• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5. Faktor Sosial dan Budaya

Ada beberapa faktor sosial budaya yang mempengaruhi eksternal perusahaan diantaranya perubahan budaya, adat istiadat, perubahan kesehatan masyarakat, perubahan demografi suatu wilayah, perubahan gaya hidup dan perubahan lainnya. Salah satunya adalah perubahan kebiasaan masyarkaat yang lebih suka melakukan belanja online yang terdampak dari adanya pandemic covid. Kebiasaan ini harus diikuti oleh para pelaku usaha dalam mengembangkan teknologi sehingga pelaku usaha akan lebih dekat dengan konsumen dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Selain itu, dilihat dari lokasi CV Bumi Agro Technology yang berada di Baruajak, Cisarua dan Cipada juga memiliki lingkungan bisnis yang kondusif bagi kegiatan budidaya dan bisnis bibit. Dimana dilokasi tersebut terdapat banyak pemasok untuk input produksi sehingga dapat menjamin kontinuitas produksi bibit. Menurut informan divisi produksi

“Keberadaan perusahaan yang dekat dengan pemasok khususnya pemasok input produksi sangat menguntungkan bagi perusahaan, dikarenakan apabila salah satu pemasok tidak dapat memenuhi permintaan input maka perusahaan dapat memperoleh input produksi dari pemasok lain, sehingga akan terhindar dari keterlambatan produksi bibit stroberi.”

Banyaknya ketersediaan pemasok untuk input produksi menguntunkan bagi perusahaan karena tidak akan kesulitan untuk memperoleh kebutuhan

51

input, akan tetapi ketika ada kenaikan biaya untuk input, akan kesulitan bagi perusahaan dalam memperoleh potensi keuntungan.

Berdasarkan proses identifikasi terhadap faktor eksternal perusahaan melalui wawancara kepada narasumber dan pengisian kuesioner, diperoleh Faktor- faktor strategis dari lingkungan eksternal di CV Bumi Agro Technology memiliki lebih banyak faktor peluang yaitu sebesar 62% dari seluruh faktor eksternal sedangkan untuk ancaman hanya sebesar 38% dari seluruh faktor eksternal.

Tabel 14. Faktor- Faktor Strategis Eksternal CV Bumi Agro Technology

No Faktor Eksternal Peluang Ancaman

1 Loyalitas konsumen CV Bumi Agro Technology V

2 Permintaan stroberi yang tinggi V

3 Lembang sebagai sentra produksi stroberi di Jawa Barat

V

4 Tingginya penggunaan internet V

5 Petani mitra yang bekerja sama dengan CV Bumi Agro Techology dalam pengembangan agribisnis stroberi

V

6 Pengaruh pandemic covid terhadap permintaan bibit stroberi

V 7 Persaingan antar perusahaan dalam bidang yang

sama

V

8 Kenaikan harga input V

9 Ancaman dari pendatang baru yang bergerak dalam bidang usaha yang sama

V

Sumber: Data diolah penulis 2022

Faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman perusahaan diketahui dari hasil analisis lingkungan eksternal di CV Bumi Agro Technology. Dimana faktor eksternal akan menjadi input bagi perumusan strategi, yaitu untuk menentukan nilai rating dan bobot pada tiap faktor. Hasil dari rata- rata pengisian rating dan bobot dihitung pada matriks EFE untuk mengetahui skor total eksternal perusahaan. Matriks EFE digunakan untuk meringkas serta mengevaluasi lingkungan eksternal di CV Bumi Agro Technology. Pada matriks EFE, akan dilakukan pengolahan data berdasarkan bobot dan rating dari faktor eksternal yang akan menjadi penentu perusahaan. Hasil perhitungan pada matriks EFE yang dilakukan oleh ketiga informan kunci dapat dilihat pada Tabel 15

52

Tabel 15 Hasil Evaluasi Faktor- Faktor Eksternal CV Bumi Agro Technology

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

1 Loyalitas konsumen CV Bumi Agro Technology 0.102 4 0.407 2 Permintaan stroberi yang tinggi 0.138 3 0.415 3 Lembang sebagai sentra produksi stroberi di

