• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.4. Faktor Pendukung

Faktor pendukung penerbitan Journal of Coastal Development yang pertama ialah artikel yang dimuat menggunakan bahasa Inggris begitu juga dalam penerbitanannya. Penggunaan bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional akan memberikan banyak manfaat.

Manfaat yang pertama ialah pada awal penerbitannya, Journal of Coastal Development tidak mempunyai kompetitor. Yang kedua ialah kesempatan untuk menjadi jurnal ilmiah internasional lebih terbuka. Jurnal yang telah menggunakan bahasa Inggris akan lebih banyak dibaca karena menggunakan bahasa Internasional yang dapat dipahami dan dimengerti oleh seluruh dunia.

Faktor pendukung yang kedua ialah kerja sama penerbitan dengan organisasi profesi yaitu ISOI. Kerja sama dengan ISOI memberikan manfaat seperti sosialisasi dan promosi, peningkatan kualitas artikel, serta memberikan sumbangan artikel yang berupa hasil seminar untuk dimuat di Journal of Coastal Development pada edisi-edisi khusus.

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Journal of Coastal Development menjadi faktor pendukung yang terpenting. Tanpa adanya SDM yang berkualitas tidak dapat menghasilkan sebuah terbitan yang berkualitas. Sumber daya manusia yang ada dalam Journal of Coastal Development adalah orang yang telah memiliki pengalaman serta pengetahuan untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah dengan baik. Sumber daya manusia saja tidaklah cukup, kerja sama atau team work yang kuat di

antara mereka serta profesional dan mempunyai komitmen yang besar menjadi bagian yang mendukung terbitnya Journal of Coastal Development.

5.5. Kendala

Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Journal of Coastal Development ialah :

1. Pencetakan Journal of Coastal Development

Journal of Coastal Development merupakan jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Undip. Sebagai jurnal ilmiah milik Undip maka, Journal of Coastal Development menjalankan visi universitas dan sebagai media komunikasi ilmiah. Status Journal of Coastal Development yang demikian membuat pengelola harus menyediakan jurnal tersebut secara cetak untuk dikirmkan ke berbagai perguruan tinggi dan lembaga terkait lainnya serta apabila ada kunjungan dan kerja sama maka Undip akan menyerahkan jurnal tersebut. Pencetakan jurnal ilmiah yang cukup mahal menjadi salah satu penghambat. Pengelola harus menyediakan dana yang tidak sedikit.

2. Sulitnya regenerasi pengelola

Regenerasi pengelola merupakan masalah besar yang dihadapi oleh Journal of Coastal Development. Seperti yang diketahui bahwa pekerjaan sebagai pengelola jurnal ilmiah merupakan perkerjaan yang sukarela tanpa memikirkan aspek finansial. Selain itu juga perlu komitmen yang kuat dari seorang pengelola untuk melakukan pekerjaan seperti ini.

3. Penulis dan Reviewer

Penulis dan reviewer menjadi kendala yang dapat mempengaruhi proses penerbitan Journal of Coastal Development. Kendala tersebut muncul manakala penulis mengembalikan artikel yang telah dikoreksi melebihi batas yang telah ditetapkan. Begitu pula untuk reviewer, terjadi keterlambatan pengembalian naskah kepada pengelola. Kedua hal ini sangat mempengaruhi proses penerbitan yang dituntut tepat waktu.

81

BAB VI PENUTUP

6.1. Simpulan

Pengelolaan Journal of Coastal Development di Universitas Diponegoro mencakup beberapa variabel. Variabel tersebut ialah kelembagaan penerbit, cakupan informasi, bentuk informasi, tujuan penerbitan, pengelolaan artikel, review naskah, struktur keredaksian, mitra bestari, dan penyebarluasan informasi.

Berdasarkan hasil analisis data melalui wawancara yang telah dilakukan, pengelolaan Journal of Coastal Development di Universitas Diponegoro dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:

1. Journal of Coastal Development diterbitkan oleh Unversitas Diponegoro di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bersama dengan Ikatan Sarjana Oseonologi Indonesia dan lembaga penerbitan jurnal ilmiah elektronik OMICs Group dari Amerika Serikat.

