• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. JADWAL PENELITIAN DAN BIAYA

4.3 Pembahasan

4.3.2 Tingkat Pengetahuan Ibu

Tingkat pengetahuan kanker serviks secara umum pada ibu rumah tangga sebagai orang tua dari mahasiswa FK USU angkatan 2018-2019 mayoritas berada dalam kategori baik. Ibu dengan pengetahuan baik berjumlah 43 orang (50%), dan ibu dengan pengetahuan sedang berjumlah 24 orang (27.9%). Penelitian ini memiliki hasil berbeda dengan penelitian Novita (2013) mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan perilaku deteksi dini pada tahun 2013. Pada penelitian Novita (2013), responden ibu rumah tangga berjumlah 32 orang (48,5%) dan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan kurang (74,2%) sedangkan pada penelitian ini, seluruh responden adalah ibu rumah tangga dan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Aghina (2011) di Kelurahan Cempaka, 70% responden merupakan ibu rumah tangga dengan mayoritas responden (56,95%) memiliki pengetahuan cukup.

Tingkat pengetahuan yang berbeda pada setiap responden dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor tersebut di antaranya adalah faktor pendidikan, pekerjaan, sosial budaya, pengalaman, keyakinan, dan umur (Notoadmojo, 2010).

Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan ibu dilihat dari faktor usia dan pendidikan.

Pada tabel 4.4, 50% ibu mencapai tingkat pengetahuan baik mengenai kanker serviks secara umum. Ibu dengan tingkat pengetahuan baik mayoritas memiliki latar belakang pendidikan lanjut (diploma, S1, dan S2) dengan jumlah 55 orang. Dari 31 ibu dengan pendidikan terakhir S1, 20 ibu memiliki tingkat pengetahuan baik, 9 ibu memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 2 ibu memiliki tingkat pengetahuan kurang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan yang lebih rendah seperti SMA, 17 dari 26 memiliki tingkat pendidikan kurang dan sedang. Ibu dengan pendidikan terakhir SD dan SMP tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai kanker serviks.

Penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Notoadmojo bahwa tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor dari pengetahuan seseorang karena pendidikan menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami informasi. Menurut Carter (2011), bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah bagi mereka untuk menerima informasi, dalam hal ini khususnya kanker serviks. Penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Notoadmojo dan Carter. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada penelitian ini, responden dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat pengetahuan yang baik pula.

Penelitian ini juga sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya. Pada penelitian Eti Suryani (2011), sebagian besar ibu dusun batang cilik mempunyai tingkat pengetahuan sedang atau cukup tentang kanker serviks (67,6%) dengan rata-rata ibu memiliki pendidikan terakhir SMA. Selain itu, penelitian Suryani dan Retno (2019) menunjukkan bahwa 50 responden (48,5%) dengan pendidikan terakhir SMA memiliki tingkat pengetahuan kurang (78%). Hal ini membuktikan bahwa orang dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi memiliki kemampuan lebih tinggi untuk menyerap dan memahami informasi.

Pada tabel 4.5, usia dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu 35-45 tahun, 45-55 tahun, dan 55-65 tahun. Pada 3 kategori usia, rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai kanker serviks secara umum, mulai dari usia muda hingga usia tua. Menurut Notoadmojo (2011), semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang dalam berpikir dan bekerja akan lebih matang. Semakin bertambah usia, semakin berkembang pula tingkat kognitif seseorang, terutama dalam hal daya tangkap dan pola pikir. Selain itu, dengan bertambahnya usia menunjukkan lebih banyak pengalaman yang dilalui oleh seseorang. Namun, penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan landasan teori tersebut.

Penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan baik pada setiap kategori usia.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Suryani dan Retno (2019), di mana ibu dengan usia 36-40 tahun memiliki pengetahuan cukup mengenai kanker serviks

dibandingkan ibu dengan usia 30-35 tahun dan 41-50 tahun. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Dwi dan Setya pada tahun 2015. Pada penelitian Dwi dan Setya, 65 responden (49,1%) dengan usia 22-30 tahun tidak memiliki pengetahuan kanker serviks dengan baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua orang dengan usia yang lebih tua memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya teknologi. Kemajuan teknologi yang tidak terbatas dan dapat diakses oleh semua oran membuat orang yang lebih muda mampu mendapatkan informasi dengan mudah dan cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang baik.

