• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 3/PP/2019 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 3/PP/2019 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

P

PE

E

RA

R

A

TU

T

UR

RA

AN

N

R

RE

EK

KT

TO

OR

R

U

UN

NI

IV

V

ER

E

RS

SI

IT

TA

AS

S

N

NU

US

SA

A

C

CE

E

ND

N

DA

AN

NA

A

N

NO

OM

MO

OR

R

3

3

/

/P

PP

P/

/

20

2

01

19

9

T

TE

E

NT

N

TA

A

NG

N

G

P

PE

E

DO

D

O

MA

M

AN

N

P

PE

EN

NY

YE

EL

L

EN

E

NG

GG

GA

A

RA

R

A

AN

A

N

P

PE

EN

ND

DI

ID

DI

IK

KA

AN

N

D

DI

I

U

UN

NI

IV

V

ER

E

RS

SI

IT

TA

AS

S

N

NU

US

SA

A

C

CE

EN

ND

DA

AN

NA

A

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PEDIDIKAN TINGGI U N I V E R S I T A S N U S A C E N D A N A

(3)
(4)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 3/PP/2019

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA,

Menimbang: a. bahwa dengan adanya dinamika perkembangan dan pembaharuan di dalam penyelenggaraan pendidikan, menuntut adanya pedoman penyelenggaraan pendidikan;

b. bahwa Peraturan Rektor Nomor 756/PP/2015 tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana sudah tidak sesuai lagi, dan karena itu dipandang perlu untuk diperbaiki dan diperbaharui;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a. dan b. di atas, maka perlu ditetapkan Peraturan Rektor tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana.

Mengingat: 1. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

(5)

lndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5336);

5. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5007);

6. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 16); 7. Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 8

tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional lndonesia (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2012 Nomor 24;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional lndonesia Bidang Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 831);

9. Peraturan Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14);

10. Peraturan Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 4412015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tlnggi (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2015 Nomor 1952);

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 8l tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi

(6)

Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik lndonesia tahun 2014 nomor 1179);

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Persyaratan dan Prosedur bagi Warga Negara Asing untuk Menjadi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi di Indonesia;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 48 Tahun 2013 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Akademi Komunitas;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 154 Tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi;

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana;

(7)

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

22. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

23. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi 24. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2016 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri;

25. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor;

26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana.

27. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0180/O/1995 tentang Organisasi Tata Kerja Universitas Nusa Cendana 28. Memo Kebijakan Rektor Universitas Nusa Cendana

Nomor 6178/UN15/PP/2013 tentang Penjabaran Program Pengembangan dan Pelaksanaan Tridharma pada Unit-unit di Lingkungan Universitas Nusa Cendana.

Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Undana tanggal tentang peninjauan kembali dan penyempurnaan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan di Undana.

(8)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Istilah/Pengertian

Pasal 1 Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:

1. Akademi Komunitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalamsatu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.

2. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat BAN-PT adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk melakukan dan mengembangkan akreditasi perguruan tinggi secara mandiri.

3. Capaian pembelajaran yang selanjutnya disingkat CP adalah kemampuan lulusan yang diinginkan setelah mahasiswa menyelesaikan pembelajaran yang menggambarkan secara spesifik kemampuan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta kinerja yang realistis dan terukur.

4. Disertasi adalah karya tulis ilmiah akademik hasil studi dan atau penelitian mendalam yang dilakukan oleh calon doktor (mahasiswa S-3) dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan atau menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

5. Dosen adalah pendidik profesi atau ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

6. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut program studi, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik,

(9)

vokasi, atau profesi, dan lain-lain dalam 1 (satu) atau lebih rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

7. Guru Besar atau Profesor yang selanjutnya disebut Profesor adalah jabatan akademik tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.

8. Ijazah adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan tinggi setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh Universitas Nusa Cendana.

9. lndeks Prestasi Semester, yang selanjutnya disingkat lPS, adalah tingkat capaian pembelajaran mahasiswa dalam satuan semester yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai mata kuliah yang ditempuh dengan bobot kredit masing-masing mata kuliah dibagi keseluruhan atau total kredit yang diambil dalam satuan semester.

10. lndeks Prestasi Kumulatif, yang selanjutnya disingkat lPK, adalah tingkat capaian pembelajaran mahasiswa pada akhir program studi dinyatakan dalam besaran nilai yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai setiap mata kuliah yang ditempuh dengan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS atau total kredit yang ditempuh pada program sarjana. 11. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/ atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.

12. Kalender Akademik adalah kalender kegiatan akademik diterbitkan oleh universitas yang mengatur keseluruhan aktivitas mahasiswa dan dosen dalam satu tahun akademik berdasarkan tata urutan waktu tertentu.

13. Karya Ilmiah adalah hasil karya akademik (skripsi, tesis, disertasi) mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.

14. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor.

15. Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

(10)

16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 17. Kurikulum Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat K-DIKTI

adalah kurikulum yang berdasarkan pada pencapaian kemampuan yang telah disetarakan untuk menjaga mutu lulusannya.

18. Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan yang selanjutnya disingkat LAM PTKES adalah lembaga akreditasi mandiri bukan milik pemerintah yang terdiri atas Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan dari 7 bidang ilmu kesehatan, yaitu antara lain Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Gizi

19. Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang selanjutnya disingkat LPNK adalah lembaga pemerintah pusat yang melaksanakan tugas pemerintahan tertentu.

20. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.

21. Mahasiswa Asing adalah warga negara asing yang mengikuti pendidikan pada perguruan tinggi di Indonesia.

22. Mata Kuliah Keilmuan yang selanjutnya disingkat MKK adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian bidang studi/bidang ilmu terkait.

23. Mata Kuliah Penciri yang selanjutnya disingkat MKP adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian dalam Pola Ilmiah Pokok penciri Universitas Nusa Cendana.