2. Cakupan informasi dari Journal of Coastal Development ialah yang berkaitan dengan pesisir pantai dan kelautan. Bidang keilmuan tidak hanya bidang sains, namun juga bidang sosial humaniora.

3. Tujuan diterbitkannya Journal of Coastal Development ialah sebagai identitas keilmuan Undip, media komunikasi universitas, indikator kegiatan penelitian di lingkungan universitas, dan sebagai wadah untuk

mendiseminasikan hasil-hasil penelitian bidang pesisir pantai dan laut yang menggunakan bahasa Inggris di Indonesia.

4. Bentuk informasi yang dimuat oleh Journal of Coastal Development berupa artikel hasil penelitian sekitar 70%-80% dan kajian ilmiah dengan prosentase 20%-30% setiap penerbitan.

5. Artikel diperoleh dengan berbagai cara yaitu melalui sosialisasi melalui leaflet, website, dan kerja sama dengan Ikatan Sarjana Oseonologi Indonesia.

6. Cara pengiriman artikel dapat melalui tiga cara yaitu secara hard copy, e-mail, dan melalui website atau online.

7. Tahapan alur naskah setelah artikel diterima ialah review format dan bahasa, pengiriman kepada pakar untuk dikoreksi, pengembalian kepada dewan redaksi untuk diputuskan diterima ditolak, atau diterima dengan perbaikan. Apabila ada perbaikan, maka artikel kembali kepada penulis untuk diperbaiki baik secara mayor maupun minor. Kemudian kembali kepada pengelola untuk diformat sesuai dengan format cetak dan akan dikembalikan kepada penulis untuk meneliti ulang hal yang menyangkut nama, unit instansi dan sebagainya, tanpa memperbaiki isi artikel.

Tahapan akhir ialah melakukan penerbitan artikel baik secara online maupun cetak.

8. Kualitas informasi dalam Journal of Coastal Development diukur melalui standar penilaian yang telah ditetapkan oleh pengelola dan diberikan kepada reviewer sebagai panduan penilaian artikel.

9. Proses review naskah dilakukan secara blind review.

10. Keuntungan dari proses review ialah untuk mengecek kekinian isi artikel, mengecek bahan pustaka yang menjadi acuan penulisan artikel tersebut, serta mencegah terjadinya plagiarisme yang mungkin dilakukan oleh penulis. Selain ketiga hal di atas, keuntungan lain yang diperoleh ialah terjaganya kualitas artikel untuk disebarluaskan kepada masyarakat ilmilah.

11. Struktur redaksi dari sebuah terbitan berkala ilmiah seperti jurnal ilmiah terdiri dari ketua dewan redaksi, penyunting pelaksana, staf administrasi, dan anggota dewan editor.

12. Mitra bestari mempunyai tugas dan tanggung jawab sama dengan penelaah. Mitra bestari dapat berasal dari peneliti, dosen maupun organisasi non-pemerintah.

13. Mitra bestari dari luar negeri dapat menambah penilaian akreditasi jurnal ilmiah. Jumlah dari mitra bestari tidak dapat ditentukan secara pasti karena dipengaruhi oleh kepakaran yang dimiliki seorang mitra bestari dengan cakupan bahasan keilmuan dari artikel. Adanya mitra bestari asing akan memberikan pengaruh yang positif terhadap Journal of Coastal Development.

14. Penyebarluasan dari Journal of Coastal Development telah memanfaatkan teknologi informasi. Pengelola sudah menyebarluaskan melalui sistem online dengan menganut open access policy.

15. Journal of Coastal Development telah terindeks di lembaga pengindeks internasional di antaranya DOAJ, EBSCO, J-GATE, dan COPERNICUS.

16. Kendala yang dihadapi oleh pengelola Journal of Coastal Development ialah biaya pencetakan yang besar, sulitnya melakukan regenerasi pengelola dan hal yang berkaitan dengan penulis dan reviewer.

Berdasarkan simpulan beberapa variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Journal of Coastal Development sudah cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang harus perlu diperbaiki yaitu cakupan informasi, bentuk informasi yang dimuat, dan alur perlakuan naskah.

