• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

A. Fasilitas Fiskal Bagi Kegiatan Penanaman Modal

Fasilitas fiskal kepabeanan yang diberikan oleh Undang-undang Kepabeanan bertujuan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan juga bentuk perlakuan yang lazim terhadap tata pergaulan internasional. Untuk kepentingan industri dan perdagangan, pemerintah memberikan insentif terhadap industri yang sedang membangun atau melakukan pengembangan.

Berkaitan dengan tata pergaulan internasional, pemerintah memberikan perlakuan pembebasan terhadap barang impor yang akan digunakan oleh perwakilan negara asing atau pejabat pada badan internasional. Demikian pula terhadap barang-barang yang digunakan untuk kepentingan publik yang tidak berorientasi pada hal-hal yang bersifat komersial, diberikan perlakuan pembebasan terhadap bea masuk. Pada dasarnya fasilitas fiskal dalam undang- undang kepabeanan adalah fasilitas yang terkait dengan penerimaan perpajakan, khususnya bea masuk. Fasilitas fiskal dalam konteks undang-undang kepabeanan mengandung pengertian sebagai bentuk insentif perpajakan yang diberikan oleh pemerintah kepada industri, perdagangan, dan pihak-pihak tertentu.

Prosedur dan syarat-syarat merupakan tata cara yang ditentukan oleh negara penerima modal dalam pelaksanaan investasi dalam suatu negara. Biasanya prosedur dan syarat-syarat tersebut disesuaikan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Pemberian fasilitas tersebut membutuhkan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah memiliki otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan penyelenggara dan penanaman modal. Oleh karena itu, peningkatan koordinasi harus dapat diukur kecepatannya dengan pemberian perizinan dan fasilitas penanaman modal yang memiliki daya saing. Selanjutnya fasilitas penanaman modal diberikan dengan pertimbangan tingkat daya saing perekonomian dan kondisi keuangan negara dan harus promotif dibandingkan dengan fasilitas yang diberikan oleh negara lain.

Pentingnya kepastian fasilitas penanaman modal ini mengharuskan pengaturan yang lebih detail terhadap bentuk fasilitas fiskal, fasilitas hak atas tanah, imigrasi dan fasilitas perizinan impor. Pemberian fasilitas tersebut setidaknya merupakan upaya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja. Pembangunan merupakan proses yang meliputi kegiatan, tindakan, dan keputusan yang diambil dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan ketahanan bangsa. Agar pembangunan memberikan hasil yang sebesar-besarnya, maka sumber daya dan kesempatan yang tersedia perlu dimanfaatkan secara bijaksana dan rasional.

Penanaman modal merupakan salah satu unsur penggerak yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah. Hal ini dimaksudkan untuk menghimpun dan menggerakkan modal swasta guna menggali potensi sumber daya daerah yang akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan

menciptakan pemerataan pembangunan. Untuk tujuan ini, maka pemerintah memberikan keleluasan bagi para investor untuk menanamkan modalnya.

Penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal Asing dapat menikmati fasilitas fiskal maupun nonfiskal yang ditawarkan pemerintah. Tujuannya untuk menstimulasi kedatangan dan pertumbuhan kegiatan penanaman modal mereka di Indonesia. Adapun bentuk-bentuk fasilitas fiskal yang ditawarkan adalah sebagai berikut:58

1. Fasilitas bea masuk atas impor mesin.

2. Fasiltas bea masuk atas impor barang dan bahan.

3. Usulan untuk mendapatkan fasilitas PPh (Pajak Penghasilan) Badan.

Alasan pemberian pembebasan bea masuk impor mesin, barang dan bahan bagi proyek penanaman modal oleh pemerintah karena:

1. Belum diproduksi di dalam negeri.

2. Sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

3. Sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri.

Peningkatan kegiatan investasi di dalam negeri diperlukan untuk mendukung perekonomian nasional ditengah persaingan global, maka pemerintah memandang perlu memberikan fasilitas pembebasan bea masuk atas impor mesin, barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan industri dalam rangka penanaman modal. Pertimbangan tersebut diberikan oleh pemerintah sepanjang

58

impor barang dan bahan dimaksud secara langsung dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa di dalam negeri untuk:

1. Memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi oleh masyarakat luas, dan/atau melindungi kepentingan konsumen.

2. Meningkatkan daya saing.

3. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja. 4. Meningkatkan pendapatan negara.

Berdasarkan UU Penanaman Modal fasilitas pembebasan bea masuk atas impor mesin, barang dan bahan diberikan kepada perusahaan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri, baik penanaman modal baru atau yang melakukan perluasan usaha. Berdasarkan Perka BKPM Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perizinan dan Non-Perizinan Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal (PTSP) adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non-perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Perizinan adalah segala bentuk persetujuan untuk melakukan penanaman modal yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, dan Administrator Kawasan

Ekonomi Khusus, yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.59

Permohonan izin prinsip perusahaan penanaman modal asing tersebut dapat diajukan kepada PTSP BKPM. Perusahaan penanaman modal dalam negeri yang akan mengurus izin prinsip penanaman modal wajib memiliki akta dan pengesahan pendirian perusahaan atau Kartu Tanda Penduduk (bagi perusahaan perseorangan) serta NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Agak berbeda dengan Tidak semua bidang usaha mendapat tawaran fasilitas fiskal dari pemerintah. Karena itu, investor dapat meneliti terlebih dahulu apakah bidang usaha yang dijalaninya memang memperoleh fasilitas fiskal. Investor penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri yang bidang usahanya memperoleh fasilitas fiskal dan berencana menggunakan fasilitas tersebut bagi kegiatan investasinya harus sudah memiliki Izin Prinsip Penanaman Modal. Namun jika investor tidak membutuhkan fasilitas fiskal tersebut, ia tidak perlu memiliki izin prinsip.

Perusahaan penanaman modal asing yang akan mengajukan izin prinsip karena ingin mendapatkan fasilitas fiskal harus sudah berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Selanjutnya jika yang sudah berbentuk perseroan terbatas ingin mengajukan perizinan penanaman modal pada bidang usaha yang menawarkan fasilitas fiskal, maka jika penanaman modal asing tersebut ingin menikmati fasilitas yang ditawarkan, ia dapat langsung mengajukan permohonan izin prinsip (tanpa perlu melakukan pendaftaran).

59

perlakuan kepada penanaman modal asing, bagi penanaman modal dalam negeri diberlakukan mengurus pendaftaran penanaman modal ketika akan memproses izin prinsip. Permohonan izin prinsip perusahaan penanaman modal dalam negeri diajukan kepada PTSP BKPM, PTSP provinsi maupun kabupaten/kota sesuai dengan tingkat kewenangan yang dimiliki.

Ruang lingkup pelayanan penanaman modal yang diselengarakan BKPM selain mencakup kegiatan pelayanan perizinan. Perizinan adalah segala bentuk persetujuan untuk melakukan penanaman modal yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, dan Administrator Kawasan Ekonomi Khusus, yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin prinsip penanaman modal, yang selanjutnya disebut izin prinsip adalah izin yang wajib dimiliki dalam rangka memulai usaha.60

Izin prinsip perluasan penanaman modal, yang selanjutnya disebut izin prinsip perluasan, adalah izin prinsip yang wajib dimiliki perusahaan untuk memulai kegiatan dalam rangka perluasan usaha. Izin prinsip perubahan penanaman modal, yang selanjutnya disebut izin prinsip perubahan adalah izin prinsip yang wajib dimiliki perusahaan, dalam rangka legalisasi perubahan rencana atau realisasi penanaman modal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti yang termuat dalam Peraturan Kepala BKPM Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perizinan dan Non-Perizinan Penanaman Modal.

60

Peraturan Kepala BKPM Nomor 15 tahun 2015 tentang Perizinan dan Non-Perizinan Penanaman Modal Pasal 9.

B. Pemberian Fasilitas Keringanan Bea Masuk Bahan Baku Investasi Bagi