24. Mata Kuliah Umum yang selanjutnya disingkat MKU adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat. 25. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. 26. Nilai adalah takaran capaian pembelajaran yang diberikan oleh

dosen berdasarkan pada skor hasil penilaian, yang menunjukkan tingkat kompetensi mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu dengan menggunakan aturan tertentu.

(11)

27. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

28. Pembelajaran remedial adalah proses perbaikan nilai bagi mahasiswa yang belum mencapai standar kelulusan mata kuliah, dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan, melalui proses pembelajaran ulang, penugasan, responsi, dan/atau tugas lain yang relevan, dilaksanakan pada akhir semester sebelum waktu yudisium.

29. Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi atau Active Learning in

Higher Education (ALIHE) adalah pendekatan pembelajaran aktif

yang menekankan pada keterlibatan mahasiswa secara aktif untuk mengalami sendiri, menemukan, memecahkan masalah sehingga potensi mereka berkembang secara optimal.

30. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan sebutan rektor untuk universitas atau institut, ketua untuk sekolah tinggi, dan direktur untuk politeknik/akademi.

31. Penanggulangan plagiat adalah upaya tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.

32. Penasehat akademik, yang selanjutnya disebut PA, adalah dosen yang ditunjuk oleh dekan dengan tugas untuk membimbing mahasiswa dibidang akademik dan bidang lain yang dapat memperlancar studi mahasiswa.

33. Pencegahan Plagiat adalah upaya tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi tindakan plagiat di lingkungan perguruan tingginya.

34. Pendidikan Akademik diarahkan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga yang berfokus pada disiplin ilmu, baik murni maupun terapan, lewat proses pembelajaran matakuliah-matakuliah yang terdesain dalam kurikulum dan dirinci menurut semester.Pendidikan akademik mencakup pendidikan sarjana dan pasca sarjana (magister dan doktor).

35. Pendidikan Diluar Domisili adalah kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di luar domisili perguruan tinggi sebagaimana dicantumkan dalam izin pendirian perguruan

(12)

tinggi dan/atau izin penyelenggaraan program studi yang ditetapkan oleh kementerian.

36. Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.

37. Pendidikan Profesi adalah pendidikan yang diselenggarakan dalam jangka waktu relatif singkat yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa jenjang sarjana dengan keahlian dan keterampilan yang relevan dengan ilmu yang sudah dipelajari, dengan demikian mereka menjadi profesi dan lebih siap pakai dalam menerapkan ilmu di masyarakat pengguna. Pendidikan profesi terdiri atas program sertifikasi umum dan program kekhususan. Program sertifikasi umum dalam bentuk kursus-kursus atau pelatihan keterampilan tertentu untuk masyarakat akademik atau masyarakat umum. Program sertifikasi kekhususandilakukan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang relevan dalam bidang keilmuan yang sudah dipelajari.

38. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan Bangsa Indonesia.

39. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi jenjang diploma (1, D-2, D-3) yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

40. Pengisian Kartu Rencana Studi adalah proses pendaftaran mata kuliah yang akan ditempuh pada semester yang bersangkutan. 41. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi.

42. Penyelenggaraan pendidikan adalah pengaturan mengenai perencanaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi, dan pembinaan serta pengorganisasian pelaksanaan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di universitas

43. Pengelolaan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan pemberdayaan sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di universitas.

44. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara

(13)

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa. dan negara.

45. Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi atau ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

46. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja melawan hukum dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

47. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang melakukan plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.

48. Pola Ilmiah Pokok atau PIP yang merupakan istilah untuk penciri Universitas Nusa Cendana adalah pengelolaan kawasan semiringkai kepulauan plus kepariwisataan atau sering disingkat menjadi semiringkai kepulauan plus.

49. Praktikum adalah bentuk pembelajaran yang meliputi kegiatan laboratorium, kegiatan lapangan, dan kegiatan praktikterstruktur lainnya, sesuai dengan sifat bidang studi.

50. Program Pascasarjana, selanjutnya disebut PPs, merupakan unit pelaksana pendidikan akademik yang mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi magister dan doktor untuk bidang ilmu multidisiplin antar fakultas.

51. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

52. Registrasi administrasi adalah proses kegiatan untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa.

53. Registrasi akademik adalah kegiatan untuk semester bersangkutan dengan cara mengisi kartu rencana studi sesuai dengan aturan yang berlaku;

54. Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester yang selanjutnya disingkat RKPS adalah perencanaan proses pembelajaran untuk suatu mata kuliah yang ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau dalam satu

(14)

kelompok keilmuan untuk memenuhi standar proses pembelajaran sesuai dengan SN Dikti.

55. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang selanjutnya disingkat RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih yang dikembangkan secara rinci dari RPS untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai kompetensi dasar

56. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran.

57. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif minimal 16 (enam belas) minggu; termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

58. Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan bidang akademik baik di tngkat universitas maupun di tingkat fakultas.

59. Sertifikat Kompetensi adalah dokumen pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunyadan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.

60. Sertifikat Profesi adalah dokumen pengakuan kemampuan praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi, spesialis, subspesialis atau sebutan lain yang sejenis.

61. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistematik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

62. Sivitas Akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi.

63. Skor adalah angka hasil penilaian yang menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu penilaian pembelajaran. 64. Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil

penelitian mahasiswa program sarjana (S1) yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku.

65. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

66. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SNPT adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan

(15)

ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

67. Standar kompetensi lulusan adalah standar nasional pendidikan tentang kriteria minimal kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

68. Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang selanjutnya disingkat SKPI adalah dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian akademik dan non-akademik yang sifatnya istimewa dari lulusan pendidikan tinggi bergelar.

69. Surat Keterangan Pengganti adalah dokumen pernyataan yang dihargai sama dengan Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi.

70. Tahun Akademik dinyatakan dalam 1 (satu) tahun akademik yang terdiri atas Semester Gasal dan Semester Genap.

71. Semester antara sebagai satuan waktu yang dapat dilaksanakan antara akhir semester genap dan awal semester gasal, yaitu bulan Juli s/d Agustus yang diatur dengan ketentuan khusus.

72. Tenaga kependidikan adalah seseorang yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain, pustakawan tenaga administrasi, laboran dan teknisi, pranata laboratorium pendidikan, serta pranata teknik informasi. 73. Tesis adalah karya akademik hasil penelitian mahasiswa program

magister (S2) yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

74. Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi seperti yang disebutkan dalam butir (29). Selanjutnya, Universitas Nusa Cendana, yang seterusnya disebut Undana, adalah perguruan tinggi negeri dalam lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tujuan Pendidikan Pasal 2

(1) Menghasilkan lulusan berkualitas, profesional, berkarakter kebangsaan, dan berorientasi global untuk memenuhi kebutuhan lokal, nasional, dan internasional.

(16)

berkualitas.

(3) Mendedikasikan seluruh usaha untuk pengembangan, penalaran, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk menjadikan Undana sebagai pusat pendidikan unggul.

(4) Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A dan minimal B serta penyiapan standardisasi mutu internasional.

Pasal 3

Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Undana menyelenggarakan program pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan akademi komunitas.

BAB II

PROGRAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI LULUSAN Program Pendidikan

Pasal 4

(1) Undana menyelenggarakan program pendidikan akademik, profesi, dan akademi komunitas.

(2) Program pendidikan akademik terdiri atas: a. program sarjana (S-1);

b. program magister (S-2); dan c. program doktor (S-3).

(3) Program pendidikan profesi terdiri atas: a. program profesi guru;

b. program profesi notaris; dan

c. program profesi dokter dan Profesi Kedokteran Hewan (4) Program pendidikan akademi komunitas terdiri atas:

a. program pendidikan diploma satu (D-1); b. program pendidikan diploma dua (D-2); dan c. program pendidikan diploma dua (D-3);

Kompotensi Lulusan Pasal 5

(1) Lulusan program pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib memenuhi standar kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran mengacu pada KKNI dan SNPT.

(17)

(2) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan utama pengembangan isi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan pembiayaan pembelajaran.

(3) Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kurikulum Program Studi.

(4) Program Studi wajib merumuskan standar kompetensi lulusan mengacu pada KKNI dan SNPT sesuai dengan karakteristik Program Studi yang bersangkutan.

(5) Penyusunan kurikulum dan rumusan standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mengacu pada Peraturan Rektor tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum KKNI.

BAB III

KEDUDUKAN, PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU Pasal 6

(1) Penyelenggaraan program pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan akademi komunitas dilaksanakan oleh fakultas/program studi dan atau lembaga sesuai peraturan yang berlaku secara nasional maupun di tingkat universitas.

(2) Teknis penyelenggaraan pendidikan menggunakan pendekatan rambu-rambu disiplin ilmu pada masing-masing program studi sesuai dengan jenjang pendidikan, baik pada jenjang program sarjana, profesi, pascasarjana, maupun pendidikan vokasi di Undana yang diatur secara tersendiri.

(3) Program studi wajib memiliki izin operasional dan mengurus perpanjangan izin paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program studi yang tidak memiliki legalitas, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(4) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 dan Pasal 4 wajib memenuhi standar nasional pendidikan dalam rangka menjamin mutu lulusan.

(5) Dalam melaksanakan penjaminan mutu, PPs/Fakultas/Program Studi wajib mengacu dan mematuhi dokumen mutu yang terdiri atas kebijakan mutu, manual mutu dan standar mutu yang telah disusun dan ditetapkan oleh universitas.

(18)

(6) Hal-hal lain yang belum diatur dalam mendukung pelaksanaan penjaminan mutu akan diatur dengan peraturan lain.

(7) Program studi wajib berstatus terakreditasi dan mengurus pembaruan status terakreditasi ke BAN-PT atau ke LAM PTKES bagi program studi terkait 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program studi yang tidak atau belum berstatus terakreditasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(8) PPs/fakultas/program studi wajib memiliki media publikasi akademik (jurnal, buletin, atau media publikasi akademik lainnya).

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI, VOKASI, DAN AKADEMI KOMUNITAS

Bagian Kesatu

Tugas, Beban Kerja,Kewenangan Dosen, dan Kompetensi Lulusan Paragraf 1

Tugas, Beban Kerja dan Kewenangan Dosen Tugas dan Beban Kerja Dosen

Pasal 7

(1) Tugas utama dosen (termasuk jabatan akademik Profesor) adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit setara dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya dengan ketentuan:

a. beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan

b. beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.

(2) Tugas utama dosen sebagimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta

(19)

keguruan, praktik bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi pengajaran;

b. membimbing seminar mahasiswa;

c. membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja lapangan (PKL);

d. membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir; e. menguji pada ujian akhir;

f. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;

g. mengembangkan program perkuliahan; h. mengembangkan bahan pengajaran; i. menyampaikan orasi ilmiah;

j. membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya; dan

k. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen. (3) Tugas melakukan penelitian dapat berupa:

a. Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun harus menghasilkan:

1. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi; atau

2. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional, paten, atau karya seni monumental/desain monumental.

b. Dosen yang memiliki jabatan akademik Profesor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun harus menghasilkan:

1. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional; atau

2. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain monumental.

Kewenangan Dosen Pasal 8

Kewenangan dosen berdasarkan jenjang jabatan dalam melaksanakan tridharma diatur seperti yang terlihat dalam Tabel 1 sebagai berikut:

(20)

Tabel 1. Kewenangan Dosen

No Jabatan Pend. B.a B.b B.c B.a B.b B.c B.a B.b B.c Sarjana S-2 S-3 1 Asisten Ahli S-3/SP.II S-2/Sp.I M M M M M M (-) M (-) M (-) M (-) B (-) M (-) M 2 Lektor S-2/Sp.I M M M (-) M M (-) M M S-3/SP.II M M M M M M D M M 3 Lektor Kepala S-3/SP.II S-2/Sp.I M M M M M M M M M M M M (-) M M M M M 4 Guru Besar S-3/SP.II M M M M M M M M M

Catatan:

1 S-2/Sp. I = Pendidikan Magister / Spesialis I. 2 S-3/Sp. II = Pendidikan Doktor / Spesialis II. 3 B = Membantu dosen yang lebih senior.