Selain melihat tingkat pengetahuan ibu secara umum mengenai kanker serviks, penelitian ini juga melihat pengetahuan ibu secara khusus mengenai anatomi dan definisi kanker serviks, etiologi, faktor risiko, gejala, deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan pada kanker serviks. Ibu mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai anatomi dan definisi kanker serviks, etiologi kanker serviks, serta pencegahan dan pengobatan kanker serviks. Namun, ibu masih belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai faktor risiko, gejala, dan deteksi dini kanker serviks. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun ibu mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai kanker serviks secara umum, namun ibu masih belum mengerti mengenai kanker serviks dari berbagai aspek.

Tingkat pengetahuan ibu yang kurang dan sedang mengenai faktor risiko, gejala, dan deteksi dini kanker serviks menjadi salah satu faktor tingginya angka kanker serviks di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan (2019), Sumatera Utara menjadi 10 provinsi terbawah dengan angka pemeriksaan dini yang rendah.

Wanita di Sumatera Utara yang sudah melakukan pemeriksaan dini kanker serviks hanya 5,07%. Selain itu, tingkat pengetahuan ibu yang kurang mengenai gejala kanker serviks juga dapat menjadi salah satu faktor kejadian kanker serviks yang didiagnosis ketika sudah stadium lanjut. Kejadian kanker serviks yang didiagnosis ketika sudah stadium lanjut menyebabkan tingginya angka kematian kanker serviks di Indonesia sekitar 13,9 per 100.000 penduduk.

Penelitian ini juga memiliki 3 responden yang menikah muda. Pada ketiga responden tersebut, satu orang berusia 39 dan dua orang 41 tahun. Ketiganya diperkirakan menikah sekitar usia 20 tahun. Responden memiliki latar belakang pendidikan SMA, serta memiliki tingkat pengetahuan kurang terhadap kanker serviks. Sumardi Rahardjo (2013) menyatakan bahwa terdapat hubungan spesifik antara pengetahuan dan pendidikan dengan pernikahan usia dini. Pengetahuan dapat diperoleh dari proses belajar melalui pendidikan formal dan non formal, dan tindakan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan. Sesuai dengan penelitian ini, latar belakang pendidikan mempengaruhi seseorang untuk menikah muda, dan hal tersebut juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Tingkat pengetahuan dalam hal ini yaitu tingkat pengetahuan mengenai kanker serviks.

Berdasarkan penelitian, faktor pendidikan berperan besar dalam tingkat pengetahuan dan faktor usia tidak memiliki peran yang signifikan. Tingkat pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh sosial budaya seperti riwayat keluarga atau orang yang dikenal mengenai suatu penyakit tertentu. Pengalaman juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seperti mengikuti kegiatan penyuluhan atau webinar, dan mengakses informasi melalui media.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan:

1. Tingkat pengetahuan kanker serviks secara umum pada ibu rumah tangga sebagai orang tua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2018-2019 rata-rata berada dalam kategori baik. Responden yang mencapai tingkat pengetahuan baik berjumlah 43 dari 86 responden (50%).

2. Ibu rumah tangga sebagai orang tua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2018-2019 mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik secara khusus mengenai anatomi dan definisi kanker serviks, etiologi, pencegahan, dan pengobatan kanker serviks.

Ibu masih memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan sedang secara khusus pada faktor risiko, gejala, dan deteksi dini kanker serviks.

3. Faktor pendidikan memiliki peran dalam tingkat pengetahuan ibu. Ibu dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat pengetahuan baik. Pada penelitian ini, responden dengan pendidikan tingkat lanjut yaitu diploma, S1, dan S2 mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik. Responden dengan pendidikan dasar dan menengah rata-rata memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sedang.

4. Faktor usia tidak memiliki peran dalam tingkat pengetahuan ibu. Ibu dengan berbagai usia rata-rata memiliki tingkat pengetahuan baik.

5.2 Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan aspek ada tidaknya riwayat penyakit kanker serviks pada ibu sebagai salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan ibu mengenai kanker serviks.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberi brosur edukasi berbentuk foto atau softcopy mengenai kanker serviks kepada ibu setelah mengisi kuesioner agar ibu dapat lebih memahami kanker serviks.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aghnia, G. (2011). Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Kanker Serviks Dan Pap Smear di Kelurahan Campaka Tahun 2011 Serta Faktor-Faktor Yang Berhubungan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

American Cancer Society. (2019). Cervical Cancer Causes, Risk Factors, and Prevention Risk Factors. American Cancer Society. p. 2. Available at:

https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/causes-risks-prevention.html American Cancer Society. (2020). Risk Factors for Cervical Cancer. Available at:

https://cancer.org/

Anwar, M. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Arbyn, M., Widerpass, E., Bruni, L., Sanjose, S., Saraiya, M., Ferlay, J., & Bray, F.

(2018). Estimates of incidence and mortality of cervical cancer in 2018: a worldwide analysis. The Lancet Global Health. 8(2). doi: 10.1016/S2214-109X(19)30482-6.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bhatla, N, Berek, J. S., Fredes, M. C., Denny, L. A., Grenman, S., Karunaratne, K., Kehoe, S. T., Konishi, I., Olawaiye, A., Prat, J., & Sankaranarayanan, R.

(2019). Revised FIGO staging for carcinoma of the cervix uteri. International Journal of Gynecology and Obstetrics. 145(1). pp. 129–135. doi:

10.1002/ijgo.12749.

Bray, F., Ferlay J., Soerjomataram, I., Siegel, R., Torre, L., & Jemal, A. (2018).

Global Cancer Statistics 2018: GLOBOCAN Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers In 185 Countries. CA Cancer J Clin.

68(6). pp. 394–424. https://doi.org/10.3322/caac.21492 PMID:30207593.

Britannica, T. (2017). Papillomavirus. Encyclopedia Britannica. Available at:

https://www.britannica.com/science/papillomavirus

Burd, E. M. & Dean, C. L. (2016). Human Papillomavirus. Microbiology Spectrum.

4(4). doi: 10.1128/microbiolspec.DMIH2-0001-2015.

Carter, W. (2011). Disaster Management: A Disaster’s Manager Handbook.

Manila: ADB.

Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Basic Information About

Cervical Cancer. Available at:

https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/index.htm

Darmayanti, Hapisah, & Kirana, R. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kanker Leher Rahim di RSUD Ulin Banjarmasin. Jurnal Kesehatan.

VI(2). pp 172–177.

poltekkes-tjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article/download/102/92

Desi, S. (2017). Gambaran Tingkat Pengetahuan Perempuan Usia Reproduktif Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Di Puskesmas Pisangan Ciputat Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Desen, W. (2011). Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Endalew, D. A., Moti D., Mohammed N., Redi S., Alemu, B.W. (2020).

Knowledge and practice of cervical cancer screening and associated factors among reproductive age group women in districts of Gurage zone, Southern Ethiopia: A cross-sectional study. PLoS ONE. 15(9 September). pp. 1–13. doi:

10.1371/journal.pone.0238869.

Evriarti, P. R., & Yasmon, A. (2019). Patogenesis Human Papilloma Virus (HPV) Pada Kanker Serviks. 8(1). pp. 23-32. Available at:

https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jbmi/article/view/2580.

Fischer, M., Uxa, S., Stanko, C., Magin, T., & Engeland, K. Human papilloma virus E7 oncoprotein abrogates the p53-p21-DREAM pathway. Sci Rep 7. 2603.

https://doi.org/10.1038/s41598-017-02831-9.

Hahn, A.W. & Spach, D.H. (2019). National STD Curriculum: Human Papillomavirus Infection. Available at https://cdn.std.uw.edu/pdf/pathogen-based/hpv/core-concept/all

Hartati, S., Winarti, R. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Kanker Serviks Di Wilayah Jakarta Timur. Available at:

https://akper-manggala.e-journal.id

Heena, H., Durrani, S., Alfayyad, I., Riaz, M., Tabasim, R., Parvez, G., & Shaheen, A. A. (2019). Knowledge, Attitudes, and Practices towards Cervical Cancer and Screening amongst Female Healthcare Professionals: A Cross-Sectional Study. Hindawi Journal of Oncology. Vol. 2019. Available at:

https://doi.org/10.1155/2019/5423130.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Kanker Serviks: Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Jakarta: KEMENKES.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). INFODATIN Beban Kanker di Indonesia. Jakarta: KEMENKES.

Kusmiyanti, Y., Prasistyami, A., Wahyuningsih, H., Widyasih, H., & Estiningtyas, Q. (2019). Duration of Hormonal Contraception and Risk of Cervical Cancer.

National Public Health Journal. 14(1). Available at:

http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v14i1.2713.

Lafaurie, G. I., Perdomo, S. J., Buenahora, M. R., Amaya, S., & Baez, D. D. (2018).

Human Papilloma Virus: An Etiological And Prognostic Factor for Oral Cancer?. Journal of investigative and clinical dentistry. 9(2). p. e12313. doi:

10.1111/jicd.12313.

Lestari, S. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA Di Puskesmas Jaten II Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Mammas, I. N. & Sourvinos, G. (2008). Human Papilloma Virus (HPV) and Host Cellular Interactions. pp. 345–354. doi: 10.1007/s12253-008-9056-6.

Margareth, A.S. (2012). Epithelial cell response to infecton with human papillomavirus. Clinical Biology Review Journals. 25(2). pp 215-222. doi:

10.1128/CMR.05028-11.

Marth, C., Landoni, F., Mahner, S., McCormack, S., Martin, A., & Colombo, N.

(2017). Cervical cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for Clinical Practice Guidelines. ESMO Updated Clinical Practice Guidelines.

28(Supplement 4). pp. iv72–iv83. doi: 10.1093/annonc/mdx220.

Mastutik, G., Alia, R., Rahniayu, A., Kurniasari, N., Rahaju, A. S., & Mustokoweni, S. (2015). Skrining Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya dan Rumah Sakit Mawadah Mojokerto. Available at: https://e-journal.unair.ac.id/

Moody, C. A., & Laimins, L. A. (2010). Human papillomavirus oncoproteins:

pathways to transformation. Nature Reviews Cancer. 10(8), 550–

560. doi:10.1038/nrc2886.

Mu, K. Baldwin, A., Edwards, K. M., Hayakawa, H., Nguyen, C. L., Owens, M., Grace, M., & Huh, K. (2004). MINIREVIEW Mechanisms of Human Papillomavirus-Induced Oncogenesis. 78(21). pp. 11451–11460. doi:

10.1128/JVI.78.21.11451.

Muchlis. (2011). Kanker serviks Menyerang Semua Usia. Forum Ilmiah. 10 (2.) pp 192-209.

National Cancer Institute. (2021). HPV and Cancer. Available at:

https://cancer.gov/

Ningsih, D., Pramono, D. & Nurdiati, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Serviks di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. pp.

125–130. Available at: https://jurnal.ugm.ac.id/

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Jakarta: Salemba Medika.

Pang, C. L. & Thierry, F. (2013). Human papillomavirus proteins as prospective therapeutic targets. Microbial Pathogenesis. 58. pp. 55–65. doi:

10.1016/j.micpath.2012.11.002.

Pergialiotis, V., Bellos, I., Thomakos, N., Haidopoulos, D., Perrea, D., Kontzoglou, K., Daskalakis, G., & Rodolakis, A. (2019). Survival outcomes of patients with cervical cancer and accompanying hydronephrosis: A systematic review of the literature. Oncology Reviews, 13(1). pp. 23–29. doi:

10.4081/oncol.2019.387.

Primadiarti, P. & Lumintang, H. (2011). Peran Kolposkopi dalam Mendeteksi Infeksi Menular Seksual (Role of Colposcopy in Sexual Transmitted Infection detection). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin. 23(3).

Puteri, A. (2020). Karsinoma Serviks: Gambaran Radiologi dan Terapi Radiasi.

CDK Journal. 47(4).

Raden, R., Jambi, M. & Prima S. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Faktor Risiko Kanker Serviks di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2013.

Jambi: Kebidanan.

Rasjidi, I. (2008). Manual Pra kanker Serviks. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Sab’ngatun & Riawati, D. (2019). Hubungan Antara Usia Dengan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA. Avicenna Journal of Health Research. 2(2). pp.

104-110.

Sari, H. E., Mudigdo, A. & Dermatoto, A. (2016). Multilevel Analysis on the Social Determinants of Cervical Cancer in Yogyakarta. (1). pp. 100–107. Available at: https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.02.03.

Sellors, J & Sankaranarayanan R. (2003). Colposcopy and Treatment of Cervical Intraepithelial Neoplasia: A Beginners’ Manual. International Agency for Research on Cancer. Available at: https://screening.iarc.fr/

Serrano B., Brotons, M., Bosch, F. X., &Bruni, L. (2017). Epidemiology and McAllisyer, D. A., Gottlieb, S., Klug, S., Winkler, A., Bray, F., Baggaley, R., Clifford, G., Broutet, N., & Dalal, S. (2021). Estimates of the global burden of cervical cancer associated with HIV. The Lancet Global Health. 9(2). pp.

e161–e169. doi: 10.1016/S2214-109X(20)30459-9.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumardi, R. Imron, R. (2013). Determinan Pernikahan Dini di Kecamatan Kalinda.

4(2). pp 357-363. Available at: e-jurnal.poltekkes-tjk.ac.id

Suryani, E. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan Perilaku Pemeriksaan Pap Smear Di Dusun Batang Cilik Tambak Rejo Tempel Sleman Tahun 2011. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani.

Vidi, N. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan Perilaku Ibu Dalam Melakukan Tes Pap Smear Di Kelurahan Tugu Utara Pada Tahun 2013. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

World Health Organization. (2017). Training of health staff in VIA, HPV, detection test and cryotherapy. Available at: https://apps.who.int/

World Health Organization. (2020). Human papilloma virus and cervical cancer.

Available at: https://who.int/

Wuerthner, B. A., Wallace, M. A. (2016). Cervical Cancer: Screening, Prevention, and Management. Der Gynäkologe. 49(5), pp. 304–305. doi:

10.1007/s00129-016-3870-9.

Zhu, H., Shen, Z., Luo, H., Zhang, W., & Zhu, X. (2016). Chlamydia Trachomatis Infection-Associated Risk of Cervical Cancer. Medicine. 95(13). p. e3077.

doi: 10.1097/MD.0000000000003077.

LAMPIRAN LAMPIRAN A

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Nakia Kalioriza Gurky

NIM : 180100173

Tempat, Tanggal Lahir : Batam, 2 Juli 2000 Nama Ayah : Ir. Inganta Sembiring

Nama Ibu : dr. Berseba Sari Peranginangin, MARS Alamat : Taman Duta Mas, Batam Centre, Batam Riwayat Pendidikan :

1. Taman Kanak-Kanak Sekolah Kristen Kalam Kudus I Batam (2004-2006) 2. Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus II Batam (2006-2012)

3. Sekolah Menengah Pertama Katolik Yos Sudarso Batam (2012-2015) 4. Sekolah Menegah Atas Katolik Yos Sudarso Batam (2015-2018) 5. Program Studi Pendidikan Dokter S1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2018-sekarang)

Riwayat Pelatihan :

1. Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran USU Tahun 2017

2. Seminar Infeksi Saluran Kemih dan Workshop SIrkumsisi FK USU 2018 3. Manajemen Mahasiswa Baru FK USU 2018

4. National Leadership Summit CIMSA, Pekanbaru 2019 5. TNT Region 1 CIMSA, Lhokseumawe 2019

6. October Meeting CIMSA, Bandung 2019

7. National Leadership Summit CIMSA, Aceh 2020

8. “What About Human Rights, A Grasp into a Developing Crisis?” by IFMSA-Quebec 2020

9. Virtual May Meeting CIMSA, 2020 10. Virtual October Meeting CIMSA, 2020

11. International Federation of Medical Students’ Association Virtual March Meeting 2021

Riwayat Kepanitiaan dan Organisasi :

1. Panitia divisi acara World Diabetes Day CIMSA USU 2019 2. Ketua panitia divisi acara Earth Day CIMSA USU 2019

3. Panitia divisi dana dan usaha Pengabdian Masyarakat Akbar 2019 4. Community Development Team CIMSA USU 2019

5. Ketua panitia divisi acara White Cane Day CIMSA USU 2019

6. Fundraising and Merchandise Coordinator SCORP-CIMSA 2019-2021 7. Expert CIMSA Certified Trainer 2020

8. Moderator Webinar CONSTANTINE 2020 9. Talent Manager Gandeng Foundation 2021-2022

LAMPIRAN B: Pernyataan Orisinalitas

LAMPIRAN C: Ethical Clearance

LAMPIRAN D: Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN E: LEMBAR PENJELASAN Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidkan Dokter Universitas Sumatera Utara

Nama : Nakia Kalioriza Gurky NIM : 180100173

Akan melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks Pada Ibu Rumah Tangga Sebagai Orang Tua Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2019”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat pengetahuan kanker serviks pada ibu rumah tangga sebagai orang tua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2019. Penelitian ini juga dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai kanker serviks sehingga masyarakat melakukan deteksi dan pencegahan dini.

Saya mengharapkan kerja sama Ibu dalam memberikan jawaban terhadap beberapa pertanyaan dalam kuesioner berikut dengan pendapat Ibu sendiri tanpa dipengaruhi pihak lain. Identitas mau pun informasi yang Ibu berikan hanya digunakan untuk penelitian dan tidak ada maksud lain. Atas perhatian dan

kebersediaan Ibu, saya ucapkan terima kasih

Hormat saya,

Nakia Kalioriza Gurky

LAMPIRAN F: LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN (Informed Consent)

Tingkat Pengetahuan Kanker Serviks Pada Ibu Rumah Tangga Sebagai Orang Tua Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan

2018-2019 Dengan hormat,

Saya Nakia Kalioriza Gurky, mahasiswi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sedang melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan kanker serviks pada ibu rumah tangga sebagai orang tua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018-2019.

Saya mengharapkan kerja sama Ibu dalam memberikan jawaban terhadap beberapa pertanyaan dalam kuesioner berikut dengan pendapat Ibu sendiri tanpa dipengaruhi pihak lain. Identitas mau pun informasi yang Ibu berikan hanya digunakan untuk penelitian dan tidak ada maksud lain.

Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat bebas. Ibu berhak bersedia atau tidak bersedia dalam penelitian ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasi h.

Peneliti

Nakia Kalioriza Gurky

Apakah Ibu bersedia menjadi responden a. Ya

b. Tidak

LAMPIRAN G: DATA DIRI RESPONDEN

Nama Ibu :

Usia :

Pendidikan terakhir : a. SD

Apakah Ibu seorang ibu rumah tangga?

c. Ya

d. Saya bekerja Nomor hp/whatsapp :

LAMPIRAN H: KUESIONER 1. Serviks adalah leher rahim

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

2. Kanker serviks merupakan keganasan berasal dari epitel yang terdapat pada leher rahim

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

3. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

4. Virus HPV ditransmisikan melalui hubungan seksual a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

5. Pasangan seksual lebih dari satu meningkatkan risiko terkena kanker serviks a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

6. Pernikahan dini meningkatkan risiko terkena kanker serviks a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

7. Wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

8. Wanita yang melahirkan 3x atau lebih berisiko terkena kanker serviks a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

9. Wanita dengan latar belakang status ekonomi yang rendah berisiko terkena kanker serviks karena tidak mendapat akses fasilitas kesehatan yang memadai

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

10. Vaksinasi HPV adalah cara untuk mencegah kanker serviks.

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

11. Pap smear dan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) merupakan cara deteksi dini kanker serviks.

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

12. Pemeriksaan pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks dan sampel tersebut diperiksa di bawah mikroskop.

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

13. Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat adalah dengan mengoleskan asam asetat pada rahim dan melihat perubahan warna yang terjadi.

a. Benar

16. Keputihan yang berbau dan memiliki bercak darah, serta terjadinya contact bleeding merupakan gejala penyakit kanker serviks

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

17. Mengalami pendarahan setelah menopaus adalah salah satu gejala kanker serviks.

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

18. Nyeri pinggang merupakan gejala kanker serviks stadium lanjut.

18. Nyeri pinggang merupakan gejala kanker serviks stadium lanjut.

Dokumen terkait