• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

V. DISKRIPSI UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.5. Fasilitasi Pemerintah dalam Pengembangan Agropolitan Randangan

Peranan pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan kawasan agropolitan didasarkan pada UU No 32 tahun 2004 dan PP No. 38 tahun 2007 sebagai penyempurnaan dari UU No 22 tahun 1999 dan PP No 25 tahun 2000, dimana masing-masing mempunyai tugas dan wewenangnya sendiri. Peran Pemerintah dijalankan oleh berfungsinya departemen dan lembaga di tingkat pusat, provinsi maupun di tingkat kabupaten yang terkait dengan pengembangan kawasan.

Hasil studi dari SK Sarana dan Prasana Desa Departemen PU (2005), selama 3 tahun di fasilitasi oleh pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provisi maunpun Pemerintah Kabupaten, berdasarkan hasil survey lapangan berbagai program yang dilaksanakan baik fisik maupun non-fisik pada berbagai bidang ekonomi, pertanian, perkebunan, kehutanan, transportasi, koperasi usaha kecil dan menengah serta bidang-bidang lainnya. Program fisik yang paling banyak dilaksanakan di berbagai kawasan adalah pembangunan infrastruktur jalan, sub terminal, pasar desa, pasar kabupaten, pasar agropolitan, dan saluran irigasi sedangkan program non-fisik antara lain adalah peningkatan wawasan dan etos kerja serta peningkatan keterampilan masyarakat.

5.5.1. Dinas Pertanian

Dalam rangka menunjang program pembangunan pertanian yang menjadi prioritas di Gorontalo, Dinas Pertanian sebagai pelaksana teknis dari program agropolitan melaksanakan berbagai program untuk menunjang kelancaran pengembangan kawasan agropolitan melalui dinas pertanian. Adapun penjabaran dari berbagai progran tersebut dapat dilihat pada tabel berkut :

Tabel 21 Sebaran Kegiatan Pengembangan Agropolitan Provinsi Gorontalo Tahun 2002-2004

No Bidang / Sektor / Kegiatan Lokasi Dana (xRp.000)

Pengembangan agropolitan

1. Pengembangan ekstensifikasi jagung 4 kab, 1 kota 1.032.527

2. Pengembangan intensifikasi jagung 4 kab, 1 kota 2.527.750

3. Promosi pembangunan pertanian 4 kab, 1 kota 86.916

4. Pengadaan buffer stok pestisida 4 kab, 1 kota 75.000

5. Pengembangan alat dan mesin pertanian 4 kab, 1 kota 825.000

6. Pembinaan kelompok tani penangkar benih jagung

4 kab, 1 kota 21.400

7. Pembinaan UPJA 4 kab, 1 kota 18.655

8. Posko Agropolitan 4 kab, 1 kota 520.479

9. Show windows 4 kab, 1 kota 250.000

10. Pameran ALSINTAN Provinsi 25.000

11. Pembangunan blending plant pupuk Provinsi 2.000.000

12. Pengembangan peralatan dan lahan pertanian Provinsi 5.000.000

13. Pengadaan mesin dryer jagung Provinsi 1.500.000

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, 2004

Khusus kawasan agropolitan Randangan Kabupaten Pohuwato , berbagai kegiatan atau program telah dilaksanakan oleh instasi yang terkait dalam pengembangan kawasan agropolitan. Dinas Pertanian dan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah berkoordinasi dalam pengembangan kawasan agropolitan. Karena sifatnya yang lintas sektoral, pengembangan agropolitan menuntut adanya koordinasi antar departemen yang bisa menjamin alokasi sumberdaya pembangunan secara efektif efisien. Efektif ditunjukkan oleh berperannya departemen sesuai tugas pokok dan fungsinya, efisien berarti dijalankannya tugas dan fungsi itu secara hemat. Adapun Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian terkait dengan tugas dan fungsinya yaitu memperkuat atau

meningkatkan kegiatan dalam on farm (peningkatan produksi) dan penguatan kelembagaan petani.

Tabel 22 Kegiatan Dinas Pertanian dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pohuwato Tahun 2005

No Kegiatan / Program Dana (000)

Pengembangan agropolitan

1. Bantuan benih jagung hibrida/komposit dan arana lainnya 1.423.279

2. Pelatihan Penangkar benih jagung 5.000

3. Pelatihan sekolah lapang pengendali hama terpadu hama terpadu 10.000 4. Peningkatan mutu intensifikasi padi sawah seluas 100 ha di 3

kecamatan

97.000 5. Pemanfaatan lahan tidur untuk tanaman jagung 200.000 6. Bantuan bibit vanili bagi KK tani prasejahtera 100.000 7. Penunjang kegiatan posko agropolitan jagung 46.000

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Petani

1. Peningkatan SDM petani Kakao 32.000

2. 3. 4. 5.

Penyediaan dana pendamping Dana Pemguatan Modal (DPM) Lembaga

Pemberdayaan penyuluh dan kelembagaan penyuluh Pengadaan sarana transportasi roda 2 bagi penyuluh

262.000 150.000 35.000 Sumber : Lakip Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, 2005

5.5.2. Dinas Kimpraswil

Untuk menunjang pengembangan kawasan agropolitan diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk menunjang kegiatan disektor pertanian, penyediaan sarana dan prasarana fisik sangat diperlukan untuk menunjang aksebilitas masyarakat terhadap sumberdaya dan pasar. Dinas Kimpraswil melaksanakan beberapa program guna menunjang pelaksanaan pengembangan agropolitan sesuai dengan fungsinya sebagai penyedia sarana dan prasarana publik. Adapun beberapa kegiatan dari Dinas Kimpraswil sebagai ujung tombak pelaksanaan agropolitan adalah sebagai berikut :

Tabel 23 Kegiatan Dinas Kimprawil dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan Randangan Tahun 2002 - 2006

No. Tahun Program Volume Biaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 2002 2002 2003 2003 2003 2004 2006 2006 2006

Peningkatan Jalan Poros Desa Perbaikan Pasar Desa Peningkatan Jalan Poros Desa Pembangunan Kios Pasar Pembangunan Pelataran dan Prasarana Pasar

Pembangunan Terminal Randangan

Pembangunan Pasar Hewan Pemagaran Keliling

Peningkatan jalan usaha tani

3.081 m 3 Unit 5.081 m 20 Unit 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1.700 m 390.690.000 299.940.000 1.616.200.000 200.000.000 170.459.000 216.485.000 Sumber : Dinas Kimpraswil, 2006

5.5.3. Fasilitasi Pemerintah Daerah

Selanjutnya untuk menjaga harga dari permainan tengkulak, pemerintah daerah dalan hal ini pemerintah provinsi Gorontalo melaksanakan kebijakan kepastian harga di tingkat petani melalui Limited Government Intervention Policy. Melalui kebijakan ini, pemerintah daerah menetapkan harga dasar jagung ditingkat petani sebesar Rp 700,- per kg yang sebelumnya hanya dihargai sebesar Rp.400,- per kg melalui Surat Keputusan Gubernur No 370 Tahun 2002 tentang Harga Jual Jagung dalam Wilayah Provinsi Gorontalo. Pada tahun 2006 SK ini kemudian di perbaharui melalui SK Gubernur No 119 tahun 2006 tentang Harga jual jagung dalam wilayah provinsi Gorontalo, dengan penetapan harga Rp 850 di tingkat petani dan Rp 950 di tingkat pedagang (gudang). Dengan adanya jaminan harga dari pemerintah membuat petani memperoleh kepastian harga sehingga meningkatkan keinginan untuk meningkatkan produksi. Disamping itu secara perlahan pergerakan harga mulai terlihat dimana sejak tahun 2005 harga jagung tidak pernah berada di bawah angka Rp.1000,- per kg.

Dengan semakin meningkatnya harga jual jagung semakin mendorong petani untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan pemerintah untuk meningkatkan perluasan dan produksi jagung menjadi semakin dipermudah.

Tabel 24 Profil Kawasan Agropolitan Randangan dan Non Agropolitan Kawasan Aspek Agropolitan (Kecamatan Randangan Non Agropolitan (Kecamatan Taluditi) Luas Lahan (Ha)

Jumlah Penduduk (orang) Komoditas Utama - Tanaman Pangan - Perkebunan

Kelembambagaan Pertanian - Jumlah kelompok tani (unit) - Jumlah Penyuluh Lapangan (orang) Infrastruktur

- Jalan desa - Jalan Usaha tani - Telekominukasi - Ketersediaan Pasar - Listrik

Lembaga Keungan - Bank

- Koperasi Unit Desa

44.982 Ha 13.071 Jagung Kelapa 65 13 tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia 15.997 6.321 Jagung Kacao 46 9 tersedia belum tersedia belum tersedia tersedia tersedia belum tersedia tersedia Sumber : - BPS Kabupaten Pohuwato

- Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato