• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan melalui metode penelitian survei dan kuesioner kepada responden yakni pengunjung yang dipilih secara purposive. Untuk pendekatan kualitatif dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan pihak staff kelurahan Tegalgundil, Bogor Utara. Menurut Singarimbun dan Effendi (2008), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada konsumen Sentra Kuliner Bangbarung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan berbagai pertimbangan, antara lain:

a. Sentra Kuliner Bangbarung ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama ketika bulan puasa pada setiap tahunnya, juga diliput di salah satu koran online, tribunews(dot)bogor,

b. Sentra Kuliner Bangbarung pernah diliput di majalah dan televisi terutama pada acara-acara kuliner ketika mengunjungi Kota Bogor (transtv, trans7), c. Sentra Kuliner Bangbarung dikatakan sebagai salah satu tempat wisata

kuliner Kota Bogor oleh Walikota Bogor, Bima Arya.

Penelitian ini dilakukan terhitung dari bulan Januari hingga Juli 2016 Jadwal pelaksanaan penelitian mulai dari penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi terlampir pada lampiran 2.

Teknik Pengambilan Responden dan Informan

Unit responden yang diteliti pada penelitian ini adalah pengunjung sekaligus konsumen Sentra Kuliner Bangbarung yang berada di lokasi saat penelitian berlangsung dan jumlah responden yang diteliti, diambil berdasarkan teknik Cluster Random Sampling. Teknik Cluster Random Sampling yaitu membagi populasi kedalam satuan-satuan sampling yang besar. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan data yang beragam dari berbagai latar belakang. Teknik ini juga digunakan karena pemerintah tidak mengingat dengan jelas dengan berapa banyak konsumen yang melakukan pembelian di Sentra Kuliner Bangbarung. Kelurahan Tegalgundil hanya menjelaskan bahwa konsumen lebih

banyak pada akhir pekan (Sabtu & Minggu) daripada hari biasanya. Berdasarkan informasi tersebut dibuatlah tabel berdasarkan weekday dan weekend.

Tabel 4. Pemilihan responden melalui Cluster Random Sampling

Dummy Tabel Responden yg diteliti

Week end Sabtu 150 Sabtu 17 Minggu 150 Minggu 16 Total 300 Total 33 Week day Senin 50 Senin 5 Selasa 50 Selasa 5 Rabu 50 Rabu 5 Kamis 50 Kamis 6 Jumat 50 Jumat 6 Total 250 Total 27 Total keseluruhan

Konsumen : 550 Total responden yang diteliti : 60

Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas dan total responden yang diteliti sebesar 60 orang, ditentukan jumlah responden yang diteliti pada weekend sebanyak 33 orang dan pada weekday sebanyak 27 orang. Sebanyak 60 responden yang teliti merupakan konsumen yang mudah didekati konsumen.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar serta tulisan. Data kuantitatif yang diperoleh dari kuesioner ditabulasi dengan program Microsof Exel 2010, kemudian dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis diinterprestasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan. Kemudian data hasil kuesioner yang dilakukan di Sentra Kuliner Bangbarung diuji menggunakan uji korelasi Analisis Regresi Linear Berganda. Uji korelasi Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data berbentuk interval. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Program for

Social Sciences) for Windows version 17.0 untuk mempermudah dalam

pengolahan data.

× % = , %

Profil Sentra Kuliner Bangbarung

Sentra Kuliner Bangbarung telah bediri sejak tahun 1985 dan saat itu masih dikelola oleh PT Podomoro. Pada awalnya PT Podomoro memiliki projek

perumahan yang bernama Perumahan “Bantarjati” dan menamakan jalan-jalan di perumahan tersebut dengan nama – nama pondasi rumah dalam bahasa sunda.

