 2 nilai rata-rata siswa sebesar 76,5. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan di bandingkan dengan sirklus 1 nilai rata-rata siswa kelas V sebesar 70 . hal itu menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut dengan memberikan perbaikan kepada siswa.

Hasil ini membuktikan bahwa metode Mind Map dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Ma’arif Miftahul Huda

(73)

57 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Pendahuluan/Pra Penelitian

Observasi awal ini dilakukan sebagai langkah pra survey terhadap pembelajaran IPS di kelas V. Dari hasil observasi yang telah dilakukan

terhadap guru kelas V MI Ma’arif Miftahul Huda Sidomulyo diperoleh gambaran tentang pembelajaran IPS sebelum dilakukan tindakan. Pembelajaran yang dilaksanakan masih cenderung teacher centered dengan menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa aktif. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru jarang menggunakan media khususnya benda nyata dalam menyampaikan materi. Berdasarkan hasil observasi siswa masih malu ketika disuruh maju ke depan kelas untuk menyampaikan pendapat atau bertanya ketika belum jelas.

(74)

58

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas V

No Nama Siswa

L/P KKM Nilai Keterangan

1 AK L 60 50 Tidak Tuntas

2 RW P 60 70 Tuntas

3 DE P 60 50 Tidak Tuntas

4 DA P 60 50 Tidak Tuntas

5 FR P 60 70 Tuntas

6 GB L 60 50 Tidak Tuntas

7 AB L 60 50 Tidak Tuntas

8 AD P 60 80 Tuntas

9 MF L 60 50 Tidak Tuntas

10 SN P 60 80 Tuntas

11 LW P 60 40 Tidak Tuntas

12 VI P 60 50 Tidak Tuntas

13 ND P 60 40 Tidak Tuntas

14 SR P 60 80 Tuntas

15 HM L 60 70 Tuntas

16 AB L 60 50 Tidak Tuntas

17 FS P 60 40 Tidak Tuntas

18 NS P 60 60 Tuntas

Gambar

Gambar 1. 1 Model Tahapan – Tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 3.4
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas V
Tabel: 4.7
+2

Referensi

Dokumen terkait

Flowchart Penjualan Mulai Menerima order barang konsumen Membuat nota penjualan 1 2 Nota 2 Pemilik 2 2 Nota Mencocokkan nota dengan jumlah barang yang dibeli. Cocok

Jika sudah terisi semuanya, klik “Masukan Data” maka data akan otomatis masukc. Klik “Edit” apabila ada kesalahan

Perancangan blok komparator menggunakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Operational Amplifier (Op Amp) type LM-324. Gambar Rangkaian komparator dan Ex-Or..

Hasil yang dicapai pada penelitian ini dalam rangka merevitalisasi lahan kering di daerah berkapur Desa Pucung Kecamatan Saptosari Gunung Kidul, berdasarkan grafik- grafik

• Ilmu merupakan suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang di susun secara sistematis menurut metode- metode tertentu yang dapat.. digunakan untuk menerapkan gejala-

Pilih pahat yang akan digunakan untuk melakukan proses pembubutan roughing, misal T0101, maka klik gambar pahat tersebut, kemudian klik rough parameters5. Kilik OK, maka

[r]

Apabila limbah ini dibuang keperairan maka akan tercemar oleh bahan organik dalam jumlah yang besar, sehingga kebutuhan oksigen untuk proses penguraiannya lebih