6.2. Saran

1. Bagi Pengelola

a. Regenerasi pengelola dilakukan secara terbuka dan melalui tahapan seleksi oleh tim khusus sehingga didapatkan pengelola yang memiliki komitmen kuat dan profesionalitas yang tinggi.

b. Cakupan keilmuaan harus lebih spesifik pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan laut dan pesisir pantai.

c. Bentuk informasi yang dimuat agar lebih difokuskan pada artikel hasil penelitian.

d. Pengelola diharapkan lebih tertib dalam melakukan pencatatan dan pengadministrasian naskah baik manual maupun automasi agar lebih mudah mengetahui sampai di mana status artikel tersebut.

e. Perlu adanya tambahan sumber daya manusia yang benar-benar fokus mengelola Journal of Coastal Development.

f. Pengelola diharapkan melakukan sosialisasi yang lebih efektif di kalangan civitas akademika Undip (dosen dan mahasiswa) serta karyawan agar lebih dikenal di dalam lingkungannya sendiri.

g. Penyerahan jurnal cetak kepada perpustakaan hendaknya dilakukan secara tertib setiap kali penerbitan.

h. Pelatihan penulisan artikel ilmiah yang diselenggarakan diharapkan lebih sering diadakan karena sangat bermanfaat.

i. Perlu peningkatan profesionalitas, komitmen, dan kerja sama dari pengelola agar Journal of Coastal Development dapat terbit secara tepat waktu dan kontinyu.

j. Pengelola hendaknya tidak hanya fokus pada penerbitan secara online namun juga harus memperhatikan penerbitan secara cetak karena sama-sama dibutuhkan.

2. Bagi Penulis

a. Penulis diharapkan mematuhi kaidah penulisan artikel yang telah ditetapkan oleh pengelola sebelum mengirimkan artikel.

b. Apabila terjadi perbaikan, penulis diharapkan dapat memperbaiki artikel sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

c. Apabila artikel sudah masuk ke pengelola Journal of Coastal Development dan sudah melalui proses review maka hendaknya

artikel tersebut juga dikembalikan kepada pengelola Journal of Coastal Development.

3. Bagi Universitas Diponegoro

a. Memberikan bantuan dana untuk pencetakan Journal of Coastal Development yang disesuaikan dengan kondisi sekarang.

b. Agar membuat panduan yang khusus membahas mengenai pengelolaan jurnal ilmiah di lingkungan Universitas Diponegoro.

c. Memberikan perhatian yang lebih lagi bagi keberlangsungan penerbitan Journal of Coastal Development.

87

DAFTAR PUSTAKA

Andriaty, Etty. 2005. Pemanfaatan Jurnal Elektronis Dan Kemutakhiran Informasi yang Disitir Dalam Publikasi Primer. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.

14, Nomor 2 http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/pp142051.pdf [diakses 27 Juni 2013].

Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Chen, Frances L, Paul Wrynn, dan Judith L. Rieke. 2001. Electronic Journal Access: How Does It Affect The Print Subscription Price?.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC57965/ [diakses 27 Juni 2013].

Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasti, Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Irianti, Pergola. 1999. Majalah Ilmiah dan Muatan Informasinya. Buletin Perpustakaan http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/pusta/pirianti1.pdf [diakses 15 Juli 2013].

Lasa Hs. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

________. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

LIPI. 2011. Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah. Jakarta: Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia.

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/peraturan-peneliti/Pedoman-Akreditasi-Majalah-Ilmiah-2011.pdf [diakses 26 Juni 2013].

________. 2012. Pengelolaan Majalah Ilmiah dan Mekanisme Akreditasi Majalah

Ilmiah. Bogor : Pusbindiklat Peneliti LIPI.

http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/upload.files/File/Berita/perkebunan_

Materi_WorksRed12/perkebunan_WorksRed12_PengMaj_LIPI.pdf [diakses 26 Juni 2013].

LPPM. 2013. Rancangan Bisnis 2013. Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Lukman dan Swistien Kustantyana. 2012. Manajemen Penerbitan Jurnal lmiah.

Jakarta: Sagung Seto.

Manalu, Wasmen. (2011). Kebijakan Pengembangan Jurnal Ilmiah Nasional.

http://journal.unpad.ac.id/mku/article/download/185/163 [diakses 15 Juli 2013].

Middleton, Michael. 2002. Information Management: A Consilodation of Operations, Analysis, and Strategy. New South Wales: Center for Information Studies.

Moleong, Lexy.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Musa, M dan Titi Nurfitri.1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Fajar Agung.

Rachmawati, Yuliana K. 2008. Aplikasi Web untuk Membantu Pengelolaan

Jurnal. Jurnal Teknologi Volume 1, nomor 2. Hasil Penelitian, Dan Presentasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Sandjaja, B. dan A. Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Sunarno. (2009). “Manajemen Publikasi Hasil Penelitian Pusat Studi di Universitas Gadjah Mada’. Tesis S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan, Universitas Gadjah Mada.

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.

Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Sagung Seto.

Wibowo, Wahyu. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: Bumi Aksara.

www.costdev.undip.ac.id. 2013.

Yusup, Pawit. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta:

Bumi Aksara.

LAMPIRAN

1 LAMPIRAN 1 : HASIL WAWANCARA

A. 1. Hasil Wawancara Dengan Prof. Drs. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D dilakukan tanggal 23 Juli 2013 di ruang Journal of Coastal Development

1. Siapa penerbit dari Journal of Coastal Development?

Jurnal diterbitkan bekerjasama antara LPPM dengan ISOI dan kami baru saja menandatangi persetujuan OMICs Group di Amerika untuk bersama-sama menerbitkan Journal of Coastal Development.

2. Apa tujuan dan fungsi diterbitkannya Journal Of Coastal Development?

Awal mulanya adalah bahwa forum atau platform untuk mendiseminasikan hasil penelitian terkait pesisir laut di Indonesia itu sangat terbatas, mungkin yang kedua adalah bahwa belum ada pada waktu itu jurnal di Indonesia yang berbahasa inggris yang khusus menangani masalah pesisir dan laut, jadi kita punya visi menjadikan jurnal yang berbahasa inggris yang bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat ilmiah terkait dengan pesisir dan laut.

3. Informasi dalam bidang keilmuan apa saja yang terkandung dalam Journal Of Coastal Development?

Jadi coastal development itu pendekatannya multi disiplin jadi kita tidak semata-mata hanya mengakomdasi satu bidang ilmu jadi konteksnya memang pesisir dan laut tapi bisa dilihat dari berbagai perspektif misalnya bisa kedokteran, bidang ekonomi, sastra budaya, kelautannya sendiri, bisa juga kesehatan masyarakat, teknik, arsitektur, penataan wilayah peisisr dan laut, dan sebagainya.

4. Jenis informasi apa yang dimuat? (hasil penelitian, review)

Jadi awal mulanya Journal of Coastal Develoment memang lebih fokus kepada hasil riset, tapi dalam perjalanannya kita memandang bahwa kajian ilmiah atau review artikel juga memegang peran penting dalam rangka memberikan pencerahan kepada masyarakat ilmiah terkait dengan pesisir dan laut maka kami juga menyediakan forum yang disebut dengan review artikel atau kajian ilmiah sebagai tambahan dari publikasi hasil penelitian.

Porsi hasil penelitian dengan review artikel berapa persen?

Jadi kita kurang lebih 70-80 untuk hasil riset, dan 20-30 itu review artikel.

jadi memang review artikel memang bukan target utama kami.

5. Apakah Journal Of Coastal Development sudah terakreditasi? Jika sudah, kapan dan apa hasilnya?

Ya, kami sudah pernah terakreditasi tiga kali dapat A, B, B dan saat ini akreditasi kita sedang drop dan kita harus nunggu 2 tahun untuk bisa

akreditasi lagi. Tapi di satu sisi kita juga melakukan kemajuan dalam arti akan menjadi jurnal internasional bekerja sama dengan OMICs group tadi itu.

SK pertama dari dikti maret 2001, juni 2004.