4 D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam bidang tugasnya.

5 M = Melaksanakan tugas secara mandiri.

6 B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran. 7 B.b = Melaksanakan penelitian.

8 B.c = Melaksanakan pengabdian pada masyarakat Paragraf 2

Kompetensi Lulusan Pasal 9

(1) Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, danstandar pembiayaan pembelajaran.

(2) Capaian pembelajaran lulusan dalam SNPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup 4 kompetensi, yaitu: 1) kemampuan kerja, 2) sikap dan tata nilai, 3) penguasaan pengetahuan, dan 4) kewenangan dan tanggung jawab.

(3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:

a. mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

(21)

(4) Semua program studi wajib merumuskan kompetensi lulusannya dengan mengacu pada KKNI dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan.

(5) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri atas kompetensi utama, kompetensi khusus dan kompetensi umum. Kompetensi Utama yaitu penciri program studi berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah penciri program studi. Kompetensi Khusus yaitu penciri universitas berupa rumusan kompetensi yang selaras dengan visi dan misinya. Kompetensi Umum yaitu penciri nasional berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

(6) Kompetensi lulusan mengandung minimal lima elemen kompetensi yaitu:

a. landasan kepribadian;

b. penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga;

c. kemampuan dan ketrampilan berkarya;

d. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai; dan

e. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(7) Kompetensi program pendidikan akademik (sarjana, magister, dan doktor) adalah sebagai berikut:

a. kompetensi utama yang dikembangkan melalui program sarjana adalah:

1. menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmunya sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya;

2. menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;

3. bersikap dan berperilaku/berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat; dan

4. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

(22)

b. kompetensi utama yang dikembangkan melalui program magister adalah:

1. menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu tertentu;

2. memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; dan 3. mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan

dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif. c. kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Doktor

meliputi:

1. mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin keilmuannya;

2. melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian;

3. melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; dan 4. menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya. (8) Kompetensi program pendidikan profesi adalah sebagai berikut:

a. mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian baik, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab, motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan;

b. menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesi yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dikembangkan;

c. mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesi berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesi dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi;

d. mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesi berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesi berlandaskan keilmuan dan substansi profesi sesuai profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesi, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi; dan

e. mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi berdasarkan kaidah-kaidah kerjasama profesi sesuai dengan karir

(23)

profesi yang dipilih, terutama hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain;

(9) Kompetensi program pendidikan vokasi adalah sebagai berikut:

a. Program Pendidikan Diploma Satu: kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin di bawah bimbingan;

b. Program Pendidikan Diploma Dua: kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan dan atau memecahkan masalah yang bersifat rutin secara mandiri dan bertanggungjawab; dan

c. Program Pendidikan Diploma Tiga: kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

(10) Kompetensi program akademik komunitas adalah meningkatkan kualitas pelayanan teknis kepada masyarakat umum dalam bidang: a. industri yang terdiri atas:

1. konstruksi; 2. manufaktur; 3. perikanan; 4. pertanian; 5. peternakan; 6. perkebunan; 7. informasi; dan 8. tenun ikat;

b. kesehatan yang terdiri atas: 1. perawat dan asisten perawat; 2. medical personel;

3. medical record keepers; 4. perawat orang tua;

5. teknisi peralatan kesehatan; dan 6. program kesehatan lainnya.

(24)

c. jasa yang terdiri atas: 1. perbankan;

2. transportasi; 3. pariwisata; 4. pendidikan; dan

5. program pasa lainnya.

d. pengembangan potensi kekhasan masyarakat terdiri atas: 1. agama;

2. sosial;

3. sastra daerah;

4. budaya (seni tari, seni bangunan, dll); dan

5. program pengembangan potensi kekhasan masyarakat lainnya, sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Bagian Kedua

Kurikulum, Pendekatan Pembelajaran, Dan Penilaian Kemampuan Peserta Didik

Kurikulum Pasal 10

(1) Kurikulum program pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, dan pendidikan akademi komunitas disusun berdasarkan kompetensi lulusan program studi mengacu pada KKNI, tuntutan kebutuhan pasar kerja, dan dinamika perkembangan IPTEKS.

(2) Kurikulum disusun oleh program studi dengan mempertimbangkan masukan dari sivitas akademika, alumni, pengguna alumni, dan asosiasi bidang ilmu.

(3) Pedoman penyusunan kurikulum mengacu pada Peraturan Rektor tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum di Lingkungan Undana.

(25)

Pasal 11

(1) Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) terdiri atas:

a. nama program studi; b. profil lulusan;

c. capaian pembelajaran; d. bahan kajian/matakuliah; e. strategi pembelajaran; dan f. aspek penilaian.

(2) Beban kredit dan komponen kurikulum program studi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor atas usul Dekan.

Pasal 12

(1) Profil lulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1b) dijabarkan dalam kompetensi lulusan yang meliputi kompetensi utama (penciri program studi), kompetensi khusus (penciri universitas), dan kompetensi umum (penciri nasional).

(2) Kompetensi utama lulusan ditetapkan oleh dekan, kompetensi khusus ditetapkan oleh Rektor, kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh Menristekdikti.

(3) Bahan kajian/mata kuliah penciri universitas terdiri atas mata kuliah: Budaya Lahan Kering Kepulauan dan Pariwisata (2 sks), dan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi (1 sks). Sedangkan mata kuliah penciri nasional terdiri atas mata kuliah: Pendidikan Agama (2 sks), Pendidikan Pancasila (2 sks), Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks), dan Bahasa Indonesia (2 sks).

