• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 67

(1) Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa program sarjana dilakukan terhadap pencapaian hasil/kompetensi belajar mahasiswa yang dilakukan periodik.

(2) Evaluasi keberhasilan studi program sarjana sebagaima dimaksud pada ayat (1) diadakan pada:

a. setiap akhir semester;

b. dua tahun pertama atau pada akhir semester IV sebagai masa evaluasi tahap pertama;

c. empat tahun pertama atau pada akhir semester VIII sebagai masa evaluasi tahap kedua; dan

d. evaluasi akhir program.

(3) Tujuan evaluasi keberhasilan studi sebagimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) untuk:

a. mengevaluasi keberhasilan studi pada akhir semester adalah: 1. mengetahui Indeks Prestasi Semester (IPS);

2. mengetahui jumlah sks yang telah dicapai (SKSD);

3. mengetahui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dicapai; dan 4. menetapkan beban belajar mahasiswa untuk semester berikut

sesuai ketentuan yang ada; dan

b. mahasiswa yang mencapai IPK pada semester II (dua) < 2,00 dengan SKSD kurang dari 12 sks wajib diberikan peringatan tertulis oleh dosen penasehat akademik pada kartu hasil studi mahasiswa.

Pasal 68

(1) Perhitungan IPK dan SKSD dalam rangka evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan terhadap semua matakuliah yang mempunyai nilai ≥ 2,0 atau C

(2) Mahasiswa dinyatakan berhasil menyelesaikan studi pada program sarjana pabila:

a. telah lulus ujian semua matakuliah dalam paket kurikulum yang berlaku;

b. mata kuliah Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan tidak bernilai 1 (D); dan

c. telah lulus ujian skripsi.

Pasal 69

(1) Pemutusan hak studi mahasiswa dilakukan:

a. pada akhir semester IV jika seorang mahasiswa mencapai IPK kurang dari 2,00 dengan SKSD kurang dari 48 SKS;

b. pada akhir semester VIII bila mahasiswa mencapai IPK kurang dari 2,00 dengan SKSD kurang dari 96 sks; dan

c. melewati batas studi maksimal atau melewati masa studi XIV semester tanpa mengambil cuti.

(2) Bagi mahasiswa yang telah melampui batas studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tetapi pernah mengambil cuti, mahasiswa tersebut dapat diberikan dispensasi satu semester untuk 1 kali cuti dan dua semester untuk 2 kali cuti yang tidak secara berurutan.

(3) a. Pemutusan hak studi sementara bagi mahasiswa yang tidak

melakukan registrasi administrasi 1 (satu) semester, dapat melanjutkan studi pada semester berikutnya dengan membawa surat keterangan aktif kembali kuliah dari Dekan dengan mendapat persetujuan Ketua Program Studi

b. Pemutusan Hak Studi atau Drop Out, dapat diberikan kepada mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi secara berturut-turut dua semester.

c. Mahasiswa yang telah diputuskan hak studinya dapat memperoleh transkrip nilai yang dicapai.

d. Pemutusan hak studi mahasiswa ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

(4). Prosedur operasional baku pemutusan hak studi disusun oleh BAAKPSI.

Pasal 70

Pemutusan Piutang

a. Bagi mahasiswa yang telah diputuskan hak studinya dapat dilakukan penghapusan piutang

b. Penghapusan piutang bagi mahasiswa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor

c. Prosedur Operasional Baku penghapusan piutang akan disusun oleh BAUK.

Program Pascasarjana Pasal 71

(1) Evaluasi keberhasilan studi diadakan melalui peringatan tertulis oleh direktur kepada mahasiswa yang mencapai IPK ≤ 2,75 dengan SKSD ≤ 8 sks pada semester I (pertama).

(2) Pemutusan hak studi mahasiswa dilakukan apabila:

a. pada akhir semester IV atau pada akhir tahun kedua mahasiswa mencapai IPK < 3,0 dengan SKSD <34 SKS; dan

b. mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan studi dalam empat tahun tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

(3) Pemutusan hak studi mahasiswa ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

(4) Prosedur operasional baku pemutusan hak studi disusun oleh BAAKPSI

Yudisium dan Predikat Kelulusan Pasal 72

(1) Yudisium ditetapkan berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang dicapai.

(2) Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).

(3) Predikat yudisium bagi mahasiswa program diploma dan sarjana diatur pada Tabel 11.

Tabel 11. Predikat Yudisium bagi Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana

Rentangan I P K Predikat Yudisium

2,76 s/d 3,00 Memuaskan

3,01 s/d 3,50 Sangat memuaskan > 3,51 (tiga koma lima puluh) Pujian

(4) Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan dengan memperhatikan masa studi maksimum yaitu n tahun plus 1 tahun untuk program sarjana.