Naskah

6. Apa saja proses yang terjadi dari naskah masuk ke redaksi sampai naskah siap untuk dipublikasikan?

Jadi permata kali masuk itu kita review format dan bahasa, ya, kalu tidak lolos bahasa kita kembalikan, tidak sesuai format kita kembalikan jadi itu tidak melali proses review untuk yang pertama. Kalau sudah lolos format dan bahasa baru kita kirim ke reviewer yang sebidang, ada 2 reviewer kemudian kita beri waktu 2 minggu biasanya, kemudian nanti dari reviewer akan keluar comment suggestion atau correction kemudian kita kirim kembali kepada penulis, kemudian terus akan melakukan perbaikan maksimal 4 minggu kemudian nanti hasil perbaikan bisa dikirim kembali ke reviewer atau cukup oleh dewan redaksi tergantung tingkat…..tingkat perbaikannya dan kami juga menawarkan kepada reviewer apakah nanti perlu dikembalikan ke mereka atau cukup di dewan redaksi nah kalau masih ditemukan perbaikan maka akan dikirm kembali untuk diperbaiki bisa satu, dua, tiga, empat, lima kali nanti setelah kembali memenuhi syarat dengan syarat yang diinginkan maka ada rapat dewan redaksi yang dipimpin oleh ketua dewan redaksi yang akan menentukan apakah artikel diterima atau tidak. Jadi adalah tugas dari pada ketua dewan redaksi yang bertanggung jawab menentukan artikel diterima atau tidak. Kalau sudah diterima maka kita akan melakukan formatting, diformat untuk naik cetak disebut dengan gale proof ya.. gale proof itu kita akan kembalikan kepada penulis untuk dicek apakah ada miss spelling, salah lambang, unit, nama atau alamat penulis, jadi ini gale proof hanya checking terakhir sebelum naik cetak tanpa diperkenankan melakukan perubahan secara mayor, secara besar-besaran karena itu intinya mau naik cetak dan itu biasanya kita beri waktu 3 hari lah sampai satu minggu untuk ngecek karena sudah siap untuk cetak. Nah begitu siap cetak maka kita akan upload pertama, upload di website jadi tidak ada korelasi antara uploading di website dengan cetak. Jadi bisa saja sudah di upload dan keluar versi onlinenya tapi belum dicetak. Setelah itu nanti kalu sudah oke kita juga akan melakukan pencetakan, jadi pencetakan biasanya berjalan setelah nanti dilakuakn upload secara online. Karena sekarang yang penting adalah bahwa untuk kenaikan kredit angka poin itu materinya harus bisa diakses online kalau tidak bisa, tidak bisa dipakai syarat kenaikan pangkat.

7. Bagaimana cara peneliti mengirimkan artikel ke redaksi?

Jadi Journal of Coastal Development sebetulnya sudah menyediakan online submission jadi semuanya bisa dikirim secara online, jadi nanti penulis harus membuka..hhmm.. membikin registrasi, ia akan mendapatkan userID dan password yang bisa digunkaan ya untuk akses, ia

bisa ngirim online melalui sistem online tersebut juga dia bisa mengecek status daripada artikelnya secara online juga tapi saya sampaikan secara jujur bahwa tidak semua peneliti familiar ya, terbiasa dengan sistem online jadi ada juga yang mengirirn dengan menggunakan email itu juga masih 70% non-Undip, non-undip itu bisa dibagi dua, nasional dan internasional.

Jadi kalau trennya 3 tahun terkahir itu kira-kira luar negeri sekitar 11%

kemudian Undip 30% yg sisanya non-undip tapi bukan luar negeri.

Peer review

9. Apakah artikel hasil penelitian yang akan dimuat di’review’ terlebih dahulu?

Yaa… jadi ee…. Salah satu ciri dari jurnal ilmiah harus adalah melalui peer review jadi peer review adalah salah satu makanisme untuk menjaga kualitas daripada artikel itu dan layak tidaknya artikel itu didiseminasikan untuk bagi suatu masyarakat ilmiah tertentu, jadi betul kami memakai system peer review

10. Bagaimana proses review artikel dari Journal of Coastal Development?

Jadi kami sudah menyiapkan satu formulir review yang bersifat seragam jadi untuk setiap reviewer akan kita kirim manuskrip atau artikel yang akan direview plus lembar referee atau lembar review. Jadi nanti penulis akan mengisi lembar itu plus koreksiannya pada artikel tersebut, jadi kita kan juga ada standar penilaian review tersebut.

11. Apa keuntungan dari proses peer review tersebut?

Ya jelas peer review dengan system penilaian yang sama itu akan menyebabkan ada fairness ya..semua itu diperlakukan secara sama kemudian kita tidak kesulitan dalam mennetukan rekomendasi apakah dia mau ditolak, diperbaiki, atau ditolak. Kemudian yang tidak kalah penting adalah karena pada saat proses review tersebut reviewer juga bertugas untuk mengecek status terkini dari artikel tersebut maka dia juga akan melakukan pencarian pustaka yang relevan dengan artikel tersebut. Dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah untuk mencegah terjadinya plagarisme karena reviewer tersebut akan mengecek juga apakah artikel yang mirip dengan manuskrip yang dikirimkan serta mau direview itu sudah pernah dipublikasikan atau tidak sebelumnya sehingga tugas reviewr juga bertambah karena dia harus mengecek kemungkinan ada tidaknya plagiarisme. Itu adanlah keuntungan menggunakan sistem peer review.

12. Berapa orang reviewer yang me’review’ satu artikel?

2 orang reviewer

13. Bagaimana cara penunjukkan reviewer?

Jadi yang pertama kita sudah punya dewan editor yang mungkin nanti bidangnya relevan, kalau memang ada kita akan minta salah satu, kemudian kita juga menggunakan mitra bestari atau eksternal reviewer jadi reviewer yang berasal dari luar anggota editor dan kita akan mengambil, memilih reviewer berdasarkan bidang kepakarannya jadi kita juga punya beberapa list mitra bestari yang layak untuk kita jadikan reviewer terkait kebutuhan untuk penilaian bidang-bidang tertentu.

14. Adakah batas waktu review artikel?

Iya, jadi itu dua minggu dan bila reviewer keberatan tidak bisa menyelesaikan dalam waktu dua minggu maka dia diminta mengembalikan atau merekomendasikan orang lain yang bisa mengerjakan. Tapi dalam faktanya kita mengalami kadang-kadang ada reviwer yang lebih dari dua minggu sehingga kita harus mengingatkan mereka agar mengembalikan hasil review.

Struktur redaksi

15. Bagaimana struktur redaksi dari Journal of Coastal Development?

Jadi kan ada ketua dewan redaksi atau editor in-chief, kemudian ada managing editor, kemudian ada anggota editor, plus satu administrasi staf..bukan maaf…satu bidang IT dan satu bidang layout.

16. Apa tugas masing-masing dewan redaksi?

Ya kalau saya ketua dewan redaksi bertanggung jawab secara keseluruhan, manajemen sehari-hari sampai pada menentukan status daripada manuskrip, kalau managing editor itu bertanggung jawab di dalam proses terkait dengan..ee…formatting hingga cetak, baik itu online maupun print.

Sedangkan administrasi ya jelas membantu terkait dengan administrasi keuangan yang ada, kemudian untuk IT menangani website terutama dan system online, kemudian layout ya dia akan membantu managing edtor untuk melayout format daripada artikel yang diterima supaya layak atau pantas diterbitkan sebagai artikel didalam jurnal.

17. Apakah menjadi dewan redaksi menjadi tugas pokok?

oo.. bukan. Rata-rata teman disini ya sambilan lah..ya sambilan. Jadi kalau di Indonesia itu pengelola jurnal dibilang sebagai orang gila sudah gak ada aspek finansial, keuntungan finasial, mamakan waktu tapi itu komitmen,

oo.. bukan. Rata-rata teman disini ya sambilan lah..ya sambilan. Jadi kalau di Indonesia itu pengelola jurnal dibilang sebagai orang gila sudah gak ada aspek finansial, keuntungan finasial, mamakan waktu tapi itu komitmen,

Dokumen terkait