Pasal 13

(1) Setiap mata kuliah atau bahan kajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1d) dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Kontrak Perkuliahan (KP), dan Bahan Ajar (BA). (2) Rencana Pembelajaran Semester paling sedikit memuat: a) nama

program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c) kemampuan akhir yang direncanakan pada

(26)

tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e) metode pembelajaran; f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h) kriteria, indikator, i) bobot penilaian; dan j) daftar referensi yang digunakan.

Pasal 14

(1) Kurikulum diberlakukan setelah ditetapkan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan senat.

(2) Kurikulum dievaluasi secara periodik dan berkelanjutan, paling lama 5 (lima) tahun sekali atau berdasarkan perkembangan kebutuhan masyarakat dan IPTEK.

(3) Apabila terjadi perubahan kurikulum, maka kurikulum baru mulai diterapkan pada semester berikutnya terhitung tanggal ditetapkan. (4) Kurikulum lama tetap diberlakukan sampai dengan mahasiswa yang

menggunakan kurikulum lama selesai atau dilakukan konversi mata kuliah kurikulum lama ke kurikulum baru dengan Surat Keputusan Dekan.

Pasal 15

(1) Semua program studi di lingkungan Undana wajib melaksanakan dan mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi berbasis kompetensi mengacu pada KKNI.

(2) Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap program studi wajib melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis. (3) Elemen kompentensi kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan (2) terdiri atas: kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, sikap dan tata nilai, dan kewenangan dan tanggung jawab.

(4) Komponen kompetensi dalam kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) terdiri atas:

a. kompetensi utama (penciri program studi) ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi;

b. kompetensi khusus (penciri universitas) ditetapkan oleh perguruan tinggi meliputi mata kuliah: Budaya Lahan Kering

(27)

Kepulauan dan Pariwisata 2 sks dan Pendidikan Anti Korupsi 1 sks; dan

c. kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh negara sebesar 8 sks meliputi empat mata kuliah: Pendidikan Agama 2 sks, Pendidikan Pancasila 2 sks, Pendidikan Kewarganegaraan 2 sks, dan Bahasa Indonesia 2 sks.

(5) Mata kuliah keahlian dalam kompetensi utama dan kompetensi khusus adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh setiap program studi dan universitas untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompentensi yang merupakan ciri suatu perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya.

(6) Komponen kompetensi umum dan kompentensi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf c disusun oleh program studi di tingkat fakultas dan program pascasarjana, di bawah tanggung jawab dekan masing-masing fakultas dan direktur pascasarjana, dan ditetapkan oleh surat keputusan Rektor.

(7) Kurikukum berbasis kompetensi mengacu pada KKNI untuk program pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan pendidikan akademi komunitas (pendidikan berbasis masyarakat) diatur tersendiri dengan keputusan Rektor.

Metode Pembelajaran Pasal 16

(1) Metode pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi mengacu pada KKNI merupakan pembelajaran aktif di perguruan tinggi atau dikenal dengan Active Learning in Higher Education (ALIHE).

(2) Metode (Terminologi dalam Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015) pembelajaran yang dimaksud pada ayat (1), meliputi: diskusi kelompok terdiri atas 5-10 orang (small group discussion), bermain peran dan simulasi (role-play and simulation), studi kasus (case

study), belajar menemukan (discovery learning), belajar mandiri (self-directed learning), belajar bersama/kelompok (cooperative learning),

pembelajaran kolaborasi (collaborative learning), pembelajaran kontekstual (contextual instruction), belajar berbasis tugas

(28)

Penilaian Softskill dan Rubric Pasal 17

(1) Penilaian kemampuan soft skills (afektif) peserta didik berdasarkan pendekatan pembelajaran Active Learning in Higher Education (ALIHE) didasarkan pada model penilaian non tes yaitu secara rubric (panduan penilaian). Sementara penilaian hard skills (kognitif dan psikomotor) menggunakan instrumen tes (tes obyektif, uraian, dll). (2) Secara konseptual rubrik memiliki 3 (tiga) macam bentuk penilaian,

yaitu (a) rubrik deskriptif; (b) rubrik holistik; dan (c) rubrik skala persepsi. Di dalam pembelajaran sering menggunakan rubrik deskriptif dan rubrik holistik.

(3) Rubrik deskriptif memiliki empat komponen, yaitu deskripsi tugas, skala nilai, dimensi, dan deskripsi dimensi. Rubrik holistik memiliki satu skala nilai, yaitu skala tertinggi dimana isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala tertinggi. Model penilaian non tes secara rubrik ini disusun dan dikembangkan oleh masing-masing program studi.

(4) Penilaian kemampuan hard skills (kognitif dan psikomotor) diatur tersendiri dalam pasal yang terkait dengan perkuliahan dan penilaian hasil belajar.

Bagian Ketiga

Sistem Kredit Semester, Beban Studi, dan Lama Studi Sistem Kredit Semester

Pasal 18

(1) Sistem Kredit Semester merupakan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan pada setiap semester.

(2) Semester sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 14 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trisemester, yaitu

(29)

satu tahun terdiri atas tiga semester dengan beban minimal 14 minggu efektif

(3) Dalam satu tahun akademik terdiri atas dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. Semester ganjil dimulai dari 1 September dan berakhir pada 31 Januari, sedangkan semester genap dimulai dari 1 Februari dan berakhir pada 30 Juni.

(4) Beban satu sks menurut bentuk kegiatannya berupa:

a. kuliah adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri atas:

1. tatap muka = 50 menit; 2. tugas terstruktur = 60 menit; dan 3. belajar mandiri = 60 menit;

b. responsi/tutorial/seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri atas: 1. tatap muka = 100 menit

2. belajar mandiri = 70 menit;

c praktikum yang berupa kegiatan belajar di laboratorium, studio, bengkel, lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis selama 170 (seratus enam puluh) menit perminggu per semester;

d praktek Lapangan/Kerja Praktek/Magang yang berupa kegiatan praktek di lapangan selama 60 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu;

e skripsi/tugas/akhir/karya seni atau bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan atau pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester; dan

f tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

Pasal 19

(1) Antara semester ganjil dan semester genap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3), program studi dapat menerapkan semester antara.

