• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pengambatan yang di hadapi Pemuda Pancasila dalam Perannya di Kab. Gowa

HASIL PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

2. Faktor Pengambatan yang di hadapi Pemuda Pancasila dalam Perannya di Kab. Gowa

Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan terkait Peran Pemuda Pancasila dalam Pembentukan karakter di kab.Gowa, faktor penghambat terjadi dimulai dari beberapa hal yaitu faktor internal dimana keaktifan kepengurusan yang masih parsial antara ranting dan cabang, kemudian

hal yang terjadi juga adalah Pengaruh aktitifas masing-masing pengurus yang mempunyai agenda kerja atau profesi utama yang seringkali bisa berbenturan dengan agenda Pemuda Pancasila. Selanjutnya Faktor eksternal yaitu Hal hal dominan kepeminatan masyarakatan terkait masalah Pemuda Pancasila yang sering menjadikan Pola pikir masyarakat yang menganggap Pemuda Pancasila ini bersifat Premanisme hanya melakukan kekerasan saja pada kegiatan lapangan, faktor Penghambat selanjutnya belum maksimalnya kerja saama Kepemudaan di Kab Gowa membangun secara Egaliter Pada kegiataan apapun. Pengaruh ini Perlu di minimalisirkan dengan mengadakan kegiaatan yang mengundang banyak Remaja dengan mengikuti generasi yang disebut milineal apalagi saat ini era civil society 5.0 Pemuda Pancasila haarus bisa beradabtasi menerjang arus budaya barat yang makin kuat pada wilayah pertahanan identitas bangsa dan Ideologi Pancasila Khusunya.Pengaruh Melemahnya Organisasi biasanya mempunyai hal hal mendasar dalam pengkajiannya, beberapa di antaranya yang dapat melemahkan/mengahambat Organisasi tersebut, Herbert Kaufman dalam bukunya Limits Of Organization Change (1985:8 ) :

a) Hasrat untuk mempertahankan kestabilan hidup bersama (acknowledged collective benefits of stability)

b) Pertimbangan atas lawan-lawan yang mungkin dihadapi untuk mengadakan perubahan (calculated opposition to change).

c) Ketidakmampuan untuk mengadakan perubahan (inability to change)

d) Kekhawatiran akan biaya perubahan (psyhic of change)

Pengaruh Mental juga sangat perlu dalam organisasi Pembuatan mental didalam organisasi antara lain melalui prilaku secara terprogram melalui metode yang sama dengan pengarahan, instruksi atau indoktrinasi sehingga tertanam pada semua anggota organisasi. Pemuda Pancasila sebagai Ormas (organisasi Masyarakat) dalam merekrut keanggotaan perlu menimbang hal ini sebagai hal dasar yang wajib dimiliki setiap anggota Pemuda Pancasila sebagai Kaderisasi yang dilaksanakan. Tapi bukan hanya pada sikap integritas yang dimiliki yang menjadi faktor pengahambatan utama, hal hal klasik yang sering terjadi pada Organisasi kendala ini menjadi urgent apabila tidak diperhatikan oleh Pemuda Pancasila, yaitu Hambatan system, Hambatan system merupakan hambatan internal dalam diri orang-orang dalam organisasi yang membentuk Karena pengendalian dari luar diri orang-orang tersebut, yaitu dari system organisasi :

a) Keterbatasan sumber daya (resource limition)

Hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, sehingga tidak mampu membiayai perubahan yang diharapkan.

b) Terperangkap oleh biaya (Sunk Cost)

Perubahan yang diharapkan dilaksanakan dalam organisasi dapat terhambat karena organisasi terperangkap oleh biaya yang harus dikeluarkan untuk kekayaan yang tidak dapat dengan cepat

diuangkan sebagai akibat investasi pada kekayaan tetap yang memberikan hasil (ROI) tidak sesuai dengan yang diharapkan c) Akumulasi hambatan-hambatan perilaku yang bersifat resmi

(accumulations of official constrain’s on Behaviour)

Hambatan-hambatan ini dapat berupa status, ketentuan-ketentuan hokum, hubungan personal didalam struktur organisasi ,dan lain-lain, yang semakin berpengalaman suatu organisasi, semakin berkembang ketentuan-ketentuan resmi yang melembaga dan membatasi perilaku individu-individu didalamnya.

d) Hambatan-hambatan perilaku yang tidak resmi dan tidak direncakan

Hambatan ini datang melalui kelompok informal didalam organisasi formal, berupa antara lain sabotase bawahan terhadap program perubahan

e) Kesepakatan antar organisasi

Perubahan organisasi juga dapat terhambat oleh kesepakatan organisasi dengan organisasi lain. Kesepakatan ini dapat berupa kontak kerja, kesepakatan dengan pelanggan (perjanjian jual beli), kesepakatan dengan pesaing (melalui OPS), kesepakatan untuk mematuhi ketentuan pemerintah, dan lain-lain.

