• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PETUNJUK :

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN PADA GANGGUAN HATI (Halaman 177-199)

Pilihlah jawaban yang benar di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada lembar jawaban

I. A B C D E

II. A : 1, 2 dan 3 benar

B : 1 dan 3 benar C : 2 dan 4 benar D : hanya 4 benar E : benar semua

SOAL

Seorang pria berusia 50 tahun didiagnosis menderita sirosis hepatis. Berdasarkan hasil pemeriksaan labratorium, pria tersebut mengalami hipokalemia, anemia, PT memanjang, dan ammonia serum normal.

1. Diet yang dianjurkan perawat bagi pria tersebut adalah A. Rendah protein, rendah garam

B. Tinggi kalori, rendah garam

C. Tinggi protein, tinggi lemak, tinggi kalium D. Diet seimbang, rendah garam

E.Rendah protein, tinggi kalium

2. Manakah obat di bawah ini yang menyebabkan ekskresi natrium namun hemat kalium sehingga sesuai dengan kondisi pria tersebut

A. Ethacrynic acid (Edecrin) B. Furosemide

C. Hydrochlorothiazide D. HydroDiuril

Seorang wanita berusia 45 tahun menjalani perawatan akibat perutnya yang membesar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ballotement test (+), Shifting dullness (+), Fluid thrill (+), RR 26x/menit, bunyi napas bronkovesikuler.

3. Posisi yang dianjurkan oleh perawat bagi klien tersebut, adalah A. Miring kanan-kiri setiap 2 jam

B. Trendelenberg C. Semi fowler D. Lateral kiri E.Rekumben

4. Kondisi yang dialami oleh wanita tersebut terjadi akibat A. Penurunan protein plasma

B. Ketidakseimbangan elektrolit C. Penurunan fungsi ginjal D. Hipertensi portal

E. Kegagalan metabolisme bilirubin

5. Seorang klien dengan sirosis hepatis menerima larutan albumin 25% sebanyak 100 mL. Keefektifan terapi tersebut dapat dinilai dari

A. Penurunan anoreksia B. Penurunan keluhan gatal C. Penurunan usaha bernapas D. Peningkatan glukosa serum E.Peningkatan haluaran urin

6. Neomisin oral dan neomisin enema diresepkan bagi klien yang mengalami sirosis. Penjelasan perawat mengenai tujuan pemberian obat tersebut adalah

A. Menurunkan jumlah ammonia

B. Meningkatkan eliminasi fekal C. Mencegah infeksi

D. Mengatasi infeksi sekunder E.Mengatasi hipokalemia

7. Seorang klien baru saja menjalani biopsi hati. Intervensi keperawatan prioritas bagi klien tersebut adalah

A. Peningkatan intake cairan

B. Berbaring pada sisi kiri dengan kepala ditinggikan C. Berbaring pada sisi kanan

D. Menggunakan pressure dressing hingga perdarahan terhenti E.Memantau haluaran urin

8. Salah satu tujuan keperawatan pada klien sirosi dalah menurunkan keluhan gatal. Keluhan tersebut terjadi akibat A. Defisiensi asam folat

B. Hipokalemia

C. Peningkatan bilirubin D. Hipernatremia E. PT memanjang

9. Seorang klien mengalami varises esophagus sehingga memerlukan insersi Blakemore-Sengstaken tube. Tiga puluh menit pascainsersi, klien mengalami sesak napas. Intervensi yang harus dilakukan oleh perawat adalah

A. Mengkaji obstruksi jalan napas

B. Mengempiskan tuba pada bagian esophageal C. Meninggikan kepala tempat tidur

D. Meningkatkan pemberian oksigen E.Mengeluarkan tuba dengan segera

10. Salah satu diagnosis keperawatan yang dapat diangkat pada klien koma hepatikum dengan splenomegaly adalah risiko cedera berhubungan dengan

A. Peningkatan absorpsi vitamin K

B. Trombositopenia akibat hipersplenisme C. Penurunan fungsi sel Kuppfer

D. Peningkatan sintetsis faktor bekuan darah E.Peningkatan bilirubin serum

1. Kadar bilirubin indirek mencapai 12 mg% pada bayi cukup bulan dan 15 mg% pada bayi kurang bulan 2. Muncul pada hari kedua-ketiga

