• Tidak ada hasil yang ditemukan

14 Juli 2012 jam 19

Dalam dokumen Brodella (Halaman 100-104)

Kang Yoli:

Kabayan : KABAR (berita) YANN (aku-kita anak2). Cerita ttg seorang yg penuh kecerdasan dari LEMURIAN.

*ejaannya hrs direkonfirmasi* Wejangan KD:

Via Kang Setiabudi:

Tadi malam, GU memberikan memaparkan beberapa nasihat dan informasi saat pertemuan Wasdal, PU dan P.

Salah satu nasihat yang sangat mencerdaskan adalah sistem syiar yang beliau lakukan selama ini selalu menyesuaikan dengan kondisi entitas yang menjadi obyek dakwahnya.

Salah satunya saat GU ditanya oleh sekelompok orang yang sudah "mengaku sebagai pelaku Manunggaling Kawulo lan Gusti".

"Kang Dicky masih sholat? Masih perlu "nungging"?? Kalau saya sudah nggak perlu lagi karena sudah sampai tahap "Bersatunya Sang Maha Kuasa dan hamba-Nya""

Saat itu GU tidak membantah, juga tidak membenarkan.

Jawaban beliau sederhana, "saya memang masih perlu sholat. Masih perlu "nungging". Masih perlu diingatkan. Karena kalau bukan diri-sendiri yg mengingatkan, siapa lagi?"

Nah, di lain waktu GU kembali berdiskusi dengan entitas tersebut.

"Kalau sudah Manunggaling Kawulo lan Gusti, masih suka marah2 nggak kalau di jalan? Masih suka ngomongin orang nggak?

Masih suka nggak sabar saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau mengenakkan kita?"

Mereka menjawab, "ya masih lah Kang. Kan itu semua manusiawi."

Jawaban GU sederhana tapi efektif, "manusiawi menurut manusia atau menurut Gusti? Apakah Dia menyuruh kita marah2, membicarakan keburukan orang, berlaku tidak sabar?

Coba deh sholat.

Dirasakan saat mulai takbiratul ihrom seperti apa, saat bersidekap diresapi makna bacaannya, saat ruku, dst.

Saat selesai "ritual" sholat seluruh makna simboliknya kita bawa terus hingga ritual sholat berikutnya."

Syiar yang dicontohkan oleh Kang Dicky selalu dimulai dari diri-sendiri dan bersifat inklusif- menyatukan.

Syiar dilakukan secara terbuka tanpa menghakimi dan menggurui.

Dalam prosesnya selalu berorientasi kekinian secara aksi, bermanfaat langsung untuk umat dan mencerdaskan.

Tahapan pelaksanaannya pun disesuaikan dengan kondisi obyek syiarnya.

Visi dan misinya memang sangat melompat jauh ke depan, tapi aksinya realistis dan kekinian. Kondisi yang sekarang dihadapi langsung diberi solusi yang efektif.

18 Juli 2012 jam 08.19 KD:

PENTING...!!!! Berdasarkan pergerakan NIRRAN , dan fluktuasi dinamika atmosfir , maka dua hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan , jadi karena sabit ( hilal ) akan muncul di hari kamis menuju malam , maka Ramadhan kali ini masuk ke hari JUM'AT tanggal 20 Juli 2012 untuk sistem penanggalan Masehi .

24 Juli 2012 jam 06.00 KD:

Susah banget masuk dari BB mbap mah uy , jadi pake yang Mbu heuheu . Manusia

menyesuaikan dengan lingkungannya , kalau hukum di panet kita itu lima kali dengan waktu 24 jam , di Planet lain ada yang sehari waktu sampai 148 jam jadi 6 hari waktu kita , tapi

penduduknya sudah menyesuaikan dengan alam disana , jadi tidak ada masalah kalau disuruh puasa seharian menurut ukuran mereka . Jangan samakan kondisi kita dengan mereka . Harusnya kita juga mengerti maksud dari ibadah shaum itu apa , jadi kalau ADHAMA mah bisa menyesuaikan dengan kondisi ketika dia ada dimana , misalnya ketika di planet baru dengan kondisi baru , ADHAMA mah nggak ada masalah karena kondisi tubuhnya beda pisan dengan kita , tapi OLLYMPH pasti merapat dulu ke satu planet , dan ADHAMA akan berpuasa di planet tersebut , bukan di OLLYMPH nya . Kitu taH .

K'Dedi:

@Mbap: punten mau nanya ttg teknis sholat ADHAMA, apakah dilaksanakan di OLLYMPH atau merapat dulu ke suatu planet ?

KD @ 16.36:

Kalau ibadah shalat mah , banyak toleransi nya , malahan ibadah ritual paling longgar , bisa disatukan dan sebagainya . Jadi shalat mah bisa dilakukan ketika mendekati bintang mana yang paling dekat kalau lagi di OLLYMPH , dan menggunakan penanggalan bintang . Tapi yang jelas , OLLYMPH selalu di parkir di tempat dimana ADHAMA mengembangkan kehidupan satu Planet , karena tugas nya adalah Khalifah fil adrl . Jarang sekali shalat di OLLYMPH . Malah bisa dihitung dengan jari .

K'Yoli @17.18:

Jadi ketika shalat, ADHAMA jg memerlukan kiblat, yg diambil dr titik pusat magnetik di setiap planet yg dikunjungi.

26 Juli 2012 jam 09.36 K'Yoli:

*saya coba urut sedikit2* : #1. Alfatihah :

1. Dengan nama Allah Rabbil_'ALAMIN. Islam itu rahmatan lil 'ALAMIN.

Muhammad adlah rahmatan lil 'ALAMIN

"Siapakah rahmat baginya?" : Islam beserta Muhammad SAW.

"Sebatas mana ke-rahmatan dari Muhammad SAW? : Seluas Allah yg menjadi Tuhannya #2. Hal ini berkaitan dgn Nur Muhammad. Dimn Allah itu tidak akan pernah menciptakan makhluk sblm dia menciptakan dl Nur Muhammad. Atau dgn kata lain krn alasan nur muhammad lah maka alam semesta ini tercipta.

Data: ada sebuah hadit (qudsi?) menyangkut ini. Adam bertanya : siapa itu yg selalu menyertaiMu, disebut nur muhammad.

#3. Nah ketika hadir (lahir) di dimensi yg sama dgn dimensi ADHAMA bertugas, maka kesempurnaan sang inisiasi itu menjelma (mewujud).

Maka dgn adanya itu semua mnjd sempurna. Jd kesempurnaan itu adanya terletak pd Muhammad bin abdullah nya sendiri yg bersatu dgn nur muhammad tadi.

Maka dimanakah letak kesempurnaannya tadi? Yaitu pd : bersandingnya Allah SWT dgn Muhammad saw.

Jd ketika isra mi'raj itu, #1: Allah menerima wujud utuh tadi. #2 :nabi berdiskusi ttg WISHNU dgn ADHAMA dan menyempurnakannya dgn menambahkan unsur Muhammad di dlm WISHNU itu.

Kalo kita perhatikan didlm shalat : yg wajib itu adlh alfatihah dan syahadatnya. Pd syahadat itulah unsur Muhammad disatukan dgn ke-WISHNU-an.

Asyahadu anla ilaaha illalLaah... *baca ini saja oke, tp belum sempurna* + Wa asyhadu anna muhammad dar rasulullah.. *baru sempurna*

Jd ketika nabi berkunjung ke planet2 yg sdh melaksanakan WISHNU sblmnya (termsk dgn ADHAMA), Beliau hanya menambahkan unsur itu. Itulah kesempurnaannya.

BRODÉLLA 25

Dalam dokumen Brodella (Halaman 100-104)