(2) Semester antara dapat dilaksanakan dimulai dari 1 Juli sampai dengan 31 Agustus.

(30)

a. selama paling sedikit 8 (delapan) minggu efektif;

b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks;

c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

d. dalam bentuk kuliah paling sedikit 14 (empat belas) kali tatap muka termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.

Beban Belajar dan Lama Studi Program Sarjana

Pasal 20

(1) Beban belajar mahasiswa program sarjana minimal 144 (seratus empat puluh empat) sks dan maksimal 148 (seratus empat puluh delapan) sks.

(2) Beban studi mahasiswa sebagimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. skripsi;

b. mata kuliah keahlian minimal 134 sks;

c. mata kuliah pilihan wajib penciri universitas 3 sks; dan d. mata kuliah umum 8 sks, yang terdiri dari:

1. mata kuliah Pendidikan Agama 2 sks; 2. mata kuliah Pendidikan Pancasila 2 sks;

3. mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2 sks; dan 4. mata kuliah Bahasa Indonesia 2 sks.

(3) Jumlah sks beban belajar maksimal sebagimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing fakultas dengan memperhatikan batas maksimal 148 sks.

(4) Program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah satu mata kuliah umum wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 3 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 6 sks.

(5) Setiap program studi diwajibkan menyertakan dua mata kuliah penciri universitas 3 sks terdiri dari :

a. Mata Kuliah Budaya Lahan Kering Kepulauan 2 sks; dan b. Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi 1 sks.

(31)

(6) Bagi program studi yang berkarakterisktik khusus, dapat diprogramkan pada semester lainnya.

(7) Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian.

(8) Lama studi program sarjana paling lama 7 (tujuh) tahun akademik (14 semester).

(9) Seorang peserta didik yang berkemampuan istimewa dapat menyelesaikan studi program sarjana dalam waktu kurang dari 4 tahun.

Program Magister Pasal 21

(1) Beban studi mahasiswa program magister minimal 36 (tiga puluh enam) sks, termasuk tesis.

(2) Beban matrikulasi non sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input.

(3) Beban studi mahasiswa sebagimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. mata kuliah filsafat ilmu dan metode penelitian 4 sks; b. mata kuliah keahlian minimal 30

c. mata kuliah penciri universitas 2 sks; dan d. tesis 6-8 sks

(4) Setiap mahasiswa Program Magister wajib: mengikuti kegiatan matrikulasi non sks, menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, dari peserta didik yang bersangkutan, yang menurut pembimbing layak muat dalam jurnal terakreditasi.

(5) Lama studi paling lama 4 (empat) tahun akademik (8 semester). (6) Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata

dapat menyelesaikan studi Program Magister dalam waktu sekurang-kurangnya satu (1) tahun dengan jumlah tatap muka sama dengan kelas reguler serta teknis pelaksanaan diatur tersendiri menggunakan sistem blok.

(7) Mata kuliah penciri merupakan mata kuliah wajib non sks bagi mahasiswa program magister yang belum pernah memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.

(32)

Program Doktor Pasal 22

(1) Beban belajar mahasiswa program doktor minimal 42 (empat puluh dua) sks, termasuk disertasi, dan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan tidak termasuk matrikulasi. (2) Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi ditambah

mata kuliah penciri universitas 2 sks. (3) Program Doktor dapat ditempuh melalui:

a. program perkuliahan dan penelitian; dan b. program penelitian (by research).

(4) Setiap mahasiswa Program Doktor wajib mengikuti kegiatan matrikulasi non sks.

(5) Disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan.

(6) Untuk program perkuliahan dan penelitian, artikel dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Sementara untuk program penelitian (by research), artikel telah dimuat dalam jurnal internasional.

(7) Lama studi paling lama 5 (lima tahun akademik (10 semester).

(8) Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program Magisternya dengan jumlah tatap muka sama dengan kelas reguler serta teknis pelaksanaan diatur tersendiri menggunakan sistem blok.

(9) Mata kuliah penciri merupakan mata kuliah wajib non sks bagi mahasiswa program doktor yang belum pernah memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.

Program Profesi Pasal 23

(1) Beban belajar program pendidikan profesi umum (dokter, dokter hewan, guru, notaris, dll) paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks dan dapat ditambah mata kuliah wajib penciri universitas non sks dan apabila tidak diprogramkan pada program sarjana.

(33)

(2) Mata kuliah penciri merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program profesi yang belum pernah memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.

(3) Semua mata kuliah program profesi umum merupakan mata kuliah keahlian. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi. (4) Lama studi program profesi paling lama 3 (tiga) tahun akademik (6 semester), setelah menyelesaikan program sarjana, atau program diploma empat/sarjana terapan,

Program Vokasi Pasal 24

(1) Beban belajar dan lama studi program vokasi:

a. program diploma satu, beban belajar minimal 36 (tiga puluh enam) sks dan lama studi 2 (dua) tahun akademik;

b. program diploma dua, beban belajar minimal 72 (tujuh puluh dua) sks dengan lama studi paling lama 3 (tiga) tahun akademik;

c. program diploma tiga, beban belajar minimal 108 (seratus delapan) sks dan lama studi maksimal 5 (lima) tahun akademik;

d. program diploma empat/sarjana terapan, beban belajar 144 (seratus empat puluh empat) sks dan lama studi paling lama 5 (lima) tahun akademik;

(2) Dalam penyelenggaraan pembelajaran pada program pendidikan vokasi, program studi diwajibkan menyertakan mata kuliah umum delapan sks dan dua mata kuliah penciri universitas non sks. Adapun mata kuliah dimaksud:

a. mata kuliah Budaya Lahan Kering Kepulauan; dan b. mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.

(3) Mata kuliah penciri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan mata kuliah wajib non sks bagi mahasiswa program vokasi yang belum pernah memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.

(34)

Program Akademi Komunitas Pasal 25

d. Program Akademi Komunitas

1. Beban belajar program pendidikan tinggi komunitas diatur tersendiri oleh program studi, fakultas, dan universitas, dengan lama belajar hingga 1 sampai 2 tahun.

2. Mata kuliah penciri untuk program akademi komunitas adalah mata kuliah wajib non sks bagi mahasiswa yang belum memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.

Kode Mata Kuliah Pasal 26

(1) Identitas matakuliah yang ditawarkan oleh program pascasarjana/fakultas/program studi ditandai dengan pemberian kode yang terdiri atas huruf dan angka (digit), yang sesuai dengan kurikulum.

(2) Kode huruf ditulis dengan huruf besar (kapital), menunjukkan bidang ilmu yang diasuh oleh program pascasarjana/fakultas/program studi.

(3) Dua huruf pertama menunjukkan nama program pascasarjana/fakultas sedangkan huruf ketiga, dan seterusnya menunjukkan nama program studi.

(4) Digit menunjukkan strata, urutan semester matakuliah, beban sks dan sebagai penunjuk nomor kegiatan pendidikan.

(5) Kode angka (digit) pertama di belakang kode huruf menunjukkan strata, digit kedua menunjukkan perurutan semester sedangkan digit ketiga menunjukkan beban sks serta digit keempat dan kelima menunjukkan nomor urut matakuliah.

(6) Kode pascasarjana/fakultas dan program studi di lingkungan Undana diatur seperti yang terlihat dalam Tabel 2 berikut ini:

(35)

Tabel 2. Kode Pascasarjana/Fakultas, Program Studi dan Mata Kuliah Pascasarjana/

Fakultas Kode Program Studi (PS) PS Kode MK Program Pascasarjana

Program Doktor D Ilmu Administrasi IA DIA Ilmu Peternakan PET DPET Program

Magister

M Ilmu Administrasi IA MIA Ilmu Peternakan PET MPET Ilmu Kesehatan

Masyarakat KM MKM

Pend. Bhs. Inggris ING MING Pend. Ilmu

Pengetahuan Sosial IPS MIPS Ilmu Linguistik LING MLING Ilmu Hukum IH IH Ilmu Lingkungan IL MIL

Program Profesi Program Profesi P Profesi Dokter PD PDA, PDKK, PDJ, PDS, PDPD, PDM, PDOG Profesi Kedokteran Hewan PKH PDKHR, PDKHMP, PDKHPV Program Sarjana Keguruan dan Ilmu Pendidikan

KP Pend.Bhs. Ind. &

SastraDaerah IND KPIND Pend. Bhs. Inggris ING KPING Pend. Matematika MAT KPMAT Pend. Biologi BIO KPBIO Pend. Fisika FIS KPFIS Pend. Kimia KIM KPKIM

Pend. PKn PKN KPPKN

Pend. Ekonomi EKO KPEKO Pend. Geografi GEO KPGEO Pend. Sejarah SEJ KPSEJ Pend. Teknik Bangunan TBG KPTBG Pend. Teknik Mesin TMN KPTMN Pend. Teknik Elektro TEL KPTEL Pend. Guru Sekolah

Dasar GSD KPGSD

Pend. Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi JKR KPJKR Bimbingan dan

(36)

Pascasarjana/

Fakultas Kode Program Studi (PS)

Kode

PS MK

Pend. Luar Sekolah PLS KPPLS Pend. Guru Pend. Anak

Usia Dini PAUD KPAUD

Hukum HK Ilmu Hukum IHK HKIHK

Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik SP Adm. Negara Adm. Bisnis ANA BIS SPANA SPBIS

Sosiologi SOS SPSOS

Ilmu Komunikasi KMK SPKMK Ilmu Politik POL SPPOL

Pertanian PN Kehutanan HUT PNHUT

Agroteknologi AGT PNAGT

Agribisnis AGB PNAGB

Peternakan PT Ilmu Peternakan PET PTPET Sains dan

Teknik ST Matematika Biologi MAT BIO STMAT STBIO

Fisika FIS STFIS

Kimia KIM STKIM

Ilmu Komputer KOM STKOM Teknik Sipil SIP STSIP Teknik Mesin MES STMES Teknik Elektro ELK STELK Teknik Arsitektur ARS STARS Teknik Pertambangan PTB STPTB Kesehatan Masyarakat KM Ilmu Kesehatan Masyarakat IKM KMIKM

Psikologi PSI KMPSI

Kedokteran KD Pendidikan Dokter DOK KDDOK Kedokteran

Hewan KH Kedokteran Hewan DHN KHDHN Ekonomi dan

Bisnis

EB Ekonomi Pembangunan EPA EBEPA

Akuntansi AKU EBAKU

Manajemen MAN EBMAN

Kelautan dan

Perikanan KI Budidaya Perairan Manajemen BDP KIBDP Sumberdaya Perairan MSA KIMSA (7) Kode mata kuliah selanjutnya diatur ditingkat program studi dengan

merujuk pada komposisi dan distribusi kelompok mata kuliah.

(8) Kode dan digit matakuliah umum,dan matakuliah penciri di Undana diatur seperti yang terlihat pada Tabel 3 berikut:

(37)

Tabel 3. Kode dan Digit Matakuliah Umum dan Penciri di Undana No Kode MK MATA KULIAH UMUM Matakuliah SKS

1 MKU1121 Pendidikan Kewarganegaraan 2

2 MKU1122 Bahasa Indonesia 2

3 MKU1223 Pendidikan Agama 2

4 MKU1224 Pendidikan Pancasila 2

MATA KULIAH PENCIRI SKS

1 MKP 1221 Budaya Lahan Kering Kepulauan

dan Pariwisata 2

2 MKP 1612 Pendidikan Anti korupsi 1

Praktik Pengalaman Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang Pasal 27

(1) Setiap mahasiswa program sarjana wajib melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)/Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Magang. (2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara

terbimbing dan terpadu antara teori dan praktik dalam kurun waktu tertentu dengan besaran sks yang diatur tersendiri oleh program studi.

