• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN

Efektivitas komunikasi pemasaran adalah tingkat keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan menggunakan media pemasaran dalam upaya mencapai tujuan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dikatakan efektif, apabila pesan tersampaikan dengan baik, dan menimbulkan timbal balik berupa kognitif (pengetahuan), efektif (sikap), dan kognitif (perilaku). Pada penelitian ini efektivitas komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi melalui karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasran. Karakteristik pengunjung terdiri dari ; usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan tingkat motivasi. Karakteristik komunikasi pemasaran yang dibagi menjadi; Bauran Komunikasi Pemasaran, frekuensi penerimaan pesan, dan ekuitas merek. Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran dilakukan dengan memasukan semua faktor variabel independen, kemudian dihubungkan dengan efektivitas komunikasi pemasaran yang merupakan variabel dependen, setelah itu dapat dilihat pengaruh dari masing-masing aspek kognitif, afektif, dan kognitif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Aspek Kognitif

Aspek kognitif adalah pengetahuan maupun persepsi pengunjung mengenai Sentra Kuliner Bangbarung yang diperoleh dari informasi berbagai media. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif konsumen dengan variabel pengaruh yaitu usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek. Uji hipotesis pengaruh usia terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

= Usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif pengunjung

= Usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif pengunjung Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran Sentra Kuliner Bangbarung terhadap aspek kognitif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier. Hasil dari uji statistik regresi linier, menghasilkan persamaan berikut ini:

Y= -1,802E-15 – 0,037 X1 + 0,186 X2– 0,175 X3– 0,212 X4 + 0,030 X5– 0,057 X6 + 0,076 X7– 0,57 X8

Persamaan 1. Pengaruh karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasran terhadap aspek kognitif pengunjung

Keterangan :

Y : Efektivitas komunikasi pemasaran X5 : Motivasi

X1 : Usia X6 : Bauran komunikasi

X2 : Jenis kelamin X7 : Frekuensi X3 : Jenis pekerjaan X8 : Equaitas merek X4 : Tingkat pendapatan

Nilai konstanta adalah 1.802E – 15, yang berarti bahwa jika nilai karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasaran bernilai 0, maka nilai skor efektivitas bauran komunikasi pemasaran pada aspek kognitif bernilai sebesar 1.802E – 15. Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda, nilai signifikansi yang didapat dari pengaruh (usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek) terhadap variabel terpengaruh (efektivitas bauran komunikasi pemasaran pada aspek kognitif) ditlis pada tabel 12.

Tabel 13 Hasil uji statistik analisa regresi linier faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif

Variabel t Sig Collinearity Statistics

Tolerance VIF Usia (X1) -0,225 0,823 0.627 1.594 Jenis kelamin (X2) 1,164 0,250 0.671 1.490 Jenis pekerjaan (X3) -0,920 0,362 0.475 2.105 Tingkat pendapatan (X4) -1,327 0.190 0.672 1.488 Motivasi (X5) 0,181 0,857 0.629 1.590 Bauran komunikasi (X6) -0,297 0,767 0.470 2.127 Frekuensi (X7) 0,491 0.626 0.711 1.407 Equaitas merek (X8) -0,349 0.728 0.651 1.536

Colinearity Statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas. Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi linear berganda terdapat korelasi antar independent variable. Multikolinearitas tidak diperbolehkan jika terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Salah satu cara untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance diantara 0.0 - 1 dan VIF < 10.

Tabel 14 Signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif pengunjung

Variabel Pengaruh Arah Pengaruh

Usia (X1) Tidak signifikan Negatif

Jenis kelamin (X2) Tidak signifikan Positif Jenis pekerjaan (X3) Tidak signifikan Negatif Tingkat pendapatan (X4) Tidak signifikan Negatif

