• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukannya terhadap alam, pembuatan berbagai macam industri yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukannya terhadap alam, pembuatan berbagai macam industri yang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di masa modern ini perkembangan sangatlah maju sekali, dengan dukungan infrastruktur dan fasilitas yang sangat menunjang. Perkembangan tesebut tidak hanya dalam teknologi yang selama ini kita rasakan bersama. Perkembangan yang pesat ini sudah berkembang seiringan masa modern ini, dari tingkat perkembangan masyarakat hingga pembangunan yang semakin pesat. Namun perkembangan yang sangat maju ini tidak seiring dengan apa yang dilakukannya terhadap alam, pembuatan berbagai macam industri yang tak ramah lingkungan pun sudah marak dilakukan, tanpa ada penanganan yang sangat matang.

Pergejolakan masa modern ini juga beruntut kepada pangsa pasar pariwisata yang sekarang ini sangat diminati oleh pasar, karena tingkat perkembangan yang sangat maju ini menyebabkan seseorang memiliki perkerjaan yang sangat padat dengan perkerjaannya. Dengan adanya keadaan seperti itu seseorang sangat membutuhkan sebuah waktu dimana seseorang tersebut ingin menyegarkan pikirannya, dengan sebuah liburan yang sangat membuang pikiran sejenak tentang pekerjaannya, orang akan merasa fresh kembali untuk menjalankan perkerjaannya. Oleh karena itu tingkat pangsa pasar yang sangat tinggi untuk pariwisata, di perkembangannya pariwisata ini sangatlah prospek karena setiap orang pasti akan membutuhkan liburan dan

(2)

itu pasti akan berkunjung ataupun singgah di tempat lain. Definisi pariwisata adalah perpindahan seseorang dari tempat yang selama ini di lakukan ke tempat lain yang baru untuk meluangkan waktu bermain, berkumpul, menginap atau pun yang lain. Selain itu menurut Nyoman S. Pendit (2003:32) pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga merealisasikan industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cenderamata, penginapan serta transportasi.

Berbicara tentang pariwisata saat ini sangatlah tidak jauh dari konsumsi penggunaan media sosial, karena media tersebut sangatlah mudah untuk mengaksesnya. Dari berbagai group orang yang selalu mengupload fotonya dengan hal baru tersebut keinginan orang-orang berlibur semakin banyak, dari penasaran mengunjungi tempat tersebut, hingga mengexplore keadaan sekitarnya. Banyak orang pergi jauh untuk berlibur ke suatu tempat hanya ingin meluangkan waktunya dari rutinitas yang sangat padat untuk menyegarkan pikiran kembali, hal ini tidak lepas dari sektor indusrti pariwisata yang selama ini mendukung perkembangan pariwisata di dunia. Industri pariwisata yang sangat beragam ini memberikan warna tersendiri bagi wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata, ada indusri di bidang souvenir, transportasi, hingga akomodasi.

(3)

Peranan industri akomodasi sebuah pariwisata adalah memberikan sebuah fasilitas beristirahat bagi wisatawan yang ingin menginap. Tak hanya menginap saja namun di perkembangannya sebuah akomodasi akan bisa menjadi sebuah daya tarik wisata yang berbeda karena sebuah keunikan yang dimiliki oleh sebuah industri akomodasi. Sebagaimana yang dikatakan Yoeti (1985) bahwa, industri pariwisata merupakan kumpulan dari macam-macam perusahaan yang sejenis yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and services) yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khususnya traveller pada umumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai macam jenis usaha sarana akomodasi di Indonesia. Sarana akomodasi yang dimaksud seperti hotel, motel, pondok wisata, bungalow, wisma, vila, apartemen caravan, perkemahan, kapal peisar, vacht, pondok remaja, dan lain sebagainya. Tak lain halnya dengan sebuah industri akomodasi yang berada di desa Tembi, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Yogyakarta yang bernama Tembi Rumah Budaya. Tembi Rumah Budaya merupakan salah satu akomodasi yang berjenis Boutique Hotel yang mengangkat tema tradisional, seni dan sejarah dengan gaya arsitektur jawa kuno yang memberi kesan unik serta sangat mengangkat nilai-nilai tradisional jawa (nguri-uri kabudayan Jawi). Dengan lokasi berada di pinggiran kota jauh dari hiruk pikuk keramaian Yogyakarta dan berada di persawahan sangat cocok untuk para wisatawan yang bertujuan ingin merefreshkan diri dari rutinitas sehari-hari. Keadaan seperti ini sudah menjadi daya tarik tersendiri

(4)

untuk menarik wisatawan, tak hanya daya tarik wisata yang ada di Yogyakarta saja yang bisa menarik wisatawan seperti Parangtritis, Goa Pindul, Gunung Merapi, dan lain sebagainya itu juga pasti bertujuan untuk beristirahat dimana tempat istirahat nyaman serta tentram. Jadi keuntungan Tembi Rumah Budaya ada dua hal, yaitu keunikan dan kebudayaan yang sangat kuat yang dapat menarik wisatawan datang serta tempat unik bagi wisatawan untuk istirahat atas perjalanan wisatanya.

Pemanfaatan sebuah produk itu sangatlah penting untuk membangun sebuah citra di dalam industri, khususnya pariwisata di era sekarang ini. Dengan mengacu pada salah satu tempat industri pariwisata yang berada di desa Tembi tersebut bisa dijadikan sebuah tolak ukur bagaimana produk sangat berpengaruh dalam kunjungan, seperti judul penulis yaitu “Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Tembi Rumah Budaya”. Dengan melatar belakangi pengaruh produk terhadap kunjungan di suatu tempat (industri pariwisata) ini penulis melakukan observasi selama 3 bulan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mampu untuk menganalisa pengaruh produk terhadap kunjungan di Tembi Rumah Budaya. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh produk wisata di Tembi Rumah Budaya terhadap keputusan pengunjung. Maka dari itu dibuat rumusan masalah, seperti:

(5)

1. Bagaimana pengaruh produk wisata terhadap kunjungan tamu/wisatawan di Tembi Rumah Budaya?

2. Apakah alasan atau faktor wisatawan memilih produk wisata Tembi Rumah Budaya?

C. Tujuan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek:

1. Mengetahui pengaruh produk wisata yang ada di Tembi Rumah Budaya terhadap kunjungan tamu/wisatawan.

2. Mengetahui alasan wisatawan dalam memilih produk wisata yang ada di Tembi Rumah Budaya.

D. Manfaat

Hasil yang diharapkan mampu memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis, diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis.

a) Menjadi pengetahuan bagi penulis dalam membuat produk yang di butuhkan atau yang diinginkan wisatawan serta produk yang menarik dan berbeda.

b) Dapat menjadi sebuah landasan teori bagi penulis lain yang akan menulis penelitian tentang produk wisata dan keputusan wisatawan dalam menentukan produk wisata.

(6)

2. Manfaat Praktis.

a) Sebagai masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengembangan terhadap pembuatan produk wisata sehingga produk-produk wisata yang ditawarkan lebih menarik dan semakin diminati bagi wisatawan.

E. Ruang Lingkup

Membahas tentang bagaimana Tembi Rumah Budaya membuat produk yang sangat menarik pengunjung untuk datang di Tembi Rumah Budaya. Mengenai hal-hal yang ada di Tembi Rumah Budaya, baik produk-produk yang ada, dan keputusan pengunjung dalam memilih Tembi Rumah Budaya sebagai tujuan untuk dikunjungi, baik itu menginap di rumah-rumah yang ada, menikmati masakan yang ada di restaurant, atau hanya sekedar berkunjung melihat-lihat produk yang ada di Tembi Rumah Budaya. Dengan ini penulis dapat mengetahui bagaimana pengaruh produk yang sangat unik ini terhadap keputusan pengunjung yang berkunjung di Tembi Rumah Budaya.

1. Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai keputusan para pengunjung yang datang ke Tembi Rumah Budaya dengan adanya produk-produk yang ada di Tembi Rumah Budaya.

2. Lingkup Materi

Materi yang berhubungan dengan produk pariwisata khususnya elemen daya tarik terencana yaitu akomodasi, restaurant.

(7)

3. Objek Lingkup

Produk Tembi Rumah Budaya terhadap keputusan kunjungan wisatawan.

4. Lokasi Penelitian Tembi Rumah Budaya. 5. Waktu Penelitian

Yaitu 3 bulan dari Februari 2015 hingga Mei 2015. F. Tinjauan Pustaka

Dalam mengetahui berbagai hal yang dibutuhkan dalam menguatkan berbagai data yang ada, penulis mengkaji beberapa tulisan dari buku, jurnal, hingga penulisan laporan yang sudah ada. Seperti judul skripsi “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen Pada Produk Pariwisata (Studi Pada Objek Wisata Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang), oleh Vesia Kriskaritta Novena, Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang. Bahwa pariwisata memberikan kontribusi terbesar bagi devisa negara, sehingga mendorong banyak bisnis pariwisata untuk berlomba-lomba melakukan promosi objek pariwisatanya. Adapun potensi yang dimiliki perlu diimbangi dengan peningkatan promosi, serta dilakukan melihat adanya penurunan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. Perlu diketahui pula bagaimana pengaruh bauran promosi meliputi periklanan, promosi penjualan,

(8)

hubungan masyarakat dan publisitas, serta penjualan langsung terhadap keputusan kunjungan konsumen.

Dalam mengetahui kepuasan wisatawan terhadap suatu objek perlu diketahui tentang karakteristik wisatawan, seperti judul skripsi “Karakteristik Wisatawan, Produk Wisata Dan Kepuasan Wisatawan Mengunjungi Objek Wisata Batu Seribu Kabupaten Sukoharjo”, oleh Joko Dwiyanto, Skripsi Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Bahwa di dalam meningkatkan kepuasan wisatawan perlu penanganan yang profesional atas aset terutama perencanaan dan penataan yang berwawasan alam dan budaya, sehingga pengelola harus mengetahui kepuasan mengunjungi obyek wisata, yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan karakteristik wisatawan berkaitan dengan kepuasan wisatawan dan mengetahui kecenderungan atribut produk wisata berkaitan dengan kepuasan wisatawan mengunjungi obyek wisata.

Budi Akhmad (2013), menulis tentang “Pengaruh Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Wisata Pakuhaji : Survey Pada Wisatawan Yang Berkunjung Ke Pakuhaji”, Skripsi Program Studi Kepariwisataan, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Bahwa Pukuhaji merupakan salah satu objek wisata outbound yang ada di Kabupaten Bandung Barat yang menawarkan berbagai kegiatan permainan. Seiring berjalannya waktu wisata outbound semakin banyak diminati dan semakin banyak pesaingnya. Hal ini berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan

(9)

wisatawan ke objek wisata Pukuhaji. Oleh karena itu, penulis mengambil penelitian terhadap kualitas produk wisata Pukuhaji agar keputusan berkunjung yang dilakukan oleh pengunjung Pakuhaji dapat meningkat kembali. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan mengenai Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung yang terdiri dari atraksi, informasi, fasilitas umum, sumber daya manusia, pelayanan, kebersihan dan aksesbilitas.

G. Landasan Teori 1. Produk Wisata

Produk wisata merupakan serangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan, jasa masyarakat dan jasa alam.

Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali ke rumah dimana ia berangkat semula.

Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur – unsur utama yang terdiri dari 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :

a. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh wisatawan.

(10)

b. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan makanan, parkir, transportasi, rekreasi dan lain – lain.

c. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.

Mason (2006:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang komponen – komponen produk wisata yaitu:

a. Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti festival atau pentas seni.

b. Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam meperoleh atau mencapai tujuan wisata seperti organisasi kepariwisataan (travel agent).

c. Amenities, yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan. d. Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk

yang ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional. 2. Pengertian Wisatawan

Dalam Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 9 tahun 2000, wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Menurut pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan apapun tujuannya yang penting perjalanan tersebut tidak untuk menetap dan tidak mencari pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan di tempat yang dikunjungi.

(11)

Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization) sebagaimana disebutkan dalam Annex II, kata tourist atau wisatawan haruslah diartikan sebagai (RS. Damardjati, 2001:88)

a. Orang yang bepergian untuk bersenang-senang (pleasure), untuk kepentingan keluarga, kesehatan dan lain sebagainya.

b. Orang-orang yang bepergian untuk kepentingan usaha.

c. Orang-orang yang datang dalam rangka perjalanan wisata walaupun mereka singgah kurang dari 24 jam.

3. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang atau produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.

4. Perilaku Wisatawan

Perilaku wisatawan menurut Morrisan (2007:64) adalah proses dan kegiatan yang terlibat ketika orang mencari, memilih, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sehingga perilaku wisatawan tersebut mempengaruhi untuk berkunjung ke suatu tempat wisata atau akomodasi yang di tawarkan oleh suatu perusahaan. Pemasar atau perusahaan juga harus memahami apa yang dibutuhkan atau yang diinginkan wisatwan baik berupa jasa, ide, pengalaman yang dibutuhkan wisatawan.

(12)

Perilaku wisatawan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan Kotler dan Keller (2009:190) yaitu, faktor budaya, faktor sosial, faktor personal dan faktor psikologi.

H. Metode Penelitian

1. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari tanggal 9 Februari 2015 s/d 9 Mei 2015 di Tembi Rumah Budaya.

Alamat : Jl. Parangtritis Km 8,4, Desa Tembi, Kel. Timbulharjo, Kec. Sewon, Bantul, Yogyakarta 55186

No Telp : (0274) 368000, 368004

Fax : (0274) 368001

E-mail : rumahbudayatembi@gmail.com Website : www.tembi.net

Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan:

Food & Beverage Departement : Senin-Minggu sesuai jadwal yang sudah di tentukan oleh Tembi Rumah Budaya.

Front Office Departement : Senin-Minggu sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh Tembi Rumah Budaya.

Marketing Departement : Senin-Jumat : 08.00-16.00, Sabtu: 08.00-13.00, Minggu/Hari Libur Nasional: Libur/Off.

2. Jenis Data a. Data Primer

(13)

Data yang diperoleh dan diteliti di lapangan baik wawancara maupun observasi di tempat Praktek Kerja Lapangan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui media lain seperti buku, internet, artikel dalam media cetak serta jurnal.

3. Metode Pengambilan Data:

a. Pengamatan/Observasi Langsung

Mengamati langsung keadaan yang ada disana, mempelajari mengapa pengunjung memilih produk yang ada disana.

Waktu : Februari-Mei 2015

Tempat : Tembi Rumah Budaya Bantul Yogyakarta b. Wawancara/Interview

Mewawancarai pengunjung/wisatawan yang datang di Tembi Rumah Budaya atau dengan berbagai pihak dari Tembi Rumah Budaya terkait dengan bidang yang saya ambil, yaitu alasan pemilihan produk yang ada di Tembi Rumah Budaya. Wawancara bersifat formal, pribadi, atau sekedar bertanya ketika waktu santai.

4. Analisa Data Deskriptif Kualitatif

Kualitatif yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian. Landasan teori dapat dimanfaatkan sebagai pemandu supaya fokus terhadap penelitian sesuai dengan fakta yang ada di

(14)

lapangan. Selain itu landasan teori juga dapat bermanfaat sebagai gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Pengambilan data langsung dari pengamatan penulis terhadap keadaan yang sebenarnya dan mengaplikasikan dari teori yang sudah ada. Data bersifat deskriptif terhadap subyek yang dipelajari, yaitu tentang pengaruh suatu produk wisata terhadap keputusan berkunjung disuatu tempat.

5. Keluasan Data atas Dasar Sampelnya

Dengan sample yang berada di Tembi Rumah Budaya Yogyakarta tersebut, akan dijadikan sebuah keluasan data dalam menyusun penulisan ini. Penulisan ini diambil dari data deskriptif kualitatif, pengamatan langsung yang berupa observasi dengan Praktek Kerja Lapangan ini akan menjadi sebuah keluasan dalam penulisan data yang ada.

I. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan disampaikan secara singkat dan sistematis dalam empat bab, yaitu:

- BAB I – PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, produk wisata yang ada di Tembi Rumah Budaya, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, kajian pustaka, landasan teori, dan sistematika penulisan. - BAB II – GAMBARAN UMUM

(15)

Bab ini akan membahas tentang gambaran umum tentang profil Tembi Rumah Budaya.

- BAB III – PEMBAHASAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai pembahasan tentang produk – produk wisata di Tembi Rumah Budaya, keputusan pemilihan produk wisata oleh para pengunjung/wisatawan di Tembi Rumah Budaya.

- BAB IV – KESIMPULAN & SARAN

Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil observasi langsung, implikasi bagi manajerial, dan saran bagi perusahaan serta penulisan yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil keseluruhan pengujian mengunakan alat ukur volume paru-paru, rata-rata kapasitas viltal paru-paru orang pada usia dewasa antara umur 18-25 tahun (mahasiswa

Sedangkan yang dimaksud dengan Praktik monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas

16 Thailand-Watnatham Islam School Pomong LN 17 Thailand-Wiang Suwan Witya Nikhorn School LN 18 Thain-Prathipsars IslamWitya Mulnithi School LN. 19 MA AL MA`ARIF

Dari segi kelembagaan, kegiatan arisan amal ini dibentuk dengan cara paguyuban untuk mengikat anggota arisan, dan sistem yang dijalankan menyerupai bank dan

Demikian Perjanjian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung Tahun 2021 ini dibuat untuk dipergunakan dalam pelaksanaan Tupoksi Satuan Polisi Pamong Praja

Pada dasarnya ada banyak hal yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dan salah satunya adalah melalui kegiatan promosi yang dilakukan oleh

Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan bagi pihak Ciwalini dalam merancang program experiential marketing melalui peningkatan program sense and feel untuk membantu

Dari pengertian tersebut maka hakekat persaingan dalam kepariwisataan tidak sama dengan persaingan pada sektor-sektor lainnya, karena hakekat persaingan