3. Kecepatan peningkatan bilirubin >5 mg% per hari 4. Kadar bilirubin direk <1 mg%

12. Selama dekade terakhir kehidupan, banyak lansia cenderung untuk mengalami penambahan bobot badan,hal ini dikarenakan? 1. Mengkonsumsi kalori lebih banyak

2. Perubahan rasio lemak-otot 3. Penurunan kerja insulin

4. Penurunan laju metabolisme basal 13. Penyebab pasti terjadinya kolelitiasis adalah:

A. Kolesterol B. Belum diketahui.

C. Pigmen empedu

D. Hormonal

E. Glukagon

14. Yang termasuk gejala kolelitiasis adalah…

1. Ikterus 2. Nyeri

3. Perubahan warna feces 4. Perubahan warna urine

15. Manajemen terapi diet pada pasien kolelitiasis adalah ... 1. Diet rendah lemah

2. Diet rendah protein 3. Diet tinggi kalori 4. Diet rendah garam

16. Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada pasien yang

menderita kolelitiasis adalah…

1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya obstruksi. 2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk ingesti dan absorbsi makanan

3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, kerusakan jaringan (luka operasi)

4. Diare berhubungan dengan penurunan motilitas trakturs gastrointestinal.

17. Jenis tipe utama yang membentuk batu empedu adalah…

1. Pigmen empedu

2. Kalsium oksalat 3. Kolesterol 4. Fosfat

18. Patofisiologi efek progesterone pada terjadinya kolelitiasis adalah:

A. Meningkatkan motilitas kandung empedu

B. Menurunkan sekresi garam empedu

C. Menurunkan motilitas kandung empedu

D. Meningkatkan pembentukan kolesterol dalam darah. E. Meningkatkan pembentukan glukosa dalam darah.

19. Intervensi keperawatan prioritas untuk seorang klien laki-laki yang akan menjalani endoscopic retrograde cholangio

pancreatography (ERCP) adalah:

A. Lakukan enema

B. Lepaskan gigi palsu C. Berikan tablet radiopaque

D. Periksa prothrombine time (PT) E. Rileks

20. Perdarahan harus dikaji pada klien paska tes diagnostik:

A. Percutaneous transhepaticcholangiogram (PTC)

B. Cholecystogram

C. ERCP

D. IVP

21. Seorang klien mengalami perdarahan 500 cc yang tampak pada drain 28 jam paska kolesistektomi. Maka tindakan perawat yang tepat adalah:

A.Klem selang drain

B. Merendahkan kepala pada tempat tidur C. Mengosongkanbag dan mencatat drainase

D.Tidak perlu melakukan tindakan setelah observasi dan dokumentasi

E. Semi fowler

22. Pemeriksaan laboratorium berikut akan muncul pada klien dengan jaundice:

A. Peningkatan PT B. Asidosis metabolik

C. Peningkatan bilirubin serum D. Peningkatan potassium serum E. Meningkatkan fosfor serum

23. Hasil blood test pada seseorang yang telah mendapatkan imunisasi Hepatitis B

HbsAg IgG IgM

Anti-HBs A - - - + B + + + - C + - + - D - + - + E + + - -

Seorang perempuan berusia 39 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan pusing, kelemahan disertai penurunan bobot badan dan membrane mukosa kering. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah : 90/70 mmHg, frekuensi nadi : 98

x/menit, frekuensi napas : 24x/menit, suhu : 37,8 C, Kortisol dan aldosteron menurun.

24. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ? A. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B. Risiko penurunan curah jantung

C. Kekurangan volume cairan D. Perubahan proses pikir E. Intoleransi aktivitas

25. Apakah proses yang terjadi sehingga menunjukkan kondisi hemodinamik seperti pada kasus diatas ?

A. Kehilangan cairan melalui keringat, dan epitel usus B. Gangguan baroreseptor tekanan darah

C. Metabolisme tubuh menurun

D. Penurunan absorbsi natrium E. Peningkatan sekresi kalium

26. Apakah tindakan keperawatan yang utama jika kadar kortisol menurun seperti pada kasus diatas?

A. Memberikan cairan diatas 3000 ml/hari B. Memberi makan sedikit tapi sering C. Memberikan cairan diatas 3000 ml/hari D. Memantau kadar elektrolit

E. Memberikan antipiretik

27. Seorang perawat menjelaskan kepada klien mengenai tes laboratorium dan tes diagnostik. Perawat tersebut menjelaskan bahwa metode yang paling akurat dan aman untuk mengetahui adanya kolelitiasis adalah:

A. Biopsi B. Ultrasound

C. Kolesistogram oral D. Radio nucleide imaging

28. Seorang perawat melakukan pengkajian pada klien dengan

obstructive cholelithiasis. Hasil pemeriksaan yang mungkin

ditemukan perawat tersebut adalah: A. Peristaltic usus menurun B. Feses berwarna pucat C. Urin berwarna keruh D. Distensi abdomen

E. Peristaltic usus meningkat

29. Observasi berikut harus dilakukanoleh perawat pada kliendengan sumbatan batu empedu pada duktussistikus, yaitu:

A. Ptekie, melena dan hematemesis

B. Adanya Jaundice, urin keruh dan feses pucat C. Kolik setelah mengkonsumsi makanan berlemak D. Frekuensi berkemih dan rasa terbakar ketika berkemih E. Nyeri Uluhati

30. Seorang klien bertanya alas an mengapa dia harus dipasang NGT. Maka, perawat menjelaskan bahwa tujuan pemasangan NGT tersebut adalah:

A. Mempermudah pemberian makanan cair tinggi kalori B. Memfasilitasi dalam mengambil sekresi lambung C. Mencegah distensi pos operasi

D. Memudahan pemberian obat

E. Mengurangi distensi kandung kemih

Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan perut membesar dan muntah darah. Dari hasil pengkajian didapatkan distensi abdomen, edema (+), klien tampak ikterik dan mengalami kelemahan. Hasil pemeriksaan albumin, SGOT, dan SGPT, kalium dan natrium, klien diberikan furosemid. 31. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas ?

A. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B. Risiko kerusakan integritas kulit

C. Kelebihan volume cairan D. Pola napas tidak efektif E. Intoleransi aktivitas

32. Bagaimanakah proses terjadinya muntah darah pada kasus diatas?

A. Penurunan produksi faktor pembekuan darah

B. Penurunan pengeluaran asam empedu

C. Penurunan enzim pencernaan D. Pecahnya varises esofagus E. Adanya iritasi lambung

33. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas? A. Memberikan perawatan mulut sebelum dan setelah makan

B. Memberikan tambahan garam pada makanan

C. Melakukan pengukuran balance cairan D. Mengkaji adanya distensi vena

E. Meninggikan ekstremitas

34. Bagaimanakah proses terjadinya pembengkakan diperut pada kasus diatas?

A. Transudasi cairan limfatik kedalam rongga peritoneum B. Adanya obstruksi pengeluaran empedu

C. Peningkatan aliran darah balik D. Penurunan protein darah E. Terjadinya retensi natrium

35. Apakah tujuan keperawatan yang diharapkan dengan

memberikan posisi rekumben pada kasus diatas? A. Mengurangi stimulus mual muntah

B. Memberi rasa nyaman pada klien C. Meningkatkan aliran balik vena D. Membantu ekspansi paru E. Meningkatkan dieresis

36. Seorang klien dengan kolesistektomi dan eksplorasi duktus empedu terpasang drain. Berdasarkan lokasi insisinya, intervensi keperawatan yang tepat adalah:

A. Berikanposisi baring padasisi yang tidak dioperasi B. Berikan perubahan posisi, batuk dan napas dalam C. Berikan posisi semifowler

D. Berikan posisi fowler

E. Berikan posisi trendelenberg

DAFTAR PUSTAKA

Baughman, D. C., & Hackley, J. C. (2000). Buku Saku

Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Brunner and Suddarth's. (2006). Textbook of Medical-Surgical Nursing 11th ed. 2 Lippincott: Williams & Wilkins. Brunner and Suddarth's. (2010). Textbook of Medical-Surgical

Nursing 12th ed. 2 vols. Lippincott: Williams & Wilkins.

Brunner, & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah.

Jakarta: EGC.

Canobbio, M. M., Paquette, E. V., Wells, M. F., & Tucker, S.

M. (1999). Standar Perawatan Pasien: Proses

keperawatan, Diagnosis dan Evaluasi. Jakarta: EGC.

Delman, H.D. (1993). Textbook of Veterinary Histology. Lea

and Fiebiger: Philadelphia.

Dillon, P.M .(2007). Nursing health assessment; a critical

thingking, case study approach.

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., Geissler, A. C. (1999).

Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed. 3.Jakarta: EGC.

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A. C. (2012).

Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Ester & Monica. 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Evans,J.C, & Harvey,C.B. (1991). Gallastone disease: Clinical

review. Physical Assitant.New York: Springer Publishing Co

Faiz, Omar, dkk. (2004). At a Glance Anatomi. Jakarta:

Erlangga.

Gabriel, J. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.

Ganong W.F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta

Getty, R. (1975). Sisson and Grossman's The Anatomy of the

Domestic Animals. Vol.1. Philadelphia. London. Toronto: W.B. Saunders Company .

Gibson, J. (1981). Modern Physiology and Anatomy for

Nurses. Oxford: Blackwell Science Limited.

Guyton, Artur C. (2002). Fisiologi Manusia dan Mekanisme

Penyakit. Jakarta: EGC

Guyton, A.C & Hall, J.W. (2006). Textbook of Medical

Physiology 11th edition.

Guyton, A. c., & John, E. (2007). Buku Ajar Fisiologi

Ignativicius, D.D. & Workman, M.L. (2010). Medical Surgical Nursing 6th edition.

James, J., Baker, C., & Swain, H. (2006). Prinsip Sains Dalam

Keperawatan. Jakarta: Erlangga.

Jarvis, C. (2012). Physical examination and health assessment,

ed 6, St Louis: Saunders.

Lewis, D. (2014) Medical-Surgical Nursing, Assessment and

Management of Clinical Problems, 9th ed. St. Louis,

Missouri: Elsevier.

Mansjoer, Arief, Dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC.

McGuinnes, H. (2010). Anatomy and Physiology Therapy

Basic. United Kingdom: Hodder Education.

Noer, S. (1999). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed 3.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

PERKENI. (2011). Revisi Konsensus PERKENI.

Pearce, E. C. (2009). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Price, & Wilson. (2006). Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Rubin, R. & Strayer, D.S. [2008]. Rubin’s pathology: Clinico

-pathologicfoundations of medicine. 5th ed. Philadelphia:

Rumahorbo, H. (1997). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: Kedokteran EGC.

Rumahorbo, H. (1999). Asuhan Keperawatan Klien dengan

Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC.

Scratcherd, T. (2010). Intisari Fisiologi Kedokteran.

Tangerang: Binarupa Aksara.

Seeley, R.R., Stephens, T.D., Tate P.(2003). Anatomy and

Physiologi, 12th Ed.New Jersey: McGraw-Hill

Sherwood, L. (2001). Fisiologi Kedokteran: Dari Sel Ke

Sistem. Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2015). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem.

Jakarta: EGC.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah (8 ed., Vol. 2). Jakarta: EGC.

Smeltzer, C. & Suzanne, G. B. (2002). Buku Ajar

KeperawatanMedikal-Bedah. Jakarta: EGC

Smeltzer, S.C, Bare, B.S, Hinkle.J, & Cheever.K. (2010).

Textbook of Medical Surgical Nursing 12th edition.

Smeltzer, S. C. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah

(Handbook For Brunner & Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing) Ed. 12. Jakarta: EGC.

Soegondo, S., & dkk. (2007). Penatalaksaan Diabetes Melitus

Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Sujono, H. (2000). Sirosis Hepatis dalam Gastroenterologi,

Edisi 7. Bandung.

Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.

Suzanne & Brenda. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Vol

2. Jakarta: EGC.

Tamparo, C.D & Lewis, M.A [2005]. Disease of the Human

Body. 4 ed. Philadelphia: F.A. Davis

Tarwoto. (2012). Keperawatan Medikal bedah: Gangguan

Sistem Endokrin. Jakarta: Penerbit buku kesehatan TIM.

Timby & Smith (2010). Introductory Medical-Surgical

Nursing. 10th ed. Lippincott: William & Wilkins)

William, L.S & Hopper,P.D. (2007). Understanding Medical

Surgcal Nursing. 3th ed. Philadelphia: Davis Company.

Wiley 2003.Anatomy and Physiolog, 12th Ed. New Jersey:

McGraw-Hill.

Wiley (2009). Principles of Anatomy and Physiologi, 6th Ed.

GLOSSARIUM

- Absorbsi adalah proses pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen

saluran pencernaan

kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

- Auskultasi adalah

mendengarkan suara

dalam tubuh, terutama

untuk memastikan

kondisi toraks atau

viscera abdomen serta

untuk mendeteksi

kehamilan, yang dapat

dilakukan tanpa alat

bantu telinga (auskultasi langgsung atau segera0

atau dengan

menggunakan alat

steteskop.