Jawa Barat

0.133 3.33 0.443 4 Tingginya penggunaan internet 0.125 3.33 0.418 5 Petani mitra yang bekerja sama dengan CV

Bumi Agro Techology dalam pengembangan agribisnis stroberi

0.112 3.33 0.374

Sub Total 2.057

Ancaman 6 Pengaruh pandemic covid terhadap permintaan

bibit stroberi

0.097 2.33 0.225 7 Persaingan antar perusahaan dalam bidang yang

sama

0.097 1 0.097

8 Kenaikan harga input 0.097 1.33 0.129

9 Ancaman dari pendatang baru yang bergerak dalam bidang usaha yang sama

0.099 1.67 0.166

Sub Total 0.616

TOTAL 2.673

Sumber: Data diolah oleh penulis 2022

53

Perumusan Strategi Matriks IE

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada matriks IFE dan EFE, selanjutnya disusun pada Matriks IE. Perhitungan pada matriks IE dilakukan dengan menggabungkan total skor dari matriks IFE dan EFE kedalam sel- sel yang telah ditentukan. Hasil pemetaan matriks IE dapat dilihat pada Gambar 8

Total Skor EFE = 2.673

Total Skor IFE = 2.846 Tinggi

3,0-4,0

Sedang 2,0- 2,99

Lemah 1,0-1,99 Tinggi

3,0-4,0 I II III

Sedang

2,0- 2,99 IV V VI

Rendah

1,0-1,99 VII VIII IX

Gambar 9 Matriks IE CV Bumi Agro Technology

Berdasarkan hasil pemetaan pada Gambar 8, posisi CV Bumi Agro Technology dapat diketahui bahwa skor yang diperoleh pada matriks IFE yaitu 2,846 dan skor pada matriks EFE yaitu 2,673, menunjukkan bahwa CV Bumi Agro Technology berada dalam kondisi internal yang baik sehingga dapat memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki, selain itu perusahaan dapat mengambil peluang dan meminimalisir ancaman yang dihadapi.

Hal ini menunjukkan bahwa posisi CV Bumi Agro Technology berada pada sel V yakni Pelihara dan Pertahankan atau Hold and Maintain. Strategi yang paling baik yang harus diterapkan oleh CV Bumi Agro Technology adalah strategi penetrasi pasar (market penetration) dan pengembangan produk (product development). Strategi ini dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk mencapai peluang yang dimiliki perusahaan. CV Bumi Agro Technology dapat melakukan pengembangan produk dengan cara mempertahankan kualitas dan melakukan inovasi varietas dari bibit stroberi yang dihasilkan serta melakukan peningkatan pemasaran melalui promosi online untuk menjangkau konsumen potensial bagi perusahaan. Peningkatan pemasaran melalui promosi online juga termasuk kedalam strategi penetrasi pasar.

54 Matriks SWOT

Strategi yang diperoleh berdasarkan posisi perusahaan pada matriks IE kemudian digunakan sebagai acuan untuk menentukan alternative strategi bagi CV Bumi Agro Technology untuk mengembangkan usahanya berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal CV Bumi Agro Technology sesuai dengan posisi perusahaan.

Berdasarkan matriks IE, CV Bumi Agro Technology berada pada sel V yakni Pelihara dan Pertahankan atau Hold and Maintain, sehingga strategi yang paling tepat yang harus diimplementasikan oleh CV Bumi Agro Technology adalah strategi penetrasi pasar (market penetration) dan pengembangan produk (product development). Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT diperoleh beberapa strategi berikut, secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 11.

a) Mempertahankan kualitas buah stroberi dan meningkatkan koleksi bibit stroberi yang berkualitas (S2,S3,S4,S6, 02,03,05)

b) Melakukan optimalisasi promosi dan perluasan pasar bibit stroberi melalui digitalisasi pemasaran (W3, W4,W5,04)

c) Mempertahankan pelayanan terhadap konsumen dan menjaga hubungan baik dengan konsumen (S1,T2, T3)

d) Melakukan pelatihan dan pengembangan SDM untuk meningkatkan kinerja perusahaan (W1,W2,W6)

Bedasarkan analisis SWOT salah satu strategi yang dihasilkan yaitu melakukan optimalisasi promosi dan perluasan pasar bibit stroberi melalui digitalisasi pemasaran. Strategi yang dihasilkan pada penelitian sejalan dengan penelitian Silaban MGD dan Trimo L (2020) bahwa CV Bumi Agro Technology sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi dan melakukan pemasaran stroberi yang menarik salahsatunya pemanfaatan media digital tujuannya untuk meningkatkan permintaan produk dan branding perusahaan agar mampu menjangkau peluang pasar yang lebih luas.

55

Perencanaan Pengembangan Usaha Melalui Digitalisasi Pemasaran Berdasarkan hasil observasi di lapangan bahwa CV Bumi Agro Technology mengalami penurunan penjualan bibit stroberi. Data penjualan bibit stroberi dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Data Penjualan Bibit Stroberi

Sumber: CV Bumi Agro Technology 2020

Dilihat pada Gambar 10 menunjukkan adanya kecenderungan penurunan jumlah penjualan bibit stroberi dari tahun 2017 hingga tahun 2020. Hal ini berdampak pada penurunana pendapatan perusahaan yang cukup signifikan, dimana penurunan tertinggi penjualan bibit stroberi terjadi pada tahun 2020. Hasil wawancara dengan direktur CV Bumi Agro Technology memang menyatakan adanya penurunana penjualan bibit stroberi

“Pada tahun 2020 perusahaan mengalami penurunan penjualan bibit stroberi yang disebabkan oleh pandemic Corona (Covid-19). Penurunan penjualan ini menyebabkan CV Bumi Agro Technology harus membuang bibit stroberi sebanyak 3000-5000 bibit per bulannya, pembuangan bibit stroberi dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi cost yang dikeluarkan perusahaan seperti untuk perawatan bibit dan biaya sarana produksi. Hal ini tentu merugikan bagi perusahaan karena tidak adanya permintaan akan bibit stroberi dimana untuk mengurangi kerugian perusahaan melakukan substitusi produk.”

Adanya penurunan penjualan bibit stroberi yang signifikan apabila dibiarkan akan menjadi ancaman yang sangat besar bagi perusahaan, sehingga perusahaan perlu mencari solusi agar usahanya tidak merugi dan berdampak pada keberlanjutan usaha bibit.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Penjualan Bibit Stroberi CV Bumi Agro Technology

Penjualan Bibit Stroberi

56

Selain dari adanya penurunan penjualan, pengembangan usaha juga didukung dari posisi perusahaan yang berada pada sel V dan analisis Matriks SWOT CV Bumi Agro Technology bahwa perusahaan perlu melakukan pengembangan dan penetrasi pasar dengan cara melakukan strategi pengembangan usaha dengan optimalisasi promosi dan perluasan pasar bibit stroberi melalui digitalisasi pemasaran.

Pemilihan instans messenger, media sosial dan website didasarkan dari penggunaanya yang banyak diakses dan digunakan oleh masyarakat, selain itu pemilihan media sosial sebagai pengembangan usaha juga didasarkan dari tidak adanya pungutan pajak dibandingkan marketplace yang memiliki pajak sekitar 30%. Selain itu, didukung dengan laporan Asia Social Commerce Report 2018, menunjukkan bahwa Instagram dan Facebook merupakan media sosial yang paling banyak digunakan penjual di Indonesia untuk mempromosikan usahanya, hal ini dikarenakan penggunaan media sosial lebih mudah meraih pasar potensial yang lebih luas, lebih gmpang membuka bisnis dan media sosial dapat meningkatkan jaringan teman dan kenalan yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa konsumen bibit stroberi CV Bumi Agro Technology menyatakan bahwa penggunaan digitalisasi pemasaran di masa sekarang ini perlu dilakukan dan dilaksanakan oleh setiap usaha tujuannya perusahaan dapat menjangkau konsumen dan pasar lebih luas, bersaing dengan kompetitor serupa dan dapat mempromosikan atau menginformasikan kepada pasar secara online dengan menggunakan berbagai media digital. Berdasarkan preferensi konsumen media digitalisasi pemasaran yang paling efektif dalam pengembangan usaha bibit stroberi adalah instanst messenger, media sosial dan website, dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Persentase Media Digitalisasi Pemasaran