Jalan utama di perumahan tersebut dinamakan Jln “Bangbarung” yang berarti

gerbang pintu utama. Rumah – rumah di sepanjang pinggiran Jln Bangbarung inilah telah direncanakan sebagai tempat tinggal serta ada beberapa tempat dijadikan sebuah tempat usaha bagi penduduk disekitar. Selain nama bangbarung, terdapat nama jalan palayu, pamikul, drupada, palupuh, artzimar dan lain-lain, namun daerah tersebut hanya direncanakan sebagai lingkungan tempat tinggal oleh pengembang.

Seiring berkembangnya tempat kuliner di Jln Bangbarung, Perumahan Bantarjati, Bogor, pada tahun 2011, Pemerintah kota Bogor mulai memetakan zona wilayah di berbagai kawasan kota Bogor. Pemerintah kota Bogor melihat potensi wisata kuliner di Jln Bangbarung dan menentukan lokasi tersebut sebagai

“Zona Usaha”. Selain mementukan zona di lingkungan Perumahan Bangbarung,

Pemerintah Kota Bogor juga mengganti nama jalan di lokasi tersebut dengan nama Jln H. Achmad Sobana. Namun hingga saat ini masyarakat bogor lebih mengenal lingkungan tersebut dengan kawasan Bangbarung. Pada tahun 2015 Sentra Kuliner Bangbarung telah memiliki 15 UMKM yang terdata di kelurahan

berkomoditi kuliner, mulai dari bakso, ayam geprek, “roti, kue & pastry”, jajanan

kecil-kecilan, kue kering, serta makanan jadi dan warung nasi. Selain UMKM, terdapat cafe dan tempat makan sentra kuliner Bangbarung seperti Imah Nini, Abuba Steak, Es Buah Pak Ewok, Sop Duren lodaya, Sop Duren Rancamaya, Ayam Geprek istimewa, Nasi Goreng Mafia, Happy Cow Steak, Suju Ramen, dan Bebek H Slamet.

Pada tabel 5 diketahui bahwa 5 dari 15 UMKM yang berusaha di sekitar Sentra Kuliner Bangbarung pada komoditi warung nasi. Warung nasi menjajakan makanan berupa nasi dan berbagai lauk pauk beserta lalaban yang disediakan di tempat makan tersebut. Warung nasi pun menjadi pilihan peluang tempat usaha karena dekat dengan pemukiman masyarakat. Konsumen yang sedang tidak ingin memasak di rumah, dapat membeli nasi beserta lauk-pauknya di tempat warung nasi tersebut. Kemudian, mayoritas UMKM berjualan pada alamat Jl H Acmad Sobana RT.02/02, terlihat dari 4 dari 15 UMKM yang terdata di kelurahan berlokasi di tempat tersebut. Lokasi tersebut merupakan lokasi tepat di pertengahan Sentra Kuliner Bangbarung. Lokasi tersebut dekat dengan banyaknya fasilitas, seperti Masjid, beauty shop, dan bengkel motor, serta dekat dengan berbagai tempat makan lainnya yang non-UMKM di lokasi tersebut, seperti Sop Duren Lodaya, Ayam Geprek Istimewa, Happycow Steak. Sehingga lokasi tersebut merupakan posisi strategis untuk melakukan usaha di Sentra Kuliner Bangbarung.

Tabel 5 Daftar UMKM yang terdata oleh Kelurahan tahun 2015 No Nama

UMKM Nama Pemilik Jenis Komoditi Alamat 1 Ba'so

Boboho Agus Mukimanto Bakso

Jl H Acmad Sobana, No.51 RT.02/02 2 Warung

Nasi Kasmui Warung Nasi

Jl H Acmad Sobana, No.49 RT.02/02 3 Toko Jaya

Kelana Sumiati ATK & Jajanan Jl Artzimar II Rt.03/02 4 Warung

Nasi Sadam Suryanti Warung Nasi

Jl H Acmad Sobana RT.02/02

5 Warung

Nasi Tuti/Eme Warung Nasi

Jl H Acmad Sobana RT.02/02

6 Sanes Cafe Koperasi Selobang Berbagai Macam Kuliner Jl H Acmad Sobana RT.02/02 7 Bogor

Catering Endang Yanthie Makanan Jadi

Jl Palupuh Raya No.19 RT.02/06

8 Bakso Bragi Pariadi Bakso Jl Palupuh Raya No.39 RT 04/07

9 Nonanuni Nia Yuniar Roti, Kue &

Pastri Jl Palayu 2 RT.02/07 10 Putri Kurnia Mawardie Taher FC & ATK Jl H Achmad Sobana,