Motivasi (X5) Tidak signifikan Positif

Bauran komunikasi (X6) Tidak signifikan Negatif

Frekuensi (X7) Tidak signifikan Positif

Equaitas merek (X8) Tidak signifikan Negatif Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi usia (x1) sebesar 0,823, maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia (x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh usia terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas usia tertentu, melainkan bisa diterima atau dapat dipahami oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi jenis kelamin (x2) sebesar 0,250, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis kelamin (x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel jenis kelamin >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh jenis kelamin terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung ternyata tidak terbatas jenis kelamin tertentu, melainkan bisa diterima atau diminati baik oleh laki-laki dan perempuan. Pengaruh Jenis Pekerjaan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi jenis pekerjaan (x3) sebesar 0,362, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis pekerjaan (x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel jenis pekerjaan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh jenis pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas jenis pekerjaan tertentu, melainkan bisa diterima atau dapat dipahami oleh berbagai kalangan

karena harga makanan terjangkau dan untuk semua kelas, akses lokasi umum sehingga semua kalangan

Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi tingkat pendapatan (x4) sebesar 0.190, maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan (x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel tingkat pendapatan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh tingkat pendapatan terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas pada tingkat pendapatan tertentu, harga yang ditawarkan terjangkau oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi motivasi (x5) sebesar 0,857, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (x5) terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh motivasi terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Hal tersebut disebabkan kuliner di Sentra Kuliner Bangbarung sudah sangat dikenal oleh responden dan mereka terbiasa makanan disana.

“ . . . . saya kesini (Sentra Kuliner Bangbarung) memang karena

dekat rumah. Itu rumah saya dibelakang ya, jadi kalau mau jajan

makanan disini aja.” (RM, 65)

Pengaruh Bauran Komunikasi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi ragam bauran komunikasi pemasaran (x6) sebesar 0,767, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ragam bauran komunikasi pemasaran (x6) terima H0 karena nilai signifikansi variabel ragam bauran komunikasi pemasaran >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh ragam bauran komunikasi pemasaran terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Responden sudah mengetahui berbagai informasi yang berada pada bauran komunikasi pemasaran mengenai Sentra Kuliner Bangbarung.

Pengaruh Frekuensi Penerimaan Pesan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi frekuensi penerimaan pesan (x7) sebesar 0.626, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan (x7) terima H0 karena nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Responden telah mengetahui berbagai informasi yang berada pada bauran komunikasi pemasaran mengenai Sentra Kuliner Bangbarung.

Pengaruh Equitas Merek terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi ekuitas merek (x8) sebesar 0.728, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ekuitas merek (x8) terima H0 karena nilai signifikansi variabel ekuitas merek >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh ekuitas merek terhadap tingkat pengetahuan pengunjung. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai – nilai yang berkenaan dengan Sentra Kuliner Bangbarung sudah sangat melekat di benak responden.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Aspek afektif adalah respon dari konsumen yang berkenaan dengan emosi, keinginan, dan rasa suka atau tidak suka terhadap Sentra Kuliner Bangbarung. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif konsumen dengan variabel pengaruh yaitu usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek. Uji hipotesis pengaruh usia terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

= Usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif pengunjung

= Usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif pengunjung Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran Sentra Kuliner Bangbarung terhadap aspek afektif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier melalui software SPSS 18.0. Hasil dari uji statistik regresi linier, menghasilkan persamaan berikut ini:

Y= -7,710E-18 + 0,093 X1 + 0,215 X2– 0,124 X3 + 0,001 X4– 0,003 X5– 0,273 X6 + 0,210 X7 + 0,562 X8

Persamaan 1. Pengaruh karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung

Keterangan :

Y : Efektivitas komunikasi pemasaran X5 : Motivasi

X1 : Usia X6 : Bauran komunikasi

X2 : Jenis kelamin X7 : Frekuensi X3 : Jenis pekerjaan X8 : Equaitas merek X4 : Tingkat pendapatan

Nilai konstanta adalah -7,710E - 18, yang berarti bahwa jika nilai karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasaran bernilai 0, maka nilai skor efektivitas bauran komunikasi pemasaran pada aspek afektif bernilai sebesar -7,710E - 18. Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda, nilai signifikansi yang didapat dari pengaruh (usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek) terhadap variabel terpengaruh (efektivitas bauran komunikasi pemasaran pada aspek afektif) ditulis pada tabel 14.