- Atrofi merupakan

proses pengecilan

ukuran suatu sel,

jaringan, organ, atau bagian tubuh.

-- Anoreksia merupakan

tidak adanya atau

kurangnya nafsu makan.

- Bilirubin adalah

pigmen empedu yang

dihasilkan dari

pemecahan heme dan reduksi biliverdin, yang

bersirkulasi dalam

plasma sebagai suatu

kompleks dengan

albumin, diambil oleh

sel – sel hati dan

dikonjugasikan menjadi

bilirubin diglukoronid

yang merupakan pigmen yang larut dalam air yang diekskresikan ke dalam empedu.

- Deaminasi adalah suatu

reaksi kimiawi pada

metabolisme yang

melepaskan gugus

amina dari moleku

senyawa asam amino.

Gugus amina yang

terlepas akan

terkonversi menjadi

- Diabetes Mellitus

adalah gangguan

metabolik yang ditandai

dengan adanya

peningkatan kadar

glukosa dalam darah

(hiperglikemia) yang

terjadi akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya.

- Eksokrin adalah

kelenjar yang memiliki saluran khusus tidak melalui darah.

- Endokrin adalah

sekumpulan kelenjar

dan organ yang

memproduksi dan

mengatur hormon dalam aliran darah.

- Eksoftalmus adalah

kondisi salah satu atau

kedua bola mata

menonjol keluar. - Esophagus adalah saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung. Panjangnya ±25cm

dengan diameter 1 inchi.

Terletak dibagian

posterior jantung dan

trachea, anterior

vertebrae dan

menembus hiatus hernia tepat di anterior aorta.

- Estrogen Hormon yang

dihasilkan oleh ovarium dan pada saat hamil dihasilkan oleh plasenta,

berfungsi untuk

merangsang

pertumbuhan uterus dan

aliran darah

uteroplasental

- Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia

dan vertebrata lain,

glikogen disimpan

terutama dalam sel hati dan otot.

- Glikogenolisis adalah

lintasan metabolisme

yang digunakan oleh

tubuh, selain

glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam

plasma darah untuk

menghindari simtoma

hipoglisemia

- Glikolisis berasal dari

kata glukosa dan lisis

(pemecahan), adalah

serangkaian reaksi

biokimia di mana

glukosa dioksidasi

menjadi molekul asam

piruvat. Glikolisis

adalah salah satu proses

metabolisme yang

paling universal yang kita kenal, dan terjadi

(dengan berbagai

variasi) di banyak jenis

sel dalam hampir

seluruh bentuk

organisme. Proses

glikolisis sendiri

menghasilkan lebih

sedikit energi per

molekul glukosa

dibandingkan dengan

oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang

dihasilkan disimpan

dalam senyawa organik

berupa adenosine

triphosphate atau yang

lebih umum dikenal

denganistilah ATP dan NADH.

- Globulin merupakan

protein yang dapat tidak larut dalam air, tetapi

larut dalam larutan

garam - Glukokortikoid adalah golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh terhadap metabolisme nutrisi. Penamaan glukokortikoid (glukosa + korteks + steroid) menunjukkan

keberadaan golongan ini

sebagai regulator

glukosa yang disintensis pada korteks adrenal dan mempunyai struktur steroid.

- Hemoroid, merupakan

suatu kondisi pemekaran pembuluh darah vena akibat bendungan vena usus.

- Hepar merupakan

kelenjar terbesar pada

barkisar 1200- 1600 gram. Berwarna merah kecoklatan karena kaya dengan pembuluh darah yang melaluinya

- Hiperglikemia adalah

peningkatan kadar gula dalam darah melebihi dari normal.

- Hipoglikemia adalah

penurunan kadar gula dalam darah dari normal

- Hipopigmentasi adalah

berkurangnya warna kulit disebabkan berkurangnya sel melanosit dikulit.

- Ikterus merupakan suatu

kondisi di mana

konsentrasi biliribin

dalam darah mengalami

peningkatan abnormal

sehingga semua jaringan tubuh yang mencakup sklera dan kulit akan berubah warna menjadi

kuning atau kuning

kehijauan.

- Inspeksi adalah proses

pemeriksaan dengan

metode pengamatan atau observasi menggunakan

panca indera untuk

mendeteksi masalah

kesehatan pasien.

Masalah kesehatan yang dideteksi berupa bentuk, warna, posisi, ukuran, tumor dan lainnya dari tubuh pasien.