(5) Yudisium program diploma dan sarjana ditetapkan oleh dekan/kepala UPT akademik dan dikukuhkan oleh Rektor pada upacara wisuda termasuk pemberian dan penggunaan gelar sesuai peraturan yang berlaku.

(6) Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol).

(7) Predikat kelulusan untuk program pascasarjana dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12. Predikat Kelulusan untuk Program Pascasarjana

Rentangan IPK Predikat

3,00 s/d 3,50 Memuaskan

3,51 s/d 3,75 Sangat memuaskan > 3,75 (tiga koma tujuh lima) Pujian

Keterangan: 1. Lulus dengan pujian: IPK > 3,75 tanpa nilai C dan dalam kurun waktu

maksimal 6 (enam) semester.

2. Sangat memuaskan: IPK 3,51 – 3,75 dengan satu nilai C dalam kurun waktu lebih dari 6 (enam) semester.

3. Memuaskan: IPK < 3,50 dengan beberapa nilai C asal IPK minimal 3,0

(8) Predikat kelulusan untuk program profesi dapat dilihat pada Tabel 13 sebagai berikut:

Table 13. Predikat Kelulusan untuk Profesi

Rentangan IPK Predikat

3,00 s/d 3,50 Memuaskan

3,51 s/d 3,74 Sangat memuaskan 3,75 s/d 4,00 Pujian

Keterangan: 1. Lulus dengan pujian: IPK > 3,76 tanpa nilai C dan dalam kurun waktu

maksimal 4 (empat) semester.

2. Sangat memuaskan: IPK 3,51 – 3,75 dengan satu nilai C dalam kurun waktu lebih dari 4 (empat) semester.

3. Memuaskan: IPK < 3,50 dengan beberapa nilai C asal IPK minimal 3,0

Hak Lulusan Pasal 73

(1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:

a. ijazah, bagi lulusan program diploma, program sarjana, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan;

b. sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;

c. sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya;

d. gelar; dan

e. surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.

Gelar Pasal 74

(1) Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu program studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi Indonesia harus menggunakan Bahasa Indonesia.

(3) Penulisan gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi Indonesia harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia.

(4) Penulisan gelar untuk lulusan pendidikan tinggi terdiri atas:

a. sarjana, ditulis di belakang nama lulusan program studi sarjana dengan mencantumkan huruf “S.” dan diikuti dengan inisial gelar; b. magister, ditulis di belakang nama lulusan program studi

magister, dengan mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan inisial gelar;

c. doktor, ditulis di belakang nama lulusan program studi doktor, dengan mencantumkan huruf “Dr.” dan dapat diikuti dengan inisial gelar;

d. gelar untuk lulusan pendidikan profesi atau spesialis ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial gelar.

(5) Inisial gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan rektor ini

(6) Gelar yang diperoleh secara sah tidak dapat dicabut.

(7) Keabsahan perolehan gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan/pelanggaran akademik.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai peninjauan kembali keabsahan perolehan gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

(9) Pencantuman dan penggunaan gelar hanya berlaku pada kegiatan akademik

Ijazah dan SKPI

(1) Ijazah adalah keterangan formal yang merupakan suatu penghargaan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi dan telah memenuhi semua kewajiban untuk memperoleh pengakuan/gelar.

(2) Transkrip nilai adalah suatu keterangan formal yang memuat seluruh matakuliah yang telah ditempuh beserta nilai-nilai yang telah diperoleh dan IPK yang dicapai.

(3) Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) adalah dokumen pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan

keahlian dalam cabang ilmunyadan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.

(4) Sertifikat Profesi adalah dokumen pengakuan kemampuan praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi, spesialis, subspesialis atau sebutan lain yang sejenis.

(5) Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan.

(6) Transkrip ditandatangani oleh Kepala BAAKPSI untuk program sarjana dan direktur untuk program pascasarjana.

(7) SKPI ditandatangani oleh dekan.

(8) Sertifikat profesi ditandatangani oleh dekan.

(9) Ijazah, transkrip nilai dan SKPI diserahkan kepada lulusan oleh direktur/dekan pada saat wisuda.

(10) Sertifikat Profesi diserahkan kepada lulusan pada saat pengukuhan.

(11) Pengambilan ijazah, transkrip akademik, SKPI dan sertifikat profesi diatur tersendiri oleh BAAKPSI.

(12) Penerbitan ijazah, transkrip akademik dan SKPI bertujuan memberikan bukti tertulis tentang capaian pembelajaran.

(13) Penerbitan sertifikat kompetensi bertujuan memberikan bukti tertulis tentang kompetensi kerja.

(14) Penerbitan sertifikat profesi bertujuan memberikan bukti tertulis tentang kemampuan menjalankan praktik profesi.

