• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Profil Pondok Pesantren Al- Qur’an Cijantung Ciamis

C. Faktor-faktor Pendorong Perubahan Pondok Pesantren

Berdasarkan hasil analisis data yang ada, penulis mengidentifikasi adanya faktor-faktor yang mendorong perubahan di Pondok Pesantren Al-Qur’an Cijantung. Faktor-faktor tersebut terdapat dari internal dan eksternal pondok pesantren.

Faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung antara lain:

1. Faktor eksternal

Perubahan pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung terjadi karena adanya pengaruh dari luar pondok pesantren. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai berikut:

77

Wawancara dengan Bapak Iir Abdul Haris, M. Ag ketua 1 bidang pendidikan Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di komplek ponpes Al-Qur’an Cijantung, Ciamis, 24 Juni 2015 pukul 15.30 WIB.

a. Ilmu pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat menuntut pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung sebagai institusi pendidikan untuk terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Terdapatnya sumberdaya manuasia yang berasal dari luar pondok dan mengetahuai perkembangan ilmu pengetahuan (berpendidikan tinggi), sehingga pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung melakukan perubahan. Sesuai dengan penjelasan Bapak Said Attanzani sebagai berikut:

“Perubahan pondok pun dilatar belakangi oleh adanya regenerasi mantu-mantu kiai pondok pesantren yang notabene dari luar pondok dan berpendidikan yang tinggi (S1, S2, S3), sehingga melihat dalam pondok pesantren perlu adanya perubahan.”78

Pondok pesantren yang dulu hanya mempelajari ilmu agama, namun dengan melihat perlu adanya perubahan, pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung mendirikan madrasah-madarasah (Madarasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah) dengan tujuan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan secara menyeluruh bukan hanya ilmu-ilmu agama.

b. Kemajuan Teknologi Terus Meningkat

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat sangat berpengaruh sekali terhadap tatanan sosial masyarakat terutama pada organisasi masyarkat. Pendidikan pondok pesantren yang bagian dari masyarakat pun terkena dampak dari perkembangan teknologi tersebut. Sehingga pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung tidak mau ketinggalan dalam perkembangan teknologi. Karena teknologi akan meningkatkan perubahan keterampilan, pekerjaan, struktur, dan efesiensi kerja.

78

Wawancara dengan Bapak Said Attanzani, S.Sos sekretaris Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di komplek ponpes Al-Qur’an Cijantung, Ciamis, 22 Juni 2015 pukul 10.00 WIB.

Dalam hal ini, pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung banyak melakukan perubahan-perubahan khususnya yang berkaitan dengan teknologi informasi, media pembelajaran, dan sarana pembelajaran itu semua untuk menunjang efektifitas proses manajemen dan proses pendidikan terhadap santri.

Contoh perubahan yang terjadi di pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung yang berkaitan dengan teknologi informasi pengelolaan keuangan pesantren supaya lebih akurat, lebih efektif, dan transparan. Sehingga diterapkannya manajemen keuangan pondok pesantren berbasis IT. Hal ini sesuai dengan penjelasan Drs. Asep Basirun sebagi berikut:

“Adanya pengelolaan keuangan pesantren berbasis IT tujuannya untuk transparansi keuangan pesantren sehingga semua stake holder bisa mengawasinya.”79

c. Tuntutan stake holder pondok pesantren

Pondok pesantren sebagai organisasi pendidikan yang membutuhkan dukungan dari luar demi berjalannya pendidikan di pondok pesantren. Pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung sangat memberikan perhatian dan pelayanan kepada stake holder pondok karena pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung memiliki keyakianan bahwa dengan dukungan stake holder pondok pesantren akan berjalan dengan baik. Stake holder selalu ingin mendapatkan pelayanan yang memuaskan sehingga pondok pesantren terus melakukan perubahan untuk memenuhi dan melayani kebutuhan stake holder. Hal ini sesuai dengan penjelasan Drs. Asep Basirun sebagi berikut:

“Latar belakang adanya peruabahan pengembangan sarana prasana itu adanya keluhan masyarakat khususnya keluahan dari orangtua santri yang melihat adanya kekurangan fasilitas, hasil analisis kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan

79

Wawancara dengan KH. Drs. Asep Basirun Jabatan: Pimpinan Pesantren & Ketua III Bid. Sarpras Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di Komplek Ponpes Al-Qur’an

berjalannya pendidikan di pondok pesantren, dan dari dulu sudah adanya kesadaran serta melakukan perencanaan butuhnya perubahan dan perkemabangan sarana prasarana pondok pesantren merupakan keputusan hasil dari musyawarah pimpinan pesantren.”80

d. Sosial dan politik

Perubahan sosial dan politik menutut sebuah organisasi untuk mampu beradaptasi dalam mempetahankan eksistensi sebuah organisasi. Hasil dari perubahan sosial dan politik diantaranya lahirnya sebuah kebijakan yang berbentuk perundang-undangan yang diberlakukan.

Pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung sebagai organisasi pendidikan yang memiliki Yayasan dan terkait dengan lembaga pemerintahan sehingga otomatis ketika terjadi adanya perubahan kebijakan dari lembaga pemerintah berupa perubahan peraturan tentang pengeloalaan Yayasan pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung harus seiring melakukan perubahan sesuai dengan kebijakan tersebut. Hal ini sesuai dengan penjelasan bapak Said Attanzani sebagai berikut:

“Pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung mengikuti perubahan yang terjadi yaitu Peraturan Pemerintah yang berubah dari PP No. 16 tahun 2001 ke PP No. 28 tahun 2004 tentang Yayasan.”81

e. Perubahan Demografis

Perubahan lingkungan sebuah organisasi akan menuntut organisasi tersebut meyesuaikan dengan perubahan lingkungannya. Pondok Pesantren Al-Qur’an Cijantung yang terletak di lingkungan Rt 01/Rw 05, Dusun Citutut, Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing yang terlewati oleh jalan nasioanal jalur selatan dan berdekatan dengan pondok-pondok besar di kabupaten Ciamis

80

Wawancara dengan KH. Drs. Asep Basirun Jabatan: Pimpinan Pesantren & Ketua III Bid. Sarpras Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di Komplek Ponpes Al-Qur’an

Cijantung, Ciamis, 24 Juni 2015 pukul 21.00 WIB.

81

Wawancara dengan Bapak Said Attanzani, S.Sos sekretaris Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di komplek ponpes Al-Qur’an Cijantung, Ciamis, 22 Juni 2015 pukul 10.00 WIB.

seperti Pondok Pesantren Darussalam Ciamis sehingga menuntut pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung untuk selalu melakukan perubahan untuk bisa survive ditengah masyarakat.

2. Faktor internal

Adapun faktor pendorong yang mempengaruhi dari internal pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung sendiri yaitu sebagai berikut: a. Visi, misi dan tujuan pondok

Visi adalah cita-cita luhur sebuah organisasi yang menjadi ruh dalam sebuah organisasi. Visi tersebut akan mengarahkan seluruh komponen organisasi baik itu sumber daya manuasia, strategi, system kerja, dan alat pada cita-cita luhur organisasi. Dari visi tersebut kemudian diturunkan pada misi-misi yang akan dilakukan. Maka dari itu, ketika suatu perubahan dalam organisasi akan dilakukan visi tersebut merupakan pendorong akan perubahan organisasi.

Dennis Hope dalam artikelnya “Darwin Did It” yang muncul di majalah Inggris “The Reviews” edisi February 2001 mengutip pendapat George Binney dan Colin williams yang menggaris bawahi perlunya “sense of urgency” dan Visi yang jelas yang dapat digunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang akan dilakukan. Visi yang jelas bisa diformulasikan dan dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan perubahan agar bisa saling mendayung kearah tujuan yang sama.82

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya visi pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung telah mengalami inovasi untuk meningkatkan kualitas pondok. Sehingga perubahan-perubahan yang terjadi di pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung salah satu pendorongnya adalah visi pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung.

82

Agus Arijanato, Bahan Kuliah Manajemen Perubahan, 2013, (http://rinastkip.wordpress.com)

Hal ini sesuai dengan penjelasan Biro Pendidikan pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung sebagai berikut:

“Perubahan kurikulum pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung berngkat dari perubahan visi dan misi pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung. Dimana visi pondok pesantren sudah mengalami beberapa kali perubahan.”83

b. Kebijakan pimpinan

Kebijakan adalah rencana tetap yang menentukan pedoman umum untuk membuat keputusan.84 Kebijakan pimpinan merupakan bagian hirarki paling tinggi dalam organisasi. Dimana pimpinan adalah agen perubahan yang mengetahui kondisi organisasi.

Kepemimpinan pondok pesantren Al-Qur’an Cijantung yang mengalami perubahan dari kepemimpinan individual berubah kepada kepemimpinan kolektif. Kedua bentuk tersebut dalam mengeluarkan kebijakan mengarah pada rencana perubahan pondok pesantren sehingga perubahan-perubahan tersebut sebagian besar terlaksana akibat dari kebijakan pimpinan pondok pesantren. Faktor tersebut sesuai dengan penjelasan KH. Drs. Asep Basirun sebagai berikut:

“Prinsipnya pondok pesantren harus mengikuti perkembangan zaman dalam perubahan sarana, berdasarkan kondisi keuangan, dan kebijakan bersama.”85

83

Wawancara dengan Bapak Iir Abdul Haris, M. Ag ketua 1 bidang pendidikan Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di komplek ponpes Al-Qur’an Cijantung, Ciamis, 24 Juni 2015 pukul 15.30 WIB.

84

Benyamin Molan, Glosarium Prenitce Hall untuk manajemen dan pemasaran, (Jakarta: PT Prehallindo, 2002), h. 116.

85

Wawancara dengan KH. Drs. Asep Basirun Jabatan: Pimpinan Pesantren & Ketua III Bid. Sarpras Yayasan Wakaf KH. Mochammad Siradj Cijantung di Komplek Ponpes Al-Qur’an

Dokumen terkait