40% 50%

10%

Media Digitalisasi Pemasaran

Instant Messenger Media Sosial Website

57

Disimpulkan bahwa mayoritas konsumen CV Bumi Agro Technology lebih dominan menggunakan instant messenger (WhatsApp), media sosial (Instagram dan Facebook) dan Website merupakan pilihan yang paling dominan digunakan sebagai alat digitalisasi pemasaran. Pemilihan media digitalisasi WhatsApp, Instagram dan Facebook pada penelitian ini sejalan dengan Waluyati et al (2021) yang mengatakan bahwa penggunaan media sosial untuk pemasaran bibit seperti WhatsaApp, Facebook dan Instagram pilihan yang tepat karena banyak dimiliki oleh kalangan masyarakat sehingga akan lebih banyak orang yang bisa mendapatkan informasi dari berbagai media tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, perencanaan pengembangan usaha bibit stroberi melalaui digitalisasi pemasaran akan dilakukan melalui instant messenger, media sosial dan website.

1. Instant Messenger

Instant messenger yaitu alat komunikasi dalam pemasaran menggunakan pesan singkat yang dikirimkan kepada target pasar yang terhubung secara online dan berada dalam daftar pertemanan pada aplikasi instant messenger. Instant messenger salah satu media yang sangat efektif dalam berkomunikasi dan membujuk konsumen untuk melakukan pembelian produk. Berdasarkan 10 konsumen utama bibit stroberi menyatakan bahwa 5 diantaranya lebih sering menggunakan instant messenger untuk melakukan pembelian bibit maupun untuk berkomunikasi dengan perusahaan seperti berkonsultasi mengenai budidaya maupun perawatan bibit stroberi.

Instant messenger yang dominan digunakan oleh para konsumen adalah WhatsApp. Menurut informan Pak Yana dari konsumen bibit CV Bumi Agro Technology bahwa konsumen lebih suka menggunakan media instant messenger dalam melakukan pembelian bibit, selain itu instant messenger dapat memudahkan komunikasi antara konsumen dan Pa Diki sendiri serta dapat meningkatkan layanan after sale service karena dapat dilakukan komunikasi dimana pun dan kapanpun.

58

Selain itu menurut informan Pa Endang penggunaan whatsapp yang mudah dan efektif membuat beliau lebih suka menggunakan instant messenger sebagai media komunikasi maupun pemasaran.

“Bagi kami para plasma petani, media whatsapp merupakan media yang paling efektif dalam melakukan pembelian bibit stroberi maupun produk lainnya, karena pnggunaan whatsapp yang mudah dan gampang dimengerti merupakan salah satu kemudahan dibandingkan media lainnya.”

Penggunaan instant messenger terutama whatsapp sudah dioptimalkan oleh CV Bumi Agro Technology, akan tetapi instant messenger yang digunakan masih atas nama direktur perusahaan bukan instant messenger bisnis atas nama perusahaan.

2. Media Sosial

Selain penggunaan instant messenger, pengembangan usaha juga perlu dilakukan melalui media sosial karena menurut beberapa informan, konsumen juga lebih suka melakukan pembelian melalui media sosial.

Media sosial juga dianggap lebih efektif dalam melakukan pengembangan usaha terutaman promosi produk. Berdasarkan data dari Hootsuite (We Are Social) pada tahun 2022 platform media sosial yang paling banyak dikunjungi dan digunakan orang di Indonesia yaitu 84,8% menggunakan Instagram dan sebanyak 81,3% menggunakan Facebook

1) Instagram

Instagram merupakan aplikasi yang digunakan untuk memposting dan membagikan baik foto maupun video, dimana konten yang depositing dapat ditambahkan keterangan yang menggambarkan konten tersebut. Selain itu instagram merupakan salahsatu media sosial yang dapat digunakan sebagai media pemasaran langsung yang dapat berinteraksi dengan konsumen, dengan adanya tampilan foto/video konsumen dapat melihat jenis produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Berdasarkan dengan informasi dari informan konsumen hobbies, penggunaan Instagram sebagai pengembangan usaha merupakan pilihan media sosial yang tepat.

“Penggunaan Instagram sebagai media pengembangan usaha khususnya pemasaran bibit stroberi sebaiknya sudah mulai dilaksanakan dan dioptimalkan oleh perusahaan, karena

59

penggunaan instagram ini akan sangat membantu konsumen dalam menentukan produsen bibit, karena dapat dilihat dari tampilan foto maupun video di media sosial. Hal itu akan membantu para konsumen hobbies terutama para millennial untuk melakukan pemilihan produk tanpa harus datang ke kebun. Selain itu, penggunaan Instagram juga akan membantu para hobbies untuk berbagi informasi di era teknologi”

Penggunaan Instagram sebagai media pemasaran, membantu konsumen dalam pemilihan produk serta untuk berbagi informasi sejalan dengan Hidayah (2018) yang menyatakan bahwa penggunaan instagram bukan hanya sebagai media pemasaran online, akan tetapi instagram juga akan menampilkan profil perusahaan, alamat, contact person, akun- akun jejaring sosial lainnya, link pembelian produk perusahaan serta menyediakan berbagai macam informasi seperti produk baru, promo maupun event.

Penggunaan Instagram di dukung oleh data dari Hootsuite (We Are Social) pada tahun 2022 bahwa platform media sosial yang paling banyak dikunjungi dan digunakan orang di Indonesia yaitu sebanyak 84,8% menggunakan Instagram dimana penggunanya yang didominasi oleh para millennial.

2) Facebook

Media sosial yang dapat digunakan sebagai media pemasaran lainnya yaitu Facebook. Melalui Facebook produk maupun jasa dapat ditawarkan dengan mengupload video singkat maupun foto. Salah satu manfaat dari facebook adalah sebagai media promosi yang efektif karena terdapat fitur yang menunjang pemasaran terutama promosi.

Berdasarakan hasil wawancara dengan konsumen bahwa penggunaan facebook sebagai media pengembangan usaha dinilai lebih efektif dibandingkan instagram

“Dizaman teknologi sekarang, selain menggunakan whatsapp sebagai media informasi para konsumen maupun petani juga lebih cenderung menggunakan facebook untuk saling berbagi informasi dengan petani lain di daerah lainnya. Hal ini tentu apabila pelaku usaha memasarkan produknya di facebook akan memberikan kesempatan produknya dikenal oleh banyak orang. Selain itu penggunaan facebook yang lebih didominasi oleh kalangan orang

60

tua memudahkan para plasma petani untuk saling memberi informasi”

Hal itu sejalan dengan penelitian Taqiyya R dan Riyanto S (2020) bahwa penggunaan facebook sebagai media pemasaran benih sayuran sangat efektif karena jumlah pengguna dan fitur- fitur didalamnya mendukung pelaku usaha untuk mendapatkan pelanggan dan memperluas jaringan pemasaran. Sejalan juga dengan penelitian Wardhana (2015) bahwa facebook sangat cocok digunakan untuk menjangkau audiens/ konsumen karena pengguna facebook tersebar dari semua level.

3. Website

Penggunaan website sebagai metode pemasaran sangat diperlukan baik mitra ataupun konsumen, tujuannya untuk memperluas jangkauan pemasaran. Penggunaan website dapat dilakukan sebagai media penyebaran informasi yang semakin lengkap dengan jangkauan konsumen yang luas.

Berdasarkan pernyataan konsumen bahwa perusahaan disarankan mempunyai website untuk menunjang kepercayaan konsumen akan tetapi untuk skala usaha tertentu website tidak difokuskan karena perlunya biaya perawatan.

“Setiap perusahaan sebaiknya memiliki website sebagai media informasi selain itu website juga memberikan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual oleh perusahaan. Tapi untuk bisnis dengan skala kecil- menengah sebaiknya mengoptimalkan penggunaan instat menssenger dan sosial media, karena untuk penggunaan website memerlukan biaya perawatan dan pengoprasiannya yang terbilang cukup ribet.”

Website perusahaan dapat memberikan kepercayaan terhadap produk yang dijual sejalan dengan Hidayah (2018) yang menyatakan bahwa perusahaan perlu membangun dan menggunakan website sebagai halaman resmi dari perusahaan, karena di zaman sekarang penggunaan website menjadi acuan utama dan sebagai faktor penilaian yang menentukan di dunia Internasioanl mengenai kepercayaan perusahaan.

61

Analisis Finansial

Analisis finansial pengembangan usaha stroberi dinilai berdasarkan pendekatan finansial, analisis ini menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Pengembangan usaha melalaui digitalisasi pemasaran belum dijalankan oleh perusahaan sehingga diperlukan prediksi dalam perhitungan analisisnya.

Adapun prediksi yang digunakan dalam analisis finansial pengembangan usaha stroberi melalui digitalisasi pemasaran ini adalah sebagai berikut:

a. Modal yang digunakan adalah modal pribadi dari pemilik usaha yaitu Pa Diki Indrawibawa

b. Harga input berdasarkan harga pasar pada tahun 2022

c. Untuk mengetahui penerimaan setelah penerapan digitalisasi pemasaran maka dilakukan prediksis dari jurnal. Berdasarkan jurnal penelitian

1) Indah Krisnawati et al (2019) yang berjudul Strategi Digital Marekting dalam Perdagangan Hasil Tani untuk Meningkatkan Pendapatan Kabupaten Karawang bahwa persentase pendapatan meningkat setelah adanya penerapan digital marketing sebesar 42,8%

2) Nur Ocvanny A dan Dewi Mustikawati (2019) yang berjudul Penerapan Digital Marketing Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Bunga di Desa Sidomulyo Kota Batu bahwa persentase pendapatan meningkat setelah adnaya digital marketing sebesar 78%

3) Mohamad Trio F dan Debby Arisandi (2018) ang berjudul Pemanfaatan Digital Marketing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asia bahwa penerapan digital marketing pada penjualan tanaman hias menaikan penjualan sebesar 40%

Estimasi kenaikan pendapatan perusahaan setelah digitalisasi pemasaran dianalogkan berdasarkan penelitian diatas bahwa penerimaan di CV Bumi Agro Technology menggunakan range presentase kenaikan yaitu sebesar 53,6%

d. Biaya listrik dan air tidak mengalami kenaikan e. Proyeksi analisis laba rugi dibuat dalam satu tahun

f. Pajak penghasilan sebesar 0.5% dari penerimaan usaha sesuai dengan peraturan pemerintahan No. 23 Tahun 2018.

62

Berdasarkan prediksi diatas, berikut merupakan rincian analisis finansial pengembangan usaha stroberi melalui digitalisasi pemasaran di CV Bumi Agro Technology

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi maupun penjualan dalam satu tahun atau satuan waktu tertentu. Biaya tetap meliputi sewa lahan, listrik, tenaga kerja, penyusutan dan lainnya. Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan sebelum melakukan pengembangan usaha stroberi melalui digitalisasi pemasran dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Biaya Tetap Sebelum Penerapan Digitalisasi Pemasaran No Jenis Satuan Kuantitas Harga Jumlah

1 Sewa Lahan tahun 7.500.000

2 Penyusutan tahun 613.125

3 Tenaga kerja Pria Orang 1 1.250.000 15.000.000 5 Tenaga kerja Wanita Orang 1 1.000.000 12.000.000

6 Biaya Lain- lain

Listrik tahun 1 100.000 1.200.000

Air tahun 1 50.000 600.000

Wifi Bulan 12 250.000 3.000.000

7 Pajak 2.000.000

Total Fixed Cost 41.913.125

Sumber: Data Perusahaan CV Bumi Agro Technology 2022

Biaya tetap perusahaan ketika melakukan pengembangan usaha stroberi melalui digitalisasi pemasaran akan mengalami kenaikan biaya karena adanya penambahan komponen biaya seperti gaji tenaga kerja untuk bagian digitalisasi pemasaran, biaya perawatan website. Biaya tetap setelah adanya pengembangan usaha stroberi melalui digitalisasi pemasaran dapat dilihat pada Tabel 17.

