• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI FUNGSI 1. Fungsi

Dalam dokumen METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR (Halaman 84-94)

IDENTIFIKASI DALAM PERENCANAAN alam tahap identifikasi dalam perencanaan, terdapat

VI.1 IDENTIFIKASI FUNGSI 1. Fungsi

Garis besar fungsi adalah penguraian secara garis besar tentang fungsi dari judul yang ditetapkan, yaitu berupa pengertian dan cakupan artinya. Pengertian dan penjelasan fungsi meliputi arti dan detail kegiatannya, baik jenis, pelaku, sifat dan syarat. Contoh: pengertian dari rumah sakit ibu dan anak adalah rumah sakit yang melayani dan merawat kesehatan ibu yang sakit kandungan dan kehamilan dilengkapi dengan fasilitas

73

persalinan, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan ibu dan anak, serta berada dibawah pengawasan dokter.

Ditinjau dari filosofinya, fungsi merupakan nilai-nilai dari hal-hal yang bersifat abstrak yang mendasari adanya latar belakang dari fungsi. Filosofi fungsi menunjukkan sifat dan karakter dari suatu kegiatan yang terjadi dan menimbulkan kesan dari suatu keadaan. Tiga hal yang terkait dengan filosofi fungsi adalah :

a) Citra

Adalah ekspresi dari penampilan kulit luar bangunan dan merupakan wujud sampul penutup bangunan. Tampilan dari bangunan akan menimbulkan kesan dan pesan bagi masyarakat yang beranggapan bahwa tampilan harus sesuai dengan fungsinya (form follows

function). Dengan kata lain citra bangunan

merupakan pernyataan dari jati diri bangunan yang terekspresi dalam pengolahan bentuk, warna, maupun material tampak bangunan

b) Nuansa

Adalah keadaan yang ditimbulkan oleh lingkungan di sekeliling bangunan sehingga memperkuat citra bangunan. Pengolahan tapak disekeliling bangunan dapat mewujudkan kesesuaian tampilan dengan persyaratan fungsinya. Kesatuan antara citra dan nuansa dapat mendukung keberadaan fungsi. Bentuk dan nuansa bangunan memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Contoh Istana Negara, nuansa yang diharapkan adalah kemegahan dan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nuansa ini adalah penataan sirkulasi, penggunaan kolom

74

berukuran besar dan peletakan gerbang masuk utama (main gate). Selain itu nuansa dapat ditimbulkan dari terdapatnya halaman yang luas, jumlah anak tangga yang cukup banyak, serta material penutup yang mewah dan mahal, seperti marmer atau granito.

Gambar 6.1 Citra kemegahan yang ditampilkan pada bangunan Istana Negara

c) Suasana

Adalah keadaan yang dapat dirasakan pengunjung didalam ruangan yang terdiri dari perpaduan kesan antara tampilan dinding, plafon, lantai, lampu,

furniture dan aksesoris lain sesuai yang dikehendaki

oleh sang arsitek. Aspek keserasian dan kesinambungan antara nuansa di luar bangunan dengan suasana di dalam harus tetap terjaga. Perlu ada kesesuaian kesan antara citra dengan nuansa lingkungan dan suasana di dalam bangunan walaupun

75

pada beberapa kasus hal ini tidak menjadi hal yang mutlak.

Gambar 6.2 Kesinambungan suasana interior dari Sidney Opera (atas) dengan tampilan eksteriornya (bawah)

Di dalam setiap bangunan yang dirancang oleh arsitek selalu berdasarkan pada fungsi-fungsi dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi didalamnya. Secara keseluruhan fungsi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok antara lain sebagai berikut :

76

Merupakan fungsi pokok yang ruang-ruang dalam bangunan dipergunakan oleh sebagian besar kelompok pelaku kegiatan. Fungsi utama merupakan pemikiran logis bahwa kegiatan utama dan terbesar tersebut harus ada. Fungsi utama ini mempunyai persyaratan untuk penentuan tempat, sehingga perletakannya harus tepat dan benar dalam bangunan atau dalam tapak bila fungsi utama tersebut berupa bangunan.

Gambar 6.3 Ruang rawat inap sebagai bagian utama dari sebuah Rumah Sakit

Sebagai contoh bagian utama rumah sakit adalah ruang rawat inap yang dilengkapi dengan ruang pengelola, manajemen office, ruang poliklinik, ruang unit gawat darurat, ruang operasi dan sebagainya.

b) Fungsi Penunjang

Merupakan penunjang dari kegiatan-kegiatan utama. Dengan kegiatan dari fungsi penunjang, maka fungsi

77

pokok dapat terselenggara dengan baik, aman dan nyaman. Hubungan fungsi penunjang dengan fungsi utama dapat bersifat langsung maupun tidak langsung namun tetap memperhatikan aspek pencapaian (accebility) dari ke dua fungsi tersebut. Sebagai contoh pada Rumah Sakit mempunyai fungsi penunjang seperti laboratorium, Ruang CT Scan, dapur, laundry, ruang mayat, dan ruang penunjang medis lainnya.

