• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FISIK

Dalam dokumen METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR (Halaman 55-64)

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERENCANAAN DAN KAITANNYA DENGAN

IV.2. FAKTOR FISIK

Faktor fisik, seperti juga faktor pengguna memainkan pengaruh yang penting dalam proses perencanaan dan perancangan. Aspek lingkungan, lokasi, sumber daya dan teknologi merupakan beberapa kajian utama terkait

44

faktor fisik. Berikut adalah beberapa diantara kajian yang termasuk ke dalam faktor fisik

1. Kualitas Lokasi / Lingkungan

Faktor lokasi sebagai “tempat” rancangan fasilitas berada dapat dilihat dari berbagai aspek yang terkait di dalamnya, meliputi :

- Keterkaitannya dengan distrik/kawasan secara spasial

- Terdapatnya unsur-unsur spesifik, misal : nilai-nilai lokal / setempat yang memberikan gambaran identitas yang jelas dari lokasi tersebut

- Bentuk komunitas yang ada (misal : masyarakat petani, pedagang, masyarakat campuran, dll) - Kondisi area disekitarnya (misal : daerah

pegunungan, daerah perkampungan, perkotaan, dsb)

- Aspek lokasi tersebut secara substansial amat berpengaruh terhadap perencanaan rancangan fasilitasnya. Perbedaan aspek pada lokasi yang berbeda akan memberikan gambaran perencanaan yang berbeda pula.

2. Kondisi Site

Kondisi site bisa digambarkan meliputi berbagai aspek sebagai berikut :

- Topografi (gambaran countour dan relief

45

batuan), ekologi(gambaran ekosistem yang ada pada site), hidrologi (gambaran kondisi perilaku dan potensi sumber daya air), flora (kondisi tanaman yang ada), fauna (kondisi binatang yang ada) dan infrastruktur (bangunan jalan, jembatan, jaringan listrik, jaringan distribusi air bersih, dll) - Kompleksitas permasalah aspek fisik pada site

akan berpengaruh pada kompleksitas informasi yang digunakan / diperlukan pada perencanaan rancangan faslitasnya.

3. Bangunan / Fasilitas yang ada

Kondisi bangunan / fasilitas yang ada meliputi berbagai aspek informasi, meliputi: typology bangunan, bentuk bangunan, fungsi bangunan, kapasitas bangunan dan kelengkapan bangunan. Kompleksitas permasalah aspek fisik pada bangunan akan berpengaruh pada kompleksitas informasi yang digunakan / diperlukan pada perancangan rancangan fasilitasnya.

4. Pelingkup / cangkang bangunan

Pelingkup / cangkang bangunan merupakan aspek eksterior yang sangat berpengaruh terhadap citra visual bangunan atau penampilan visualnya. Aspek-aspek informasi fisik yang digunakan dalam perencanaan rancangan fasilitasnya dapat disebutkan sebagai berikut : Bentuk pelingkup, Dimensi pelingkup, komposisi bidang dan material pelingkup,

46

serta aspek-aspek estetika yang terkait. Kadang-kadang batas antara aspek fisik (kuantitatif) dan aspek kualitatif sangat tipis, seperti misalnya : aspek fisik yang menunjukkan “perulangan” pada pelingkup dengan dimensi, jarak dan susunan yang tertentu (kuantitatif) dikaitkan (dibaca) sebagai aspek kualitatif dalam bentuk “ rythme” (irama).

5. Struktur

Struktur pada bangunan atau fasilitas, maka informasi perencanaannya dapat disebutkan sebagai berikut :

- Tingkatan struktur (struktur konvensional) atau struktur yang canggih (advanced).

- Jenis struktur (struktur rangka, struktur ruang, dsb).

- Bahan struktur (beton, baja, kayu, dsb)

- Kemampuan struktur (menahan beban dan daya tahan terhadap kondisi alam).

6. Sistem Bangunan

Sistem bangunan merupakan bagian kelengkapan pendukung bangunan yang dipasang dengan tujuan agar bangunan dapat dioperasikan secara optimum. Informasi yang diperlukan dalam perencanaan rancangan fasilitasnya, meliputi :

47

- Sistem keteknikan/ teknologi yang digunakan (hitech atau medium tech, dst)

- Sistem komunikasi ( telepon, faxsimille, layar monitor, earphone, handphone, pengeras suara, morse / kode, dan sebagainya).

- Sistem lighting (pencahayaan buatan / lampu dan alami / matahari)

- Sistem keamanan (pencegahan terhadap bahaya kebakaran, sistem pencegahan terhadap bahaya gempa dan angin topan, sistem keamanan ruang terhadap bahaya pencurian, dsb).

7. Perlengkapan / Perabot

Perlengkapan atau perabot merupakan unsur pendukung yang tidak boleh diabaikan. Informasi yang diperlukan dari aspek fisik pada perencanaan rancangan fasilitasnya meliputi : perlengkapan yang bersifat fixed element dan non fixed element. Perlengkapan yang fixed merupakan pendukung bangunan yang bersifat unity / menyatu dengan bentuk, struktur dan ruang pada bangunan. Sedangkan perlengkapan yang non fixed merupakan perlengkapan yang bersifat “optional” dan “movable”, contoh:

- Perlengkapan yang fixed : built in & mesin / peralatan yang tertanam pada badan bangunan - Perlengkapan non fixed : meja,kursi,almari,dsb.

48

Bahan bangunan merupakan unsur fisik pembentuk dan pelapis bangunan. Sedangkan finishing diartikan sebagai pengolahan bahan bangunan yang bertujuan untuk meningkatkan keindahan, kekuatan dan keawetan rancangan fasilitasnya, meliputi :

- Bahan bangunan sebagai pembentuk struktur (baja, beton, kayu, batu kali,dsb)

- Bahan bangunan sebagai pelapis (keramik, klinker, kaca, marmer, granit, dsb)

- Finishing bahan bangunan untuk keindahan dan

keawetan bisa berupa: penggunaan cat (kayu, tembok, besi), politur, cat meni, lapisan

waterproofing, dsb.

9. Pendukung / service

Pendukung / service merupakan bagian bangunan berupa ruang, sistem atau alat yang bersifat pendukung operasionalisasi fasilitas. Informasi yang diperlukan dalam perencanaannya antara lain meliputi:

- Bersifat ruang (tempat parkir, lavatory (tempat penyimpanan / gudang) dan sebagainya)

- Bersifat alat (IPAL : Instalasi Pengolah Air Limbah, eskalator, lift, dll)

- Bersifat sistem (jaringan drainase, sanitasi, pembuangan limbah, jaringan listrik, jaringan jalan, dsb).

49

“Penggunaan” diartikan sebagai tingkat penggunaan dalam kaitan pemanfaatan fasilitas. Informasi yang diperlukan dalam perencanaannya meliputi :

- Penggunaan yang bersifat terus menerus (kontinyu).

- Penggunaan sesaat (temporer) - Karakteristik penggunaan, meliputi :

o Campuran (multi use) misal: ruang multifungsi

o Bagian per bagian (separatory use).

11. Setting aktifitas

Setting aktifitas adalah kondisi suatu tempat beraktifitas yang dapat menunjukkan perilaku beraktifitas pada tempat tersebut, melalui pola tertentu dan karakteristik tertentu. Perencanaan rancangan fasilitas yang bisa didapat dari setting aktifitas tersebut adalah:

- Identifikasi kegiatan persatuan waktu - Peta perilaku

- Kondisi area perilaku

Tanda atau jejak yang tampak pada tempat aktifitas akan memudahkan perencanaan di dalam melakukan identifikasi pola dan karakter kegiatan yang terjadi.

50

Sirkulasi merupakan gambaran pergerakan yang terjadi didalam ruang (interior) maupun diluar ruang oleh pengguna ruang, sirkulasi juga memberikan gambaran tentang proses kegiatan yang terjadi dan pola pencapaiannya. Informasi perencanaan rancangan fasilitas yang diperlukan dalam kaitan sirkulasi ini ialah :

- Jenis sirkulasi (orang, barang dan kendaraan) - Pola sirkulasi (linier, memusat, radial,dsb). - Volume sirkulasi (frekuensi sirkulasi). - Sifat sirkulasi (kontinyu, temporer).

13. Aspek Lingkungan

Merupakan gambaran situasi atau kondisi lingkungan dimana fasilitas tersebut berada, meliputi: kenyamanan lingkungan, visualisasi lingkungan dan akustik lingkungan. Informasi perencanaan rancangan fasilitasnya meliputi:

- Kenyamanan lingkungan (udara sejuk, sinar matahari yang terdistribusi secara optimum, temperatur yang ideal, dsb)

- Visualisasi lingkungan (orientasi lingkungan dalam kaitan view yang menarik, bisa berupa

view alami atau buatan)

- Akustik lingkungan (pola flora yang bersifat barier terhadap kebisingan, pola kontur dan relief permukaan lahan yang akustik, dll).

51

14. Pemanfaatan dan Konservasi Energi

Pemanfaatan dan konservasi energi merupakan paradigma ekologis yang banyak digunakan sebagai kriteria perancangan fasilitas, khususnya yang berkaitan dengan pendekatan eko-arsitektur, desain yang berkelanjutan (sustainable development), desain bioklimatik dan sebagainya. Informasi perencanaan dalam kaitan perancangan fasilitasnya meliputi:

- Gambaran sumber dan jenis energi yang dimanfaatkan

- Teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi tersebut.

- Kebijakan yang perlu diambil khususnya, yang berkaitan dengan faktor dalam mengkonservasi energi.

15. Daya tahan dan Fleksibilitas

Daya tahan (bangunan) selalu dikaitkan dengan kemampuan bertahan terhadap beban waktu usia dan faktor alam, sedangkan fleksibilitas (ruang) merupakan aspek fungsional yang menawarkan berbagai kemungkinan pemanfaatan solusi yang paling optimum. Informasi perencanaan yang diperlukan meliputi:

- Daya tahan (bangunan) o Jenis material o Sistem konstruksi

52

o Sistem pembebanan o Sistem pondasi

- Fleksibilitas (ruang)

o Kemampuan ruang untuk berubah o Fleksibilitas bentuk dan luasan ruang o Fleksibltas pembatas ruang

o Fleksibilitas fungsi

o Karakteristik kegiatan yang secara fungsional dilakukan di dalam ruang (meliputi : volume, intensitas, frekuensi, dan proses kegiatan)

Dalam dokumen METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR (Halaman 55-64)

Dokumen terkait