Tantangan Pemuda Pancasila Kab.Gowa untuk melaksanakan perubahan didalam organisasi,maka hambatan-hambatan tersebut harus dapat diantisipasi dan diatasi,mengingat bahwa perubahan didalam organisasi merupakan tuntutan

yang perlu dilaksanakan seiring dengan laju dinamika masyarakat tempat organisasi berbeda. Faktor sekecil apapun menjadi penghambat dari Pemuda Pancasila di Kab.Gowa menjadi tugas dan tanggunjawab Pimpinan Pusat sampai daerah.dikarenakan saat ini masyarakat sudah banyak membuat kelompok atau komunitas swadaya dan kelembagaan mahasiswa, jangan sampai Pemuda Pancasila tidak lagi diminati dalam masyarakat indonesia sebagai Ormas yang dari dulu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang mempertahankan panji panji Pancasila sebagai Logo kelembagaan. Permasalahan Selanjutnya mengenai hambatan organisasi yang paling sering terjadi pada Pemuda Pancasila itu sendiri adalah Perilaku kewargaan/Pengurus Organsasi, dapat dipengaruhi beberapa hal faktor, diantaranya :

Faktor Pertamaa Komitmen Organisasi, Pada kenyataannya masih ada permasalahan mengenaai komitmen organisasi.Beberapa organisasi masih memasukkan unsur komitmen didalamnya untuk memegang posisi dan jabatan dalam organisasi Pemudaa Pancasila.

Faktor Kedua adaalah Kepemimpinan, Pada kenyataannya masih ada permasalahan mengenai kepemimpinan. Banyak Pengurus yang mengeluhkan tentang atasannya karena memaang atasannya tidak cukup mampu menjadi panutan yang layak untuk diteladaani. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan anggota mengeluh.

Faktor ketiga adalah kepribaadian, Kepribadian merupakan karakter individual yang mencerminkan bagaimaana sikap dan perilaku keanggotaan Pemuda Pancasila Kab. Gowa. Tetapi padaa kenyataannya masih ada keanggotaan

yang memiliki kepribadian individualis sehinggaa lebih suka menutup pintu untuk bekerja sama dengan orang lain.

Faktor keempat adalah kecerdasan emosional.Kecerdasan ini menggambarkan bagaimana keanggotaan mampu mengontrol emosinya saat bekerja, dan ini akan tercermin dari perilakunya. Tetapi hal ini masih sulit dilakukan masih banyak sifat yang emosional yang tidak terkontrol.

Faktor kelima adalah dukungan organisasi. Dukungan yang positif dari pimpinan dan segenap keanggotaan akan menciptakan situasi organisasi yang kondusif. Namun, pada kenyataannya masih ada keanggotaan yang mengalami kurangnya mendapat dukungan organisasi seperti dukungan dari top management. Top management tidak mendukung adanya learning organization

atau pelatihan untuk Kepengurusan Organisasi.

Dari penjelasan diatas mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi pengahambatan Peran organsasi khususnya Pemuda Pancasila menjadi kedisplinan setiap warga Pemuda Pancasila Kab.Gowa dalam menghidupkan semangat organisasi Pemuda Pancasila, terlaksanakan nya seluruh kegiatan yang menjadi tugas pada rapat kerja adalah tanggungjawab utama. Dikarenakan Pemuda Pancasila adalah Ormas yang dititipkan oleh pendiri nya kepada generasi muda untuk dijalankan dengan baik apalagi berbicara membangun karakter dikepemudaan, kita mengetahui bahwa nilai nilai karakter harus menjadi sikap dasar yang wajib dimiliki anak bangsa pada saat ini, Persoalan nilai nilai karkter telah ditetapakan oleh Pemerintah pada Pemuda Pancasila yang mempunyai Semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut kita Berpantang” terdapat nilai

Karakter yang sangat tinggi dalam Organiasi Pemuda Pancasila jiwa sosial dan kebangsaan adalah identitas organisasi ini diliat dari loreng-loreng seragam keanggotan Pemuda Pancasila itu sendiri. Pola pengambatan Ormas di era saat ini harus benar benar diwaspadai jangan sampai pemuda pancasila mengalami ketidakpercayaam lagi di mata generasi muda, karena target Penmuda Pancasila dimulai dari Pelajar dan Mahasisiwa yang dimana terdapat Sapma (Satuan Pelajar Mahsiswa) dalam ruang lingkup ini dipenuh aduh gengsi Intelektual dalam Promosi organisasinya, bicara Pendidikan apalagi peranan itu harus holistik dalam wujudnya sebagai organisasi yang bisa membentuk wadah kepemudaan.

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi, di mana nilai-nilai tersebut digunakan untuk mengarahkan perilaku anggota-anggota organisasi. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, di mana keberadaan budaya dalam suatu organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai (Soedjono, 2005). Hal ini berarti budaya organisasi yang harus tumbuh dan terpelihara di Pemuda Pancasila Kab.Gowa dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Selain itu, tekanan utama dalam perubahan dan pengembangan budaya organisasi adalah mencoba untuk mengubah nilai, sikap dan perilaku dari anggota organisasi secara keseluruhan.

Selain Budaya organisasi perlu juga kita menamkan motivasi besar kepada kepngurusan dan masyarakat Kab.Gowa dikarenakan motivasi pendorong terlaksanakanya segala kegiatan agar tidak terjadi penghambatan peranan Pemuda

Pancasila di Kab.Gowa. Motivasi adalah pemberian dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan individu maupun organisasi. Teori Maslow mengemukakan bahwa manusia dimotivasi oleh keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada. Teori kebutuhan manusia dapat disusun dalam hierarki 5 kebutuhan, Adapun tingkatan kebutuhan tersebut sebagai berikut : 1). Kebutuhan Fisologis

2). Kebutuhan Rasa aaman 3). Kebutuhan Sosiaal 4). Kebutuhan Penghargaaan 5). Kebutuhan aktualisaasi diri

Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki oleh seseorang.

Jika kebutuhan itu terpenuhi secara keseluruhan sebuah organisasi akan menjadi lebih baik dan citra di masyarakat umum akan lebih baik secara nilai sosial dan nilai religius. Terkait budaya organisasi dan Motivasi dari sebuah organisasi sangat penting inilah hal yang menjadikan sebuah organisasi lebih dipandang secara internal dan eksternal, pada kegiatan apapun itu semua memerlukan manajemen organisasi yang baik kalau kegiatan mau terlaksana semua maka perkuat kedua hal ini budaya dan motivasi Organisasi. Kendala yang disampaikan pada kesempatan wawancara sudah terjawab jika pengurus pemuda Pancasila mau bekerja dengan egaliter,totlitas,komitmen dan Profesional person Maka

Penghambat peranan di tingkat cabang dan ranting pasti teratasi dengan baik.

Kordinasi pun perlu ditingkatkan secara bidang kepada masing masing pimpinan daerah, Sapma dan Srikandi Pemuda Pancasila. Kordinasi ini bersifat kinerja laporan atau bentuk ke ikut sertaan setiap Keanggotan yang ada pada struktur kepemimpinan Pemuda Pancasila. Peranan Pemuda Pancasila membangun karakter masih banyak kendala kendala didalamnya, meski hanya sebagaian kendala bisa teratasi dengan baik dan dihilangkan kendala tersebut. Mulai dari sifat kewargaan organisasian Pemuda Pancasila serta kepercayaan Masyarakat kepad organisasi ini harus diperbaiki pada mindset yang bukan lagi sebagai Premanisme dan seejenisnya.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

Pemuda Pancasila merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang mana menyerap aspirasi pemuda untuk memperjuangkan serta melakukan kegiatan-kegiatan berdasrkan program nyata, sesuai dengan keahlian ataupun keterampilan, dan fungsinya di masyarakat. Dimana mereka juga ikut berperan dalam kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan pembangunan khususnya di Kab.Gowa yang lebih baik lagi. Adapun Program kerja yang dilaksanakan dalam kegiatan yang terkait dengan Pembentukkan karakter yaitu kegiatan bersifat sosial agar setiap warga saling mengenal dan bekerja sama agar tercipatnya keharmonisan antar warga. Meningkatkan nilai nilai karakter dan sikap nasionalisme yang mengandung prinsip-prinsip kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta demokrasi/ demokratis.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis sehubungan dengan permasalahan tersebut adalah:

72

1.Dihaarapkan organisasi Pemuda Pancasila selaku organisasi masyarakat terus meningkatkan kualitas dari sebuah organisasi yang ada sehingga tidak puudar ditengan kemajuan bangsa, perlu banyaknya inovasi dari kepengurusaan untuk melaskan kegiatannya ditengah masyarakat.

2. Berkaitan dengan hal-hal yang telah dijabarkan, sudah sepatutnya bahwa ormas jangan hanya menjadikan bangsa ini sesuai tujuannya sendiri.