- Jaundice adalah

perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi

baru lahir. Jaundice

terjadi karena darah bayi

mengandung kelebihan

bilirubin, pigmen

berwarna kuning pada sel darah merah.

- Kalsitonin (bahasa

Inggris: calcitonin, CT)

adalah hormon peptida dengan panjang 32 AA hasil sekresi sel C,[1] dan

sel epitelial kelenjar

prostat,[2] yang memiliki berbagai aktivitas seperti

menghambat resorpsi

tulangdengan cara

menhambat aktivitas

hormon paratiroid,

prolaktin, memicu

berbagai proses

angiogenesis pada sel endotelial, dan pengaruh pada perkembangan sel

kanker payudara dan

prostat; serta pertukaran zat kalsium antara janin dan sang ibu sepanjang masa kehamilan.

- Karbohidrat adalah

golongan senyawa

organik terdiri atas

karbon, hydrogen dan oksigen.

- Lipase pankreas

merupakan zat yang

berfungsi untuk

menghidrolisis lemak

menjadi asam lemak dan

monongliserida setelah

lemak di emulifikasi oleh empedu

- Metabolisme adalah

reaksi biokimia yang

terjadi dalam tubuh

manusia untuk

mempertahankan hidupnya.

- Mineralokortikoid

adalah sub-tipe dari

golongan hormon

kortikoid yang berfungsi sebagai regulasi ekskresi

cairan elektrolit pada

ginjal.

- Oksidasi adalah

pelepasan electron oleh sebuah molekul, atom atau ion

- Oxytosin adalah hormon

pada manusia yang

berfungsi merangsang

kontraksi yang kuat pada dinding rahim sehingga

mempermudah dalam

membantu proses

persalinan.

- Palpasi bimanual

palpasi dilakukan dengan kedua telapak tangan, di mana tangan kiri berada di bagian pinggang kanan

atau kiri pasien

sedangkan tangan kanan di bagian depan dinding abdomen.

- Peristaltic adalah gerak mendorong/ menggerakkan kimus sepanjang usus

- Perkusi adalah

pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan tehnik

ketuk dengan

menggunakan ujung jari.

- Progesteron Hormon

yang diproduksi oleh

plsenta pada saat

kehamilan yang

berfungsi untuk

memperhatankan endometrium,

mengurangi kontraksi

uterus dan merangsang

perkembangan alveoli

payudara dan

metabolisme ibu.

- Regulasi hormone

adalah senyawa kimia

yang mengontrol

produksi sejumlah

hormone yang memiliki

fungsi penting bagi

tubuh.

- Transaminase alanina

(bahasa Inggris: alanine

transaminase, alanine

aminotransferase, serum

glutamic pyruvic

transferase, ALT, ALAT, SGPT, EC 2.6.1.2) adalah

enzim yang dapat

dijumpai di dalam serum

darah dan berbagai

jaringan tubuh, namun

seringkali dikaitkan

dengan kinerja organ

hati. ALT merupakan katalisator pada siklus alanina.

INDEKS A Absorbsi, 20, 105, 120 Anabolisme, 6 Anti inflamasi, 107, 109, 110, 113, 120, 131, 136, 138, 142. Arteri Hepatika, 3, 4 D Deaminasi, 33, 34 Diare, 182, 216, 232, 249 E Ekskresi, 5, 7, 8, 11, 13, 20, 43, 103 Eksokrin, 3, 42 Endokrin, 5, 6, 8, 11, 13, 103, 110, 131. F Fruktosa, 10, 11, 12 G Glikonenesis, 8, 9, 10, 20 Glikogenolisis, 8, 9, 10, 24 Glikolisis,8, 9, 10, 12, 15, 20 Glukosa, 8, 9, 10, 11, 21, 22, 23, 24, 37 H Hepatitis, 207, 208, 209, 210, 211, 212, 213, 214, 216, 218, 220, 224, 225, 229, 237, 23897, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 110, 113, 120

K Karbohidrat, 8 Katabolisme, 6, 7 M Metabolisme, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 24, 28, 34, 35, 36, 100, 105, 132, 134, 135. Mitokondria, 15 O Oksidasi, 15, 16, 19 S Sirosis, 110, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 149, 150. T Transaminasi, 31, 32, 33 V Vena Hepatika, 4, 5, 7, 9 Vena Porta3, 4, 7, 9 -

View publication stats View publication stats

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN PADA GANGGUAN HATI (Halaman 177-199)

Dokumen terkait