BAB X

I J A Z AH , TR A NS KR IP , D A N S UR A T K ET ER A NG A N P E ND A MP I NG I JA Z A H

Ijazah Pasal 75

(1) Ijazah diberikan kepada lulusan disertai paling kurang dengan Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

(2) Ijazah sebagaimana dimaksud padaayat (l) memuat: a. nomor seri ijazah;

b. logo perguruan tinggi; c. nama perguruan tinggi;

d. nomor keputusan pendirian perguruan tinggi;

e. program pendidikan (diploma, sarjana terapan, magister terapan, doktor terapan, sarjana, magister, doktor, profesi, atau spesialis); f. nama program studi;

g. nama lengkap pemilik ijazah; h. nomor induk mahasiswa (NIM);

i. tempat dan tanggal lahir pemilik ijazah; j. gelar yang diberikan beserta singkatannya; k. tanggal, bulan dan tahun kelulusan;

l. tempat, tanggal, bulan dan tahun penerbitan ijazah;

m. pemimpin perguruan tinggi yang berwenang menandatangani ijazah;

n. stempel perguruan tinggi; dan o. foto mahasiswa.

Transkrip Akademik Pasal 76

Transkrip Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) memuat:

a. nomor Transkrip Akademik; b. nomor Ijazah;

c. logo perguruan tinggi; d. nama perguruan tinggi; e. Program Pendidikan Tinggi; f. nama program studi;

g. nama lengkap pemilik Transkrip Akademik;

h. tempat dan tanggal lahir pemilik Transkrip Akademik; i. nomor pokok mahasiswa;

j. tanggal, bulan, dan tahun kelulusan, apabila mengikuti suatu Program Pendidikan Tinggi sampai dinyatakan lulus;

1. tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan Transkrip Akademik;

k. nama dan jabatan pemimpin perguruan tinggi yang berwenang menandatangani Transkrip Akademik;

l. stempel perguruan tinggi;

m. daftar mata kuliah yang ditempuh dan lulus, bobot satuan kredit semester, dan nilai yang telah diperoleh; dan

n. indeks prestasi dan predikat kelulusan

Surat Keterangan Pendamping Ijazah Pasal 77

(1) Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) paling sedikit memuat:

a. nomor SKPI;

b. nomor Ijazah nasional; c. logo perguruan tinggi; d. nama perguruan tinggi; e. status akreditasi;

f. nama program studi;

g. nama lengkap pemilik SKPI;

h. tempat dan tanggal lahir pemilik SKPI; i. nomor pokok mahasiswa;

j. tanggal, bulan, tahun masuk, dan kelulusan; k. Gelar yang diberikan beserta singkatannya;

l. jenis pendidikan (akademik, vokasi, atau profesi); m. Program Pendidikan Tinggi;

n. capaian pembelajaran lulusan program studi sesuai kompetensi lulusan secara naratif;

o. peringkat kompetensi kerja sesuai Kerangka Kualifikasi asional Indonesia;

p. bahasa pengantar kuliah; q. sistem penilaian; dan

r. jenis dan jenjang pendidikan lanjutan.

(2) SKPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memuat informasi tambahan tentang prestasi akademik mahasiswa, mencakup prestasi mahasiswa bidang kokurikuler, ekstrakurikuler, atau pendidikan nonformal.

Bahasa Pasal 78

(1) Ijazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) dan Transkrip Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa Inggris.

(2) SKPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ditulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Pasal 79

(1) Penandatangan ljazah dan transkrip akademik yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dilakukan oleh Rektor dan dekan fakultas terkait. (2) Penandatangan SKPI yang diterbitkan oleh perguruan tinggi

Surat Keterangan Pengganti Pasal 80

(1) Dalam hal ljazah, transkrip akademik, dan SKPI rusak, hilang, atau musnah sebagaimana dibuktikan dengan keterangan tertulis dari pihak penyidik, maka dapat diterbitkan surat keterangan pengganti. (2) Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (l)

paling kurang memuat:

a. Keterangan bahwa ijazah, transkrip akademik, dan/atau SKPI rusak, hilang, atau musnah sebagaimana dibuktikan dengan pencantuman nomor dan tanggal keterangan tertulis tentang kehilangan tersebut dari pihak penyidik;

b. keterangan tentang muatan ijazah, transkrip akademik, dan/atau SKPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Pasal 75 atau Pasal 76.

c. Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berupa pengganti:

1. Ijazah dan/ atau transkrip akademik ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa Inggris;

2. SKPI ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. Pengesahan Fotokopi Ijazah, Transkrip Akademik,

dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah Pasal 81

Pengesahan fotokopi ijazah, transkrip akademik, SKPI dan surat keterangan pengganti dilakukan oleh dekan/wakil dekan bidang akademik.

BAB XI

SERTIFIKAT KOMPETENSI