• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGELOLAAN JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGELOLAAN JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT UNIVERSITAS DIPONEGORO

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Menca

DHIAN AGUSTIN WIDYANINGRUM

PROGRAM STUDI S1

UNIVE

JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT UNIVERSITAS DIPONEGORO

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Oleh :

DHIAN AGUSTIN WIDYANINGRUM NIM A2D009053

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2013

JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT

ai Gelar

ILMU PERPUSTAKAAN

(2)

ii

(3)

iii

“Publish or perish”

(Anonim)

“ Hargailah karya orang lain maka engkau akan dihargai pula”

(Penulis)

“Mujizat adalah hasil kerja keras”

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Dengan terselesainya skripsi ini, maka penulis mempersembahkannya kepada :

1. Tomas Sumanto dan Tuti Sumiyati, orang tuaku yang telah memberikan kasih sayang, doa dan dukungan yang tidak pernah putus.

2. Endah Puspitaningtyas, S.T dan Ratna Kusumastuti, S.P., kakak yang selalu memberikan masukan dan dukungan doa yang luar biasa.

3. Adhi Prasetyo, untuk doa, kesabaran dan motivasi untuk terus maju.

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi. Skripsi ini merupakan hasil kegiatan penelitian yang penulis lakukan di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Diponegoro.

Kami mengharapkan semua dukungan dari berbagai pihak dalam memperbaiki skripsi ini agar lebih bermanfaat. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Sudharto Prawoto Hadi, MES, Ph.D selaku rektor Universitas Diponegoro.

2. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

3. Dra. Sri Ati, M.Si. selaku ketua jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

4. Drs. Trias Yusuf, M.PSn selaku dosen wali dari penulis.

5. Endang Fatmawati, M.Si., M.A selaku dosen pembimbing yang telah membimbing selama penelitian dan penyusunan skripsi.

6. Prof. Drs. Imam Ghozali, M.Com.Akt., Ph.D selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian di LPPM Undip.

(7)

vii

berlangsung.

8. Seluruh pengelola Journal of Coastal Development yang telah memberikan banyak saran dan masukan kepada peneliti.

9. Segenap dosen dan karyawan jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya yang dengan ramah dan penuh rasa kekeluargaan telah banyak memberi pelajaran dan pengetahuan kepada penulis.

10. Teman-teman S1 Ilmu Perpustakaan angkatan 2009 untuk kekeluargaan dan kebersamaannya selama ini.

11. Teman-teman kos Perumda 60, Hertika Anri, Galuh, Kokom, Jenis, yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

12. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini berdasarkan apa yang telah penulis lakukan dalam penelitian dan realita yang terjadi di lokasi kegiatan. Oleh karena keterbatasan penulis, sehingga tentu skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu mohon saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi semua pihak. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Semarang, September 2013

Penulis

(8)

viii

Penelitian dengan judul “Analisis Pengelolaan Journal of Coastal Development Universitas Diponegoro” ini bertujan untuk mengetahui pengelolaan Journal of Coastal Development di Universitas Diponegoro. Metode yang digunakan ialah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini merupakan dua orang pengelola Journal of Coastal Development. Informan dipilih dengan kriteria yaitu orang yang benar-benar tahu dan menjalankan pengelolaan Journal of Coastal Development. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Teknik analisis dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan Journal of Coastal Development diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undip bekerjasama dengan ISOI dan OMICs Group; cakupan informasi Journal of Coastal Development mengenai pesisir pantai dan laut;

bentuk informasi berupa artikel hasil penelitian dan kajian ilmiah; tujuan penerbitan ialah sebagai identitas keilmuan Undip, media komunikasi universitas, indikator kegiatan penelitian di lingkungan universitas, dan wadah diseminasi hasil penelitian bidang pesisir pantai dan laut; pengelolaan artikel melalui beberapa tahap dari cara memperoleh artikel, pengiriman artikel kepada pengelola, alur perlakuan naskah dan kualitas informasi yang terkandung dalam artikel; proses review naskah menggunakan sistem blind review, struktur keredaksian dari Journal of Coastal Development terdiri dari Ketua Dewan Redaksi, Penyunting Pelaksana, Asisten Editor serta Dewan Editor; mitra bestari mempunyai tugas dan tanggung jawab sama dengan penelaah naskah dan berasal dari kalangan peneliti, dosen maupun organisasi non-pemerintah; penyebarluasan Journal of Coastal Development telah memanfaatkan teknologi informasi, melalui sistem online dengan menganut open access policy. Simpulan dari penelitian ini ialah pengelolaan Journal of Coastal Development sudah cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu cakupan informasi, bentuk informasi yang dimuat, dan alur perlakuan naskah. Saran yang diajukan yaitu perlu adanya perbaikan pengelolaan khususnya terhadap cakupan informasi, bentuk informasi dan alur perlakuan naskah.

Kata kunci: pengelolaan, jurnal ilmiah, Journal of Coastal Development, Universitas Diponegoro

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Tempat dan Waktu Penelitian ... 6

1.6. Kerangka Pikir ... 7

1.7. Batasan Masalah ... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1. Publikasi Ilmiah ... 9

2.2. Tujuan Publikasi Ilmiah ... 10

2.3. Proses Publikasi Ilmiah ... 11

(10)

x

2.6. Fungsi Jurnal Ilmiah ... 15

2.7. Pengelolaan Jurnal Ilmiah ... 16

2.7.1. Lembaga Penerbit ... 17

2.7.2. Manajemen Naskah ... 18

2.7.3. Dewan Redaksi ... 20

2.7.4. Penelaahan oleh Mitra Bestari ... 21

2.7.5. Substansi Jurnal ... 22

2.7.6. Penyebarluasan Informasi ... 24

2.8. Penelitian Sebelumnya ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Jenis Penelitian ... 27

3.2. Obyek dan Subyek Penelitian ... 28

3.3. Pemilihan Informan ... 28

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 29

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6. Teknik Analisis Data ... 31

3.7. Kredibilitas Penelitian ... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Singkat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro ... 35

4.2. Visi dan Misi LPPM ... 35

(11)

xi

4.5. Kegiatan dan Publikasi LPPM ... 39

4.6. Journal of Coastal Development ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Identitas Informan ... 48

5.2. Pengelolaan Journal of Coastal Development Universitas Diponegoro ... 49

5.3. Analisis Hasil Penelitian ... 50

5.3.1. Kelembagaan Penerbit ... 50

5.3.2. Cakupan Informasi ... 51

5.3.3. Tujuan Penerbitan ... 53

5.3.4. Bentuk Informasi ... 55

5.3.5. Pengelolaan Artikel ... 57

5.3.5.1. Cara Memperoleh Artikel ... 57

5.3.5.2. Cara Pengiriman Artikel ... 58

5.3.5.3. Alur Perlakuan Naskah ... 59

5.3.5.4. Kualitas Informasi ... 63

5.3.6. Review Naskah ... 64

5.3.7. Struktur Keredaksian... 67

5.3.8. Mitra Bestari ... 70

5.3.9. Penyebarluasan Informasi ... 74

5.4. Faktor Pendukung ... 78

5.5..Kendala ... 79

(12)

xii

6.2. Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA ... 87 LAMPIRAN

(13)

xiii

LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara ... 1

LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan Wawancara... 20

LAMPIRAN 3 Tampilan Cetak Journal of Coastal Development ... 23

LAMPIRAN 4 Tampilan Website Journal of Coastal Development ... 24

LAMPIRAN 5 Lembar Konsultasi Skripsi ... 25

LAMPIRAN 6 Surat Keterangan Penelitian ... 26

LAMPIRAN 7 Biodata Penulis ... 27

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penelitian merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan dari institusi perguruan tinggi. Penelitian menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta mempunyai lembaga yang berwenang menaungi kegiatan penelitian.

Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sangat berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan. Namun, hal tersebut bisa saja tidak mempunyai nilai guna apabila hasil penelitian tidak dipublikasikan kepada masyarakat.

Publikasi menjadi bagian dari diseminasi hasil penelitian. Publikasi dilakukan supaya hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dimanfaatkan dan menjadi landasan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di masa yang akan datang. Selain untuk diseminasi, publikasi juga dapat menjadi sarana komunikasi antara peneliti dengan pembaca maupun masyarakat pada umumnya. Publikasi hasil penelitian biasanya berupa terbitan baik cetak maupun elektronik.

Bentuk publikasi hasil penelitian sangat beragam. Seperti yang sering kita lihat sehari-hari ialah dalam bentuk buku teks, majalah ilmiah, jurnal

(15)

ilmiah, maupun dalam bentuk prosiding seminar. Dilihat dari media yang digunakan, publikasi bisa dalam bentuk media cetak maupun media elektronik.

Publikasi dari hasil penelitian tidak lepas dari era yang sedang berkembang di dalam masyarakat ilmiah. Masyarakat menginginkan sebuah keterbukaan informasi dari hasil penelitian. Keterbukaan informasi dinilai dapat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan secara cepat dan kontinyu dari waktu ke waktu. Adanya tuntutan keterbukaan informasi ini mendorong para pengelola publikasi melakukan reformasi pengelolaan supaya dapat diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Keterbukaan informasi juga erat hubungannya dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat berbanding lurus dengan perkembangan publikasi. Pada zaman sebelum adanya internet seperti sekarang, publikasi masih dalam bentuk cetak bahkan sering kali masih lewat mulut ke mulut. Publikasi yang demikian saat ini sudah banyak ditinggalkan karena dirasa kurang efektif dan efisien dalam memperoleh informasi maupun menyebarkannya. Selain dari segi mendapatkan informasi, segi pendanaan juga mempengaruhi publikasi dalam bentuk cetak. Biaya cetak yang cukup mahal membuat para pengelola mulai beralih ke bentuk elektronik.

Saat semuanya serba teknologi membuat para pembaca maupun para peneliti menuntut adanya keterbukaan akses untuk mengunduh,

(16)

mengunggah maupun hanya membaca hasil penelitian. Keterbukaan akses merupakan salah satu bentuk dari keterbukaaan informasi. Keterbukaan dalam mendapatkan informasi akan mempermudah dan mempercepat pertukaran informasi dan pengetahuan antar peneliti maupun bagi masyarakat umum. Keterbukaan akses dapat diwujudkan dengan memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana publikasi hasil penelitian.

Publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi biasanya berbentuk jurnal ilmiah hasil penelitian. Keberadaan jurnal ilmiah hasil penelitian di perguruan tinggi menjadi upaya membangun citra dan komitmen keilmuan dalam usaha menyebarluaskan ide dan gagasan baru dari suatu bidang ilmu. Jurnal ilmiah hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sarana bagi pengembangan keilmuan.

Pengelolaan jurnal ilmiah hasil penelitian berbeda dengan terbitan pada umumnya. Suatu artikel dalam jurnal ilmiah hasil penelitian harus melalui tahap yang panjang sebelum dapat dikatakan layak untuk dipublikasikan. Pengelola jurnal harus memiliki kemampuan yang cukup mumpuni. Hal ini disebabkan, pengelolaan jurnal memiliki sifat yang khas.

Sifat khas tersebut diantaranya seperti susunan redaksi, substansi artikel, keberadaan mitra bestari dan sebagainya. Adanya tuntutan seperti yang dikatakan di atas juga membuat pengelolaan jurnal menjadi lebih kompleks.

Kualitas dari jurnal juga tergantung dari kualitas pengelolaan jurnal. Jurnal yang baik dan bermutu memiliki pengelolaan yang baik.

(17)

Mutu dan kualitas jurnal di Indonesia dinilai oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hasil penilaian ini dinamakan akreditasi.

Jurnal yang telah terakreditasi akan memiliki kepercayaan yang lebih.

Peneliti akan lebih memilih mengirimkan artikel hasil penelitian ke jurnal yang telah terakreditasi. Salah satu komponen penilaian akreditasi adalah dari sisi pengelolaan jurnal. Oleh karena itu pengelolaan menjadi unsur yang sangat penting.

Universitas Diponegoro (Undip) merupakan salah satu perguruan tinggi yang melakukan kegiatan penelitian sebagai salah satu wujud tridharma Perguruan Tinggi. Undip mempunyai lembaga yang menaungi kegiatan penelitian para civitas akademika. Lembaga tersebut ialah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Dalam rangka mempublikasikan hasil-hasil penelitian, LPPM menerbitkan beberapa jurnal ilmiah dan majalah ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmiah antarperguruan tinggi dan meningkatkan manfaat hasil penelitian bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Salah satu jurnal ilmiah hasil penelitian yang diterbitan oleh Undip ialah Journal of Coastal Development. Journal of Coastal Development ialah jurnal ilmiah yang mewadahi hasil-hasil penelitian bidang pesisir pantai. Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah yang sudah terakreditasi oleh LIPI dan mempunyai International Standard Serial Number (ISSN) 1410- 5217. Selain itu, jurnal ini merupakan jurnal ilmiah berskala internasional

(18)

yang telah banyak mewadahi hasil-hasil penelitian dari peneliti di luar Undip maupun dari luar negeri.

Dari masalah dan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Analisis Pengelolaan Journal of Coastal Development Universitas Diponegoro”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah dan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini ialah “Bagaimana pengelolaan Journal of Coastal Development Universitas Diponegoro?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah mengetahui pengelolaan Journal of Coastal Development Universitas Diponegoro.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini ialah dapat menambah pengetahuan mengenai publikasi ilmiah, menambah pengetahuan mengenai pengelolaan jurnal, menjadi bahan masukan bagi pengelola, penulis dan Universitas Diponegoro terkait masalah pengelolaan Journal of Coastal Development, dapat dijadikan referensi pengelolaan jurnal ilmiah yang terkait bidang kelautan dan pesisir pantai. Selain itu dapat pula menjadi bahan referensi

(19)

bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topik penelitian mengenai pengelolaan jurnal.

1.5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Mei s.d Juli 2013 dan dilaksanakan di kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro. Kantor LPPM berada di Gedung Widya Puraya lantai 1 (satu) yang beralamatkan di Jl. Prof Sudarto, S.H, Tembalang, Semarang 50275, No. Telp (024) 7460038/ fax.

(024) 7460039.

(20)

1.6. Kerangka Pikir

Sumber : Olahan penulis untuk penelitian, 2013.

Perkembangan Teknologi

Informasi

Pengelolaan publikasi hasil penelitian Publikasi Hasil

Penelitian

Keterbukaan Informasi

Keterbukaan akses

Variabel pengelolaan : 1. Kelembagaan Penerbit 2. Cakupan Informasi 3. Tujuan Penerbitan 4. Bentuk Informasi 5. Pengelolaan Artikel 6. Review Naskah 7. Struktur Keredaksian 8. Mitra Bestari

9. Penyebarluasan Infromasi

OUTPUT Journal of Coastal Development

Jurnal ilmiah hasil

penelitian

(21)

1.7. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi beberapa masalah. Batasan masalah ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam penelitian maupun penulisan laporan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan jurnal ilmiah. Oleh karena aspek pengelolaan jurnal cukup banyak, maka peneliti hanya membahas beberapa variabel yaitu kelembagaan penerbit, cakupan informasi, bentuk informasi, tujuan penerbitan, pengelolaan artikel, review naskah, struktur keredaksian, mitra bestari dan penyebarluasan informasi.

(22)

9

2.1. Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah merupakan salah satu bagian dari terbitan berkala.

Terbitan berkala ialah publikasi yang direncanakan terbit secara terus- menerus tanpa dibatasi waktu, berisi informasi baru yang menarik dan ditulis oleh beberapa orang (Lasa, 2007: 59). Terbitan berkala pada umumnya berisi mengenai hal-hal yang bersifat khusus. Hal ini mengakibatkan informasi yang ada dalam publikasi berkala terus-menerus dikembangkan (Middleton, 2002: 101).

Ada beberapa kategori publikasi yang dapat dikatakan sebagai terbitan berkala. Menurut Lasa (2007) ada enam kriteria terbitan berkala, yaitu : 1. Terbit terus-menerus secara berkesinambungan dengan waktu terbit

tertentu misalnya mingguan, bulanan, triwulan, dll;

2. Memiliki ISSN (International Standard Serial Number);

3. Dikelola oleh redaksi;

4. Menyampaikan informasi dalam arti luas dari berbagai bidang atau satu bidang;

5. Dalam sekali terbit memuat beberapa tulisan dari beberapa orang penulis;

6. Karangan tidak terlalu panjang seperti buku teks.

Terbitan berkala merupakan media yang efektif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbitan tersebut memuat ide, gagasan,

(23)

hasil-hasil penelitian baru dari suatu keilmuan yang sering disebut publikasi primer.

Publikasi ilmiah menurut Robandi (Robandi, 2008) merupakan salah satu indeks peformansi dari para peneliti, akademisi ilmuwan maupun guru.

Kualitas dari para peneliti dapat dilihat dari kualitas tulisannya. Selain itu, jumlah publikasi ilmiah dan jumlah institusi lain yang mengacu pada hasil penelitian sebuah perguruan tinggi tersebut juga dijadikan unsur dalam akreditasi perguruan tinggi.

2.2. Tujuan Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah mempunyai tujuan yang sangat mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun seni. Dengan adanya publikasi ilmiah yang cukup tinggi diharapkan dapat meningkatkan kualitas keilmuan dari suatu bangsa. Manalu (2011) menyebutkan beberapa tujuan publikasi ilmiah diantaranya :

1. Menyebarluaskan hasil penelitian;

2. Menambah khazanah pengetahuan;

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi;

4. Meningkatkan prestasi penulis (honour, stature, recognition, promotion);

5. Meningkatkan reputasi lembaga (standing, ranking, renown);

6. Kepuasan diri;

7. Memperbaiki daya saing suatu bangsa.

(24)

2.3 . Proses Publikasi Ilmiah

Secara formal, ada beberapa proses dalam publikasi. Proses tersebut ialah pembuatan, transformasi, dan distribusi (Middleton, 2002: 98). Proses- proses yang demikian sudah ada sejak dahulu. Namun sejak lima abad terakhir ini, proses tersebut berubah baik publikasi tercetak maupun elektronik.

Transformasi informasi merupakan salah satu hal yang sangat penting.

Kegiatan dalam transformasi informasi berkaitan dengan pemrosesan data menjadi suatu produk informasi yang diperlukan bagi para pengguna.

Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam proses ini, antara lain: pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, penyajian dan penyebarluasan, hingga penataan dokumentasi dan perpustakaan (Sutabri, 2005: 36).

2.4. Pengertian Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah termasuk dalam terbitan berkala. Menurut Irianti (1999) jurnal ilmiah sama dengan majalah ilmiah yang pada umumnya memuat naskah berupa hasil-hasil penelitian, laporan, maupun tulisan ilmiah lainnya.

Lasa (2009: 128) menyebutkan :

Jurnal adalah publikasi ilmiah yang memuat informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi minimal harus mencakup kumpulan atau akumulasi pengetahuan baru, pengamatan empiris, dan pengembangan gagasan atau usulan.

(25)

Lasa (2009: 129) juga memberikan pengertian tersendiri mengenai jurnal penelitian yaitu :

Jurnal penelitian merupakan publikasi ilmiah yang menyajikan artikel hasil penelitian primer dan dimaksudkan sebagai media komunikasi antarpenulis, antarahli, dan antarilmuwan tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal ilmiah adalah salah satu jenis majalah yang berisi artikel hasil penelitian maupun informasi ilmiah dari suatu bidang keilmuan.

2.5. Jenis-jenis Jurnal Ilmiah

Pada umumnya jurnal terbagi menjadi dua jenis, yaitu jurnal tercetak dan jurnal elektronik. Setiap jenis jurnal mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tresnawan dalam Andriaty (2005) menyebutkan beberapa perbandingan jurnal elektronik dan jurnal tercetak menurut beberapa kriteria.

Tabel 1. Perbandingan jurnal elektronik dan jurnal tercetak

No. Kriteria Jurnal Elektronik Jurnal Tercetak

1. Kemutakhiran Mutakhir Mutakhir

2. Kecepatan diterima Cepat Lambat

3. Penyimpanan Sangat hemat

tempat

Memakan tempat

4. Pemanfaatan 24 jam Terbatas jam buka

perpustakaan 5. Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri 6. Sarana penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7. Waktu penelusuran Cepat Lama

8. Keamanan Lebih aman Kurang aman

9. Manipulasi dokumen Sangat mudah (seperti kutipan)

Tidak bisa 10. Jumlah judul yang dapat dilanggan

dengan jumlah dana yang sama

Lebih banyak Lebih sedikit 11. Harga total langganan Jauh lebih murah Lebih mahal

(26)

Perkembangan zaman membuat jenis jurnal semakin beragam. Chen, et.al (2001: 365-367) membagi jenis jurnal berdasarkan cara mengaksesnya, yaitu:

a. Print only (P). These were titles that are only available in print format.

b. Electronic priced separately (E). These were journals with electronic versions that were available with surcharge or were priced separately.

c. Combination price (C). These were the electronic versions of print journals that were offered “free online” with print subscriptions.

d. Aggregated pricing (A). Titles that were available for purchase as a collection through publishers.

a. Hanya cetakan (P). Ini adalah judul-judul yang dapat diperoleh hanya dalam wujud cetakan

b. Bentuk elektronik yang diberi harga terpisah (E). Ini adalah jurnal-jurnal dengan versi elektronik yang dapat diperoleh dengan biaya tambahan/diberi harga secara terpisah.

c. Harga Gabungan (C). Ini adalah versi elektronik dari jurnal-jurnal yang telah diterbitkan yang ditawarkan dengan bebas secara online dengan tandatangan.

d. Aggregated Pricing (A). Judul-judul yang dapat dibeli melalui penerbit sebagai koleksi.

Menurut pemahaman peneliti, pendapat di atas dapat diartikan bahwa jurnal terbagi menjadi empat jenis yaitu :

1. Jurnal yang hanya tersedia dalam bentuk tercetak.

2. Jurnal yang hanya tersedia dalam bentuk elektronik.

3. Jurnal versi elektronik dari jurnal tercetak yang dapat diperoleh secara gratis.

4. Jurnal yang hanya dapat diperoleh dengan berlangganan.

(27)

Jurnal-jurnal yang terbit di kalangan perguruan tinggi mempunyai jenis yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh jenis penelitian di perguruan tinggi lebih kompleks dan beragam. Saukah dalam Rachmawati (2008: 173-174) mengelompokkan sebagai berikut :

1. Jurnal Ilmiah Lokal

Jurnal ilmiah lokal berisi karya ilmiah maupun artikel hasil penelitian yang ditulis oleh dosen-dosen dari perguruan tinggi itu sendiri.

