• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemuda Pancasila adalah sebuah organisasi paramiliter Indonesia yang didirikan oleh Jenderal Abdul Haris Nasution pada 28 Oktober 1959, sejak tahun 1981 dipimpin oleh Japto Soerjosoemarno. Ini dibentuk dari gangster politik semi-resmi (preman) yang mendukung kediktatoran militer Orde

Baru Soeharto. Nama ini mengacu pada Pancasila, "lima prinsip" resmi dari Negara Indonesia.

Pemuda Pancasila memainkan peran penting dalam mendukung kudeta militer Suharto pada tahun 1965: mereka menjadi pasukan kematian bagi tentara Indonesia, menewaskan satu juta atau lebih yang dituduh komunis dan Tionghoa-Indonesia di seluruh Provinsi Sumatra Utara, seperti yang dijelaskan dalam film dokumenter Jagal 2012. Pemudah Pancasilaialah Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Perjalanan panjang, tekanan politik, sejarah pergerakan kemerdekaan serta pertahanan dan keamanan Negara, menjadi satu dinamika perputaran roda sejarah bagi pergerakan dan pertumbuhan organisasi.

Stabilitas sebuah organisasi baik itu organisasi pemerintahan atau pun yang berkembang dimasyarakat tak menutup kemungkinan bongkar dan pasang struktural. Hal itu sudahlah menjadi hal yang lumrah, semata menunjukkan eksistensi Organisasi tersebut. Sewaktu – waktu maju dan sewaktu – waktu menurun, bukan berarti staknan ditempat. Semua prosesi membentuk karakter dan kedewasaan tatanan dalam berorganisasi sudah wajar adanya.

Gaung organisasi kemasyarakatan tercetus sejak adanya kebangkitan nasional yang dikomandoi Budi Oetoemo saat itu, tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908. Mulailah bermunculan pergerakan – pergerakan rakyat, seperti Jong Java, Jong Celebes, Taman Siswa dan lain sebagainya. Namun, arah itu

mulai menjadi satu suara, ketika kaum pemuda merasa perlu adanya satu ikrar janji setia yang termaktub dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Semua organisasi tersebut pada prinsipnya menuju satu tujuan yaitu Indonesia Merdeka. Perjalanan cukup panjang dari upaya untuk merebut dan memperoleh kemerdekaan, sampai kepada satu krisis ideologi yang mau menggantikan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, untuk itulah amanat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi satu fase dimana ideology dan karakter Pemuda Pancasila terbentuk serta mempertahankan ideologi Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi urat nadi Organisasi Pemuda Pancasila saat itu. Pada tanggal 28 Oktober 1959 Pemuda Pancasila didirikan oleh Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan.

Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI), dengan sigap kader – kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat.

Keteguhan serta kegigihan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa ini menjadi manifestasi dari ciri organisasi tersebut sebagai ideologi perekat kemajemukan atau kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Komitmen Pemuda Pancasila teruji di era 1960, pada saat pergolakan haluan komunis yang dimotori oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) merayap

sampai kepada kaum tani dan pemuda saat itu. Pergerakan PKI saat itu selalu dikontrol oleh IPKI, saat PKI melakukan Manuver Politiknya dengan mendirikan Pemuda Pancasila sebagai Monitoring sekaligus menghambat pergerakan Pemuda Rakyat. Konsekuensi Pemuda Pancasila sebagai pengawal Ideologi Bangsa ini terbukti dengan kegigihannya memerangi kaum komunis dan antek – anteknnya. Puncak dari itu semua, berujung kepada penculikan Dewan Jendral yang tetap gigih mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 sebagai Ideologi Bangsa ini. Dewan Jendral yang menjadi target Penculikan tersebut merupakan pendiri Organisasi Pemuda Pancasila, yakni Jendral Ahmad Yani, namun beliau menjadi korban kekerasan G 30S-PKI dan juga lolosnya A. H. Nasution merupakan kunci utama sejarah Pemuda Pancasila. Selain kedua tokoh tersebut, masih banyak tokoh pendiri Pemuda Pancasila, salah satunya Gatot Soebroto. Sekita tahun 1965 ketika PKI gencar menelusup disegenap sendi kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader – kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan panji – panji organisasi.

Tiga fase pergerakan arus politik bangsa ini, dari orde lama, baru dan reformasi saat ini. Pemuda Pancasila tetaplah macan orange yang tetap raungannya memecah pelosok rimbah. Setiap kadernya tersebar dari ujung Sabang sampai Merauke, mulai dari preman sampai parlemen. Namun,

Pemuda Pancasila bukanlah milik elit kekuasaan yang bertengger di zamannya, Pemuda Pancasila seharusnya menjadi barisan pengawal ideologi bangsa ini. Siapa pun berani menggantikan, serentak rakyat membela.

Namun, sering kali ketika menyebutkan Pemuda Pancasila identik dengan Premanisme yang diorganisir oleh sebagian oknum. Mereka dijadikan tameng dari kekuasaan kini, seakan dinina bobokan dengan Rupiah.

Pada Mubes VII 2001 di Wisma Kinasih Bogor, diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk Organisasi Kepemudaan (OKP) namun berubah menjadi Ormas yang bebas dari segala bentuk permainan politik praktis. Dengan keputusan ini maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan, para kader Pemuda Pancasila ada di mana – mana tapi tidak ke mana – mana dengan jumlah anggota kurang lebih 7.000.000 anggota militant. Arah kegiatan organisasi lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke tingkat basis. Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi ditingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah. Mereka terwadah dalam organisasi yang solid, dengan mengedepankan unsur keberagaman : pendidik, sosial ekonomi, usia, suku dan agama. Mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif,

pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.

Semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”

mengharuskan Pemuda Pancasila harus siap dan tidak akan surut dengan adanya perubahan – perubahan yang terjadi baik itu perubahan zaman, politik, system pemerintahan, kebijakan pemerintah, globalisasi, maupun penggantian pimpinan nasional sekalipun. Dalam menyikapi ini semua maka Pemuda Pancasila akan memperbanyak lembaga – lembaga yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung dalam naungannya di antaranya adalah Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana), Lembaga Perempuan (Srikandi), Lembaga Pelajar dan Mahasiswa (Sapma), Koperasi, Lembaga Buruh dan Lembaga – lembaga lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dimasyarakat. Jangan pernah sekali – sekali kita bertanya apa yang Pemuda Pancasila dapat berikan, tapi tanyalah apa yang dapat kita berikan kepada Pemuda Pancasila. Pemuda Pancasila ke depan akan mendapat simpati dari masyarakat dan disegani tetapi bukan untuk ditakuti sekaligus mengubah citra negative terhadap Pemuda Pancasila, hal ini juga dapat dirasakan keberadaan serta manfaat organisasi oleh para kader dan anggotanya. Sekarang Pemuda Pancasila dipimpin oleh Bapak Japto Soelistyo Soejosoemarno dan Bapak Yorris Raweyai sebagai komandan komando inti pusat.