(3) Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang adalah untuk memperoleh pengalaman praktis dan memperkuat ketrampilan kerja mahasiswa yang menunjang pengembangan kompetensi agar menjadi profesi dalam bidang keahliannya.

(4) Praktik Pengalaman Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang dilakukan di sekolah-sekolah/masyarakat/ dinas/institusi/ laboratorium dan lain-lain yang pelaksanaannya diatur oleh program studi, fakultas, dan unit terkait.

Kuliah Kerja Nyata Pasal 28

(1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah matakuliah berbobot 4 sks sebagai suatu bentuk pengalaman pengabdian seluruh mahasiswa kepada masyarakat secara terpadu dalam kurun waktu yang ekuivalen dengan besaran sks tersebut.

(38)

(2) Tujuan KKN bagi mahasiswa adalah memperoleh pengalaman dengan terlibat langsung di masyarakat dalam menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang dimiliki masyarakat tertentu secara pragmatis, dengan menerapkan IPTEKS dan keterampilan. Sebagai dampak ikutan dengan pengalaman itu adalah terbentuknya dan tumbuhnya pribadi yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan sikap profesi.

(3) KKN dilaksanakan pada periode semester antara (Juli dan Agustus) dan periode bukan semester antara (semester gasal dan genap). (4) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode semester antara,

minimal telah mengumpulkan jumlah sks lebih besar dari 100 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.

(5) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode bukan semester antara, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari 110 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.

Kuliah Tatap Muka dan Syarat UAS, Tata Tertib/Kode Etik Akademik Pasal 29

(1) Dosen dan mahasiswa melaksanakan kuliah tatap muka sesuai kontrak perkuliahan dan jadwal kuliah.

(2) Kuliah tatap muka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sebanyak 16 minggu pertemuan termasuk UTS dan UAS.

(3) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah tatap muka minimal 80% dari 14 minggu kuliah tatap muka. Jika tidak memenuhi batas minimal kuliah tatap muka, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

(4) UTS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke tujuh, yang dilaksanakan sesuai jadwal Perkuliahan dan UAS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke lima belas (15) dan dijadwalkan oleh Program Studi.

(5) Dosen yang melaksanakan kuliah tatap muka kurang dari 14 minggu, tidak dapat melakukan UAS.

(6) Mahasiswa wajib memenuhi norma kepatutan dalam mengikuti kegiatan akademik (di kelas, praktek lapangan atau laboratorium) yang diatur dengan ketentuan tersendiri.

(39)

(7) Fakultas dengan karakteristik penyelenggaraan akademik tertentu diatur dengan ketentuan tersendiri.

(8) Dosen dan mahasiswa yang tidak mengindahkan tata tertib akademik, dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 30

(1) Dalam penyelenggaraan akademik, Undana mengemban misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Untuk memenuhi misi tersebut, mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di bidang akademik di Undana memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan akademik.

(2) Dalam pelaksanaan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik, mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Undana wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik, terutama larangan untuk melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah, sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat tumbuh dan berkembang.

(3) Kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat dan hal-hal yang terkait dengan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti ditetapkan dalam peraturan Rektor tersendiri setelah mendapat persetujuan Senat Undana.

(4) Pimpinan Undana c.q Komisi Etik wajib mendesiminasi dan mengawasi pelaksanaan kode etik sebagimana dimaksud pada ayat (3)

(5) Dalam hal telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti, pimpinan Undana c.q Komisi Etik wajib menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Apabila plagiat terjadi pada mahasiswa, pihak yang berhak menjatuhkan sanksi adalah direktur/dekan.

Bagian Keempat Biaya pendidikan

Pasal 31

(1) Biaya Pendidikan di Undana terdiri dari komponen-komponen berikut:

Gambar

Tabel 1. Kewenangan Dosen
Tabel 2. Kode Pascasarjana/Fakultas, Program Studi dan Mata Kuliah  Pascasarjana/
Tabel 3. Kode dan Digit Matakuliah Umum dan Penciri di Undana  No  Kode  MK  MATA KULIAH UMUM  Matakuliah  SKS
Tabel  5.  Penentuan  nilai  akhir  hasil  belajar  mahasiswa  dengan  konversinya
+4

Referensi

Dokumen terkait

NO KODE MK MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU SKS/ Waktu 1 Pendas801 Filsafat Ilmu Prof.. Nyoman Dantes

Rencana Pembelajaran Semester menurut SNPT tahun 2015, minimal harus memuat (a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; (b)

Mata Kuliah /Kode/ sks/Semester : METODE RISET PEMASARAN / SS145234/ (2/1/1) / V.. Nama Dosen Pengampu (KELAS A) : Nama Dosen Pengampu (KELAS B)

Mata Kuliah /Kode/ sks/Semester : Perencanaan Pengendalian Produksi/ SS145215/(2/1/0)/V.. Nama Dosen Pengampu (KELAS A) : Nama Dosen Pengampu (KELAS B)

5 Perencanaan pembelajaran menggunakan RPS yang memuat: a) Nama Program Studi; b) Nama dan kode mata kuliah; c) semester, sks, nama dosen pengampu; d) Capaian

2a) Program studi menyusun RPS yang memuat unsur: 1) Informasi tentang mata kuliah (nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester,jumlah sks, nama dosen pengampu);

Lebih lanjut, Pasal 12 Ayat (3) menyebutkan, RPS paling sedikit memuat (1) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; (2) capaian

Jml Mhs Nama Lengkap Dosen Pengampu TANPA GELAR, Huruf Pertama Kapital 3 4 Sem Kode Kode Mata Kuliah SKS Mata Kuliah SKS Kelas Jml Mhs Nama Lengkap Dosen Pengampu TANPA GELAR,