Pengelolaan dari jurnal ini berasal dari kalangan sendiri dan artikel yang termuat di dalam jurnal disunting oleh para dosen dari dalam perguruan tinggi. Jurnal ilmiah lokal didiseminasikan secara terbatas, hanya untuk kalangan perguruan tinggi tersebut.

2. Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi

Jenis jurnal ini memiliki kontributor atau penulis yang sebagian besar berasal dari luar lingkungan perguruan tinggi. Proses penyuntingan naskah melibatkan pakar dari luar lingkupnya. Penyebaran jurnal telah secara nasional bukan lagi hanya untuk kalangan sendiri. Namun dalam sisi tampilan dan isinya, jurnal belum memenuhi kriteria akreditasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) maupun LIPI .

3. Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

Jurnal ilmiah nasional terakreditasi pada dasarnya sama dengan jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi. Perbedaan yang terdapat pada

(28)

jurnal ini ialah tampilan dan isinya. Tampilan dan isi jurnal telah memenuhi kriteria akreditasi.

4. Jurnal Ilmiah Internasional

Jurnal ilmiah internasional adalah jurnal yang telah memiliki reputasi di kalangan peneliti tingkat internasional. Artikel yang dimuat merupakan tulisan ataupun hasil-hasil penelitian dari kalangan peneliti bukan hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Adanya keterlibatan pakar internasional sebagai penyunting naskah membuat jurnal memiliki kualitas yang baik. Jenis jurnal ini juga sudah didiseminasi secara global.

2.6. Fungsi Jurnal

Setiap publikasi mempunyai fungsi sebagai sarana penyebarluasan informasi bagi khalayak umum. Jurnal sebagai salah satu bentuk publikasi juga mempunyai fungsi tersebut. Namun, publikasi dalam bentuk jurnal ilmiah memiliki fungsi khusus yang sangat jauh berbeda dengan bentuk publikasi lainnya seperti buku dan surat kabar. Seperti yang diungkapkan Manalu (2011) dalam presentasinya yang berjudul Kebijakan Pengembangan Jurnal, fungsi jurnal ilmiah ialah :

a. Registrasi kegiatan kecendekiaan seseorang;

b. Sertifikasi hasil kegiatan kecendekiaan yang memenuhi persyaratan ilmiah minimum;

c. Diseminasi secara meluas karya kecendekiaan itu kepada khalayak ramai;

(29)

d. Pengarsipan atas semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan keilmuan yang dimuatnya.

2.7. Pengelolaan Jurnal Ilmiah

Penerbitan jurnal ilmiah merupakan bagian dari proses diseminasi informasi ilmiah. Peran yang diemban jurnal ini menyebabkan dalam proses penerbitannya dibutuhkan pengelolaan yang baik. Pengelolaan suatu jurnal ilmiah akan mempengaruhi kualitas jurnal baik dari sisi penampilan hingga substansinya.

Pengelolaan jurnal ilmiah di Indonesia telah mempunyai aturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Biasanya, setiap penerbit jurnal memiliki kebijakan tersendiri yang tetap mengacu pada peraturan tersebut. Hal ini terjadi karena setiap jurnal mempunyai kekhasan masing-masing.

Menurut Manalu (2011) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan jurnal ilmiah hasil penelitian diantaranya adalah :

a. Budaya menulis;

b. Sumber naskah;

c. Kualitas artikel;

d. Dukungan dana;

e. Pelanggan jurnal;

f. Komitmen penulisan terhadap revisi naskah;

(30)

g. Pengetahuan pengelola tentang manajemen jurnal; dan h. Komitmen pengelola dan peer group.

Dalam pedoman akreditasi majalah ilmiah yang diterbitkan oleh LIPI, disebutkan ada berbagai hal yang menyangkut pengelolaan jurnal. Hal-hal tersebut digunakan sebagai instrumen penilaian akreditasi jurnal ilmiah di Indonesia.

2.7.1. Lembaga Penerbit

Lembaga penebit jurnal ilmiah hasil penelitian banyak dari kalangan perguruan tinggi. Hal ini tidak lepas dari peran perguruan tinggi yang tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penerbitan sebuah jurnal di perguruuan tinggi dikelola oleh lembaga penelitian masing- masing perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Sebuah lembaga penerbit jurnal sebaiknya dapat mengelola jurnal secara mapan, memiliki kekuatan dan ketetapan hukum, serta memiliki dukungan dana untuk menjamin keberlangsungan penerbitan jurnal (LIPI, 2011: 22).

Pedoman akreditasi majalah ilmiah yang diterbitkan oleh LIPI (2011) menyebutkan bahwa lembaga penelitian dapat bekerja sama dengan organisasi profesi ilmiah. Kerja sama ini dapat memberikan keuntungan yang besar bagi lembaga penelitian karena lembaga tersebut mendapatkan dukungan keilmian paling besar baik dari kesesuaian bidang ilmu, sumber daya pengelola, maupun objek penelitan.

(31)

2.7.2. Manajemen Naskah

Naskah dalam jurnal ilmiah hasil penelitian berupa suatu artikel.

Artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam suatu jurnal ilmiah hanya berisi hal-hal penting yang menyangkut penelitian dan dapat memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas (Dwiloka, 2005: 87).

Pengelolaan artikel jurnal ilmiah hasil penelitian mempunyai proses yang memakan waktu paling lama dalam proses penerbitan dan melibatkan banyak pihak. Artikel hasil penelitian yang dikirimkan oleh para kontributor atau penulis tidak bisa langsung diterbitkan. Artikel yang telah masuk kepada DewanRredaksi kembali dikoreksi baik oleh kalangan dewan redaksi maupun orang di luar Dewan Redaksi.

Menurut Pusbindiklat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, manajemen naskah dalam jurnal ilmiah melalui beberapa tahapan.

Pertama yang harus dilalui setelah naskah diterima ialah sidang penyunting. Sidang penyunting diadakan untuk menentukan penyuntingan naskah mulai dari format penulisan hingga kebahasaan. Selain itu, sidang penyunting juga menentukan mitra bestari yang akan menyunting dari segi isi naskah.

Kedua, tahapan sidang penyunting selesai ketua dewan redaksi akan menentukan naskah diterima, diperbaiki atau ditolak. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan hasil penyuntingan dan saran yang diberikan mitra bestari Naskah akan kembali ke penulis untuk dilakukan

(32)

koreksi ulang maupun perbaikan. Ketiga ialah pencetakan artikel sehingga siap untuk diterbitkan.

Gambar 1. Diagram Alir Penerbitan Naskah

Sumber : Lukman dan Switien Kustantyana. 2012. Manajemen Penerbitan Jurnal Ilmiah.

