• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar

Perkembangan motorik kasar seorang anak berkembang mengikuti pola yang serupa dengan semua orang atau antara anak yang satu dengan yang lainnya sama, namun di dalam pola tersebut telah terjadi perbedaan laju perkembangan motorik di setiap masing-masing individu anak. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju perkembangan motorik kasar pada anak usia dini (Hurlock, 1978: 154), antara lain:

a. Genetik. Anak yang mempunyai faktor keturunan seperti bentuk tubuh dan kecerdasan serta otot kuat dan syaraf baik dapat menyebabkan perkembangan motorik pada anak menjadi lebih baik dan cepat.

25

b. Lingkungan. Kondisi lingkungan yang tidak menyenangkan dalam awal kehidupan pascalahir maupun pralahir akan berdampak pada motorik kasar anak menjadi tidak aktif dan lambat. Sebaliknya jika kondisi awal kehidupan pascalahir maupun pralahir lebih menyenangkan maka laju perkembangan motorik akan lebih aktif dan cepat. Hal ini dapat dikatakan bahwa lingkungan telah mempengaruhi perkembangan anak sejak dalam kandungan (Ramli, 2005: 49). Hampir sama dengan Heri Rahyubi (2012: 226) perkembangan motorik dapat berjalan optimal jika lingkungannya beraktivitas mendukung dan kondusif. Lingkungan yang dimaksud Her Rahyubi, di sini yaitu lingkungan yang memiliki fasilitas, peralatan, sarana, dan prasarana yang memadai. Sehingga jika anak memperoleh lingkungan yang kondusif bagi perkembangnnya maka anak akan berkembang menjadi individu yang berkembang optimal.

c. Kesulitan dalam melahirkan. Anak yang pada waktu lahir mengalami kesulitan, seperti anak lahir dengan bantuan alat sehingga anak mengalami kerusakan otak yang nantinya akan memperlambat laju perkembangan motorik kasar anak.

d. Status gizi. Gizi yang dapat terpenuhi dengan baik pada awal kehidupan pascalahir maupun pralahir maka akan mempercepat perkembangan motorik kasar anak. Sedangkan bila kondisi tersebut mengalami kekurangan gizi maka anak akan tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak mampu berkonsentrasi. Akibatnya, anak dalam melakukan kegiatan eksplorasi lingkungan fisik di sekitarnya hanya sebentar saja dibandingkan dengan anak yang gizinya baik

26

yang mampu melakukannya dalam waktu yang lebih lama (Heri Rahyubi, 2012: 230).

e. IQ. Anak yang mempunyai IQ tinggi maka anak tersebut akan lebih cepat dalam laju perkembangan motorik kasarnya daripada anak yang IQ-nya normal atau di bawah normal. Menurut Slamet Suyanto (2005: 36) kecerdasan intelektual sangat ditentukan oleh fungsi otak. Otak kecil berfungsi sebagai pusat koordinasi berbagai gerakan anggota tubuh.

f. Rangsangan, dorongan, dan kesempatan. Anak yang mempunyai rangsangan, dorongan, dan kesempatan untuk menggerak-gerakan semua bagian tubuh maka anak akan lebih cepat dalam perkembangan motorik kasar.

g. Perlindungan. Perlindungan berlebih yang diberikan orangtua kepada anak akan melumpuhkan kesiapan anak dalam mengembangkan perkembangan motorik anak. Seperti orangtua yang selalu menggendong terus anaknya, dan ketika anak ingin belajar turun naik tangga oleh orangtua tidak diperbolehkan. h. Kelahiran sebelum waktunya. Anak yang lahir premature akan berdampak pada laju perkembangan motorik kasarnya menjadi lambat. Hal ini dikarenakan tingkat perkembangan motorik kasar pada waktu lahir berada di bawah tingkat perkembangan bayi yang lahir tepat waktunya.

i. Gangguan fisik. Gangguan fisik pada anak, seperti gangguan kebutaan atau bagian tubuh anak tidak lengkap maka akan memperlambat laju perkembangan motorik kasar anak usia dini. Sama dengan Heri Rahyubi (2012: 225) perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan fisik,

27

sehingga apabila sesorang memiliki kekurangan fisik maka akan berpengaruh pada perkembangan motoriknya.

Selain faktor-faktor perkembangan motorik yang disampaikan Hurlock di atas. Masih ada beberpa faktor yang dapat mempengaruhi laju perkembangan motorik yang dikemukakan oleh Heri Rahyubi (2012: 225-226), antara lain:

a. Perkembangan sistem saraf. Sistem saraf sangat berpengaruh dalam perkembangan motorik karena sistem saraf yang mempengaruhi aktivitas motorik pada tubuh manusia. Sehingga apabila mengalami hambatan maka dapat mempengaruhi laju perkembangan motorik. Sama halnya dengan Bambang Sujiono, dkk (2005: 3.22) yang menyatakan bahwa sistem syaraf merupakan faktor utama dalam penggunaan kemampuan gerak anak. Sistem saraf berfungsi untuk mengontrol banyaknya kegiatan sendi gerak.

b. Motivasi yang kuat. Motivasi merupakan salah satu modal besar untuk meraih prestasi dalam menguasai keterampilan motorik. Jika seseorang telah mampu melakukan aktivitas motorik dengan baik, maka kemungkinan besar akan termotivasi lagi untuk melakukan aktivitas motorik yang lebih luas dan lebih tinggi.

c. Aspek psikologis. Aspek psikologis, psikis, dan kejiwaan sangat berpengaruh terhadap kemampuan motorik. Seseorang dengan kondisi psikologis yang baik maka aktivitas motoriknya juga baik. Meskipun keadaan fisik mendukung aktivitas motorik, namun jika kondisi psikologis tidak mendukung maka aktivitas motoriknya juga kurang memuaskan atau kurang optimal.

28

d. Usia. Usia sangat berpengaruh pada aktivitas motorik seseorang. Seseorang yang usianya masih bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua masing-masing mempunyai karakteristik keterampilan motorik yang berbeda pula. Menurut Sumantri (2005: 112) bahwa usia berpengaruh terhadap kesiapan dan kemampuan untuk mempelajari dan menjalankan tugas tertentu.

e. Jenis kelamin. Jenis kelamin mempengaruhi beberapa aktivitas motorik tertentu. Menurut Sherman (Depdiknas, 2008: 6) menyatakan bahwa anak perempuan pada usia middle childhood kelentukan fisiknya 5%-10% lebih baik dari pada anak laki-laki, tetapi kemampuan fisik atlet seperti berlari, melompat, dan melempar lebih tinggi pada anak laki-laki dari pada perempuan.

f. Bakat dan Potensi. Seseorang yang mempunyai bakat dan potensi dalam suatu aktivitas motorik akan mudah diarahkan ke keterampilan motorik. Namun hal tersebut juga belum tentu, masih banyak variabel lain yang mempengaruhi keterampilan motorik, diantaranya harus ada kemauan, keuletan, kedisiplinan, dan, usaha yang kuat.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak usia dini di atas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak antara lain genetik, lingkungan, gizi, gangguan fisik, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut tergantung pada masing-masing individu, karena tidak semua anak mempunyai faktor-faktor yang sama dalam melakukan aktivitas motorik kasar. Selain faktor juga ada hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik kasar.

29