Tabel 15 Hasil uji statistik analisa regresi linier faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif

Variabel t Sig Collinearity Statistics

Tolerance VIF Usia (X1) 0.705 0.484 0.627 1.594 Jenis kelamin (X2) 1.684 0.098 0.671 1.490 Jenis pekerjaan (X3) -0.817 0.418 0.475 2.105 Tingkat pendapatan (X4) 0.004 0.996 0.672 1.488 Motivasi (X5) -0.020 0.984 0.629 1.590 Bauran komunikasi (X6) -1.787 0.080 0.470 2.127 Frekuensi (X7) 1.691 0.097 0.711 1.407 Equaitas merek (X8) 4.329 0.000 0.651 1.536

Colinearity Statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas. Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi linear berganda terdapat korelasi antar independent variable. Multikolinearitas tidak diperbolehkan jika terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Salah satu cara untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance diantara 0.0 - 1 dan VIF < 10.

Tabel 16 Signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif pengunjung

Variabel Pengaruh Arah Pengaruh

Usia (X1) Tidak signifikan Positif

Jenis kelamin (X2) Tidak signifikan Positif Jenis pekerjaan (X3) Tidak signifikan Negatif Tingkat pendapatan (X4) Tidak signifikan Positif

Motivasi (X5) Tidak signifikan Negatif

Bauran komunikasi (X6) Tidak signifikan Negatif Frekuensi (X7) Tidak signifikan Positif Equaitas merek (X8) Signifikan Positif

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi usia (x1) sebesar 0.484, maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia (x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh usia terhadap sikap pengunjung. Rasa ketertarikan setelah membaca informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung ternyata tidak terbatas pada usia tertentu.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi jenis kelamin (x2) sebesar 0.098, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis kelamin (x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel jenis kelamin >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh jenis kelamin terhadap sikap pengunjung. Rasa ketertarikan responden setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas jenis kelamin tertentu, melainkan bisa diterima oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Jenis Pekerjaan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi jenis pekerjaan (x3) sebesar 0.418, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis pekerjaan (x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel jenis pekerjaan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh jenis pekerjaan terhadap sikap pengunjung. Rasa ketertarikan responden setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas jenis pekerjaan tertentu, melainkan bisa diterima atau dapat dipahami oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi tingkat pendapatan (x4) sebesar 0.996, maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan (x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel tingkat pendapatan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh tingkat pendapatan terhadap sikap pengunjung. Rasa ketertarikan responden setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas tingkat pendapatan tertentu, melainkan bisa diterima atau dapat dipahami oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi motivasi (x5) sebesar 0.984, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (x5) terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh motivasi terhadap sikap pengunjung. Rasa ketertarikan responden setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak dibatasi oleh tingkat motivasi yang berbeda.

Pengaruh Bauran Komunikasi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi ragam bauran komunikasi pemasaran (x6) sebesar 0.080, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ragam bauran komunikasi pemasaran (x6) terima H0 karena nilai signifikansi variabel ragam bauran komunikasi pemasaran >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh ragam bauran komunikasi pemasaran terhadap sikap pengunjung. Rasa ketertarikan responden setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas hanya kepada ragam bauran komunikasi pemasaran saja.

Pengaruh Frekuensi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi frekuensi penerimaan pesan (x7) sebesar 0.097, maka dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan (x7) terima H0 karena nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap sikap pengunjung. Hal tersebut disebabkan oleh rasa ketertarikan responden setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas pada tingkat frekuensi penerimaan pesan responden.

Pengaruh Equitas Merek terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi ekuitas merek (x8) sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ekuitas merek (x8) tolak H0 karena nilai signifikansi variabel ekuitas merek <0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terlihat adanya pengaruh ekuitas merek terhadap sikap pengunjung. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai suatu merek maka rasa ketertarikan resonden akan semakin tinggi untuk melakukan pembelian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Aspek konatif adalah tindakan konsumen untuk melakukan pembelian kuliner di Sentra Kuliner Bangbarung. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif konsumen dengan variabel pengaruh yaitu usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek. Uji hipotesis pengaruh usia terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

= Usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif pengunjung

= Usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif pengunjung Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran Sentra Kuliner Bangbarung terhadap aspek konatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier melalui software SPSS 18.0. Hasil dari uji statistik regresi linier, menghasilkan persamaan berikut ini:

Y= -4,189E-17 + 0,084 X1 + 0,157 X2– 0,232 X3– 0,049 X4– 0,151 X5– 0,422 X6 + 0,094 X7 + 0,638 X8

Persamaan 1. Pengaruh karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasran terhadap aspek konatif pengunjung

Keterangan :

Y : Efektivitas komunikasi pemasaran X5 : Motivasi

X1 : Usia X6 : Bauran komunikasi

X2 : Jenis kelamin X7 : Frekuensi X3 : Jenis pekerjaan X8 : Equaitas merek X4 : Tingkat pendapatan

Nilai konstanta adalah -4,189E - 17, yang berarti bahwa jika nilai karakteristik pengunjung dan karakteristik komunikasi pemasaran bernilai 0, maka nilai skor efektivitas bauran komunikasi pemasaran pada aspek kognitif bernilai sebesar -4,189E - 17. Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda, nilai signifikansi yang didapat dari pengaruh (usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi, bauran komunikasi, frekuensi penerimaan pesan dan ekuitas merek) terhadap variabel terpengaruh (efektivitas bauran komunikasi pemasaran pada aspek kognitif) ditulis pada tabel 16.

Tabel 17 Hasil uji statistik analisa regresi linier faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif

Variabel t Sig Collinearity Statistics

Tolerance VIF Usia (X1) 0.653 0.517 0.627 1.594 Jenis kelamin (X2) 1.258 0.214 0.671 1.490 Jenis pekerjaan (X3) -1.567 0.123 0.475 2.105 Tingkat pendapatan (X4) -0.396 0.693 0.672 1.488 Motivasi (X5) -1.176 0.245 0.629 1.590 Bauran komunikasi (X6) -2.835 0.007 0.470 2.127 Frekuensi (X7) 0.773 0.443 0.711 1.407 Equaitas merek (X8) 5.0429 0.000 0.651 1.536

Colinearity Statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas. Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi linear berganda terdapat korelasi antar independent variable. Multikolinearitas tidak diperbolehkan jika terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Salah satu cara untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance diantara 0.0 - 1 dan VIF < 10.

Tabel 18 Signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif pengunjung

Variabel Pengaruh Arah Pengaruh

Usia (X1) Tidak signifikan Positif

Jenis kelamin (X2) Tidak signifikan Positif Jenis pekerjaan (X3) Tidak signifikan Negatif Tingkat pendapatan (X4) Tidak signifikan Negatif

Motivasi (X5) Tidak signifikan Negatif

Bauran komunikasi (X6) Signifikan Negatif

Frekuensi (X7) Tidak signifikan Positif

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 16 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi usia (x1) sebesar 0.517, maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia (x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh usia terhadap perubahan perilaku pengunjung. Keputusan dalam membeli kuliner setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas usia tertentu, melainkan bisa diterima atau dapat dipahami oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 16 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi jenis kelamin (x2) sebesar 0.214, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis kelamin (x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel jenis kelamin >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh jenis kelamin terhadap perubahan perilaku pengunjung. Keputusan dalam membeli kuliner setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas jenis kelamin tertentu.

Pengaruh Jenis Pekerjaan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 16 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi jenis pekerjaan (x3) sebesar 0.123, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis pekerjaan (x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel jenis pekerjaan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh jenis pekerjaan terhadap perubahan perilaku pengunjung. Keputusan dalam membeli kuliner setelah menerima informasi mengenai Sentra Kuliner Bangbarung tidak terbatas jenis pekerjaan tertentu, melainkan bisa diterima atau dapat dipahami oleh berbagai kalangan.

Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Hipotesis tersebut akan diuji berdasarkan nilai signifikasi yang telah diperoleh melalui analisis regresi linier. Pada Tabel 16 memperlihatkan bahwa nilai signifikasi tingkat pendapatan (x4) sebesar 0.693, maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendapatan (x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel tingkat pendapatan >0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terlihat adanya pengaruh tingkat pendapatan terhadap perubahan perilaku

Dokumen terkait