63

Tabel 17 Biaya Tetap Setelah Penerapan Digitalisasi Pemasaran (EST) No Jenis Satuan Kuantitas Harga Jumlah

1 Sewa Lahan tahun 7.500.000

2 Penyusutan tahun 613.125

3 Tenaga kerja Pria Orang 1 1.250.000 15.000.000 4 Tenaga kerja Wanita Orang 1 1.000.000 12.000.000 5 Tenaga kerja digital

marketing

Orang 1 1.500.000 18.000.000

6 Biaya Lain- lain

Listrik Bulan 12 100.000 1.200.000

Air Bulan 12 50.000 600.000

Biaya perawatan website

Tahun 1 500.000 500.000

7 Pajak 2.000.000

Total Fixed Cost 57.413.125

Sumber: Data diolah oleh penulis 2022

*EST = estimasi

2. Biaya Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel merupakan biaya yang besar atau kecilnya mempunyai pengaruh langsung terhadap jumlah produk yang diproduksi atau dijual.

Biaya variabel meliputi biaya sarana produksi pupuk, pestisida dan lainnya.

Biaya variabel yang dikeluarkan CV Bumi Agro Technology sebelum melakukan pengembangan usaha stroberi melalui digitalisasi pemasaran dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Biaya variabel sebelum pengembangan usaha

No Jenis Satuan Kuantitas Harga Jumlah 1 Media tanam Polybag 600 5.000 3.000.000

2 Kompos Krg 50 25.000 1.250.000

3 Pupuk NPK Kg 10 15.000 600.000

4 Pestisida Kg/Lt 2 200.000 1.600.000

Total Variabel Cost 6.450.000

Sumber: Data Perusahaan CV Bumi Agro Technology 2022

Biaya variabel sebelum dan setelah adanya pengembangan usaha melalui digitalisasi pemasran diprediksi tidak mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan ketika adanya permintaan yang tinggi pelaku usaha memiliki mitra petani dalam pemenuhan produk tersebut. Sehingga biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan tidak mengalami kenaikan. Biaya variabel

64

yang dikeluarkan perusahaan untuk produksi bibit stroberi selama satu tahun sebesar Rp 6.450.000

3. Penerimaan

Penerimaan total bibit stroberi tahun 2020 di CV Bumi Agro Technology sebelum ada pengembangan usaha yaitu 14.750 bibit dengan harga penjualan yaitu Rp 4.000/bibit.

1) Penerimaan total sebelum pengembangan TR = Q x P

= 14.750 bibit x Rp 4.000

= Rp 59.000.000

Penerimaan total perusahaan sebelum adanya pengembangan usaha yaitu Rp 59.000.000. Setelah adanya pengembangan usaha melalui digital marketing range persentase peningkatan di analogikan sebesar 53,6% sebanyak 7.950 bibit, sehingga penjualan bibit meningkat menjadi 22.700.

2) Penerimaan total setelah pengembangan TR = Q x P

= 22.700 bibit x Rp 4.000

= Rp 90.800.000

Penerimaan total perusahaan setelah adanya pengembangan usaha melalui digitalisasi pemasaran meningkat menjadi Rp 90.800.000 dari penerimaan sebelumnya yaitu Rp 59.000.000. Tingginya penerimaan perusahaan disebabkan karena saat perusahaan sudah menerapkan sistem digitalisasi pemasaran tidak lantas meninggalkan sistem konvensional, sehingga perusahaan menerapkan dua sistem pemasaran.

4. Analisis R/C

Analisis R/C digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha dijalankan. R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan (revenue) dengan biaya (cost). Perhitungan analisis R/C sebelum dan sesudah pengembangan usaha dapat dilihat pada Tabel 19.

Dokumen terkait