• Tidak ada hasil yang ditemukan

13 Feb 2012 jam 15

Dalam dokumen Brodella (Halaman 38-43)

Ieu laporan ka Pak Andi Arief tapi panjang : Pengunjung ke Gunung Padang memang sangat membludak , dan rata-rata yang datang anak-anak muda dengan membawa rasa ingin tahu yang luar biasa . Ketika saya tiba disana , sebagian besar mereka mengenal saya sebagai pembawa acara " Masih Dunia Lain " dan banyak bertanya soal Gunung Padang , terutama ketidak tahuan mereka sebelumnya tentang bangunan berbentuk Piramida yang terkubur di Gunung tersebut . Saya jelaskan disana tidak ada unsur mistis , yang ada adalah peninggalan leluhur kita yang sudah mampu membuat peralatan untuk perhitungan kalender galaxy dan deteksi dini bencana alam . Saya jelaskan juga tentang pasir ORIGOM dan perhitungan kalender ORIGOM yang dipakai juga oleh suku MAYA untuk kalender Galaxy mereka . Semua tertarik meskipun belum mengerti benar .

Alam bawah sadar mereka yg mendengarkan itu rata rata menerima semua penjelasan saya , karena bagaimanapun juga blue print bahwa indonesia itu dahulu memiliki tekhnologi yg luar biasa tidak dapat dipungkiri ada di dalam otak semua orang . Tinggal bagaimana kita

menggugahnya .

Mungkin masyarakat yang lebih tua tidak bisa menjelaskan secara teknis , akhirnya mereka menjelaskan secara mistis , seperti tentang persembahan dan sebagainya .

Ternyata di gunung padang itu bukan hanya dari tempat parkir ke atas yang menjadi pusat deteksi ORIGOM , namun dari tempat parkir ke bawah juga masih banyak yang harus kita ungkap ke masyarakat , karena bangunan ORIGOM gunung padang itu sangat besar , juga di sekitar Gunung Padang juga terdapat artefak-artefak pendukung untuk deteksi ORIGOM ini . Saya sudah beritahu pada pengurus Gunung bahwa di sekitar gunung banyak artefak dan batu menhir yang sama seperti di gunung padang , "DAN MEREKA MEMBENARKAN" , tapi mereka belum meributkan hal itu .

Di bukit-bukit sekitar gunung padang juga menyimpan banyak sekali peninggalan artefak pendukung . Silahkan di konfirmasi pada masyarakat . Heu?Heu sekian untuk sementara laporan gunung padang , nanti dilanjut , soalnya sudah di tunggu oleh pasien

Via Teh Risty jam 15.48:

sederhana seperti yg dicontohkan KD diatas. Kemaren di G.Padang saya melihat bagaimana KD dgn penuh percaya diri bercerita tentang siapa bangsa kita kepada pengunjung yg ada di G.Padang yg menunjukkan ketertarikannya. Bercerita, ngadongeng atau ngobrol adalah cara paling sederhana yg kita semua umumnya bisa lakukan. Pada siapa? Siapa saja yg bisa kita bercerita \=D/ Ђëë°º° \=D/ ђëë°º° \=D/ ђëë°º°

KD jam 16.18:

Fw: Kemungkinan Indonesia sebagai pusat peradaban pada Zaman Pra Sejarah

Assww, Buya TAS, bgmn dg berita di Gn Paddang Cianjur ada bangunan "man made" dibawah situs megalitikum itu,Juga dg Piramida Sadahurip Garut, data2 Geolistrik dan georadar -kata Andang Bahtiar" menunjukkan anomali ttt yg menguatkan dugaan keberadaan piramida tsb,Tks,$wasslmCc Kang Oman, Kang Danny, fyi Buya TAS adalah , dosen ITB yg ahli Gempa, bukunya ttg Tsunami Aceh sangat mencerahkan, beliau memiliki peralatan juga yg bisa melihat "sesuatu" di kedalaman bumi, Pemikiran banyak ahli akan mengerucut menjadi "gerbang' pembuka ke peradaban masa lalu nenek moyang kita yg "adiluhung",,,insya Allah.