RT.05/10 11

Warung Soto Oseng Betawi

H. Sam Abd Rouf Makanan Soto Jl H Achmad Sobana, RT.05/10

12

Warung Nasi Kadeudeuh

Asep Yana Warung Nasi Jl Artizmar I RT.03.10

13 Warung

Nasi Kuning Ruminah Warung Nasi Jl Artizmar I RT.03.10 14 RM

Manjabal Teddy Gustedi Tempat Makan

Jl Yudistira Kav. RT.05/14 15 Tahu

Bandung Mumuh Produk Tahu Jl Artizmar III RT.03/02

Fasilitas dan Daya Sentra Kuliner Bangbarung

Sebagai salah satu destinasi wisata kuliner di daerah Bogor ini, Sentra Kuliner Bangbarung memiliki daya tarik tersendiri dalam menarik pengunjung. Perlunya sarana dan prasarana yang memadai agar eksistensi Sentra Kuliner Bangbarung tetap terjaga dan mampu bersaing dengan sentra kuliner lainnya, berikut fasilitas yang disediakan.

1. Restoran. Sentra Kuliner Bangbarung memiliki berbagai variasi tempat makan, mulai dari pedagang kaki lima hingga tempat makan yang nyaman. Pedagang kaki lima memiliki harga yang sangat murah dalam mematok harga

dari makanan yang sajikan. Konsumen dapat membeli makanan dengan harga dibawah dari Rp 10.000,00 di tempat pedagang kaki lima. Selanjutnya adalah tempat makan yang dimiliki perseorangan, di mana biasanya sang pemilik menjajakan serta memasak langsung di tempat makan tersebut. Tempat makan ini telah terdata dalam data UMKM yang dimiliki oleh kelurahan. Pemilik tempat makan ini mematok sendiri harga makanan yang yang terjangkau, dengan harga yang tidak lebih dari Rp 25.000,00, konsumen bisa memesan makanan yang mengenyangkan. Tempat makan selanjutnya adalah tempat makan yang dikelola oleh pengusaha besar, di mana tempat makan ini memiliki struktur organisasi dalam memanajemen usahanya. Tempat makan ini biasanya memiliki tempat makan permanen yang nyaman, pelayanan yang cepat, serta kebersihannya terjamin. Harga makanan yang dipatok pun bervariatif tergantung menu yang ditawarkan di tempat makan ini, mulai dari Rp 20.000,00 hingga diatas Rp 100.000,00 pun tersedia di tempat ini.

2. Lokasi yang strategis. Lokasi Sentra Kuliner Bangbarung dapat dikatakan strategis bagi lingkungan usaha kuliner. Sentra Kuliner Bangbarung berada ditengah – tengah lokasi pemukiman. Banyak dari masyarakat dari pemukiman menjadi pelanggan setia karena jarak rumah konsumen tidak terlalu jauh dari tempat makan di Sentra Kuliner Bangbarung ini. Selain itu, di dekat lingkungan Sentra Kuliner Bangbarung terdapat berbagai sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, dan Madrasah. Murid, guru, serta orang tua/wali murid sering melewati serta jajan sentra kuliner ini. Hal ini terlihat dari mayoritas responden dari penelitian ini adalah sebagai guru/PNS. 3. Akses yang mudah dijangkau. Posisi Sentra Kuliner Bamgbarung diapit oleh 2 pintu tol, pintu tol dari arah Sentul dan dari arah Jagorawi. Dari arah kedua pintu tersebut bahkan tidak sampai 15 menit menuju sentra kuliner ini apabila jalanan lancar. Angkutan kota (angkot) juga beroperasi melintasi Sentra Kuliner Bangbarung, yakni angkot no 08a dan 08b. Angkutan Kota no 09 dan 05 juga beroperasi melewati Sentra Kuliner Bangbarung, namun tidak memasuki lingkungan sentra kuliner ini.

