• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

FAMILI COLUBRIDAE

berselingan hitam dan putih yang tersusun simetris. Jenis yang mudah dikenali dari corak pada sisi tubuhnya dan moncongnya yang panjang serta surainya yang rapat. Penyebaran:

Nias, Mentawai, Sumatera, Kalimantan.

Gonocephalus liogaster Gunther, 1872 (Blue-eyed Angle-headed Lizard)

Deskripsi : Bunglon yang dapat berukuran lebih dari 20 cm. Bersifat diurnal dan arboreal namun siang hari biasa ditemukan sedang berburu pada lantai hutan. Ciri utamanya yaitu sisik pada bagian tengkuk (vertebral) yang tidak terlalu panjang dengan susunan yang terpisah. Serta corak pada bagian sisi tubuhnya yang menyerupai sarang lebah serta warna bola mata yang biru pada spesies jantan.

Penyebaran : Sumatra dan Kalimantan.

FAMILI COLUBRIDAE

Ahaetulla prasina Shaw, 1802 (Oriental Vine Snake)

Photo By : Arief Tajalli 

Deskripsi :Ular ini berwarna hijau, panjang dan amat ramping. Terkadang ada pula yang berwarna coklat kekuningan atau krem keputihan, terutama pada hewan muda. Panjang tubuh keseluruhan mencapai 2 m, meski kebanyakan sekitar 1,5 m atau lebih. Lebih dari sepertiganya

   

 

adalah ekornya yang kurus seperti cambuk. Kepala panjang meruncing di moncong, jelas lebih besar daripada leher yang kurus bulat seperti ranting hijau. Mata besar,

kuning, dengan celah mata (pupil) mendatar. Mudah ditangkap pada malam hari

karena hewan ini tergolong diurnal atau aktif disiang hari. Penyebaran : Tersebar luas di Indoensia.

Boiga drapiezii Boje, 1827 (White-spotted Cat Snake)

Deskripsi : Ular yang berbentuk panjang dan rampig dengan mata yang terbuka lebar dengan warna keseluruhan coklat namun adapula yang berwarna hijau. Ciri utama yang mudah dikenali yaitu bentuk kepalanya yang membulat dengan ukuran yang ramping. Ditemukan satu individu di tepi sungai sedang berburu mangsa. Ular yang tidak berbisa dan tergolong jinak namun bila merasa terancam mengeluarkan perilaku bertahan seperti ular yang agresif.

Photo By : Arief Tajalli 

Penyebaran : Ular ini dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.

Dendrelaphis formosus Boie, 1894 (Elegant Bronzeback)

Deskripsi : Ular berukuran sedang dan ramping. Panjang maksimum mencapai 150 cm. ukuran kepala lebih lebar dibandingkan leher. Ukuran mata yang besarnya setengah dari lebar kepala. Tertutupi oleh sisik halus berjumlah 15 baris hingga bagian tengah tubuh. Ciri utama yang mudah dikenali yaitu ukuran matanya yang besar serta sisik tubuh yang memiliki

Photo By : Arief Tajalli 

   

 

fariasi warna serta lidahnyayang berwarna merah cerah. Bagian atas tubuh berwarna coklat dengan sampingnya yang berwarna hijau kekuningan. Terdapat corak berwarna hitam memanjang dari moncong dan menyentuh mata hingga leher. Bagian bawah tubuh dan bibir bawah berwarna hijau cerah. Biasa ditemukan di atas pohon pada malam hari.

