• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONEKSI

A. Faktor yang mendorong munculnya kemampuan

Dilihat dari hasil pengamatan penulis, terlihat jelas bahwa kegiatan pembelajaran, pendekatan dan strategi yang digunakan guru menjadi faktor pendukung munculnya kemampuan koneksi matema-tis siswa. Adapun pendekatan yang digunakan guru dalam pembela-jaran tentang materi perbandingan dan skala ialah PMR yang meliputi beberapa tahapan, yaitu: apersepsi, tahapan pemecahan masalah dan

penemuan konsep, diskusi kelas, serta refleksi pada akhir pem-belajaran. Dari tahapan tersebut terlihat peluang guru untuk memunculkan kemampuan koneksi matematis siswa sangat dominan didukung lagi dengan penggunaan metode tanya jawab dan diskusi serta alat dan sumber belajar yang digunakan oleh siswa. Secara rinci RPP yang digunakan oleh guru dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh gambaran bahwa mampuan koneksi matematis siswa yang didukung oleh faktor ke-mampuan siswa dan pembiasaan yang biasa dilakukan guru pada setiap kegiatan pembelajaran berlangsung.

Guru sebagai ujung tombak di lapangan memiliki peran sentral dalam mengembangkan kemampuan koneksi matematis siswa.

Dengan demikian, di samping faktor kemampuan siswa (faktor dari dalam diri siswa), pembiasaan atau keterampilan guru dalam menge-mas pembelajaran termenge-masuk di dalamnya pemberian motivasi, meng-kaitkan pembelajaran di kelas dengan dunia nyata, menyajikan contoh masalah, pemilihan pendekatan dan strategi yang digunakan guru dalam mengajar harus diperhatikan. Demikian pula dengan penggunaan sumber belajar turut berpengaruh serta menjadi faktor pendorong munculnya kemampuan koneksi matematis siswa. Gam-bar berikut merupakan data dokumentasi yang dapat memperjelas tentang pernyataan di atas:

Gambar 4.17. Aktivitas Siswa dalam Menggunakan Sumber Belajar

Gambar di atas, merupakan aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan mengaitkan pembelajaran di dalam kelas dengan dunia nyata dengan mengukur jarak pada peta antara kota Bandung dengan kota Garut menjadi sesuatu yang bermakna melalui penggunaan penggaris untuk mengukur kedua kota tersebut pada peta.

Dengan melihat paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ke-mampuan guru membangun minat siswa dalam mengembangkan kemampuan koneksi matematis dan mengemas pembelajaran yang memicu terhadap munculnya kemampuan koneksi matematis siswa seperti yang terlihat pada gambar 4.17 yang memperlihatkan bagai-mana siswa menggunakan penggaris yang ditempelkan di atas peta untuk memperjelas dan memahami konsep tentang skala dalam mengembangkan kemampuan koneksi matematis siswa khususnya dalam mengintegrasikan informasi dan memecahkan masalah tidak rutin.

B. Faktor yang mendorong munculnya kemampuan habits of mind siswa

Dilihat dari data hasil pengamatan penulis, terlihat jelas bahwa kegiatan pembelajaran, pendekatan dan strategi yang digunakan guru menjadi faktor pendukung munculnya kemampuan habits of mind siswa. Adapun pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran tentang materi perbandingan dan skala adalah pendekatan matema-tika realistik yang meliputi beberapa tahapan, yaitu: apersepsi, tahap-an pemecahtahap-an masalah dtahap-an penemutahap-an konsep, diskusi kelas, serta refleksi pada akhir pembelajaran. Dari tahapan tersebut terlihat pelu-ang untuk memunculkan kemampuan habits of mind siswa spelu-angat dominan didukung lagi dengan penggunaan metode tanya jawab dan diskusi serta alat dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Secara rinci RPP yang digunakan oleh guru dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh gambaran bahwa ke-mampuan habits of mind siswa yang didukung oleh faktor kemampu-an siswa dkemampu-an pembiasakemampu-an ykemampu-ang biasa dilakukkemampu-an guru pada setiap kegiatan pembelajaran berlangsung.

Guru sebagai ujung tombak di lapangan memiliki peran sentral dalam mengembangkan kemampuan habits of mind siswa. Dengan demikian, di samping faktor kemampuan siswa (faktor dari dalam diri siswa), pembiasaan atau keterampilan guru dalam mengemas pem-belajaran termasuk di dalamnya pemberian motivasi, pemilihan kata-kata yang cocok untuk disampaikan kepada siswa, menyajikan contoh masalah, pemilihan pendekatan dan strategi yang digunakan guru da-lam mengajar harus diperhatikan. Demikian pula dengan media dan sumber belajar turut berpengaruh serta menjadi faktor pendorong munculnya kemampuan habits of mind siswa ini. Gambar berikut merupakan data dokumentasi yang dapat memperjelas tentang per-nyataan di atas:

Gambar 4.18. Penggunaan Media Sebagai Motivasi dalam Pembelajaran

Gambar di atas, merupakan aktivitas guru dalam mengemas pembelajaran menjadi sesuatu yang bermakna melalui penggunaan media pembelajaran dalam upaya membangkitkan motivasi dan mengembangkan kemampuan habits of mind siswa. Selain peng-gunaan media, dalam upaya membangkitkan motivasi guna memun-culkan kemampuan habits of mind siswa, guru juga selalu mem-berikan penghargaan berupa bintang keaktifan bagi kelompok yang terlibat aktif dalam menyelesaikan LKS dan memberikan ide/pen-dapatnya selama pembelajaran berlangsung. Berikut adalah gambar kelompok siswa yang menerima bintang keaktifan.

Gambar 4.19. Pemberian Bintang Keaktifan

Gambar di atas merupakan gambar kelompok siswa yang mene-rima bintang keaktifan sebagai pemberian hadiah dari guru atas partisipasi kelompoknya dalam menjawab pertanyaan pada LKS yang diberikan oleh guru.

Gambar 4.20. Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Diskusi

Gambar di atas merupakan wujud aktivitas siswa saat berdiskusi tentang menentukan perbandingan dua benda atau lebih dengan me-nyederhanakan pecahan atau dengan menentukan pecahan senilainya dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan per-bandingan.

Gambar 4.21. Aktivitas Siswa Saat Kegiatan Presentasi

Dengan melihat paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa gambar 4.18., 4.19., 4.20., dan 4.21. di atas, merupakan strategi guru dalam mengemas pembelajaran yang memicu terhadap munculnya kemampuan habits of mind siswa diantaranya: gambar 4.18. memper-lihatkan bagaimana guru menggunakan media spidol yang ditempel-kan di white board untuk memperjelas konsep tentang perbandingan senilai dalam mengembangkan kemampuan habits of mind siswa, pa-da gambar 4.19. terlihat seorang siswa sepa-dang menulis bintang keak-tifan sebagai wujud pemberian penghargaan yang diberikan dari guru atas aktivitas kelompoknya selama pembelajaran, dan gambar 4.20.

merupakan aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi tentang menen-tukan perbandingan dua benda atau lebih dengan menyederhanakan pecahan atau dengan menentukan pecahan senilainya dan me-nyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan

perban-dingan. Sementara pada gambar 4.21. merupakan aktivitas siswa saat presentasi berlangsung sebagai upaya guru dalam mengembangkan indikator kemampuan habits of mind siswa khususnya dalam mengintegrasikan informasi dan memecahkan masalah tidak rutin.

C. Indikator kemampuan koneksi matematis yang sulit muncul pada siswa

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ada beberapa indikator kemampuan koneksi matematis yang dirasakan sulit muncul pada siswa, yaitu: kemampuan menetapkan rumus (tools) yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah, dan kemampuan memeca-hkan masalah tidak rutin.

Dari hasil tersebut terungkap 17 orang siswa aktif dalam mem-berikan ide atau tanggapannya dan sebagian kecil siswa masih ragu-ragu dalam mengungkapkan dan menjawab pertanyaan, baik yang diberikan oleh guru maupun oleh temannya. Demikian pula dalam cara mengungkapkan atau menyampaikan pendapat, pada beberapa orang siswa struktur kalimatnya masih belum tersusun jelas sehingga agak sulit dimengerti oleh temannya yang lain.

Penulis menghasilkan data tentang ulangan harian perbandingan dan skala memberi gambaran bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang memahami cara memecahkan masalah tidak rutin, terutama bagi siswa yang tergolong berkemampuan rendah, sehingga berakibat pada pencapaian nilai yang kurang memuaskan. Namun demikian, pada sebagian besar siswa kemampuan koneksi matematis ini sudah cukup baik. Hal tersebut didukung oleh data perolehan nilai yang cukup memuaskan, yang dapat dilihat pada lampiran. Namun sebagai gambaran di bawah ini disajikan foto hasil pekerjaan siswa pada saat ulangan harian tentang perbandingan dan skala yang menunjukkan kekurang pahaman siswa dalam menjawab soal, seperti berikut ini:

Gambar 4.22. Hasil Pekerjaan Siswa Pada Lembar Ulangan Harian

Gambar tersebut membuktikan bagaimana kekurang pahaman

Dokumen terkait