Gambar 5 Perjalanan menuju Sentra Kuliner Bangarung dari Pintu Tol Lingkar Luar Bogor

Gambar 6 Perjalanan menuju Sentra Kuliner Bangbarung dari Pintu Tol Bogor 4. Masjid dengan lahan parkir yang luas. Terdapat masjid di dalam Sentra

Kuliner Bangbarung, yaitu Masjid Ar-Rahman. Masjid ini didirikan pada tahun 1987 dan diresmikan sendiri oleh mantan presiden Indonesia yaitu Soeharto.

5. Beauty shop. Tak hanya kuliner, berbagai toko busana muslim, salon, klinik kecantikan, dan tempat cukur juga turut menghiasi Sentra Kuliner Bangbarung ini.

6. Tempat berobat. Dalam lokasi Sentra Kuliner Bangbarung yang dekat dengan perumahan tidak luput dari tersedianya sarana pengobatan. Tempat

pengobatan di lingkungan Sentra Kuliner Bangbarung bervasiasi, mulai buka dari pagi hingga tutup, dan ada pula yang buka 24 jam.

7. Minimart. Berbagai macam minimart dapat ditemui di Sentra Kuliner Bangbarung, mulai dari alfamart, indomart, griyamart, dan alfamidi. Terdata sebanyak 1 toko indomart, griyamart, alfamidi dan 2 toko alfamart.

8. Bengkel motor dan AC mobil, terdata sebanyak 2 bengkel motor dan 1 bengkel AC mobil yang berusaha di Sentra Kuliner Bangbarung.

9. Taman Corat Coret. Taman ini baru saja diresmikan awal tahun 2016 oleh Walikota Bogor, Bima Arya. Taman ini difungsikan sebagai sarana anak muda untuk menyalurkan karya grafiti mereka. Pada akhir pekan, tempat ini penuhi oleh anak muda yang ingin sekedar kumpul-kumpul dan juga berselfie dengan berbagai macam grafiti yang ditampilkan.

Bauran Komunikasi Pemasaran

Hubungan dengan masyarakat atau jasa

Pihak dari kelurahan bermitra dengan berbagai organisasi masyarakat, mulai dari perkumpulan selobang, panguyuban perempatan, serta kalam (organisasi kepemudaan Bangbarung). Acara yang dihasilkan dari kemitraan ini salah satunya adalah perizinan IPRT untuk kehalalan produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM sekitar.Perizinan IPRT ini diselenggarakan oleh BPOM yang dibantu oleh Kelurahan Tegalgundil Bogor. Dalam perizinan IPRT ini masyarakat dibina mulai dari menjaga mutu, kemasan, kesehatan, dan kebersihan produk sehingga produk yang dihasilkan UMKM ini aman dikonsumsi oleh

Kuning = Taman Corat Coret Hijau Muda = Masjid Ar-Rahman

Pink = Beauty Shop Ungu = Bengkel Motor

Abu-Abu = Klinik Dokter Merah = Bengkel Ac Mobil

Hijau = Butik Busana Muslim Biru = Mini Mart

konsumen. Selain perizinan IPRT, masyarakat juga mendapatkan pembinaan koperasi. Masyarakat dibantu modal usaha bagi mereka yang kekurangan modal. Iklan

Iklan mengenai Sentra Kuliner Bangbarung biasanya merupakan liputan dari berbagai media dan tidak direncanakan secara khusus untuk mendongrak popularitas Sentra Kuliner Bangbarung ini. Meskipun tidak melakukan iklan secara khusus, Tempat makan seperti Sop Duren Lodaya, Abuba Steak, Ayam geprek istimewa, dan tempat makan besar lainnya melakukan iklan dengan secara masing – masing, sesuai strategi komunikasi pemasaran yang di tentukan oleh pihak perusahaan tempat makan tersebut.

