• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan bahwa faktor pendukung dan faktor penghambat pendidikan karakter pada peserta didik yang ada di SD Negeri Sinduadi 2 dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut akan dijelaskan faktor-faktor tersebut.

143

a. Faktor Pendukung Pendidikan Karakter pada Peserta Didik di SD Negeri Sinduadi 2

1) Faktor Internal

Adanya keinginan dalam diri peserta didik untuk berubah agar lebih baik menjadi faktor pendukung keberhasilan implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2. Selain itu, antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi dari peserta didik dalam pembelajaran dan kegiatan sekolah merupakan sebuah energi yang baik dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta didik saat proses pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan sekolah lainnya berlangsung. Peserta didik terlihat semangat, kompak, dan gembira selama mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.

Faktor ini sesuai dengan yang diungkapkan Sjarkawi (2006:19) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran diri dan kemauan untuk berubah menjadi lebih baik mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter.

144 2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mendukung keberhasilan implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 ini terbagi menjadi beberapa faktor sebagai berikut

a) Guru

(1) Adanya kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan guru di SD Negeri Sinduadi 2. Kepala sekolah selalu memonitoring dan mengevaluasi para guru sehingga para guru pun terus memperbaiki dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Selain itu, guru memiliki semangat yang tinggi dalam mendidik dan melaksanakan kegiatan yang ada di sekolah.

(2) Pendampingan guru yang intensif di setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik dengan cara memberikan bimbingan dan arahan serta keteladanan, baik pada saat proses pembelajaran di kelas maupun kegiatan sekolah lainnya. Pendampingan guru dalam setiap kegiatan ini sangat berpengaruh besar dalam penerapan pendidikan karakter. Apabila ada perilaku peserta didik yang tidak sesuai aturan, guru akan menegur, menasihati, bahkan memanggil orang tuanya. Diharapkan peserta didik dapat segera memperbaiki perilakunya.

145

(3) Guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik. Kedekatan antara guru dengan peserta didik ini dapat memberi dampak yang positif yaitu peserta didik merasa nyaman sehingga penanaman nilai-nilai karakter menjadi lebih mudah dilaksanakan.

b) Sekolah

Dari pihak pengelola sekolah sangat bagus dalam hal dukungan terhadap program-program pembinaan karakter pada peserta didik baik dalam hal bimbingan maupun kegiatan yang diprogramkan. Hal ini tampak dari progam-program yang diterapkan, bahkan SD Negeri Sinduadi 2 bekerjasama dengan pihak kepolisian dan museum. Selain itu, guna mendukung program sekolah, pihak sekolah juga menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

c) Lingkungan keluarga

Orang tua atau wali murid juga mendukung program-program yang dirancang oleh sekolah. Mereka menerima dan merespon positif setiap program yang dijalankan pihak sekolah.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa faktor dari guru atau sekolah dan keluarga mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sjarkawi (2006:20) yaitu faktor eksternal yang

146

berasal dari keluarga, sekolah, dan masyarakat turut mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter. Keluarga sebagai kelompok sosial pertama yang dialami peserta didik menjadi wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan sesuatu. Sedangkan sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dari penanaman nilai-nilai karakter.

b. Faktor Penghambat Pendidikan Karakter pada Peserta Didik di SD Negeri Sinduadi 2

1) Faktor Internal

Perkembangan kognitif dan emosional peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2 yang beragam merupakan kendala dalam proses implementasi pendidikan karakter. Peserta didik mudah sekali tersulut emosinya hanya karena hal-hal kecil. Beberapa peserta didik juga sering membuat keributan di kelas, setelah diperingatkan oleh guru, tidak beberapa lama ribut lagi sehingga hal-hal kecil seperti ini dapat menggangu konsentrasi peserta didik lain yang sedang serius menerima pelajaran. Selain itu, adanya kebiasaan buruk sebagian peserta didik di rumah yang dibawa ke sekolah sehingga mempengaruhi peserta didik yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan yang intens dan sikap bijaksana dari pendidik.

147

Berdasarkan uraian tersebut, faktor internal yang menghambat pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 yaitu kebiasaan buruk peserta didik dan perkembangan emosionalnya. Hal ini sesuai dengan pendapat V. Campbell dan R. Obligasi yang menyatakan bahwa pengalaman masa kanak-kanak mempengaruhi pembentukan karakter. Selain itu juga selaras dengan tahap perkembangan moral menurut Kohlberg yang menyatakan bahwa anak usia SD masih dalam tahap pra-konvensional dan konvesional.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang menghambat implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 ini terbagi menjadi beberapa faktor sebagai berikut

a) Guru

Guru tidak bisa selalu mengawasi perilaku peserta didik sepanjang hari. Oleh karena itu, peran orang tua dirumah sangat dibutuhkan guna terbentuknya karakter yang mengakar dalam diri peserta didik sehingga dapat diaplikasikan dalam kegiatan sehari-harinya baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

b) Keluarga

Faktor keluarga terutama orang tua yang terlalu sibuk bekerja, sehingga pemantauan dan interaksi yang dilakukan

148

orang tua terhadap anak semakin minim. Anak sering dititipkan kepada saudara atau tetangganya. Hal ini menyebabkan karakter baik yang dilakukan oleh anak ketika di sekolah kurang bisa diterapkan dalam kehidupan di rumah dan orang tua sulit dijadikan figur teladan bagi anaknya. Selain itu, ada juga keluarga yang terlalu pasrah terhadap setiap pembelajaran dan kegiatan di sekolah. Tak sedikit pula keluarga yang mengalami broken home. Tingkat pendidikan orang tua yang masih rendah juga mempengaruhi pola pikir dan pola asuhnya sehingga kurang memperhatikan karakter anak.

c) Lingkungan

Faktor lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan tempat tinggal atau lingkungan masyarakat. Lingkungan tempat tinggal yang berada di pinggir kota dan dekat dengan pusat hiburan menyebabkan masyarakatnya kurang memiliki karakter yang baik dan menjadi kurang kondusif dalam penerapan pendidikan karakter. Bagi peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2 melihat orang mengumpat, mabuk, dan berjudi sudah menjadi hal biasa. Selain itu, pemantauan terhadap pergaulan anak masih kurang sehingga anak sering bermain dengan orang yang lebih dewasa darinya dan jenis

149

permainannya kadang tidak sesuai dengan perkembangan usianya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang menghambat pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 berasal dari guru, orang tua, dan lingkungan masyarakat. Hal ini sesuai dengan teori V. Campbell dan R. Obligasi yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang yaitu pemodelan oleh orang yang lebih tua, pengaruh lingkungan sebaya, serta lingkungan fisik dan sosial.

Dokumen terkait