• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Implementasi menurut bahasa adalah pelaksanaan atau penerapan. Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam oxford advance learner’s dictionary (2010:753) dikemukakan bahwa implementasi adalah “put something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan dampak atau efek). Dalam hal ini implementasi kaitannya dengan pendidikan karakter adalah penerapan suatu kegiatan atau metode secara terus-menerus yang dilakukan oleh para pendidik terhadap peserta didik di SD Negeri Sinduadi 2 sebagai upaya terhadap pembentukan karakter peserta didik sejak usia dini.

17

Implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dalam beberapa cara. Berikut akan dijabarkan konsep implementasi pendidikan karakter tersebut, antara lain

1. Implementasi Pendidikan Karakter menurut Agus Wibowo

Implementasi pendidikan karakter menurut Agus Wibowo (2013:15-24) dapat dilakukan melalui

a. Terintegrasi dalam pembelajaran

Artinya pengenalan nilai-nilai, kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.

b. Terintegrasi dalam pengembangan diri melalui ekstrakurikuler Artinya berbagai hal terkait dengan karakter diimplementasikan dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakrikuler seperti olahraga, keagamaan, seni budaya, kepramukaan, dan pasukan pengibar bendera.

c. Terintegrasi dalam manajemen sekolah

Artinya berbagai hal terkait dengan karakter dirancang dan diimplementasikan dalam aktivitas manajemen sekolah seperti peserta didik, peraturan sekolah, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, perpustakaan, pembelajaran, dan penilaian.

18

2. Implementasi Pendidikan Karakter menurut Novan Ardy

Implementasi pendidikan karakter menurut Novan Ardy (2013: 83-114) dapat dilakukan melalui

a. Manajemen sekolah yang berkarakter

Manajemen pendidikan karakter adalah strategi yang ditetapkan dalam pengembangan pendidikan karakter yang diselenggarakan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai luhur untuk mewujudkan misi sosial sekolah melalui kegiatan manajemen.

b. Terintegrasi dalam proses pembelajaran

Implementasi pendidikan karakter secara terintegrasi dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.

c. Pengembangan budaya sekolah berbasis pendidikan karakter

Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri seperti kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengondisian.

d. Kegiatan ektrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang tercakup dalam kurikulum yang dilaksanakan di luar mata pelajaran untuk

19

mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter peserta didik di sekolah. Kegiatan ekstrakrikuler yang dapat mengembangkan karakter yaitu olahraga, keagamaan, seni budaya, kepramukaan, dan pasukan pengibar bendera.

3. Implementasi Pendidikan Karakter menurut Syamsul Kurniawan

Implementasi pendidikan karakter menurut Syamsul Kurniawan (2013: 109-115) dapat dilakukan melalui

a. Integrasi dalam mata pelajaran yang ada

Pengembangan nilai-nilai karakter diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dan setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP.

b. Mata pelajaran dalam mulok

Mulok artinya program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah setempat yang perlu diajarkan kepda siswa. Mulok ini dipilih dan ditetapkan oleh sekolah/daerah seperti pelajaran bahasa daerah. Pengembangan nilai karakter dalam mulok bertujuan untuk menjembatani kesenjangan peserta didik dengan lingkungannya. c. Kegiatan pengembangan diri

Pengintegrasian pendidikan karakter melalui kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui pembudayaan dan pembiasaan, ekstrakurikuler, serta bimbingan konseling.

20

Dari ketiga model diatas dapat diketahui bahwa konsep implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai macam cara. Ketiganya pun memiliki kesamaan dalam pengimplementasiannya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan dan mereduksi ketiga model pengimplementasian tersebut. Model yang dipilih disesuaikan dengan SD Negeri Sinduadi 2 yaitu

1. Terintegrasi dalam proses pembelajaran

Implementasi pendidikan karakter secara terintegrasi dalam proses pembelajaran (Agus Wibowo, 2013:16) adalah pengenalan nilai, kesadaran akan pentingnya nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tidak hanya menjadikan peserta didik menguasai kompetensi yang ditargetkan tapi juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku. Integrasi pendidikan karakter pada mata pelajaran ini tidak hanya pada pendidikan agama dan PKn saja tapi juga pada mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan lainnya.

2. Pengembangan budaya sekolah

Pembentukan budaya sekolah berbasis pendidikan karakter dapat dilakukan melalui

21 a. Kegiatan rutin

Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat (Novan Ardy, 2013:104). Kegiatan rutin ini seperti upacara bendera, senam, shalat berjamaah, piket, berbaris ketika masuk kelas, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, serta mengucap salam.

b. Kegiatan spontan

Kegiatan spontan (Syamsul Kurniawan, 2013:115) adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik pada saat itu juga dan tidak terjadwal. Kegiatan ini seperti menegur jika ada peserta didik yang berlaku kurang baik, memberikan pujian, dan melerai jika terjadi pertengkaran.

c. Keteladanan

Keteladanan (Mulyasa, 2013:167) merupakan perilaku dan sikap guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan yang baik sehingga dapat menjadi panutan bagi peserta didik lain. Keteladanan ini seperti berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu, dan jujur. d. Pengkondisian

Pengkondisian (Novan Ardy, 2013:105) yaitu penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter. Misalnya kondisi toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, dan poster kata-kata bijak.

22 3. Kegiatan ektrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler (Mamat Supriatna, 2010:1) merupakan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter akan dijelaskan sebagai berikut Tabel 1. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Nilai Karakternya

No Kegiatan

Ekstrakurikuler Nilai yang Diajarkan

1 Kepramukaan Demokratis, disiplin, kerja sama, rasa kebangsaan, toleransi, peduli sosial dan lingkungan, cinta damai, kerja keras 2 UKS dan PMR Peduli sosial, toleransi, disiplin,

komunikatif

3 Olahraga Sportivitas, menghargai prestasi, kerja keras, cinta damai, disiplin, jujur

4 Kerohanian Religius, rasa kebangsaan, cinta tanah air

5 Seni Budaya Disiplin, jujur, sopan santun, peduli budaya, peduli sosial, cinta tanah air, semangat kebangsaan.

Sumber: Membumikan Pendidikan Karakter di SD, Novan Ardy, 2013 Jika menilik kembali tentang tahapan pengembangan pendidikan karakter maka dapat diungkapkan bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 yang menekankan pada integrasi dalam proses pembelajaran, pengembangan budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler dinilai telah menginternalisasikan ketiga komponen karakter yang baik. Hal ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat

23

dalam sistem pendidikan tersebut dapat memahami, merasakan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebajikan (moral).

Dokumen terkait