Promosi Penjualan

Sama halnya dengan promosi penjualan, pihak pemerintah tidak pernah melakukan promosi kepada konsumen. Promosi penjualan dilakukan oleh masing-masing pengelola tempat makan di Sentra Kuliner Bangbarung.

Acara dan Pengalaman

Pada tahun 2011, organisasi kepemudaan yang aktif di Kelurahan Tegalgundil, KALAM (Komunitas Peduli Kampoeng Halaman), mengadakan acara di Sentra Kuliner Bangbarung dalam rangka menyambut hari jadi Kota Bogor yang ke- 529. Acara rakyat tersebut melibatkan seluruh warga kelurahan tegal gundil dan menamakan acara tersebut sebagai “Bangbarung Festival”. Acara

tersebut diisi oleh berbagai lomba serta beragam pertunjukkan. Acara Bangbarung Festival ini berlangsung selama 3 hari yakni pada tanggal 3-5 juni.

Gambar 8. Bangbarung Festival

Dinas Pariwisata Bogor yang lokasinya dekat dengan Sentra Kuliner Bangbarung memiliki acara tersendiri, yakni dinamakan Paguyuban Kreatif Kuliner Bogor. Acara merupakan bazzar ini yang diadakan di halaman Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi (Disbudparekraf) Kota Bogot dan diadakan dalam 2bulan sekali. Bazzar tersebut menyajikan berbagai macam kuliner asli bogor serta produk UKM hasil dari binaan Disbudparekraf Kota Bogor. Acara ini juga dimeriahkan dengan lomba melukis dan mewarnai bagi anak-anak.

Gambar 9. Panguyuban Kreatif

Khusus pada bulan Ramadhan, berbagai macam makanan jajanan mulai dijajakan mulai dari depan alfamart hingga perempatan pamikul palayu. Hal ini dilakukan dalam rangka meramaikan bulan ramadhan dan telah menjadi rutin dari tahun ketahun. Bazaar yang berdiri dipinggiran sepanjang jln H Achmad Sobana ini dipadati oleh berbagai pedagang kaki lima yang menjual berbagai jenis makanan, mulai dari jajanan kecil, kerak telor, berbagai tumis - tumisan, es kelapa, es buah, dan lain lain, kerap menimbulkan kemacetan di kedua arah di Sentra Kuliner Bangbarung. Bazaar ini buka dari pukul 15.00 hingga 18.30.

Gambar 10. Bazaar Ramadhan Pemasaran Langsung dan Pemasaran Interaktif

Pada pemasaran langsung dan pemasaran interaktif hanya dilakukam oleh pelaku usaha kuliner yang non-PKL. Dalam pelaksanaan pemasaran langsung adanya iklan yang langsung tertuju pada konsumen, seperti menyebar flyers dan brosur serta mengirimkan informasi mengenai promosi secara langsung kepada konsumen pelanggang Abuba. Untuk pemasaran interaktif, Sop Duren Lodaya sering berkomunikasi dengan pelanggannya melalui media sosial, seperti twitter, facebook, atau instagram, mulai dari men-share photo pelanggannya, share

promosi-promosi terbaru, hingga pertanyaan dan kuis berhadiah.

Untuk pelaku usaha kuliner PKL, mereka tidak melakukan pemasaran langsung dan pemasaran interaktif. Mereka hanya melakukan penjualan dan memberikan informasi secara tatap muka dan tidak menggunakan media sosial apapun.

Penjualan personal

Semua pelaku usaha di Sentra Kuliner Bangbarung melakukan penjualan personal, di mana pelaku usaha dengan pelanggan bertemu langsung dan melakukan komunikasi yang bersifat interaktif. Hal ini biasanya dilakukan oleh para pelaku usaha PKL, di mana pemilik langsung turun tangan melayani konsumen yang datang untuk menikmati makanan yang dijajakan. Pemilik juga selalu menawarkan bahan makanan tambahan, seperti penjual ketoprak dengan seruan “mau pakai telor mas/mbak?” atau pelaku usaha bubur kacang hijau

dengan seruan “campur mas/mbak?”, kepada setiap pelanggan yang membeli produk mereka.

Untuk pelaku usaha non-PKL atau menengah keatas, pegawai kuliner yang turun untuk menyapa dan menanyakan menu yang dipesan oleh konsumen. Tak jarang pula konsumen pun bertanya-tanya mengenai informasi mengenai produk kuliner serta promosi yang sedang dilakukan oleh kuliner tersebut. Dengan melakukan pembelian secara langsung dan secara tatap muka, para pelaku usaha kuliner dapat mendapat efek langsung atau timbal balik dari konsumen atas kepuasaan mereka dari mulai pelayanan hingga kuliner yang disajikan.

Pemasaran dari mulut ke mulut

Pemasaran dari mulut ke mulut atau lebih dikenal dengan Word Of Mouth (WOM) dilakukan oleh konsumen dari Sentra Kuliner Bangbarung yang merasakan kepuasan atas kuliner yang dinikmati serta pelayanan dari suatu tempat kuliner yang ia jajaki. Konsumen dengan sendirinya akan memberitahu pengalaman yang ia rasakan tentang kuliner di Sentra Kuliner Bangbarung kepada kerabatnya, mulai dari hal yang terbaik yang konsumen rasakan, hingga pengalaman terburuk yang konsumen alami. Apabila konsumen merasakan suatu kepuasan dalam berwisata kuliner di Sentra Kuliner Bangbarung, konsumen tersebut akan datang kembali dan membawa kerabatnya untuk turut menikmati kuliner di Sentra Kuliner Bangbarung. Namun apabila konsumen mengalami kejadian yang kurang memuaskan, pengalaman tersebut dapat menyebar dari kerabat hingga konsumen lainnya.

BANGBARUNG

Karakteristik pengunjung restoran Sentra Kuliner Bangbarung terdiri dari jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan motivasi pengunjung. Hasil penelitian yang dilakukan pada 60 pengunjung Sentra Kuliner Bangbarung.

Tabel 6 Karakteristik Pengunjung Sentra Kuliner Banbangbarung Karakteristik Pengunjuung Kategori Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Usia

Remaja Lanjut (16 – 18 tahun) 3 5.0

Dewasa (19 – 35 tahun) 27 45.0 Tua (36 – 60 tahun) 30 50.0 Total 60 100.0 Jenis Kelamin Laki-laki 21 35.0 Perempuan 39 65.0 Total 60 100.0 Jenis Pekerjaan

Tidak Bekerja (Pelajar, ibu

rumah tangga 14 23.3

PNS (Guru PNS dan Non-PNS) 31 51.7

Pegawai Swasta dan Wiraswasta 15 25.0

Total 60 100.0 Tingkat Pendapatan Rendah 16 26.7 Sedang 30 50.0 Tinggi 14 23.3 Total 60 100.0 Motivasi Rendah 0 0 Sedang 23 38.3 Tinggi 37 61.7 Total 60 100.0 Usia

Usia merupakan jangka waktu seseorang hidup di dunia, terhitung dari sejak lahir hingga menjadi responden penelitian pada bulan Juni. Karakteristik pengunjung berdasarkan usia ini dibagi atas 3 kategori; yakni remaja lanjut (16-18 tahun), dewasa (19 – 35 tahun), dan tua (36 – 60 tahun)

Responden dalam penelitian ini memiliki usia minimal 18 tahun dan usia maksimal 60 tahun. Pada tabel 5 memperlihatkan bahwa mayoritas responden

didominasi oleh responden yang berumur kisaran 36 – 60 tahun yang tergolong

dalam kategori “usia tua”, sebesau 50 persen secara keseluruhan. Usia dalam kategori separuh baya mayoritas memiliki pekerjaan sebagai PNS, namun ada pula responden yang bekerja sebagai wirausaha serta lainnya seperti ibu rumah tangga dan guru honorer. Pada kelompok usia tua ini, responden cenderung memilih untuk membeli makanan yang dekat dari tempat tinggal atau tempat kerja

Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan sifat fisik seseorang sejak lahir serta tercatat dalam kartu indetitas yang dimiliki oleh responden, yakni laki-laki dan perempuan.

Berdasarkan tabel 5, pengunjung Sentra Kuliner Bangbarung didominasi oleh pengunjung perempuan dibandingkan laki-laki, di mana perempuan mendapatkan 65 persen dari total responden yang mengunjungi Sentra Kuliner Bangbarung, sedangkan laki-laki hanya mendapatkan nilai sebesar 35 persen. Pengunjung perempuan lebih sering datang bersama teman-temannya yang didominasi oleh perempuan. Sebagian laki – laki mengunjungi Sentra Kuliner Bangbarung datang bersama pasangannya untuk menikmati kuliner yang tersedia di sentra kuliner ini, adapula pengunjung yang datang sendirian untuk menikmati kuliner pada waktu jam makan siang.

Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama responden untuk memperoleh pendapatan, di mana terdiri dari 3 katagori; tidak bekerja (pelajar, ibu rumah tangga), PNS (Guru PNS dan Non-PNS) , pegawai swasta dan wiraswasta. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel 5.

Mayoritas pengunjung yang datang ke Sentra Kuliner Bangbarung memiliki jenis pekerjaan sebagai PNS, di mana responden yang memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak 51.7 persen dari keseluruhan ini lebih tinggi dibandingkan jenis pekerjaan lainnya. Lokasi Sentra Kuliner Bangbarung sendiri sangat dekat dengan berbagai sekolah, dari tingkat SD, SMP, MTs, dan SMA, sehingga guru yang berstatus sebagai PNS maupun non-PNS memilih untuk membeli makanan dekat dengan tempat pekerjaannya.

Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan adalah rata rata uang (rupiah) yang didapat oleh konsumen dalam setiap bulan. Pada penelitian ini, pengelompokan tingkat pendapatan berdasarkan kondisi lapang sehingga didapat tiga kategori; rendah( Rp 350.000,00 – Rp 1.000.000,00), sedang (Rp 1.000.001 – Rp 4.000.000,00), dan tinggi (Rp 4.000.001,00 – Rp 6.000.000,00).Karakteristik konsumen berdasarkan tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel 5.

Berdasarkan data yang diperoleh, pengunjung Sentra Kuliner Bangbarung didominasi oleh pengunjung yang memiliki pendapatan sedang, yaitu sebanyak 50.00 persen. Pengunjung berpenghasilan sedang ini biasanya datang dari

kalangan PNS yang memang mengunjungi kawasan Sentra Kuliner Bangbarung karena dekat dengan tempat kerja mereka.

Motivasi Berkunjung

Tingkat motivasi berkunjung adalah dorongan seseorang untuk berkunjung dan melakukan pembelian di Sentra Kuliner Bangbarung. Tingkat motivasi dalam penelitian ini adalah keputusan terkait nilai-nilai dalam benak konsumen tentang Sentra Kuliner Bangbarung, faktor eksternal konsumen, serta rasa keingintahuan setelah mendapatkan informasi mengenai Sentra Kuliner Banangbarung.

Dokumen terkait