• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Fase Perencanaan Sistem

Fase perencanaan pembuatan sistem dimulai dengan pendefinisian subsistem perangkat lunak yang akan digunakan. Sesuai dengan kebutuhan UKM A yang merupakan usaha dagang semi jasa terhadap Sistem Informasi Akuntansi sederhana yang dapat menghasilkan laporan keuangan, maka subsistem perangkat lunak yang digunakan adalah Microsoft Excel yang telah diformat sedemikian rupa sehingga dapat secara otomatis memproses transaksi bisnis yang ada dan menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan. Pada dasarnya, Sistem Informasi Akuntansi ini menggunakan metode Akrual, yang membebankan biaya dan mencatat pendapatan pada waktu terjadinya. Untuk dapat melengkapi laporan keuangan yang dibutuhkan, maka sistem yang menghasilkan laporan keuangan tersebut didampingi oleh beberapa mekanisme sistem lain, yaitu sistem yang dapat menampilkan data persediaan dan sistem yang dapat menampilkan analisis rasio keuangan dari laporan keuangan yang dihasilkan.

Diagram alir fase perencanan sistem ini dapat dilihat pada Gambar 10. Perbaikan Tidak Diterima Diterima Perbaikan Tidak Diterima Diterima

Gambar 10. Diagram alir fase perencanaan pembuatan Sistem Informasi Akuntansi untuk UKM A

Penentuan Sistem Perangkat lunak dan Ruang lingkup sistem dilanjutkan dengan peninjauan secara manajemen terhadap Sistem Informasi Akuntansi yang dilakukan oleh ahli akuntansi. Apabila Ruang lingkup sistem yang telah ditentukan dapat diterima, maka proses dilanjutkan dengan Aplikasi sistem, namun apabila tidak diterima, maka dilakukan perbaikan. Aplikasi sistem dilanjutkan dengan tinjauan teknis oleh pengguna yang telah

Mulai

Pendefinisian Sub Sistem Perangkat Lunak

Penentuan Ruang Lingkup Sistem dan Permodelan Sistem

Tinjauan Manajemen Aplikasi Sistem Tinjauan Teknis Operasi Sistem SELESAI

terlebih dahulu diberikan instruksi penggunaan. Apabila tinjauan manajemen diterima maka dilanjutkan dengan Operasi Sistem, dan Proses Perencanaan sistem selesai.

Ruang lingkup dari sistem yang dibuat adalah :

a. Sistem Informasi Akuntansi sederhana yang dapat menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan (Sistem A). Ruang lingkup sistem ini terdiri dari seperangkat file yang memuat file pencatat transaksi bisnis dan file Laporan Keuangan.

Dari ruang lingkup sistem yang ada, maka akan dibuat permodelan sistem yang terdiri dari :

1. Pengkodean Akun

Untuk memudahkan dalam mengolah data transaksi keuangan menjadi sebuah bentuk laporan keuangan, maka dibutuhkan pengelompokan dan pengkodean akun. Pengkodean akun didasarkan atas jenis akunnya. Klasifikasi jenis akun dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Klasifikasi Jenis Akun

Kode Akun Klasifikasi Akun

1-xxxx Aktiva 2-xxxx Kewajiban 3-xxxx Ekuitas 4-xxxx Pendapatan 5-xxxx Beban

Dengan adanya klasifikasi akun seperti diatas, maka akun-akun dapat diberi kode dalam Tabel 6.

Tabel 6. Pengkodean Akun

No. Akun

Kelompok Akun

Sub Kelompok Akun Nama Akun Tipe Saldo Normal

1-0000 Aktiva Harta Debet

1-1000 Aktiva Lancar Harta Debet

1-1110 Kas Harta Debet

1-1120 Harta Debet

1-1121 Bank A Harta Debet

1-1122

Bank

Bank B Harta Debet

1-1130 Piutang Karyawan Harta Debet

1-1140 Uang Muka Pemasok Harta Debet

1-1200 Harta Debet

1-1201 Piutang A Harta Debet

1-1202 Piutang B Harta Debet

1-1203 Piutang C Harta Debet

1-1204 Piutang D Harta Debet

1-1205

Piutang Usaha

Piutang E Harta Debet 1-1300 Persediaan Barang

Dagang

Lanjutan Tabel 6.

No. Akun

Kelompok Akun

Sub Kelompok Akun Nama Akun Tipe Saldo Normal

1-2000 Aktiva Tetap Harta Debet

1-2100 Peralatan Kantor Harta Debet

1-2110 HP Peralatan Kantor Harta Debet

1-2120 Akumulasi Penyusutan

Peralatan Kantor

Harta Debet

1-2200 Kendaraan Harta Debet

1-2210 HP Kendaraan Harta Debet

1-2220 Akumulasi Penyusutan

Kendaraan

Harta Debet

2-0000 Kewajiban Kewajiban Kredit

2-1000 Kewajiban Lancar

Kewajiban Kredit

2-1100 Hutang Gaji Kewajiban Kredit

2-1200 Pendapatan Diterima Di

Muka

Kewajiban Kredit

2-1300 Hutang Usaha Kewajiban Kredit

2-1301 Hutang Usaha A Kewajiban Kredit

2-1302 Hutang Usaha B Kewajiban Kredit

2-1303 Hutang Usaha C Kewajiban Kredit

2-1304 Hutang Usaha D Kewajiban Kredit

2-1305 Hutang Usaha E Kewajiban Kredit

2-2000 Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Kredit

2-2100 Hutang Bank Kewajiban Kredit

2-2110 Hutang Bank A

2-2120 Hutang Bank B

2-2200 Hutang Jangka Panjang Lain

Kewajiban Kredit

3-0000 Ekuitas Modal Kredit

3-1000 Modal Saham Modal Kredit

3-1110 Modal Saham A

3-1115 Penarikan Modal Saham A

3-1120 Modal Saham B

3-1125 Penarikan Modal Saham B

3-1130 Modal Saham C

3-1135 Penarikan Modal Saham C

3-1140 Modal Saham D

3-1145 Penarikan Modal Saham D

3-1150 Modal Saham E

3-1155 Penarikan Modal Saham E

3-2000 Laba Ditahan Modal Kredit

4-0000 Pendapatan Pendapatan Kredit

4-1000 Pendapatan Penjualan Pendapatan Kredit

4-2000 Pendapatan Jasa Dekorasi

Tanaman

Pendapatan Kredit 5-0000 Harga Pokok

Penjualan

HPP Debet

6-0000 Biaya Biaya Debet

6-0010 Gaji Karyawan Biaya Debet

6-0020 Biaya Pemasaran Biaya Debet

6-0030 Biaya Transportasi Biaya Debet

6-0040 Perawatan Aktiva Biaya Debet

6-0040 Penyusutan Aktiva Biaya Debet

6-0050 Potongan Pembelian Biaya Debet

6-0060 Potongan Penjualan Biaya Debet

6-0070 Biaya Listrik Biaya Debet

6-0080 Biaya Telepon Biaya Debet

6-0090 Biaya Sewa Ruangan Biaya Debet

6-0100 Perlengkapan Kantor Biaya Debet

7-0000 Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Lainnya Kredit 8-0000 Biaya Lain-Lain Biaya Lainnya Debet

2. Saldo Awal Akun

Saldo awal akun merupakan tabel yang memuat saldo nominal dari akun-akun dari periode akuntansi sebelumnya. Tabel Saldo Awal Akun berisi nomor akun, nama akun, dan saldo awal akun

3. Jurnal Transaksi

Jurnal Transaksi merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya oleh UKM dalam Sistem ini. Sumber informasi pencatatan ini adalah data transaksi. Jurnal transaksi ini memuat kode transaksi, tanggal transaksi, keterangan tentang transaksi, nomor dan nama akun yang berubah karena transaksi baik debet maupun kredit, serta jumlah.

4. Pemindahbukuan (Posting)

Pemindahbukuan atau posting adalah proses pengelompokan data transaksi yang ada pada jurnal transaksi ke dalam buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing. Tabel buku besar berisi Nomor Bukti Transaksi, Uraian Transaksi, Kolom Debet, Kolom Kredit, dan Saldo.

5. Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar akun beserta saldomya pada suatu waktu tertentu, biasanya, neraca saldo dibuat pada akhir periode akuntansi. Urutan akun yang dicantumkan pada neraca saldo sesuai dengan urutan akun pada buku besar, di mana saldo debet ditunjukkan pada kolom sebelah kiri dan saldo kredit pada kolom sebelah kanan. Total dari kedua kolom itu harus sama. Neraca Saldo memuat Nomor Akun, Nama Akun, dan Saldo Akun. 6. Ayat Jurnal Penyesuaian

Mekanisme Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat dengan tujuan agar pendapatan dicatat pada periode dimana pendapatan itu dihasilkan dan beban dicatat pada periode terjadinya. Mekanisme Ayat Jurnal Penyesuaian ini biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi.

7. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menggambarkan keadaan perusahaan pada akhir suatu periode akuntansi, apakah perusahaan mengalami laba atau rugi. Akun-akun yang masuk ke dalam Laporan Laba Rugi adalah akun-akun Nominal.

8. Neraca Akhir

Neraca akhir memuat saldo dari akun-akun riil pada akhir periode akuntansi. Dalam Neraca Akhir terdapat kolom Nama Akun dan saldo akun baik debet maupun kredit. Saldo ini terdiri dari Saldo Awal Akun, Saldo Periode Berjalan, dan Saldo Akhir. 9. Penutupan Pembukuan

Tutup buku atau penutupan pembukuan merupakan istilah yang digunakan untuk proses akhir dalam sebuah periode akuntansi sebelum memasuki periode akuntansi berikutnya.

Proses tutup buku pada file yang dibuat dengan Microsoft Excel pada dasarnya adalah memindahkan saldo akun dalam kolom akhir periode dari satu file ke file lain dan ditempatkan di kolom awal periode dalam neraca. Selanjutnya akun Laba Periode Berjalan ditambahkan pada akun Laba Ditahan, sehingga saldonya menjadi nol.

Model sistem yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 3. b. Sistem Persediaan Barang Dagang (Sistem B)

Sistem ini dapat mengolah data pembelian dan penjualan barang dagangan sehingga dapat menampilkan data persediaan barang dengan lengkap. Ruang lingkup sistem ini adalah file yang memuat data barang, data pembelian, data penjualan, dan data stok barang. Dari ruang lingkup yang ada maka akan dibuat permodelan sistem yang terdiri dari :

1. Kode Barang

Pemberian kode barang persediaan dilakukan dengan kode Harga Pokok (HP). Pengkodean Barang Persediaan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Kode Barang Persediaan

KODE NAMA BARANG

HP-001 Hidrogel

HP-002 Aquarium bulat ukuran 1,5 lt HP-003 Aquarium ubur-ubur ukuran 2,5 lt HP-004 Aquarium apel/bulat ukuran 3,5 lt HP-005 Aquarium bulat ukuran 7 lt HP-006 Toples tertutup #1 HP-007 Toples tertutup #2 HP-008 Cryptantus HP-009 Sansiviera HP-010 Ivy HP-011 Palem HP-012 Kaktus HP-013 Sirih Belanda HP-014 Kerikil HP-015 Spagnum moss HP-016 Arang sekam HP-017 Kompos HP-018 Zeolit HP-019 Kerang pantai HP-020 Pasir Bali 2. Data Pembelian

Merupakan tabel data yang berisi bukti pembelian barang, tanggal pembelian barang, nama pemasok barang, harga dan jumlah barang.

3. Data Penjualan

Merupakan tabel data yang berisi tanggal transaksi penjualan barang, nama pelanggan, jumlah barang, dan harga barang. 4. Data Stok Barang

Merupakan tabel data yang berisi jumlah persediaan awal, jumlah barang yang dibeli, jumlah barang yang dijual, stok barang yang ada, harga pokok barang, dan komentar terhadap jumlah persediaan yang ada.

Model sistem yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 3. c. Sistem Analisis Laporan Keuangan (Sistem C)

Sistem A untuk dapat menghasilkan analisis rasio keuangan. Ruang lingkup sistem ini adalah file yang berisi perhitungan otomatis nilai rasio keuangan yang telah dimasukkan.

Dari ruang lingkup sistem maka dibuat permodelan sistem yang terdiri dari:

1. Laporan keuangan

Laporan keuangan disini diposisikan sebagai data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk dapat dihasilkan nilai-nilai rasio keuangan dari bagian-bagian di dalamnya.

2. Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio keuangan disini meliputi empat jenis analisa Rasio Keuangan, yaitu :

5. Rasio Likuiditas 6. Rasio Hutang 7. Rasio Aktivitas 8. Rasio Provitabilitas

Dokumen terkait