Gambar 6.4 Ruang laboratorium sebagai bagian penunjang dari sebuah Rumah Sakit

c) Fungsi Pelengkap

Merupakan fungsi yang melengkapi kegiatan-kegiatan yang sudah ada. Keberadaannya pun tidak mutlak dan tidak selalu harus terkait dengan fungsi utama dan fungsi penunjang. Akan tetapi fungsi pelengkap dapat menjadi faktor daya tarik dan penambah nilai

78

fungsi serta ikut menentukan keberhasilan fungsi-fungsi lain.

Gambar 6.5 Foodcourt sebagai bagian pelengkap dari sebuah Rumah Sakit

2. Ruang Lingkup Fungsi

Yang dimaksud ruang lingkup disini adalah penggolongan tingkat dan status perekonomian atau status finasial dari pemakai dan pengguna fungsi. Kemampuan financial tersebut secara logika dapat mempengaruhi pola perilaku sehari-harinya. Pembagian golongan ini sebenernya tidak tedapat pemisahan yang jelas diantara level satu dengan level yang lainnya. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian pemakai sulit dibedakan dengan suatu garis pemisah yang jelas. Pola hidup dan cita rasa dapat diprediksi, meskipun masih bersifat relatif dari sudut pandang pengamatnya. Kondisi finansial juga akan berpengaruh dimensi dan kualitas bangunannya.

79

Gambar 6.6 Bangunan Apartement

Gambar 6.7 Bangunan Rumah Susun Sederhana

Contoh kasus pada bangunan hunian vertikal, penampilan apartement untuk golongan atas akan berbeda dengan penampilan rumah susun untuk golongan bawah. Dimensi dan ukuran pada apartemen meskipun memiliki keterbatasan akan tetapi dapat digolongkan lebih besar daripada rumah susun.

80

3. Radius Pelayanan

Radius pelayanan adalah jarak pelayanan fungsi dan pelayanan yang dapat dijangkau oleh pemakai fungsi tersebut. Capaian tersebut berkaitan erat dengan jenis dan ruang lingkup fungsi, yaitu tipologi bangunan dan golongan tingkat sosial perekonomian dari pengguna atau pemakai fungsi. Tingkat radius pelayanan ini merupakan cerminan kemampuan dari potensi fungsi yang akan bersinggungan dengan potensi lain baik yang sejenis atau tidak, bersinergi atau berlawanan. Contoh: kedekatan antara mall dengan hotel dapat saling menguntungkan, berbeda antara mall dengan sekolah. Cakupan area yang dapat dilayani oleh potensi fungsi ini meliputi :

1) Pelayanan sekitar tapak 2) Pelayanan tingkat lingkungan 3) Pelayanan tingkat wilayah 4) Pelayanan tingkat kota

5) Pelayanan tingkat regional/propinsi 6) Pelayanan tingkat internasional 4. Asumsi Yang Akan Datang

Kemampuan arsitek untuk menciptakan sarana dan prasarana yang tadinya tidak ada menjadi ada dapat mengurangi kesenjangan dan kesalahan asumsi yang akan datang. Asumsi ini didapat dari pengalaman bertahun-tahun diiringi ketelitian dalam mengkaji fenome yang terjadi di masyarakat maupun fenomena dalam bidang kearsitekturan masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Asumsi yang akan datang dalam perencanaan menyentuh dua aspek yakni fungsi dan tapak.

81

Pada fungsi, sebuah rancangan arsitek dapat mempengaruhi sikap dan pola kehidupan masyarakat penggunanya. Asumsi fungsi meliputi memprediksi pemilihan fungsi yang tepat pada sebuah tapak dan lokasi yang sesuai di masa yang akan datang. Selain itu asumsi yang tepat diperlukan ketepatannya terkait dalam pemilihan lokasi, penampilan bangunan,pemilihan style, luas lantai yang efektif sehingga memberikan keuntungan komersial yang direncanakan.

Gambar 6.6 Asumsi pengembangan kawasan disekitar Ka’bah di masa yang akan datang

Sedangkan memprediksi kemungkinan berkembangnya lokasi dan tapak dapat dikaitkan dengan peruntukan daerah baru yang menjadi pertimbangan tepat-tidaknya fungsi yang akan dibangun. Dengan demikian keberhasilan rancangan arsitek dapat dicapai karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna dan pemiliknya serta membawa dampak positif

82

bagi lingkungan, masyarakat, pengguna, pemilik atau investornya.

Dalam dokumen METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR (Halaman 84-94)

Dokumen terkait