• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ORGANISASI PEMUDA PANCASILA DALAM PEMBINAAN KARAKTER TERHADAP GENERASI MUDA DI KAB. GOWA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN ORGANISASI PEMUDA PANCASILA DALAM PEMBINAAN KARAKTER TERHADAP GENERASI MUDA DI KAB. GOWA SKRIPSI"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN ORGANISASI PEMUDA PANCASILA DALAM PEMBINAAN KARAKTER TERHADAP GENERASI MUDA DI KAB. GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

MUH. JANI FRANDIKA 1054 3001 8215

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

(2)

i

(3)

ii

(4)

Motto : Ternyata Memang adanya fisik yang lemah akan tertolong dengan mental yang kuat, tapi mental yang lemah takkan membantu sekuat apapun

fisikmu

Persembahan : Skripsi ini saya Persembahkan buat Kedua Orang Tua ku dan buat Pemuda Pancasila terkhususnya dan buat teman teman yang berada di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah serta buat saudara yang tak sedarah Kakanda Yektie Nur Prayoga Lm. Yang telah menemani dan memberikan arahan tentang arti hidup yang sebenarnya.

iii

(5)

ABSTRAK

Muh. Jani Frandika 2021. Peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam Pembinaan Karakter terhadap Generasi Muda Kab.Gowa, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Jumiati Nur dan Pembimbing II Samsuriadi,P Salenda

Peran ormas adalah sebagai Sebagai penyalur aspirasi rakyat sebagaimana tujuan dari organisasi kemasyarakatan itu sendiri dibentuk yang dilakukakn dengan cara- cara demonstrasi, lewat hubungan pribadi, perwakilan langsung, dan juga lewat saluran formal dan institusi lain.

Selain itu ormas juga dapat berperan sebagai pengalih isu politik dan untuk ikut dalam pengambilan keputusan di dalam legislatif. Ormas Pemuda Pancasila di Indonesia ini juga mempunyai peranan sendiri bagi Negara Indonesia khususnya di dalam lingkup kabupaten Gowa.

Jenis Penelitian ini menggunakan kualitatif diskripstif dimana peneliti berusaha mengambarkan kejadian yang ada atau studi kasus. objek Penelitian kali ini adalah Peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam Pembinaan Karakter terhadap Generasi Muda.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pemuda Pancasila di Kab Gowa dalam melaksankan pembinaan karakter dilakukan dengan banyaknya kegiatan kegiatan yang melibatkan simpatisan dan Kader Pemuda Pancasila. Membentuk karakter Peduli sosial, Cinta tanah air, dan Tanggungjawab. Namum masih banyak kendala Pemuda Pancasila dalam melaksanakan fungsi nya sebagai Organiasasi Masyarakat yang kendala terbeseranya adalah kurangnya minat akan Organisasi ini serta masih belum bisa berkembang secara utuh mengikuti trend kepemudaan saat ini.

KATA KUNCI : Peran, Pemuda Pancasila, Karakter.

iv

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul: “Peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam Pembinaan Karakter terhadap Generasi Muda di Kab.Gowa”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program Strata Satu (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa tanpa berkat, rahmat dan segala karunia Allah SWT dan bantuan dari segala pihak baik secara moril maupun materil mustahil penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya terkhusus kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda (Jamaluddin) serta Ibunda tercinta Rosmaniar yang senangtiasa berdoa, berjuang dan selalu memberikan kasih sayang, selalu menuntun dari depan, menemani di samping dan mendorong dari belakang untuk masa depan anak-anaknya. Kepada Saudara saya Muh.

Ryendi Augustin dan Muh. Reyhan Febrian. Sebagai adik saya.

v

(7)

Dan tak lupa melalui kesempatan ini, penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Erwin Akib,S.Pd.,M.Pd.,P.h D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Segenap Jajaranya

3. Dr. Muhajir, M.,Pd selaku Ketua Program studi PPKn Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibunda Dra Jumiati Nur, M.Pd dan Drs. H. Samsuriadi,P Salenda M,Ag. selaku Pembimbing I dan II dalam penelitian ini.

5. Dra Jumiati Nur, M.Pd Selaku Penasehat Akedemik dan Bapak/Ibu dosen pengajar Prodi PPKn Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. H Abdullah Abbas. Selaku Ketua MPC PP Gowa dan Fitra Syahdanul Ketua SAPMA PP Gowa, Hj. Rismawati Kadir Nyampa Ketua Srikandi PP Gowa

7. Teman-teman Lembaga tercinta di HIMA PPKn ( kabinet sinergi), Pikom IMM FKIP, BEM FKIP Universitas Muahmmadiyah Makassar. Serta kawan Pengurus Besar Himnas PPKn Se- Indonesia.

Dan seluruh kawan Konstitusi 15 Angakatan ke dua (2) Mahasiswa Prodi PPKn.

8. Sahabat Saya Yektie Nurprayoga LM, S.Pd dan Barmas, Keluarga Posko P2K Manibahoi saya beruntung mengenal anda.

vi

(8)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis menerima segala kritik maupun saran yang bersifat membangun dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Terima kasih

Billahi fi sabilil Haq Fastabiqul Khaerat.

Makassar, Agustus 2021

Muh. Jani Frandika

vii

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

MOTTO ... iv

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

1. Rumusan Masalah ... 4

2. Tujuan Penelitian ... 4

3. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 6

1. Pengertian Organisasi... 6

2. Tujuan Organisasi ... 9

3. Fungsi Organisasi Masyarakat ... 11

4. Pemuda Pancasila ... 12

5. Konsep Karakter ... 17

a. Pengertian Karakter ... 17

b. Fungsi Karakter ... 19

c. Nilai – Nilai Karakter ... 20

d. Jenis – Jenis Pendidikan Karakter ... 26

B. Kerangka Pikir ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

B. Waktu dan tempat Penelitian ... 29

C. Sumber Data ... 29

D. Informan Penelitian ... ... .30

E. Instrument Penelitian ... .30

F.Teknik Pengumpul data... ... .31

G.Teknik Analisis Data ... .32

viii

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 33

1. Gambaran Umum Penelitian ... 33

2. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

ix

(11)

DAFTAR TABEL

2.2 Implementasi Pendidikan Karakter Masyarakat ... 8

x

(12)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kerangka Pikir ... 28

xi

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, Republik Indonesia di dirikan untuk melindungii segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai cita-cita tersebut, bangsa kita telah pula bersepakat membangun kemerdekaan kebangsaan dalam susunan organisasi – organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai negara hukum yang bersifat demokratis dan sebagai Negara Demokrasi konstitutional berdasarkan Pancasila. Pemuda Indonesia dalam mewujudkan tujuan negara yang telah terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 harus bersinergi antara pemuda yang satu dengan yang lainnya, kemudian pemuda indonesia dengan ini memiliki tekad untuk bersatu dalam sebuah organisasi yang dinamakan organisasi Pemuda Pancasila. Dimana organisasi ini memiliki anggota yang terdiri dari para pemuda-pemuda Indonesia sebagai kekuatan negara dan bangsa kedepannya.

Organisasi Pancasila menjadi organisasi pemuda dalam penanaman nilai- nilai karakter kehidupan dalam berbangsa dan bernegara tentunya sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Sebagai organisasi masyarakat juga memiliki sejarah yang

1

(14)

penuh warna dan dinamika, fase pendidikan di penghujung tahun 1950-an ditandai dengan perjuangan politik untuk menyelamatkan pancasila dan UUD 1945, sebagaimana diamanatkan oleh Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pada fase ini karakter organisasi dan orientasi ideologi dimaksud tercermin dari sikap komitmen yang teguh untuk tetap mempertahankan pancasila sebagai ideologi Negara dan perekat kebhinekaan bangsa.

Namun dilihat kondisi saat ini peran pemuda pancasila hampir tidak dapat dirasakan oleh masyarakat manfaatnya, terutama dalam pembinaan karakter bagi para pemuda-pemuda saat ini. Organisasi ini kerap dianggap sebagai organisasi formalitas semata ketika pada acara-acara hari besar seperti hari kesaktian pancasila maupun HUT RI. Dalam perkembangannya saat ini banyak aktifitas ataupun kegiatan yang dilakukan oleh anggota-anggota Organisasi Pemuda Pancasila bersifat brutal/premanisme terhadap sejumlah lapisan masyarakat.

Kegiatan yang bersifat premanisme yang dilakukan anggota Pemuda Pancasila, seperti Pemungutan uang kebersihan dan uang keamanan disejumlah ruko, toko, ataupun pedagang kaki lima (PKL).

Pemuda Pancasila merupakan salah satu jenis organisasi pemuda yang memiliki sejarah di Indonesia yang dipertahankan mengingat perannya sangat penting bagi masyarakat Indonesia sedangkan menurut Novrianto dalam Abdul Arif (2015:4) mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan atau beberapa orang yang melakukan sesuatu hal untuk tujuan tertentu. Organisasi itu multi disiplioner yaitu bisa digunakan dalam bidang manapun. Sebuah organisasi dapat dibentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi

(15)

serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Sedangkan Organisasi Masyarakat adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi.

Dalam Q.S. Az-zumar: ayat 9

ٱ ٱ ۦ ٱ ٱ ٱ

Terjemah Arti: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

Hal diatas menandakan bahwa peran Organisasi Pemuda Pancasila sangat penting dalam pembinaan masyarakat. Terlebih dalam pembentukan karakter bagi para pemuda dan anggota Organisasi Pemuda Pancasila. Sepertinya organisasi ini tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah maupun dari anggota pengelola Organisasi Pemuda Pancasila. Berdasarkan dari latar belakang diatas saya sebagai peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang “Peran Organisasi Pemuda Pancasila Dalam Pembinaan Karakter Terhadap Generasi Muda di Kabupaten Gowa”

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, adapun rumusan masalah yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam pembinaan karakter di Kabupaten Gowa

2. Apa saja faktor-faktor penghambat yang dihadapi Organisasi Pemuda Pancasila dalam melaksanakan perannya di Kabupaten Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam pembinaan karakter di Kabupaten Gowa.

2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor penghambat yang dihadapi Organisasi Pemuda Pancasila dalam melaksanakan perannya di Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu teoritis dan praktis,

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah literatur/kepustakaan yang terkait dengan organisasi, khususnya Organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila

2. Manfaat Praktis

(17)

a. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada pemerintah Kabupaten Gowa dalam rangka pembinaan karakter terhadap generasi muda.

b. Bagi anggota Pemuda Pancasila, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan serta rujukan khususnya dalam pembinaan karakter terhadap generasi muda di Kabupaten Gowa.

c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti sendiri tentang Peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam Pembinaan Karakter terhadap Generasi Muda di Kabupaten Gowa.

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Organisasi

Dikatakan organisasi jika ada aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi. Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap orang di antaranya :

a. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.

b. Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.

c. Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban- kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.

d. Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.

e. Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat dibedakan pada dua macam, yaitu :

- Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk

6

(19)

manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau dapat dikaitkan.

- Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas- batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang strategis.

- Hakekat Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the Psykologi of Organization (1982) organisasi adalah Koordinasi yang direncanakan mengenai kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan tanggungjawab.

Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi diperlukan sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:

a) Bahwa Organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.

b) Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya harus di upayakan semaksimal mungkin.

c) Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor)

d) Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan (integration), menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan orang tetapi kegiatan atau pekerjaan.

(20)

Kegiatan kemasyarakatan dalam rangka implementasi pendidikan karakter dijelaskan melalui tabel berikut ini:

Tabel 2.2. Implementasi Pendidikan Karakter Masyarakat

No. Jalur Kegiatan Jenis Kegiatan

1 Kurikuler Terintegrasi melaui perkuliahan, sekolah, dll 2 Kokurikuler Kegiatan terprogram dan terstruktur:

- Succes skill (ESQ training, OSPEK)

- Tutorial Pendidikan Agama - Creativity training

- Leadership training - Entrepreneurship training

3 Ektrakurikuler Kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan bakat, minat, dan kegemaran masyarakat:

- Penalaran - Olahraga Seni - Minat khusus

Anis Matta (2002) dalam buku Membentuk Karakter Cara Islam menjelaskan terkait faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya karakter umat, adalah sebagai berikut:

a) Hilangnya model-model kepribadian integral yang memadukan kesholihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan

(21)

kekuatan, kekayaan dengan kedermawanan, kekuasaan dengan keadilan, kecerdasan dengan kejujuran,

b) Munculnya antagonisme dalam pendidikan moral, sementara sekolah mengembangkan kemampuan dasar individu untuk menjadi produktif, sementara itu pula media massa mendidik masyarakat untuk konsumtif.

Dengan demikian kondisi tersebut menjelaskan bahwa pentingya pendidikan karakter bagi masyarakat dan pelajar pada umumnya, karena para pemuda tersebut yang akan menjadi tonggak sejarah kepemimpinan bangsa ke depannya.

2. Tujuan Organisasi

Organisasi memang harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda. Organisasi-organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi organisasi agar menjadi lebih baik. Setiap organisasi memiliki keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan sebenarnya tergantung pada

(22)

tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi ditekankan pada melakukan pekerjaan yang benar. Efektif mengacu pada pencapaian tujuan efisien mengacu pada penggunaan sumber daya minimum untuk menghasilkan keluaran yang telah ditentukan. Bagi manajemen diutamakan efektif lebih dahulu baru efisien. Jadi organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk dua hal yang terpenting yaitu:

- Pencapaian tujuan secara efektif dan efisensi.

- Menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menemukan skala prioritas. Salah satu wujud dari adanya manajemen dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya struktur organisasi.

Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur organisasi yang disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak, dimulai dengan merumuskan tujuan dan rencana organisasi. Manajemen kemudian menentukan aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas- aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa unit kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada kesamaan aktivitas atau kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan, yang disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut kemudian diberi aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas masing- masing.

(23)

3. Fungsi Organisasi Masyarakat

Menurut Arni (2005: 32) organisasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah memenuhi kebutuhan pokok organisasi, mengembangkan tugas dan tanggung jawab, memproduksi hasil produksi dan mempengaruhi orang.

Oleh karena itu sejalan dengan ini dalam organisasi, Allah Swt berfirman dalam Q.S. AL-IMRAN ayat: 104

ٱ ٱ ٱ ٱ

Terjemah Arti: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

1). Memenuhi kebutuhan pokok organisasi.

Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup organisasi tersebut.

Misalnya dalam hal ini adalah kebutuhan tempat, modal, SDM, dan fasilitas lainnya. Semua ini merupakan tanggung jawab organisasi untuk memenuhinya.

2). Mengembangkan tugas dan tanggung jawab

Kebanyakan oragnisasi bekerja mengacu pada standar-standar tertentu. Ini menunjukkan bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Standar tersebut mengharuskan

(24)

organisasi bertanggung jawab atas tugas yang mereka hasilkan.

Disamping itu pula organisasi harus bertanggung jawab terhadap masalah yang timbul akibat dari proses kerja yang dilakukan.

3). Memproduksi hasil produksi

Fungsi utama dari organisasi adala memproduksi barang atau jasa sesuai dengan jenisnya. Efektifitas dalam produksi tergantung dari ketepatan informasi. Sehingga ketepatan informasi dan pola komunikasi mejadi hal yang sangat penting.

4). Mempengaruhi dan dipengaruhi orang

Organisasi tentunya digerakkan oleh orang. Orang ini mempunyai peranan yang sangat penting yaitu mengelola, membimbing, mengarahkkan dan menyebabkan pertumbuhan organisasi. Suksesnya sebuah organisasi juga tergantung pada kemampuan dan kualitas dari anggotanya. Agar organisasi terus berkembang maka yang diperlukan adalah mempunyai anggota yang berkemampuan baik dalam bidangnya. Selain itu juga memberikan kesempatan anggota untuk mengembangkan diri masing-masing.

4. Pemuda Pancasila

Pemuda Pancasila adalah sebuah organisasi paramiliter Indonesia yang didirikan oleh Jenderal Abdul Haris Nasution pada 28 Oktober 1959, sejak tahun 1981 dipimpin oleh Japto Soerjosoemarno. Ini dibentuk dari gangster politik semi-resmi (preman) yang mendukung kediktatoran militer Orde

(25)

Baru Soeharto. Nama ini mengacu pada Pancasila, "lima prinsip" resmi dari Negara Indonesia.

Pemuda Pancasila memainkan peran penting dalam mendukung kudeta militer Suharto pada tahun 1965: mereka menjadi pasukan kematian bagi tentara Indonesia, menewaskan satu juta atau lebih yang dituduh komunis dan Tionghoa-Indonesia di seluruh Provinsi Sumatra Utara, seperti yang dijelaskan dalam film dokumenter Jagal 2012. Pemudah Pancasilaialah Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.Perjalanan panjang, tekanan politik, sejarah pergerakan kemerdekaan serta pertahanan dan keamanan Negara, menjadi satu dinamika perputaran roda sejarah bagi pergerakan dan pertumbuhan organisasi.

Stabilitas sebuah organisasi baik itu organisasi pemerintahan atau pun yang berkembang dimasyarakat tak menutup kemungkinan bongkar dan pasang struktural. Hal itu sudahlah menjadi hal yang lumrah, semata menunjukkan eksistensi Organisasi tersebut. Sewaktu – waktu maju dan sewaktu – waktu menurun, bukan berarti staknan ditempat. Semua prosesi membentuk karakter dan kedewasaan tatanan dalam berorganisasi sudah wajar adanya.

Gaung organisasi kemasyarakatan tercetus sejak adanya kebangkitan nasional yang dikomandoi Budi Oetoemo saat itu, tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908. Mulailah bermunculan pergerakan – pergerakan rakyat, seperti Jong Java, Jong Celebes, Taman Siswa dan lain sebagainya. Namun, arah itu

(26)

mulai menjadi satu suara, ketika kaum pemuda merasa perlu adanya satu ikrar janji setia yang termaktub dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Semua organisasi tersebut pada prinsipnya menuju satu tujuan yaitu Indonesia Merdeka. Perjalanan cukup panjang dari upaya untuk merebut dan memperoleh kemerdekaan, sampai kepada satu krisis ideologi yang mau menggantikan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, untuk itulah amanat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi satu fase dimana ideology dan karakter Pemuda Pancasila terbentuk serta mempertahankan ideologi Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi urat nadi Organisasi Pemuda Pancasila saat itu. Pada tanggal 28 Oktober 1959 Pemuda Pancasila didirikan oleh Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan.

Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI), dengan sigap kader – kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat.

Keteguhan serta kegigihan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa ini menjadi manifestasi dari ciri organisasi tersebut sebagai ideologi perekat kemajemukan atau kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Komitmen Pemuda Pancasila teruji di era 1960, pada saat pergolakan haluan komunis yang dimotori oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) merayap

(27)

sampai kepada kaum tani dan pemuda saat itu. Pergerakan PKI saat itu selalu dikontrol oleh IPKI, saat PKI melakukan Manuver Politiknya dengan mendirikan Pemuda Pancasila sebagai Monitoring sekaligus menghambat pergerakan Pemuda Rakyat. Konsekuensi Pemuda Pancasila sebagai pengawal Ideologi Bangsa ini terbukti dengan kegigihannya memerangi kaum komunis dan antek – anteknnya. Puncak dari itu semua, berujung kepada penculikan Dewan Jendral yang tetap gigih mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 sebagai Ideologi Bangsa ini. Dewan Jendral yang menjadi target Penculikan tersebut merupakan pendiri Organisasi Pemuda Pancasila, yakni Jendral Ahmad Yani, namun beliau menjadi korban kekerasan G 30S-PKI dan juga lolosnya A. H. Nasution merupakan kunci utama sejarah Pemuda Pancasila. Selain kedua tokoh tersebut, masih banyak tokoh pendiri Pemuda Pancasila, salah satunya Gatot Soebroto. Sekita tahun 1965 ketika PKI gencar menelusup disegenap sendi kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader – kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan panji – panji organisasi.

Tiga fase pergerakan arus politik bangsa ini, dari orde lama, baru dan reformasi saat ini. Pemuda Pancasila tetaplah macan orange yang tetap raungannya memecah pelosok rimbah. Setiap kadernya tersebar dari ujung Sabang sampai Merauke, mulai dari preman sampai parlemen. Namun,

(28)

Pemuda Pancasila bukanlah milik elit kekuasaan yang bertengger di zamannya, Pemuda Pancasila seharusnya menjadi barisan pengawal ideologi bangsa ini. Siapa pun berani menggantikan, serentak rakyat membela.

Namun, sering kali ketika menyebutkan Pemuda Pancasila identik dengan Premanisme yang diorganisir oleh sebagian oknum. Mereka dijadikan tameng dari kekuasaan kini, seakan dinina bobokan dengan Rupiah.

Pada Mubes VII 2001 di Wisma Kinasih Bogor, diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk Organisasi Kepemudaan (OKP) namun berubah menjadi Ormas yang bebas dari segala bentuk permainan politik praktis. Dengan keputusan ini maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan, para kader Pemuda Pancasila ada di mana – mana tapi tidak ke mana – mana dengan jumlah anggota kurang lebih 7.000.000 anggota militant. Arah kegiatan organisasi lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke tingkat basis. Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi ditingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah. Mereka terwadah dalam organisasi yang solid, dengan mengedepankan unsur keberagaman : pendidik, sosial ekonomi, usia, suku dan agama. Mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif,

(29)

pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.

Semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”

mengharuskan Pemuda Pancasila harus siap dan tidak akan surut dengan adanya perubahan – perubahan yang terjadi baik itu perubahan zaman, politik, system pemerintahan, kebijakan pemerintah, globalisasi, maupun penggantian pimpinan nasional sekalipun. Dalam menyikapi ini semua maka Pemuda Pancasila akan memperbanyak lembaga – lembaga yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung dalam naungannya di antaranya adalah Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana), Lembaga Perempuan (Srikandi), Lembaga Pelajar dan Mahasiswa (Sapma), Koperasi, Lembaga Buruh dan Lembaga – lembaga lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dimasyarakat. Jangan pernah sekali – sekali kita bertanya apa yang Pemuda Pancasila dapat berikan, tapi tanyalah apa yang dapat kita berikan kepada Pemuda Pancasila. Pemuda Pancasila ke depan akan mendapat simpati dari masyarakat dan disegani tetapi bukan untuk ditakuti sekaligus mengubah citra negative terhadap Pemuda Pancasila, hal ini juga dapat dirasakan keberadaan serta manfaat organisasi oleh para kader dan anggotanya. Sekarang Pemuda Pancasila dipimpin oleh Bapak Japto Soelistyo Soejosoemarno dan Bapak Yorris Raweyai sebagai komandan komando inti pusat.

5. Konsep Karakter

a. Pengertian Karakter

(30)

Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat.Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,budaya,dan adat istiadat.

Pendidikana Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa” adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat.

Kearifan itu seegera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan ber sama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendiidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadaapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan.

karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kat a-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yaang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaa n berperilaku santun dan damai adalah refreksi dari tekad kita sekali merdeka, tetap merdeka. (MuktionoWaspodo).

Anis Matta (2002) dalam buku Membentuk Karakter Cara Islam menyebutkan bahwa karaakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan dan penyempurnaan. Lebih lanjutt dijelaskan bahwa karakter hanya bisa efektif jikar kesiapan seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk

(31)

berubah, dan berkembang, serta latihan yang sistematis. Pembentukan karakter melalui beberapa tahapan atau proses, antara lain:

1) Adaanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama, ideologi, dan sebagainya

2) Nilai mmembentuk pola pikir seseorang secara keseluruhan ke luar dan ke dalam bentuk rumusan visinya

3) Visi tuurun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas

4) Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap

5) Sikap yang dominan dalam diri seseorang secara kumulatif meencitrai dirinya adalah karakter atau kepribadian.

b. Fungsi Karakter

Menurut Doni Koesoma A. (2007: 134) disebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah pendidikan karakter semestinya diletakkan dalam kerangka dinamis dialeektis, berupa tanggapan individu terhadap sosial dan kultural yang melingkupinya. Untuk dapat menempatkan dirinya menjadi sempurna sehingga potensi-potensi yang ada di dalam dirinya berkembang secara p enuh yang membuatnya semakin menjadi manusiawi. Semakin menjadi manusiawi berarti juga semakin

(32)

menjadi makhluk yang mam pu berelasi secara sehat dengan lingkungan di luar dirinya tanpa k ehilangan otonomi dan kebebasannya sehingga dapat bertanggung jawab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan karakteer adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil peendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhhlak mulai peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang.

c. Nilai-nilai Karakter

Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2010:8) diidentifikasi sumber-sumber berikut:

a. Agama: Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu did asari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis , kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

b. Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehi dupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada

(33)

Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.

c. Budaya: Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai- nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Kement rian Pendidikan dan kebudayaan (2010:9) Berdasarkan keti ga sumber nilai diatas, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini:

(34)

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diriya s ebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku , etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinyaa.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

(35)

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan b elajar dan tugas, serta menyelesaikan tu gas dengan sebaik- baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimi liki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada o rang lain dalam menyelesaikan tugas-tuga s.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap d an bertindak yang menilai sama hak dan kew ajiban dirinya dan orang lainn.

9. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.

(36)

10. Semangat kebangsaan Cara berfikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta tanah air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan ya ng tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.

12. Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorng dirinya untuk menghasilk an sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/komunikatif Tindakan yang me mperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan

(37)

aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinyaa.

16. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli social Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang memmbutuhkan.

18. Tanggung jawab Sikap dan perilakuu seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya) negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

(38)

d. Jenis – Jenis Pendidikan Karakter

Menurut Yahya Khan (2010) Ada empat jenis karakter yang selama ini dikenal dan dilaksanakan dalam proses pendidikan, antara lain:

- Pendidikan karakter berbasis nilai religuis, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan (konservasi moral)

- Pendidikan karakter berbasis nilai budaya, antara lain yang berupa budi pekerti, pancasila, apresiasi satra, keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa (konservasi lingkungan)

- Pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi lingkungan)

- Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (konsevasi humanis).

B. Kerangka Pikir

A). Diskripsi kerangka Pikir

Diskirpsi kerangka pikir ini mencoba untuk memberikan gambaran mengenai alur berfikir dalam mengangkat, menggambarkan, menelaah, dan menjabarkan serta menemukan jawaban atas permasalahan mengenai Peran Organisasi Pemuda Pancasila Dalam Pembinaan Karakter Terhadap Generasi Muda di Kabupaten Gowa.

(39)

Di Indonesia, ormas telah diatur sedemikian serupa didalam suatu peraturan perundang – undangan salah satunya yaitu Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Berdasarkan undang – undang yang berlaku mengenai keormasan ini dikatakan bahwa ormas mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan keikutsertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang bersatu sesuai dengan Pancasila.

Pemuda Pancasila adalah Ormas yang hadir sejak 1959 yang setia mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan dalam pancasila di tengah kehidupan masyarakat, Pemuda Pancasila sebagai ormas yang bergerak dibidang sosial,politik,hukum dan ham. Peranan pembinaan karakter menggambarkan seperti apa kegiatan Pemuda Pancasila dalam pelaksanaannya di Masyarakat kab.Gowa. Faktor Pengahambat apa yang sering terjadi dalam Organisasi Pemuda Pancasila baik dari segi pelaksanaan kegiatan maupun pengaruh yang dirasakan dalam masyarakat.

Diharapkan Sehingga Pemuda Pancasila mempunyai peranan untuk menjamin pemantapan persatuan dan kesatuan bangsa, menjamin keberhasilan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, dan sekaligus menjamin tercapainya cita – cita bangsa.

(40)

B). Kerangka pikir

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir UU No. 16 Tahun

2017 (Tentang Ormas)

Organisasi Pemuda Pancasila Peran Pemuda

Pancasila dalam Pembinaan Karakter

Faktor Hambatan Pembinaan Karakter

Pemuda Pancasila

Terwujudnya Pembinaan Karakter

Generasi Muda di Kab. Gowa

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Jenis Penelitian kualitatif yang dimana peneliti mencermati sesuai dengan masalah yang diteliti, maka peneleitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus yaitu penelitian yang mencoba menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa yang terjadi pada masa sekarang secara mendalam baik itu satu kasus atau beberapa kasus.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

(Lokasi Alamat Pemuda Pancasila).

2. Waktu Penelitian 22 Februari – 22 April 2021.

C. Sumber Data.

a). Data primer

Data yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan tentang Peran Organisasi Pemuda Pancasila Dalam Pembinaan Karakter Terhadap Generasi Muda di Kabupaten Gowa. Data yang diperoleh adalah data mengenai

29

(42)

pelaksanaan pola pembinaan dalam pembentukan karakter generasi muda oleh pemuda pancasila.

b). Data sekunder

Data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya yaitu berupa data pendukung yang terdiri dari catatan, laporan dan dokumen yang relevan dengan penelitian yaitu kegiatan – kegiatan yang dilakukan Organisasi Pemuda Pancasila dalam melaksanakan infrastruktur dan suprastruktur organisasi.

D. Informan Penelitian

Informasi penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kond isi latar penelitian (Lexy J. Moleong, 2009:132). Pemilihan informan dimulai dengan menetapkan satu atau beberapa orang informan kunci (key informants) dan melakukan interview terhadap mereka secara bertahap atau berproses. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan menetapkan satu atau dua beberapa orang informan kunci (key informants) dan mengadakan interview terhadap mereka kemudian diminta arahan, saran, petunjuk siapa sebaiknya menurut mereka memiliki pengetahuan, pengalaman, informasi yang dicari.

Dalam penelitian ini Informan Kunci adalah ketua organisasi pemuda pancasila, kabid. Organisasi pemuda pancasila, (masih banyak belum masuk).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, Instrumen Utama dalam penelitian kali ini mengamati langsung objek peneliti, selanjutnya

(43)

dilakukan wawancara dengan beberapa Informan. Sedangkan Instrumen lain beberapa alat kamera dan recorder sebag ai pembantu dalam mendapatkan data yang akan diteliti. Sehingga Instrumen yang diperlukan yaitu;

1. Observasi (Terlampir) 2. Wawancara (Terlampir) 3. Dokumentasi (Terlampir) F. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan merup akan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung kelokasi penelitian dan melakukan pengamatan secara mendalam terhadap suatu peristiiwa, perilaku, kegiatan atau aktivitas subjek penelitian yang akan diteliti sessuai dengan tema atau masalah yang ingin dicari jawabannya. Disini penulis mengadakan observasi terhadap pembentukan karakter generasi muda yang dilakukan Organisasi Pemuda Pancasila dan faktor hambatan yang dihadapi. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan khusus dan pencatatan sistematis, data-data yang telah diperoleh untuk selanjutnya digunakan dalam memecahkan persoalan dalam penelitian ini. Penulis dituntut untuk mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pedom an wawancara yang telah ditentukan terhadap informan untuk mengetahui Peran Organisasi Pemuda Pancasila Dalam Pembinaan Karakter Terhadap Generasi Muda di Kabupaten

(44)

Gowa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah yang akan diwawancarai berupa pertnyaan-pertanyaan yang diajukan yang terformat dengan baik. Wawancara dilakukan tersebut adalah untuk memperoleh informasi mengenai Peran Organisasi Pemuda Pancasila Dalam Pembinaan Karakter Terhadap Generasi Muda di Kabupaten Gowa.

c. Dokumentasi

Dokumentasi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam hal ini, peneliti dapat menafsirkan, mencari dan mengumpulkan data-data dari masalah penelitian. Data dokumentasi atau arsip yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain data dari Pemuda Pancasila yang terkait dengan Kader Pemuda Pancasila yang ada di masyarakat, berbagai macam perilaku, sikap at au karakter masyarakat dan peran atau pola dari pembinaan dalam pembeentukan karakter masyarakat gowa.

G. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan adalah bentuk analisa data deskriptif dengan metode studi kasus. Analisa data deskriptif dan studi kasus digunakan untuk pengolahan data yang diperoleh dilapangan melalui wawancara dan pengamatan dilapangan. Semua informasi yang terkumpul dipelajari sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan dianalisis sesuai dengan kemampuan interaktif penulis.

Adapun analisis dalam penelitian ini dilakukan sejak awal penelitian sampai selesai pengumpulan data peneliti.

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian 1. Sejarah Pemudah Pancasila

Pemuda Pancasila yang dilahirkan padaa tanggal 28 Oktober 1959, semula bernamakan Pemuda Patriotik, sebagian organisasi kepemudaan dibawah naungan IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia).

Kemudian dengan Surat Keputusan Partai IPKI bersamaan dengan Kongres II Partai IPKI Tahun 1964 di Makasaar, Pemuda Patriotik diubah namanya menjadi Pemuda Pancasila sekaligus menyelenggarakan Mubes pertamanya.Sejak kelahirannya,

Pemuda Pancasila telah melakasaanakan berbagai bidang konsolidasi sesuai dengan perubahan dan perkeembangan era yang sedang berlangsung. Begitu pula dengan Mubes IX Ppemuda Pancasila yang di selenggarakan tanggal 6 sampai dengan 8 November 2014 telah melahirkan ketetapan-ketetapan organisasi yang mmemiliki semangat juang, militasi, dan mandiri.

Pemuda Pancasila telah berupaya mengembangkan isi ke masa depan serta memposisikan eksistensialitas dalam kehid upan berbangsa dan bernegara dengan cara membuka peluangnya terhadap potensi pengembangan diri secara otonom dan profesional. Kenyataan ini dapat

33

(46)

kita cermati dari hasil Mubes IX yang telah menyepakati untuk mengangkat beberapa persoalan tentang kondisi kkehidupan bangsa baik secara internal maupun eksternal.

2. Visi dan Misi Pemuda Pancasila a. Visi

Organiasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

b. Misi

Menjaga, mengamankan dan mengamalkan Pancasila sebagai Falsafah

hidup Bangsa dan Ideologi Negara serta mempertahankan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Menjunjung tinggi semangat Bhinneka Tunggal Ika, menjadikan Organisasi Kemasyrakatan Pemuda Pancasila yang modern, berkarakter, dan tidak ketergantungan. Dan tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila.

(47)

3. Logo Pemuda Pancasila

Gambar 1. Logo Pemuda Pancasila

Makna dari Lambang Pemuda Pancasila:

a. Lambang Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila, ialah lambang Pancasila didalam perisai dan dibagian atas bertuliskanPemuda Pancasila.

b. Warna Dasar lambang adalah merah darah yang mengandung arti gagah perkasa dan ksatria.

c. Perisai Pancasila sesuai dengan makna Pertahanan dan Perlindungan terhadap Ideologi dan Dasar Negara.

d. Warna lambang Pancasila sesuai dengan aslinya:

a) Bintang berwarna kuning dengan dasar warna hitam melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

b) Rantai berwarna kuning dengan dasar warna merah,melambangkan Kemanusian Yang Adil dan Beradab.

c) Pohon beringin berwarna hijau dengan dasar warna putih melambangkan Persatuan Indonesia.

d) Kepala Banteng berwarna hitam dengan dasar warna merah melambangkan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan.

(48)

e) Padi Berwarna kuning, kapas berwarna hijau/ putih dengan dasar warna putih melambangkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Ra kyat Indonesia.

4. Asas dan Tujuan

Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam sanubari anggota Pemuda Pancasila selalu menerapkan jadilah engkau pejabat, jadilah engkau guru, jadilah engkau pengusaha tetapi jangan pernah lupa dengan Pemuda Pancasila

5. Status dan Sifat

Status Organisasi Pemuda Pancasila adalah independen. Organisasi Pemuda Pancasila memiliki dua sifat yaitu: sifat pertama ialah terbuka tanpa membeda-bedakanras, suku, agama, golongan, serta latar belakang sosial politik kemasyarakatan. Dan sifat kedua ialah mandiri, perjuangan/pergerakan yang militan, ppersaudaraan, patriotik, inovatif, kreatif dan kepemimpinan yang konseekuen.

6. Misi Perjuangan Pemuda Pancasila a. Di Bidang Organisasi dan Kaderisasi:

a) Memajukan peran dan program Pemuda Pancasila sebagai pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

b) Membangun iklim yang harmonis dan kondusif serta taat dan menjunjung tinggi aturan-aturan organisasi .

(49)

c) Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai kader kader bangsa.

d)Mengokohkan basis dan menguatkan ekksistensi Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang mengakar, modeern, maju, mandiri serta bermoral.

b. Di Bidang Ideologi dan Politik:

a) Melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen sebagaimana

yang tercatum dalam pembukaan UUD 1945.

b) Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

c) Memupuk kesadaran dan penghayatan akan arti hakekat nusantara sebagai kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial- budaya dan satu kesatuan pertahanan keamanan.

c. Di Bidang Ekonomi:

a) Membangun kedaulatan ekonomi masyarakat, bangsa dan negara.

b)Mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui pemberdayaan ekonomi rakyat.

d. Di Bidang Agama, Sosial dan Budaya:

a) Membangun masyarakat Indonesia yang berbudi pekerti luhur, terampil dan cerdas.

b) Memajukan kebudayaan daerah secara nasional.

c) Membangun solidaritas dan kesetiakawanan nasional.

(50)

d) Membangun etika moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

e. Di Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional:

a) Mewujudkan Indonesia yang nyaman, aman, tentram dan damai.

b) Mewujudkan pertahanan keamanan rakyat semesta.

f. Di Bidang Alam dan Lingkungan Hidup:

a)Mewujudkan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan berwawasan alam dan lingkungan hidup.

b) Menciptakan kesadaran alam dan lingkungan hidup dalam kehidupan masyarakat.

c) Menciptakan keseimbangan alam dan lingkungan hidup.

g. Di Bidang Hubungan Luar Negeri:

a)Mendukung kesetaraan bangsa Indonesia dalam tatanan kehidupan Internasional ataupun era globalisasi.

b)Mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

h. Di Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia:

a) Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan melalui penegakan supremasi hukum dan HAM.

b) Mewujudkan kepastian dan keadilan hukum.

c) Mewujudkan kepastian hak-hak warganegara 7. Struktur Organisasi

 MPW. PP PROV

(51)

 SAPMA PP PROV

 KOTI. PP PROV MAHTIDANA

 DWP. SRIKANDI PP PROV

 MPC. PP KAB/KOTA

 SAPMA PP KAB/KOTA

 KOTI. PP KAB/KOTA

 DPC. SRIKANDI PP KAB/KOTA

 DPAC. SRIKANDI PP KELURAHAN

 PAC. PP. KEC.

 PR. PP. KEL

 PAR. PP./ANGGOTA

Keterangan : KOTI : Komandan Inti Mahatidana MPW : Majelis Pimpinan Wilayah MPC : Majelis Pimpinan Cabang PAC : Pimpinan Anak Cabang PR : Pimpinan Ranting DPW : Dewan Pimpinan Wilayah DPC : Dewan Pimpinan Cabang DAPC : Dewan Pimpinan Anak Cabang SAPMA : Satuan Pelajar dan Mahasiswa

(52)

B. Hasil Penelitian

1. Peran Organisasi Pemuda Pancasila dalam Pembinaan karakter di Kabupaten Gowa

Sejak reformasi bergulir, pemerintah daan Ormas dan LSM semakin menunjukkan kinerja yang signiifikan. Mereka saling bekerjasama untuk meraih tujuan-tujuan bersama . Keterlibatan Ormas dan LSM dalam program-program pemerintah semakin tinggi antara lain dalam pembangunan pembuatan keputusan dan program-program pemerintah lainnya. Sudah banyak Ormas dan LSM yang berhasil melanjutkan upayanya untuk meningkatkan efekktivitas kerja sebagai mitra pemerintah, baik di tingkat nasional , regional dan kabupaten/kota. Karena itu, pendekatan kemitraan Ormas dan LSM dan pemerintah menjadi penting untuk menopaang keberhasilan pembangunan di Indonesiia.

Menurut Bapak AA, selaku Ketua MPC Pemuda Pancasila kab. Gowa dalam keterangannya :

Pemuda Pancasila merupakkan Organisasi yang resmi berdiri dalam Lingkup Ormas (Organisasi Masyarakat) yang mempunyai tujuan membentuk kepemimpinan Pemuda dan Masyarakat untuk menghidupkan nilai-nilai pancasila . Dalam membangun kabupaten Gowa Pemuda Pancasila membawa misi Integritas yang kuat sebagai kader bangsa.

Sedangkan Menurut bapak FSD selakuu Ketua Sapma Pemuda Pancsila Kab Gowa, dalam Keterangannya :

Pemuda merupakan generasi muda yang mem iliki kecerdasan dan daya kritik yang bisa membangun suatu ban gsa. Kemajuan atau

(53)

kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change.

Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang memeloporinya. Namun, pemud a Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indo nesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia berperan aktif se bagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara dengan Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Namun, seiring perkembangan zaman, dinamika politik generasi muda mulai Pergaulan yang salah merupakan salah satu penyebab generasi muda terjerumus dalam perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang tersebut diharapkan tidak sampai merasuki generasi muda sebagai penerus bangsa, karena mereka yang memegang estafet kepemimpinan masa depan bangsa.

Menurut RM selaku Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kab Gowa,dalam wawancara :

Peranan Pemuda Pancasila atau dalam hal ini Ormas sangat jelas di Gambarkan dalam Tinjauan Yuridis dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, di dalamnya terdapat fungsi Ormas. Yang dimana sebagai fungsi Sosial dan Hukum apatah lagi Pemuda Pancasila yang tujuannya untuk menghidupkan kepemudaan dalam jiwa Pancasila.

Organisasi Pemuda Pancasila dimana terdapat suatu struktur organisasi dan suatu faktor, yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok-kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah

(54)

erat. Faktor-faktor itu yang terdiri dari dimana merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, ideologi yang sama, politik yang sama.

Menuru AA Ketua Pemuda Pancasila Kab. Gowa, Kontribusi pemuda pancasila di kab. Gowa dalam pembinaan karakter terlihat dari keaktifan organisasi ini dalam membina karakter para pemuda yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia. Pemuda pancasila memberikan kontribusi yang nyata dalam pembinaan karakter. ada banyak kegiatan yang telah terlaksana baik pola perekrutan anggota sampai pembentukan jiwa keanggotaan Pengurus pemuda Pancasila.

Dalam wawancara dengan FSD, peranan pembentukan karakter Pemuda pancasila dengan memeberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk bergabung kedalam organisasi ini, jelas tujuan organisasi Pemuda Pancasila dalam membina kader bangsa yang tertuang dalam AD/Art organisasi.

Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda. Di mana pemuda itu memiliki beragam potensi yang dimiliki oleh individu pemuda itu sendiri. Sehingga pemuda identik sebagai sosok yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berfikir maju, memiliki moralitas. Sebagaimana yang ditegaskan dalam UU No. 40/2009 Pasal 9 dan 13 Tentang Kepemudaan, ditegaskan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bersinergi dalam pelayanan kepemudaan dalam upaya pemberdayaan.

Menurut RM Ketua Srikandi Pemuda Pancasila, Pemuda Pancasila harus siap menerima perubahan dan harus bisa melakukan perubahan didalam diri mereka sendiri, yang awal mulanya Pemuda Pancasila selalu melakukan tidakannya dengan cara represif yang mengutamakan kekuatan fisik, harus dirubah dengan mengutamakan pola fikir, ide-ide dan strategi untuk memberikan banyak manfaat didalam kehidupan bagi masyarakat.

(55)

Pemuda Pancasila merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang menyerap aspirasi pemuda untuk memperjuangkan kepentingan kepentingan pemuda serta melakukan kegiatan yang b ernilai positif.

Menurut AA, Pemuda Pancasila hadir sebagai wadah ditengah masyarakat untuk menghindarkan kegiatan negatif ditengah pemuda, menghadapi persoalan-persoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, kecanduan narkoba, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya, kesemuanya akibat adanya jurang antara keinginan dan harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.

Dalam Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pemudah Pancasila ada beberapa macam kegiatan yang menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan Pemuda Pancasila kab. Gowa di antaranya : Menurut AA, FSD dan RM

a) Diklat Komando Inti (KOTI), dengan materi :

 Wawasan kebangsaan

 Bakti Sosiall

 Pelatihan Baris-Berbariss b) Raker KOTI

c) Donor Darah d) Kemah Kebangsaan

e) Sarasehan Hari Lahir Pancasila

f) Pembentukan Lembaga Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) dan Pelatihan Kader pratama bagi Sapma

g) Peringatan Hari Pahlawan

(56)

Peranan Pemuda Pancasila tergambarkan dengan jelas Para kader Pemuda Pancasila Kab Gowa masih menjunjung tinggi etika, dan tetap konsisten membela dan menjaga Pancasila dan UUD 1944 dan masih banyak hal-hal lain yang dilakukan oleh para kader Pemuda Pancasila yang notabene terhimpun dari semua aspek, pengusaha, akademisi, pejabat pemerintah daerah, kaum buruh, petani, dan lain-lain.

Menurut AA selaku ketua Mpc Pemuda Pancasila Kab.Gowa Keberadaan Ormas Pemuda Pancasila saat ini, khususnya di Gowa telah dapat diterima dengan baik oleh kalangan masyarakat umum, hal tersebut dapat dilihat dari ambisinya para pelajar, mahasiwa dan kaula muda bergabung dalam organisasi Pemuda Paancasila karena beberapa tujuan, antara lain belajar berorganisasi, senangg karena kekompakannya dan ada juga yang bergabung karena ragam suku, agama dan propesi sangat dominan di ormas ini. Kehadiran mereka sebagian besar diketahui oleh kedua orang tuanya dan juga saudara-saudaaranya dan merekapun memberikan support akan niat dan kemauan anak. Tetapi dalam pandangan berbeda tidak jarang juga menolak keberadaan kami, dan beragapan bahwa kami adalah golongan pengangguran yang tidaak bermoral, emosional, dal banyak lagi penilaian miring terhadap ormas Pemuda Pancasila.

Menurut FSD, Ketua Sapma Pemuda Pancasila Kab. Gowa pada hakikatnya pendirian organisasi ini yang awalnya berkembang melalui dukungan memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang saat ini berkemajuan dengan hadirnya Sapma (Satuan pelajar mahasiswa) sebagai

(57)

penambah spirit perjuangan Pemuda PPancasila melalui bangku pendidikan, hal ini memudahakn permbentukan karakter yang akan menjadikan Pemuda Pancasila sebagai agen sosial untuk bangsa kedepanya.

Sedangkan Menurut RM Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kab.Gowa, Pemuda Pancasila jug meperhatikan isu isu gender dalam pembinaan kaum wanita sebagai ibu dan anak. Srikandi Pemuda Pancasila hadir untuk membentuk karakter wanita dan memperjuangkan hak hak Perempuan, hal ini agar perempuan tidak sekedar menjadi istri dan ibu rumah tangga.

Kesimpulan hasil wawancara semua hal pembentukan Karakter jika merujuk pada nilai nilai karakter telah terrangkum dengan baik pada organisasi Pemuda pancasila, dari tiga kalangan Masyarakat,Sekolah dan keluarga. Pembentuka karakter ini menjadikan Pemuda Pancasila tidak hanya hadir sebagai Organisasi Masyarakat pada wilayah aspirasi Politik dan demokrasi saja di kab. Gowa.

2. Faktor Penghambat yang dihadapi Oraganisasi Pemuda Pancasila dalam melaksanakan perannya di Kab. Gowa

Menurut AA, Ketua Mpc Pemuda Pancasila Kab. Gowa Kita mengahadapi tantangan yang sangat berat dalam menjalankan roda organisasi masyarakat yang kita ketahaui bahwa sering di anggap miringnya Ormas dalam pola pikir masyarakat. Pemuda Pancasila

(58)

tidak begitu baik dalam pandangan kacamata masyarakat karena adanya anggapan masyarakat bahwa organisasi ini merupakan organisasi yang notabene anggotanya di anggap para preman sehingga mereka mendapat sorotan yang kurang baik dari masyarakat.

Menurut FSD, Ketua Sapma faktor yang menjadi kurang baiknya Pemuda pancasila dikalangan Pelajar dan Mahasiswa adalah anggapan miring terhadap anggota yang berprilaku terhadap masyarakat jadi eksitensi nya tidak bisa diterima oleh beberapa masyarakat.

Pernyataan diatas, memang mendirikan sebuah organisasi teruutama Pemuda Pancasila yang sering mendapatkan tanggapan buruk dari masyarakat tentu kitapun tidak bisa menampik mindshet mereka ketika Pemuda Pancasila dulu. Kendati demikian hal tersebut merupakan tugas dan tantangan Pemuda Pancasila untuk dapat merubah tanggapan mereka melalui tindakan dan perbuatan yang bermanfaat untuk umum dan masyarakat agar dapat menanamkan sikap Nasionalisme.

Menurut RM, Disetiap kegiatan yang diadakan oleh Pemuda Pancasila pasti mendapat faktor pendorong maupun faktor penghambat diantaranya, faktor penghambat dengan beragamnya aktivitas para jajaran pengurus (Pegawai, dokter, dosen, penguasa, dan lain-lain) sehingga menjadi kendala ketika mengadakan atau menjalankan suatu agenda kerja organisasi yang sifatnya spontan.

(59)

Menurut AA, Pemuda pancasila terkedala juga pada keaktifan seluruh keanggotaannya.

Menurut FSD,Pola kaderisasi yang terkontrol dari ranting ke cabang masih susah dilaksanakan dengan baik oleh banyaknya keanggotaan, tapi itu tidak semua anggota.

Setiap faktor pendorong dan faktor penghambat terdapat manfaat hal ini sesuai dengan penjelasan Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kab.Gowa tingkat partisipasi anggota sangat antusias untuk segera melaksanakan musyawarah, hal tersebut seemata-mata karena rasa tanggung jawab, motivasi, dan tingkat keebersamaan yang sangat tinggi, dimana siapapun dan di Kecamatan manapun musyawarah di selenggarakan mayoritas 80% teman-teman Pimpinan Anak Cabang (PAC) lain menghadiri acara tersebut sebagai bentuk support untuk suksesnya acara yang dimaksud.

Adapun kendala kendala yang di hadapi terkait pelaksanaan kegiatan untuk membentuk karakter kepemudaan di kab. Gowa yang menjadi tujuan Pelaksaanaan Organisasi Masyarakat Pemuda pancasila.

Menurut AA, Selaku ketua Mpc Pemuda Pancasila menyampaikan Fenomena kecenderungan perilaku dan kepribadian generasi muda sekarang ini semakin menjauh dari nilai-nilai Pancasila dan kehilangan jati diri sebagai suatu individu yang berakar dari nilai-nilai luhur budaya bangsa . Hal ini menjadi kesulitan pemuda pancasila memberikan kegiatan untuk pemuda dalam masyarakat Kab.Gowa.

Menurut RM “Saya tidak mau menilai, silahkan dipikir sendiri. Tapi, kalau kita lihat saja generasi muda sekarang lebih suka membawakan

Referensi

Dokumen terkait

Pembukaan Menyampaikan silabus, SAP, Kontrak Kuliah, Penilaian dan SOP Dosen; memberikan Strategi Penentuan Harga Produk, Insentif dan Disentif  dalam Pelayanan Publik .

Dengan ini kami sampaikan bahwa Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI bermaksud menyelelenggarakan

Orang yang percaya bahwa keluarga dan teman sebayanya mendukung tindakan vaksinasi akan lebih meningkatkan keinginannya dalam melakukan vaksinasi (Boehner et al.,

Jadi dipercaya bawha pendinginan dan vit C (dlm buah segar dan sayuran) dapat menghambat nitrokarsinogen. Factor genetic mungkin memainkan peranan dalam

Hasan (tanpa tahun : 9) menjelaskan apabila dua huruf sejenis yang berdampingan yang terdapat dalam satu kata, sedang yang pertamanya sukun dan yang kedua berharkat, wajib di

Dengan mengacu pada salah satu tempat industri pariwisata yang berada di desa Tembi tersebut bisa dijadikan sebuah tolak ukur bagaimana produk sangat berpengaruh

Bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan melakuhkan jual-beli online kepada pemuda karang taruna desa Batusari yang dikenal