Pengelolaan naskah yang baik akan mempengaruhi kualitas naskah sehingga akan mempengaruhi kualitas jurnal juga. Naskah merupakan bagian pokok dari jurnal. Pengelolaan naskah dapat dikatakan baik jika memenuhi beberapa indikator, yaitu (LIPI, 2012) :

1. Proses penelaahan ketat, objektif, sesuai kepakaran, dan menggunakan sistem blind review;

Penulis

Sidang Penyunting

Mitra Bestari Naskah Diterima Buku Besar

Diterima

Pencetakan

Terbit Penulis Diperbaiki

Ketua

Ditolak

(33)

2. Proses penyuntingan ketat, objektif, bermutu, dan terbuka;

3. Rentang waktu antara tanggal penerimaan naskah dan tanggal keputusan terbit tidak terlalu lama;

4. Ketersediaan naskah siap terbit untuk terbitan berikutnya mencukupi dan berkesinambungan;

5. Jumlah penolakan relatif tinggi;

6. Lembaga asal penulis beragam (tidak berasal dari lingkungan sendiri);

7. Waktu penerbitan sesuai jadwal keberkalaan.

2.7.3. Dewan Redaksi

Struktur redaksi jurnal ilmiah hasil penelitian yang baik ialah yang melibatkan unsur-unsur dewan redaksi, ketua dewan redaksi, dan redaksi pelaksana. Dewan redaksi ialah dewan yang terdiri dari para pakar dengan keahlian sesuai bidang keilmuan majalah ilmiah. Jurnal ilmiah hasil penelitian memiliki dewan redaksi yang berperan sebagai nara sumber dan pengambil keputusan terakhir apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai penerbitan artikel (LIPI, 2011: 23). Dewan redaksi mempunyai fungsi sebagai jembatan antara penulis artikel ilmiah dan pembacanya (Wibowo, 2008: 18).

Ketua dewan redaksi mempunyai tugas dan tanggung jawab atas kualitas penyuntingan dan kualifikasi ilmiah suatu jurnal ilmiah. Ketua dewan redaksi dibantu oleh penyunting pelaksana yang bertanggung jawab

(34)

atas semua kerja keredaksian dan pengelolaan jurnal (LIPI, 2011: 23).

Tugas dan tanggung jawab dari ketua dewan redaksi dan penyunting pelaksana yang cukup berat menuntut pengelola khususnya ketua dewan redaksi dan penyunting pelaksana mempunyai wawasan yang luas dan ahli dalam bidang keilmuaan yang menjadi fokus jurnal. Dengan wawasan dan keahlian yang dimiliki tersebut diharapkan mereka mampu memilih artikel-artikel yang berkualitas (Wibowo, 2008: 18).

2.7.4. Penelaahan oleh Mitra Bestari

Keberadaan mitra bestari dalam jurnal merupakan hal yang sangat penting. Mitra bestari akan menilai dan menelaah naskah dari berbagai segi. Penelaahan dalam suatu naskah sebelum diterbitkan di jurnal ilmiah hasil penelitian merupakan bagian yang penting. Penelahaan naskah akan ikut mempengaruhi dampak ilmiah dan publikasi naskah yang merupakan hasil penelitian.

Mitra bestari adalah pakar yang ditunjuk oleh dewan redaksi sebagai penilai yang telah diakui kepakarannya oleh rekan-rekan sejawatnya dan dibuktikan dengan hasil publikasi ilmiahnya (LIPI, 2011).

Sementara itu, Wasmen Manalu (2011) menyebutkan mitra bestari merupakan wasit yang merupakan kelompok peninjau atau penelaah naskah sebelum diputuskan untuk diterima atau ditolak penerbitannya.

Dari dua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa mitra bestari merupakan orang yang ahli atau pakar yang ditunjuk oleh dewan redaksi

(35)

untuk meninjau atau menelaah naskah sebelum naskah diterima atau ditolak penerbitannya.

Fungsi mitra bestari dalam suatu jurnal ialah (LIPI, 2012):

1. Mendorong penulis untuk memenuhi standar yang diterima dari disiplin ilmu mereka;

2. Mencegah penyebaran temuan dan informasi yang tidak relevan;

3. Mencegah penafsiran yang salah dari suatu hal;

4. Mencegah pendapat pribadi yang tidak berpegang pada teori-teori ilmiah.

Adapun tanggung jawab seorang mitra mestari adalah (LIPI, 2012) : 1. Menetapkan kemanfaatan dan akurasi ilmiah;

2. Menetapakan relevansi, orisionalitas, dan lingkup kajian naskah;

3. Mencatat setiap indikasi terjadinya pelanggaran etika;

4. Ikut merekomendasikan apakah naskah tersebut layak atau tidak untuk dipublikasikan.

2.7.5. Substansi Jurnal

Substansi atau isi pokok dari jurnal. Substansi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi bentuk artikel atau naskah, cakupan keilmuan dan kualitas informasi dari naskah.

Bentuk artikel yang dimuat bermacam-macam. Dalam jurnal ilmiah, bentuk artikel dapat berupa hasil penelitian, tinjauan, pemikiran atau ulasan dan komunikasi pendek. Jurnal ilmiah dapat berisi beberapa

(36)

bentuk artikel namun akan lebih baik apabila jurnal tersebut menyajikan artikel-artikel hasil penelitian. Hasil penelitian dapat berupa hasil penelitian primer maupun sekunder. Hasil penelitian primer merupakan hasil penelitian yang berdasarkan penelitian asli (pertama). Sementara itu, hasil penelitian sekunder ialah hasil penelitian yang berdasarkan peneltian yang sudah dilakukan sebelumnya atau menggunakan data yang telah tersedia.

Menurut Wibowo (2008: 22) artikel ilmiah untuk jurnal mempunyai ciri-ciri :

1. Menggunakan sumber primer sebagai acuan;

2. Mengandung informasi baru;

3. Penulis mudah dihubungi melalui cara normal (telepon, surat);

4. Penerbitannya direkomendasikan oleh mitra bestari;

5. Mematuhi pedoman penulisan yang telah ditetapkan pengelola jurnal ilmiah.

Cakupan keilmuan dari naskah juga menjadi fokus jurnal ilmiah.

Jurnal ilmiah hendaknya mempunyai cakupan keilmuan yang spesifik sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu tersebut.

Cakupan ilmu yang spesifik ini juga akan memudahkan pembaca dalam memperoleh informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Kualitas informasi (quality of information) dapat dilihat dari tiga hal, yaitu akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance) (Sutabri, 2005: 35).

(37)

a. Akurat (accurate)

Informasi yang berkualitas harus bebas dari kesalahan dan tidak bias.

Informasi harus mencerminkan maksud yang terkandung didalamnya.

Keakuratan informasi ini diperlukan karena dalam transfer informasi dari sumber kepada penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan sehingga dapat merusak ataupun mengubah informasi tersebut.

b. Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang berkualitas ialah informasi yang ada pada saat waktu informasi tersebut dibutuhkan. Keterlambatan penyampaian informasi akan mengakibatkan informasi tersebut usang dan tidak bernilai lagi.

c. Relevan (relevance)

Informasi yang relevan ialah informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Relevansi dari suatu informasi akan berimbas pada manfaatnya terhadap pengguna.

2.7.6. Penyebarluasan Informasi

Proses penyebarluasan suatu informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan media yang beragam begitu pula dalam proses menyebarluaskan informasi seperti jurnal. Jurnal ilmiah hasil penelitian merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat. Sebelum menyebarluaskan atau mempublikasikan jurnal ilmiah, pengelola hendaknya mengetahui siapa yang menjadi sasaran pembaca (target

(38)

reader) dari jurnal yang mereka kelola. Sasaran pembaca akan menentukan bagaimana arus penyebaran suatu informasi.

Yusup (2009: 352-355) membedakan arus informasi dari aspek luasnya informasi tersebut disebarluaskan. Ia membagi menjadi dua kelompok yaitu arus makro dan mikro.

1. Arus Makro

Arus informasi makro adalah model arus yang terdapat pada sistem pemerintahan. Arus informasi ini terjadi saat perpindahan informasi yang mempunyai nilai umum menyebar secara luas ke bawah yaitu masyarakat. Pola arus ini adalah piramida dan horizontal.