Subject: Kemungkinan Indonesia sebagai pusat peradaban pada Zaman Pra Sejarah

Dear all,Dibawah ini forward dari email Kang Danny Hilman Natawidjaja ke sebuah milist. Isinya mengelaborasi berita-berita seputar apa yang disampaikan oleh Openheimer tentang Indonesia sebagai sumber peradaban di masa Pra Sejarah pada saat beliau bertemu dengan Presiden SBY (atau dalam ungkapan lainnya yang senada sebagaimana ditulis oleh beberapa media :)). Berita ini menarik karena dituturkan langsung oleh saksi mata yang mengikuti pertemuan tersebut. Selamat menikmati:# ...Perkenankan saya menguraikan ini dari sudut yang

berbeda.Kebetulan saya berkesempatan berdiskusi panjang lebar sampai 1 jam lebihdengan Mang Stephen Oppenheimer itu waktu tgl 2 Februari kemarin. Sayajuga hadir ketika

rombongan Pak Gumilar dan Mang Oppenheimer bertemu danberbincang-bincang dengan Presiden SBY.Oppenheimer adalah seorang dokter spesialisasi di bidang genetika. Obyekutama dari riset beliau adalah DNA manusia dari berbagai pelosok Indonesia,Asia, Afrika, dll.

Saya sangat kagum dengan kemampuan dari riset DNA ini,meskipun terusterang belum mengerti sepenuhnya. Yang jelas, dari DNAmanusia yang hidup di satu wilayah kita bisa merekonstruksi evolusiperkembangan DNA tersebut sampai sampai puluhan ribu tahun ke belakangdengan ketelitian yang mengagumkan (meskipun tentu saja tidak seakuratradiometric dating untuk time histories-nya). Nah berdasarkan riset DNA,manusia Indonesia yang hidup sekarang dapat diketahui bahwa nenek moyang nyasudah di Nusantara sejak 60.000 tahun lalu. Ini sangat menarik, karenakemungkinannya adalah permulaan masa re-populasi manusia

setelah LetusanKatastropik Toba!Dari meneliti DNA ini pula Openheimer dapat memetakan pergerakan populasimanusia purba. Yang membuat saya "excited" adalah hasil pemetaan DNA yangmenunjukan adanya penyebaran populasi tiba-tiba dari manusia (humandispersions) sebagai respon terhadap bencana banjir besar (kenaikan airlautyang sangat cepat atau tiba- tiba) sebanyak tiga kali yaitu dalam perioda15.000 sampai dengan 8.000 tahun lalu (seperti yang pernah saya uraikan diemail ke Pak Koesoema).

Alhamdulillah, saya juga dapat Info baru dariOppenheimer bahwa diduga kuat terjadi banjir katastropik purba sekitar 8000tahun lalu (6000 SM) ditandai oleh "human dispersal" tsb . Jadi banjirkatastropik ini tidak hanya terjadi pada sekitar 14.800 tahun lalu dan12.000-an tahun lalu saja seperti yang saya pahami sebelumnya.Ngomong-ngomong soal penggenangan daratan Sunda sejak 20.000 s/d 8000 tahunlalu itu, Openheimer bilang bahwa dia terpaksa ngomong bak geologist untukbukunya tsb, dan dengan rendah hati minta maaf kalau salah-salah

katanya(sambil tersenyum). Kemudian kita ngobrol tentang betapa indah permainya"lembah" Laut Jawa pada waktu masa sebelum tergenang laut, yaitu sebuahdataran padang rumput yang sangat luas dialiri oleh sungai yang sangat besaryang berhulu ke Pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan sekarang, jugadikelilingi oleh hutan tropis, dan gunung-gunung api... benar-benar Eden inthe East.

Ingat juga bahwa pada jaman dingin diantara 20.000 s/d 10.000tahun lalu iklim masih ekstrim - dan wilayah yang paling tidak ekstrim adaahdi dekat khatulistiwa (Saya dengarbaru-baru ini ada larangan ke beberapaNegara di Eropa karena iklim di sana sangat ekstrim - banyak

orangmeninggal...). Saya bercanda bahwa:"kalau saya adalah bangsa yang palingadikuasa di Dunia waktu itu maka sudah dipastikan wilayah Indonesiakhususnya lembah Laut Jawa yang akan saya diami (kalau perlu saya taklukandulu penduduk aslinya)" - Oppenheimer tertawa, lalu bilang: "Benar, tentusaja; Saya yakin bahwa manusia Nusantara Purba mendiami wilayah dataranrendah tersebut sebelum digenangi air".

Lalu teman di sebelah langsungnyeletuk iseng: " Jadi Pak Oppenheimer percaya bahwa Atlantis itu diIndonesia". Ini jawaban Oppenheimer: "Hmm, saya selalu berusaha menghindarinama itu (bukannya tidak percaya) karena setiap saya bilang Atlantisorang-orang langsung memalingkan muka". Katanya sambil mesem-mesem.Kemudian teman di sebelah saya nyeletuk lagi:" Sudah dengar tentang PiramidSadahurip? Apakah Pak Oppenheimer percaya Piramid itu ada"? (dalam hatisaya: "waduhh konyol juga nih teman...kaya pertanyaan wartawan aja J).Jawaban

Oppenheimer, seperti yang saya duga: "Hmm, yeahh, that'sinteresting, but forgive me that I always be skeptical to hear such thingsuntil I know the facts". Teman itu terlihat agak kecewa, tapi saya bisikan:" Jawaban dia justru bagus, artinya dia peneliti beneran; kalau dia

facts yang menakjubkan di Gunung Padang - yang dikenal sebagai SitusMegalitikum. Saya cerita sedikit - dan Oppenheimer kelihatannya sangattertarik, dia bilang ingin sekali berdiskusi tentang masalah "scientificfindings" detil di Gunung Padang. Dia bilang kalau punya waktu inginberkunjung ke sana. Oppenheimer sebetulnay berencana datang pada acara tgl7 Februari, tapi minta maaf tidak bisa karena harus segera ke Bali untukpersiapan acara Seminar Kebudayaan di Sanur yang diadakan oleh UI.Kemudian Oppenheimer bilang bahwa tentu saja akan sangat mengagumkan apabilakita dapat menemukan artefak berupa sebuah

Monumen/bangunan purba yangmegah, meskipun demikian dia tidak riset kearah sana karena terlalu susahkatanya (dalam hati saya:"tentu saja, ente kan dokter... ). "Yang saya cariadalah domestikasi/peralatan- peralatan sederhana untuk pertanian dan

peternakan karena ini gampang ditemukan dimana-mana. Untuk bikin monumen yang megah-megah pasti butuh makan kan" Kata Oppenheimer sambil senyum. Nah, hasil penelitian Oppenheimer ini dahsyat, diantaranya adalah sbb:

1. Bahwa binatang ternak ayan, babi, dan kambing (kalo tidak salah) adalah berasal dari Nusantara. Bangsa nusantara sudah berternak ini sejak

SEBELUM 10.000 tahun lalu! Oppenheimer menemukan bukti bahwa sekitar 8000 tahun lalu hewan-hewan ternak ini sudah dibawa oleh para pelaut Nusantara ke Pulau Bismarck dan pulau-pulau lainnya di Pacific. Kemudian juga tentunya hewan-hewan ternak ini menyebar ke Asia juga.

2. Induk peradaban teknologi pertanian juga dari Nusantara (lebih dari 10.000 tahun lalu)

3. Teknologi pelayaran di dunia ini asal-muasalnya juga dari

Nusantara. Menurut Oppenheimer, yang mendorong bangsa Nusantara "dipaksa" mengembangkan teknologi pelayaran ini adalah peristiwa banjir besar dari

14.8000 sampai 8000 tahun lalu tersebut.

Nah, bagi saya konklusi Oppenheimer bahwa di Zaman Pra Sejarah Indonesia adalah pusat peradaban dari teknologi pertanian, perikanan, dan pelayaran sudah lebih dari cukup. Itu adalah basis utama untuk membangun peradaban adijaya pada masa itu...apapun namanya...sebut sajalah Kerajaan Inohong Sunda Purba...he he he.

Masa Dokter Oppenheimer kita paksa juga untuk ngerti masalah gunung dan piramida (mending kalo ditemenin Cici Piramida), lebih-lebih lagi disuruh nyilem ke dasar laut seperti candaannya Pak Sby .. Kasian dong bo, udah tua lagi...tega amat... Ta Iya J.

Catatan: Dalam acara temu-muka dengan RI-1, Pak SBY hanya tanya apakah dia (Oppenheimer) ada niat untuk melanjutkan penelitian di Indonesia, dan kalo iya kenapa engga ditelliti aja tuh Laut jawa yang dia duga sebagai pusat

peradaban purba-nya. Si Oppenheimer tentu saja kelabakan - klemar-klemer dan jawabnya muter-muter ga jelas... Akhirnya Pak SBY ngomong sambil nyengir: "Don't worry, I know your background is a medical doctor". J Wassalam

DHN#

Semoga bermanfaat mana

Via Teh Risty (KG):

Untuk bisa bercerita sebetulnya mudah, kita tinggal bikin pancingan aja agar orang yg memulai untuk bertanya. Misal kita pakai jam tangan yg putarannya berlawanan arah jarum jam, pakai kaos bertuliskan huruf LEMURIA, menenteng buku ARKHYTIREMA dll itu semua kan terlihat asing dan punya potensi memancing orang untuk bertanya. Saat mereka bertanya hmmmm itu kan moment yg kita tunggu \=D/ Ђëë°º° \=D/ ђëë°º° \=D/ ђëë°º°

BRODÉLLA 11

Dalam dokumen Brodella (Halaman 38-43)