• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Jaminan kredit yang diberikan oleh calon debitur kepada bank hanyalah merupakan tambahan, terutama untuk melindungi kredit macet akibat suatu musibah. Namun, apabila suatu kredit yang diberikan telah dilakukan penelitian yang mendalam dan calon debitur sudah dikatakan layak untuk memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga. Oleh karena itu, dalam pemberian kreditnya bank harus memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar.

Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan. Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C menurut Kasmir (2004) dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Character (karakter)

Pengertian karakter adalah pemberian kredit berdasarkan atas kepercayan atau adanya keyakinan bahwa calon debitur mempunyai watak atau sifat yang positif dan kooperatif. Tujuannya untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari calon debitur benar-benar dapat dipercaya dan mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi, kehidupannya sebagai manusia, kehidupannya sebagai anggota, ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya. Karakter merupakan ukuran untuk menilai kemauan calon debitur membayar kreditnya.

2. Capacity (kapasitas)

Suatu penilaian kepada calon debitur untuk melihat kemampuannya dalam membayar atau melunasi kredit dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan diberikan kredit oleh bank. Penilaian ini juga

dihubungkan dengan kemampuan calon debitur dalam mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba untuk melunasi kewajibannya tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

3. Capital(modal)

Suatu penilaian untuk mengetahui jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Hal ini terlihat kontradiktif dengan tujuan kredit yang berfungsi sebagai penyedia dana. Namun dalam kaitannya dengan bisnis yang murni, semakin kaya seseorang maka semakin dipercaya untuk memperoleh kredit. Seorang calon debitur yang telah menanamkan dananya dalam proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan kredit yang diperolehnya dari bank, tentu akan melakukan usahanya dengan penuh kesungguhan.

4. Collateral(jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko kerugian yaitu sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau usahanya normal. Jaminan juga dapat sebagai alat pengamanan dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian dalam kurun waktu yang akan datang pada saat kredit tersebut harus dilunasi. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan dan harus diteliti keabsahannya. Penilaian terhadap jaminan berupa barang yang berwujud harus ditinjau dari dua sudut yaitu secara ekonomis dari barang-barang yang akan dijaminkan, serta nilai yuridis yang memenuhi syarat-syarat sebagai barang jaminan. Sedangkan jaminan yang tidak berwujud kebendaan

harus dilihat bonafiditas dari pemberi jaminan, kemudian reputasi bisnisnya, dan intensitas dari keterikatan pemberi jaminan bila kredit tersebut benar-benar mengalami kegagalan.

Jaminan yang dapat diajukan calon debitur adalah :

a. Jaminan benda berwujud ; barang-barang yang dapat dijaminkan seperti tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin atau peralatan, tanaman/kebun/sawah.

b. Jaminan benda tak berwujud; benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, promes dan wesel. c. Jaminan orang; jaminan yang diberikan oleh seseorang kepada calon

debitur, baik debitur perorangan maupun badan usaha terhadap kredit yang diajukan dan apabila kredit itu macet maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggunggnya.

5. Condition of Economy(kondisi ekonomi)

Merupakan suatu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun suatu kurun waktu tertentu. Hal ini mempunyai kemungkinan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit baik yang bersifat positif maupun negatif.

Oleh karena itu, tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang akan mengemban tugas sebagai agent of development, sebagai berikut :

1. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.

2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin kebutuhan masyarakat.

3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya.

Sedangkan prinsip pemberian kredit dengan analisis 7P dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Personality

Menilai calon debitur dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan calon debitur dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengancharacter dari 5 C.

2. Party

Mengklasifikasikan calon debitur ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Dengan demikian, calon debitur dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan lainnya.

3. Purpose

Mengetahui tujuan calon debitur dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan calon debitur. Tujuan pengambilan kredit dapat

bermacam-macam apakah tujuan untuk konsumtif, produktif atau perdagangan.

4. Prospect

Menilai usaha calon debitur di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga calon debitur.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara calon debitur mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Dengan demikian, jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.

6. Profitability

Menganalisis bagaimana kemampuan calon debitur dalam mencari laba. Profitabilitydiukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang, orang, atau asuransi.

Dokumen terkait