2. Arus Mikro

Arus informasi mikro sering terjadi pada satu komunitas saja. Informasi menyebar secara terbatas pada lingkungan tersebut.

Namun hal ini bukan tidak mungkin informasi yang ada pada lingkup terbatas bisa menyebar secara luas.

Setelah pengelola menentukan sasaran pembaca maka selanjutnya mereka dapat menentukan media yang dapat digunakan untuk mendiseminasikan jurnal. Jenis media yang digunakan untuk mendiseminasikan jurnal pada saat ini ada dua macam, yaitu melalui media elektronik dan media cetak.

(39)

Media cetak merupakan media yang sering digunakan dalam mendiseminasikan jurnal ilmiah. Namun seiring perkembangan teknologi informasi, media cetak sudah mulai ditinggalkan. Penggunaan media cetak dirasa kurang menguntungkan karena membutuhkan biaya pencetakan yang cukup mahal dan sasaran pembaca yang dapat memanfaatkan artikel dalam jurnal ilmiah juga tidak dapat terjangkau.

2.8. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai pengelolaan jurnal ilmiah secara khusus belum ditemukan oleh peneliti. Peneliti memperoleh data penelitian terdahulu yang memiliki tema berkaitan dengan pengelolaan jurnal ilmiah yaitu manajemen publikasi hasil penelitian.

Penelitian yang berjudul “Manajemen Publikasi Hasil Penelitian Pusat Studi di Universitas Gadjah Mada” merupakan tesis yang ditulis oleh Sunarno, mahasiswa S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM.

Penelitian ini mengkaji tentang kegiatan dalam melaksanakan fungsi- fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengelolaan personalia serta pengawasan dalam kegiatan publikasi hasil penelitian yang dihasilkan oleh pusat-pusat studi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pusat studi telah melakukan kegiatan publikasi hasil penelitian dengan standar sedang dan hanya sebagian kecil yang telah melakukan publikasi hasil penelitian dengan standar baik.

(40)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut Moleong (2010: 6) adalah :

“penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.”.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang melakukan analisis hanya pada taraf penggambaran yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga lebih mudah dipahami (Azwar, 2009: 6). Jenis penelitian ini memungkinkan peneliti dapat mengkaji secara mendalam mengenai pengelolan jurnal.

Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, maupun lembaga (Musa & Nurfitri, 1988: 9). Pendekatan studi kasus dapat membantu peneliti untuk memperoleh data yang ia perlukan. Studi kasus menghasilkan

(41)

kesimpulan dari suatu kekhususan dan hasil dari penelitian ini bersifat khusus (Sulistyo-Basuki, 2006: 113).

Metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif serta menggunakan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitan ini supaya peneliti dapat mengkaji secara mendalam mengenai pengelolan Journal of Coastal Development.

3.2. Obyek dan Subyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah pengelolaan Journal of Coastal Development. Subjek dari penelitian ini ialah pengelola jurnal yang terdiri dari Ketua Dewan Redaksi (editor in chief) dan Penyunting Pelaksana (managing editor).

3.3. Pemilihan Informan

Dalam penelitian kualitatif, informan merupakan orang yang dimanfaatkan peneliti untuk mendapatkan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong, 2010: 132). Informan ialah kunci agar peneliti mendapatkan informasi yang sedetail dan seteliti mungkin, sesuai dengan objek penelitian.

Informan dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan menentukan kelompok peserta menjadi informan sesuai kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian (Bungin, 2011: 107).

(42)

Banyaknya informan disesuaikan dengan penguasaan informan terhadap informasi.

Teknik purposive sampling dipilih karena peneliti ingin mendapatkan data yang benar-benar akurat dari informan. Oleh karena itu, peneliti membuat beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan informan.

Kriteria yang ditetapkan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Orang yang benar-benar tahu mengenai proses pengelolaan Journal of Coastal Development beserta kebijakan di dalamnya.

2. Orang yang melakukan proses pengelolaan mulai dari artikel masuk ke redaksi, diperoleh, hingga dipublikasikan.

Selain menggunakan teknik purposive sampling, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling. Peneliti memilih teknik snowball sampling setelah menetapkan kriteria informan. Teknik snowball sampling dirasa dapat membantu peneliti untuk menemukan informan yang benar- benar memiliki kriteria tersebut di atas.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah jenis data kualitatif, sedangkan sumber data yang digunakan ialah :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang bersumber langsung dari informan.

Data ini diperoleh melalui wawancara secara mendalam dan observasi.

(43)

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari sumber tidak langsung. Sumber dari data ini ialah buku, jurnal-jurnal serta penelitian- penelitian terdahulu.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data. Teknik tersebut ialah :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pengindraan dan pengamatan dalam menghimpun data (Bungin, 2011: 118). Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap fenomena yang terjadi pada objek penelitian. Kegiatan observasi ini memungkinkan peneliti memperoleh data yang lebih lengkap, tajam dan sampai pada tingkat perilaku.

2. Wawancara mendalam

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam metode kualitatif. Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-dept interview) terhadap informan. Wawancara mendalam dimaksudkan agar peneliti memperoleh infomasi mendalam dan jelas mengenai pengelolaan jurnal dari para informan.

(44)

Wawancara yang dilakukan hendaknya menggali informasi dari informan dengan cara mengembangkan pertanyaan namun tetap dalam konteks penelitian. Pertanyaan diajukan secara deduksi yaitu dari umum ke khusus. Pengajuan pertanyaan seperti ini diharapkan dapat memberikan informasi dari gambaran umum ke informasi yang lebih spesifik.

Sebelum memulai wawancara, peneliti menjelaskan permasalahan- permasalahan yang akan diteliti dan yang menjadi pedoman selama proses wawancara berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara peneliti dengan informan dan informan lebih terbuka dalam memberikan informasi.

Peneliti juga menggunakan alat perekam wawancara untuk memperoleh hasil yang akurat. Namun sebelum hal ini dilakukan, peneliti meminta ijin kepada informan.

3. Dokumentasi

Dokumen yang diambil ialah dokumen yang diperlukan untuk menggali informasi tentang struktur organisasi, dan data tercetak mengenai informasi-informasi yang ada di LPPM Undip dan Journal of Coastal Development.

.

3.6. Teknik Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2009: 246-252), teknik analisis data kualitatif sebagai berikut :

(45)

1. Reduksi data

Reduksi data ialah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data “kasar’ yang muncul di lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga dapat menarik dan memverifikasi kesimpulan akhir. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan bagian dari analisis data. Penyajian data pada penelitian kualitatif dapat berupa teks naratif, matriks, grafik, maupun bagan. Pada penelitian ini, penyajian data yang akan digunakan adalah teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah seluruh data direduksi dan disajikan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab permasalahan, namun juga mungkin tidak. Masalah dalam penelitian kualitatif yang telah dirumuskan sejak awal masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian dilakukan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi, hubungan kausal, hipotesis maupun teori.

(46)

3.7. Kredibilitas Penelitian

Suatu penelitian harus mempunyai kredibilitas sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kredibilitas merupakan derajat kepercayaan terhadap penelitian yang berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Selain itu juga berfungsi untuk menunjukkan derajat kepercayaan hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataaan ganda yang sedang diteliti (Moleong, 2010:324).