Penyebaran : Jawa dan Kalimantan

Dendrelaphis pictus Gmel, 1894 (Painted Bronzeback)

Deskripsi : Ular ini memiliki ukuran tubuh sedang, panjang maksimum mencapai 125 cm, betina lebih besar daripada jantan. Kepala memanjang dan dapat dibedakan dengan jelas dari tubuhnya. Memiliki ukuran mata yang besar dengan pupil lingkaran. Jantan memiliki mata yang lebih besar dari pada betina, lidah berwarna merah. Badannya panjang dan ramping dengan sisik yang halus. Spesimen di daerah di luar Sulawesi berwarna perunggu (merah tua) dengan garis kekuningan di sepanjang sisi tubuhnya yang dibatasi warna hitam di atas dan dibawahnya. Kepala bagian atas berwarna coklat, memiliki garis hitam di sisi-sisinya, hingga ke tengkuk dan berakhir dengan titik-titik berwarna biru atau biru kehijauan. Bibir atas berwarna kuning. Warnanya akan berubah menjadi biru terang bila ular ini menggembungkan diri sehingga terlihat sisik interstitial sebagai mekanisme ketahanan diri. Ular ini merupakan satwa arboreal, walaupun kadang berburu mangsa di tanah. Satwa diurnal yang aktif di siang hari (berburu dan berjemur).

Photo By : Arief Tajalli 

Penyebaran : Tersebar luas di Indonesia.

   

 

Pareas malaccanus Peters, 1864 (Dark-necked Slug-eating Snake)

Deskripsi : Ular yang berukuran sedang dan tidak berbisa. Jenis yang tergolong nokturnal dan terestrial. Jenis ini ditemukan di tepi sungai biasa sedang berburu mangsanya yang berupa siput. Ciri utama jenis ini yaitu terdapat corak berwarna hitam di bagian lehernya dengan tubuh berwarna coklat dan berbelang hitam. Individu ini ditemukan hanya satu di tepi sungai pada malam hari di bebatuan.

Ular yang pemalu dengan perilaku pertahanan diri menyembunyikan kepalanya saat mengalami ancaman.

Penyebaran : Sumatra dan kalimantan.

Rhabdophis chrysarga Schlegel, 1837 (Speckle-bellied Keelback)

Deskripsi : Ular yang berukuran kecil dengan warna dominan coklat dengan kepala berwarna gelap. Ciri utama jenis ini yaitu terdapat corak berwarna putih di lehernya serta warna tubuh coklat dengan kuning di sisinya. Biasa ditemukan di siang hari sedang berjemur atau memburu mangsanya. Jenis terestrial yang biasa hidup ditumpukan serasah dengan mangsa utamanya katak atau serangga. Jenis ini ditemukan di pinggir sungai sedang berjemur.

Photo By : Arief Tajalli 

Photo By : Arief Tajalli 

Penyebaran : Dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara.

   

 

Xenochrophis triangularigerus Schenkel, 1901 (Triangle Keelback)

Deskripsi : Ular yang berwarna kehitaman dengan corak berbentuk segitiga berwarna kemerahan atau orange pada bagian samping tubuhnya. Warna merah akan semakin gelap pada spesies berumur tua dan berubah menjadi coklat atau keabuan. Terdapat bagian berwarna hitam di antara segitiga tersebut. Kepala berwarna hitam dengan bagian putih pada bibir. Bagiar perut berwarna putih dan berbeda dengan bagian atasnya. Ciri utamanya yaitu pola segitiga yang terdapat pada sisi tubuhnya berwarna merah atau kekuningan. Jenis ini ditemukan di pinggir sungai pada malam hari sedang tidur karena aktif di siang hari. Jenis yang biasa ditemukan sedang melingkar di tumbuhan tingkat semai pada malam hari.

Penyebaran : Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Xenodermus javanicus Reinh, 1836 (Rough-backed Litter Snake)

Deskripsi : Ular yang memiliki ciri tubuh sangat khas yaitu terdapat sisik yang menonjol pada bagian atas tubuhnya serta sisik hidung yang lebih besar dibanding sisik kepalanya. Sisik kepala yang kecil dan tidak simetris serta mata berukuran kecil membulat dan condong keluar. Jenis ini ditemukan di pinggir sungai pada malam hari. Ular yang berukuran kecil dan terrestrial atau semi akuatik yang biasa berburu ikan atau katak pada malam

Photo By : Arief Tajalli 

Photo By : Arief Tajalli 

   

 

hari pada bebatuan dipinggir sungai.

Penyebaran : Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Dokumen terkait