• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Karakter

Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat.Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,budaya,dan adat istiadat.

Pendidikana Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa” adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat.

Kearifan itu seegera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan ber sama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendiidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadaapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan.

karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kat a-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yaang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaa n berperilaku santun dan damai adalah refreksi dari tekad kita sekali merdeka, tetap merdeka. (MuktionoWaspodo).

Anis Matta (2002) dalam buku Membentuk Karakter Cara Islam menyebutkan bahwa karaakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan dan penyempurnaan. Lebih lanjutt dijelaskan bahwa karakter hanya bisa efektif jikar kesiapan seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk

berubah, dan berkembang, serta latihan yang sistematis. Pembentukan karakter melalui beberapa tahapan atau proses, antara lain:

1) Adaanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama, ideologi, dan sebagainya

2) Nilai mmembentuk pola pikir seseorang secara keseluruhan ke luar dan ke dalam bentuk rumusan visinya

3) Visi tuurun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas

4) Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap

5) Sikap yang dominan dalam diri seseorang secara kumulatif meencitrai dirinya adalah karakter atau kepribadian.

b. Fungsi Karakter

Menurut Doni Koesoma A. (2007: 134) disebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah pendidikan karakter semestinya diletakkan dalam kerangka dinamis dialeektis, berupa tanggapan individu terhadap sosial dan kultural yang melingkupinya. Untuk dapat menempatkan dirinya menjadi sempurna sehingga potensi-potensi yang ada di dalam dirinya berkembang secara p enuh yang membuatnya semakin menjadi manusiawi. Semakin menjadi manusiawi berarti juga semakin

menjadi makhluk yang mam pu berelasi secara sehat dengan lingkungan di luar dirinya tanpa k ehilangan otonomi dan kebebasannya sehingga dapat bertanggung jawab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan karakteer adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil peendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhhlak mulai peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang.

c. Nilai-nilai Karakter

Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2010:8) diidentifikasi sumber-sumber berikut:

a. Agama: Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu did asari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis , kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

b. Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehi dupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada

Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai-nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.

c. Budaya: Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Kement rian Pendidikan dan kebudayaan (2010:9) Berdasarkan keti ga sumber nilai diatas, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini:

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diriya s ebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku , etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinyaa.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan b elajar dan tugas, serta menyelesaikan tu gas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimi liki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada o rang lain dalam menyelesaikan tugas-tuga s.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap d an bertindak yang menilai sama hak dan kew ajiban dirinya dan orang lainn.

9. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.

10. Semangat kebangsaan Cara berfikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta tanah air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan ya ng tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.

12. Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorng dirinya untuk menghasilk an sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/komunikatif Tindakan yang me mperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan

aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinyaa.

16. Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli social Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang memmbutuhkan.

18. Tanggung jawab Sikap dan perilakuu seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya) negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

d. Jenis – Jenis Pendidikan Karakter

Menurut Yahya Khan (2010) Ada empat jenis karakter yang selama ini dikenal dan dilaksanakan dalam proses pendidikan, antara lain:

- Pendidikan karakter berbasis nilai religuis, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan (konservasi moral)

- Pendidikan karakter berbasis nilai budaya, antara lain yang berupa budi pekerti, pancasila, apresiasi satra, keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa (konservasi lingkungan)

- Pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi lingkungan)

- Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (konsevasi humanis).