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menjaga kredibilitas penelitian ialah sebagai berikut ( Moleong, 2010: 327-337) :

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan pengamatan. Pengamatan kembali dilakukan untuk mengetahui kebenaran informasi yang telah didapatkan dan untuk menemukan informasi yang baru.

b. Ketekunan/ Keajegan pengamatan

Meningkatkan ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang diteliti sehingga informasi yang didapatkan akan lebih mendalam.

c. Triangulasi.

Peneliti malakukan pengecekan kembali data yang telah diperoleh dengan cara membandingkan dengan berbagai sumber, metode atau teori.

(47)

d. Pemeriksaan Sejawat melalui Diskusi

Diskusi dilakukan untuk menambah informasi bagi peneliti mengenai masalah yang diteliti.

e. Analisis Kasus Negatif

Peneliti mencari data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang telah dikumpulkan sebagai bahan pembanding.

f. Pengecekan Anggota

Pengecekan anggota yang terlibat langsung dalam proses penelitian untuk mengadakan konfirmasi langsung mengenai informasi yang telah diberikan.

g. Kecukupan referensi

Kecukupan bahan referensi yang digunakan dalam proses penelitian untuk menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan.

Dalam penelitian ini, langkah yang digunakan peneliti untuk menjaga kredibilitas ialah memperpanjang keikutsertaan peneliti dengan objek yang menjadi fokus penelitian, tekun dalam melakukan pengamatan, serta tringualasi dengan cara membandingkan dengan berbagai teori yang ada. Langkah langkah tersebut dilakukan supaya peneliti memperoleh data dan informasi yang benar-benar akurat dan dapat dipercaya.

(48)

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat semula bernama Lembaga Penelitian yang pendiriannya berdasarkan SK Mendikbud No. 5/

1970 tanggal 13 Januari 1970 dan beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan SK Rektor No. 1029/PT09/CX/82 sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Keppres No. 2/1982.

Berdasarkan Kepmen No.65 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Undip tanggal 2 Oktober 2009 maka kedua lembaga yaitu lembaga penelitian (Lemlit) dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakkat (LPM) digabung menjadi satu dengan nama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang memperlancar jalannya kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4.2. Visi dan Misi LPPM

Visi adalah cara memandang tentang kondisi masa depan dan sebagai gambaran keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai dan secara rasional dapat diwujudkan (Sutarno, 2006: 50).

(49)

Rumusan Visi dan Misi LPPM Undip diturunkan dari Visi Undip 2025 yaitu “Menjadi Universitas Riset yang Unggul”. Adapun visi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ialah sebagai berikut :

“Menjadi lembaga yang unggul, terpercaya, dan mandiri serta berstandar mutu internasional di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan IPTEKS dan budaya yang berkualitas”

Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, LPPM merumuskan misi.

Misi merupakan penjabaran visi dengan rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan hasilnya dapat diukur, dirasakan, dilihat, didengar, atau dapat dibuktikan. (Lasa, 2009: 24).

Adapun misi LPPM Undip ialah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan peran serta dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan pemberdayaan kepada masyarakat;

2. Meningkatkan kemandirian lembaga dan pusat-pusat peneltian dan pemberdayaan kepada masyarakat;

3. Mengembangkan dan mewujudkan produk-produk unggulan hasil penelitian dan pemberdayaan masyarakat;

4. Mengembangkan penelitian-penelitian unggulan dan publikasi bertaraf internasional;

5. Meningkatkan dan mengembangkan perolehan paten dan HaKI;

6. Mendorong industrialisasi pedesaan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.

(50)

Dalam rangka mencapai visi dan misinya, LPPM Undip memiliki beberapa strategi. Strategi tersebut adalah :

1. Pemantapan institusi, fungsi dan peran Undip dalam bidang penelitian dan pengembangan.

2. Pengembangan keterampilan profesional, sikap dan perilaku SDM dalam penelitian dan pengembangan.

3. Peningkatan kualitas, kuantitas penelitian dan berbagai kegiatan ilmiah lain: pelatihan, konsultasi, seminar, jaringan informasi, dll.

4. Pengembangan kegiatan kerjasama penelitian dengan instansi lain.

5. Pembinaan kualitas artikel dan jurnal secara berkelanjutan.

4.3. Tujuan LPPM

Sebuah lembaga tentu dibentuk untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan menjadi pedoman dalam lembaga tersebut melakukan kegiatan. Begitu pula Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undip, tujuan dari LPPM Undip sebagai berikut:

1. Mengembangkan keterampilan profesional, sikap dan perilaku SDM dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung visi yang mampu melintas wilayah nasional, meningkatkan atmosfir akademik dan program internasional;

3. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dengan mengangkat dari keterbelakangan, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan

(51)

kemampuan sebagai subyek pembangunan melalui proses pengembangan metode ilmiah;

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas artikel, jurnal Internasional dan perolehan HKI.

4.4. Tugas dan Fungsi LPPM

Sebagai lembaga yang melaksanakan dua dari tiga Tri Dharma Perguruan Tinggi, LPPM Undip mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan. Sedangkan fungsi dari LPPM ialah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penelitian murni dan terapan.

2. Pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu untuk menunjang pembangunan.

3. Pelaksanaan penelitian untuk pendidikan dan pengembangan institusi.

4. Pelaksanaan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni serta pengembangan konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badan lainnya baik dalam negeri maupun dengan luar negeri.

5. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

6. Pelaksanaan publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(52)

7. Pelaksanaan pengamatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Peningkatan relevansi program Undip sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pelaksanaan urusan tata usaha lembaga.

4.5. Kegiatan dan Publikasi LPPM

Kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undip meliputi:

1. Pelaksanaan dan koordinasi penelitian dan pengembangan IPTEK, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

2. Menyediakan layanan pelatihan, seminar, workshop, lokakarya, dan lain- lain.

3. Menyediakan layanan pemberdayaan kelompok binaan usaha kecil dan menengah (UKM).

4. Menyediakan layanan konsultasi penelitian dan publikasi.

5. Pemasaran hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

LPPM Undip selain melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga melakukan publikasi. Kegaitan publikasi ini juga sudah tercantum dalam tugas dan fungsi LPPM. Publikasi yang diterbitkan oleh LPPM Undip adalah :

1. Journal of Coastal Development yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun.

2. Abstrak hasil-hasil penelitian, terbit sekali dalam setahun.

(53)

3. Prosiding hasil penelitian terkait dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Diponegoro, terbit satu tahun sekali.

4. Bibliografi hasil-hasil Penelitian, terbit satu tahun sekali.

4.6. Journal of Coastal Development

a. Sejarah Singkat

Journal of Coastal Development adalah jurnal ilmiah yang pengelolaannya di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro. Jurnal ini merupakan jurnal yang berisi artikel mengenai ilmu kelautan serta pesisir pantai.

Meskipun demikian, topik yang dibahas tidak hanya mengenai ilmu kelautan dan pesisir pantai namun bersifat menyeluruh dari berbagai bidang keilmuan seperti biologi, kimia, fisika, kedokteran, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain.

Journal of Coastal Development dibentuk pada tahun 1997 dan merupakan jurnal berbahasa Inggris. Jurnal ini sudah melalui proses akreditasi sebanyak tiga kali. Akreditasi diperoleh dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk pertama kali pada tanggal 21 Maret 2000 dengan No 69/DIKTI/Kep/2000 dan mendapat akreditasi dengan grade A.

Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam setahun. Dalam proses penerbitan Journal of Coastal Development, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Oseonologi

(54)

Indonesia (ISOI). Kerjasama ini sangat mendukung tidak hanya dalam publikasi namun juga kontribusi penulisan oleh para anggota asosiasi.

b. Dewan Redaksi

1. Ketua Dewan Redaksi : Prof. Drs. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D 2. Sekretaris Redaksi : Dr. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc

3. Asisten Editor : Endang Istiningsih A. Ronin Hidayatullah

4. Editor :

1. Nurdien H. Kistanto (UNDIP) 2. Dadang Kartamiharja (ITB)

3. Otto Sudarmaji, R. Ongkosongo (P20-LIPI) 4. Sulistijo (P20-LIPI)

5. Ambo Tuwo (Unhas) 6. Feliatra (Unri)

7. Suharsono (P20-LIPI) 8. Sudharto P. Hadi (Undip) 9. Widi A. Pratikto (DKP) 10. Jacob Rais (ITB)

11. Indah Susilowati (Undip) 12. Agus Hartoko (Undip) 13. Retmono (Unnes)

14. RRJ. Sri Djokomuljanto (Undip) 15. Zainal Arifin (P20-LIPI)

Sumber : www.cosdev.undip.ac.id, 2013

(55)

c. Alur Review Artikel

Sumber : Radjasa, Ocky Karna. 2010 [Unpublished PPT]

REDAKSI

EDITORIAL BOARD

EXTERNAL REVIEWER

SIAP CETAK

1-masuk

PENULIS

EDITOR IN CHIEF

2

3 4

6-jawab tidak layak

5

7-Layak direview

8- Jawab Layak/

Tidak Layak

9-layak untuk perbaikan 10-selsai perbaikan

MANAGING and LANGUAGE EDITORS

(Koreksi tulisan-bahasa Inggris, Susun Format Cetak)

11

12- Galley Proof

13- Perbaikan Galley Proof

(56)

d. Aturan Penulisan Artikel 1. Aturan Umum

a. Artikel harus ditulis dalam bahasa Inggris.

b. Naskah harus diketik dalam dua spasi dengan margin halaman sama pada kedua sisinya.

c. Seluruh halaman menggunakan margin kiri, dimulai dengan nomor 1 di bagian atas halaman.

d. Ukuran kertas menggunakan A4 dengan margin 3cm dan tipe huruf “times new roman” ukuran 12 pt.

e. Panjang maksimal dari naskah adalah 18 halaman.

f. Seluruh gambar dan tabel harus diketik terpisah dan diberi nomor sesuai urutan dalam naskah.

g. Standar Internasional (SI) harus digunakan. Berat dan ukuran harus dinyatakan dalam sistem metric dan suhu dalam skala Celcius.

h. File harus disimpan dalam format Microsoft Word atau open text document.

2. Struktur Naskah

Secara umum, naskah harus mempunyai susunan sebagai berikut : judul, abstrak, pendahuluan, materi dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih (opsional), dan referensi. Setiap bagian tersebut harus diketik dengan huruf tebal dan menggunakan rata tengah.

(57)

a. Judul

Judul maksimal terdiri dari 50 huruf. Nama pengarang dan afiliasi ditulis singkat dengan maksimal 20 huruf.

b. Abstrak

Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Abstrak terdiri dari tidak lebih dari 200 kata. Dimulai dengan pernyataan yang jelas tentang tujuan dari percobaan yang diikuti oleh materi dan metode, hasil dan kesimpulan penting. Referensi tidak pernah dikutip dalam abstrak. Singkatan yang muncul dalam abstrak harus didefinisikan ketika mereka pertama kali digunakan.

Pada akhir abstrak, penulis memberikan 5 (lima) kata kunci dalam urutan abjad yang menggambarkan penelitian tersebut.

c. Pendahuluan

Pendahuluan berisi informasi yang diperlukan guna memahami penelitian yang dilakukan. Pada pendahuluan ini harus dicantumkan topik serta tujuan secara jelas.

d. Materi dan Metode

Materi dan metode mencakup metode analisis statistik dan sumber peralatan yang digunakan selama penelitian. Semua modifikasi dari metode harus dijelaskan karena hal ini memungkinkan orang lain meniru eksperimen.

(58)

e. Hasil dan Diskusi

Hasil dan diskusi dapat disatukan menjadi satu bagian atau juga dalam bagian yang dipisahkan. Diskusi harus menginterpretasikan hasil secara jelas.

f. Kesimpulan

Kesimpulan harus ditulis maksimal 100 kata. Bila ada rekomendasi dapat dituliskan pada bagian kesimpulan ini.

g. Referensi

Semua publikasi yang dikutip dalam teks harus ditulis dan disajikan dalam daftar referensi dengan urutan kronologis.

Sistem yang digunakan dalam penulisan refensi sebagai berikut:

1. Jurnal

Radjasa, O.K., T. Martens, H-.P. Grossart, T.

Brinkhoff., A. Sabdono., and M. Simon. 2007.

Antagonistic activity of a marine bacterium Pseudoalteromonas luteoviolacea TAB4.2 associated with coral Acropora sp. J. Biol. Sci. 7:239-246.

2. Prosiding seminar, konferensi, symposium, dll.

Guenter, W and J.S. Sim. 1998. Production of special and modified eggs. Proceedings, Symposium Series 2.

The 8th World Conference on Animal Production, Seoul National University, Seoul, Korea, June 28-July4, 1998. P. 361-370

(59)

3. Tesis atau Disertasi

Rao, S. 1997. Genetic Analysis of Sheep Discrete Reproductive Traits Using Simulation and Field Data.

PhD Thesis. Virginia Polytechnic Institute and State University, Blacksburg, Virginia.

4. Buku

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1980. Principles and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Book Co. Inc.

New York.

5. Buku dengan kepengarangan ganda

Weekes, E.E.C. 1991. Hormonal control in glucose metabolism. In: Physiological Aspects of Digestion and Metabolism in Ruminants. (T. Tsuda, Y. Sasaki, and R.

Kawashima, eds). Academic Press. San Diego. P.183- 200

e. Sumber Pendanaan

Sumber dana dalam penerbitan jurnal tentang ilmu kelautan dan pesisir pantai ini berasal dari beberapa pihak yang terkait. Selain dari Undip, sumber pendanaan juga berasal dari ISOI, penulis, langganan, serta dana yang berasal dari permintaan pengiriman jurnal oleh para pembaca.

f. Jumlah Artikel

Jumlah artikel dalam Journal of Coastal Development dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada awal tahun terbentuknya,

(60)

artikel yang terbit sebanyak 6 (enam) artikel. Sekarang, setelah 16 tahun jurnal ini terbit, artikel yang dimuat sebanyak 12 artikel setiap kali waktu penerbitan.

Gambar

Tabel 1. Perbandingan jurnal elektronik dan jurnal tercetak
Gambar 1. Diagram Alir Penerbitan Naskah
Tabel 2. Identitas informan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa peluang pertumbuhan, ukuran perusahaan, tingkat hutang cenderung tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

• Siswa memerhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini yaitu kegiatan melempar dan menangkap bola dengan menggunakan bola yang terbuat dari

Metode pracetak adalah pcngcmbangan teknologi di bidang jasa konstruksi yang dapat mcningkatkan cfcl-.itfitas dan efisicnsi kerja terutama dalam hal pemanfaatan waktu

Dinas kab/kota yang mengkoordinir pengajuan NISN melampirkan surat keterangan pengajuan NISN yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan setempat dan distempel (hasil scan

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA.. Uni versitas Pendidikan Indonesia

Pada kasus ini dibuat sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan dalam promosi kenaikan jabatan berdasarkan survey pada salah satu gerai dari PT. Alfa Retailindo Tbk

Dari hasil analisa perhitungan perencanaan jembatan Warung Penceng dengan struktur beton pratekan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Data struktur

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi tenaga teknik mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang