Asset
Kas & Setara Kas Cash & Cash Equivalents
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013
Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Kas 3.090 2.326 32,85% Cash On Hand
Kas di Bank Cash in Bank
Rupiah 163.100 283.984 (42,57%) Rupiah
Dollar Amerika Serikat 529.109 602.728 (12,21%) US Dollar
Dollar Singapura 167 55 203,64% Singapore Dollar
Jumlah kas pada bank 692.376 886.767 (21,92%) Cash in banks
Depotsito berjangka Time Depotsits
Rupiah 302.485 367.820 (17,76%) Rupiah
Dollar Amerika Serikat 62.200 62.773 (0,91%) US Dollar
Jumlah depotsito berjangka 364.685 430.593 (15,31%) Total ime depotsits
Pada akhir tahun 2014, kas dan setara kas perseroan terdiri dari kas sebesar Rp3,1 miliar, kas di bank sebesar Rp692,4 miliar dan depotsito sebesar Rp364,7 miliar. Dari total kas Rp1.060 miliar ini, sebesar 44,2% dalam mata uang Rupiah dan 55,8% dalam mata uang Dollar AS.
Penurunan yang terjadi selama tahun 2014 terutama disebabkan oleh meningkatnya pembelian aset tetap Perseroan guna merevitalisasi dan menambah kapasitas alat dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan terutama pada bisnis jasa hulu migas terintegrasi yang mencapai Rp388,7 miliar atau naik 252,8% dari tahun 2013 dan Perseroan tetap berupaya untuk mempertahankan posisi kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 pada level di atas Rp1 triliun.
As at end of 2014, the Company’s cash and cash equivalents consisted of Rp3.1 billion in cash, Rp692.4 billion of cash in banks, and Rp364.7 billion in ime depotsits. Out of the total cash of Rp1.060 billion, 44.2% was denominated in rupiah and 55.8% was denominated in US dollars.
The decline in 2014 was due to the purchase of ixed assets by the Company for revitalizaion ofaddiional equipment in line with its business development, in paricular in the integrated upstream oil & gas services business, for which the purchase cost Rp388.7 billion or up 252.8% from 2013 igure. The Company coninued to maintain its cash and cash equivalents as at 31 December 2014 above Rp1 trillion.
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013 Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Difakturkan 496.743 509.085 (2,42%) Invoiced
Belum difakturkan 565.714 553.866 2,14% Not yet invoiced
Jumlah 1.062.457 1.062.951 (0,05%) Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (132.011) (105.027) 25,69% Provisions for impairment
Jumlah piutang usaha neto 930.446 957.924 (2,87%) Total trade receivables, net
Meskipun pendapatan tumbuh sebesar 2,7% dari tahun 2013, namun piutang usaha perseroan mengalami penurunan sebesar 2,9% atau Rp27,5 miliar pada akhir tahun 2014. Selama tahun 2014, periode piutang usaha lebih cepat dari sebelumnya yaitu 84 hari dari sebelumnya 92 hari pada tahun 2013 mencerminkan adanya peningkatan dalam kolekibilitas piutang usaha.
Although revenue increased by 2.7% from 2013, the Company’s trade receivables went down by 2.9% or Rp27.5 billion as at the end of 2014. In 2014, the receivables turnover period was shorter than previously, that is, 84 days compared to 92 days in 2013. This relects the increase in trade receivables collectability.
Piutang Usaha Trade Receivables
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013
Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 161.070 262.758 (38,70%) Other Non - Current Financial Assets
Pajak Dibayar di Muka - Bagian Tidak Lancar 314.305 334.542 (6,05%) Prepaid Tax - Non Current Assets
Aset Pajak Tangguhan 131.072 122.700 6,82% Deferred Tax Beneits
Aset Dimiliki untuk Dijual - 28.034 (100,00%) Asset Held for Sale
Piutang Pihak Berelasi 2.787 1.285 116,89% Due from Related Paries
Aset Tetap - Bersih 1.239.721 1.048.948 18,19% Fixed Assets - Net
Aset Tak Berwujud 15.187 14.388 5,55% Intangible Assets
Properi Investasi - Bersih 53.363 35.802 49,05% Investment Property - Net
Aset Program Imbalan Pensiun - 2.290 (100,00%) Pension Beneits Plan Assets
Aset Lain - Lain 91.531 27.998 226,92% Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar Total 2.009.036 1.878.745 6,94% Non - Current Assets
Jumlah Aset 4.245.704 4.370.964 (2,87%) Total Assets
94 PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Secara keseluruhan, aset idak lancar pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami pertumbuhan dibanding posisi tahun lalu, didorong terutama oleh kenaikan aset tetap sebagai imbas dari investasi pada peralatan jasa migas dalam tahun 2014, antara lain berupa satu unit accommodaion work barge yang tengah dalam proses pembangunan di Batam, yang dicatat sebagai Asset
Under Construcion. Aset ini diharapkan akan mulai beroperasi dan menghasilkan pendapatan pada tahun 2015.
Total aset tanggal 31 Desember 2014 mengalami penurunan ipis dibanding posisi pada tanggal yang sama tahun 2013, terutama merupakan imbas dari penurunan aset lancar sebagaimana dikemukakan di atas.
Total non-current assets as at 31 December 2014 increased from the previous year’s posiion, mainly driven by the increase in ixed assets, resuling from the Company’s investment in oil & gas services equipment in 2014, among others one unit of accommodaion work barge currently being constructed in Batam which is acknowledged as an Asset Under Construcion. This asset is expected to be fully operaional and deliver revenue in 2015.
Total assets as at 31 December 2014 were marginally lower than the posiion at the end of 2013, mainly due to the decline in current assets as described above.
Liabilitas Liabiliies
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013 Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Utang Usaha 305.146 305.777 (0,21%) Trade Payables
Liabilitas Keuangan Lainnya - Jangka Pendek 57.467 140.461 (59,09%) Other Current Liabiliies
Utang Pajak 65.939 62.671 5,21% Tax Payables
Akrual 762.963 782.709 (2,52%) Accruals
Bagian Jangka Pendek dari Pinjaman Bank 186.796 268.580 (30,45%) Current Porion of Bank Loans
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.378.311 1.560.197 (11,66%) Total Current Liabiliies
Liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 turun ipis dibanding posisi pada tanggal yang sama tahun 2013, terutama didorong oleh penurunan pada bagian jangka pendek dari pinjaman bank, merupakan cerminan dari langkah Perseroan dalam percepatan pembayaran pinjaman bank.
Demikian pula dengan utang usaha, yang mengalami penurunan posisi di tengah naiknya beban pokok pendapatan, merupakan cerminan bahwa Perseroan idak menunda pembayaran kewajiban kepada para pemasok barang dan jasa.
Current liabiliies as at 31 December 2014 were lower than 2013 igure, mainly due to the decrease in the current posiion of bank loans. This relects the Company’s eforts to make earlier loan repayments to the banks.
Likewise, trade payables went down amidst the increase in cost of revenue, relecing the Company’s prompt payment of its trade payables to its suppliers of goods and services.
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyataan lain)
2014 2013 Pertumbuhan
Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Pinjaman Bank - Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek 248.868 495.773 (49,80%) Bank Loans - Net of Current Porion
Penyisihan Imbalan Karyawan 35.529 29.880 18,91% Provision for Employee Beneits
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 284.397 525.653 (45,90%) Total Long Term Liabiliies
Upaya Perseroan untuk mengurangi pinjaman bank terus berlanjut hingga 31 Desember 2014 sebagai bagian dari strategi manajemen dalam perbaikan pengelolaan modal kerja Perseroan. Strategi ini tercermin pada posisi pinjaman bank yang turun dari tahun ke tahun.
The Company’s eforts to reduce its bank loans coninued unil 31 December 2014 as part of the management’s strategy to improve the Company’s working capital management. This strategy was relected in the amount of bank loans that have been consistently decreasing from year to year.
Status Pinjaman Bank Perseroan The Company Bank Loans Status
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013 Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Pinjaman Sindikasi 311.000 735.317 (58,72%) Syndicated Loans
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) 121.241 19.211 531,10% Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU)
Naixis - 4.186 (100,00%) Naixis
PT Bank BNI Syariah 7.612 9.011 (15,53%) PT Bank BNI Syariah
PT Bank Syariah Mandiri 788 2.858 (72,43%) PT Bank Syariah Mandiri
Beban Pinjaman yang Belum Diamorisasi (4.977) (6.230) (20,11%) Unamorized Cost of Loans
Jumlah Liabilitas 435.664 764.353 (43,00%) Total Liabiliies
Selama tahun 2014, perseroan melakukan pelunasan pinjaman jangka pendek dan tetap melakukan pembayaran sesuai dengan
schedule pembayaran pinjaman bank berjangka. Pelunasan pokok pinjaman bank yang telah dilakukan adalah pinjaman untuk Kredit Investasi (KI) pada bank BCA Sindikasi sebesar Rp412,7 miliar, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. sebesar Rp18,4 miliar, Bank Naixis sebesar Rp3,9 miliar, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp1,5 miliar, BNI Syariah sebesar Rp1,4 miliar dan Bank Muamalat sebesar Rp695 juta.
Throughout 2014, the Company fully repaid short term loans and coninued to pay of its loans according to the agreed schedule. The Company made full repayment of the principal used as Investment Loan (Syndicated) to BCA amouning to Rp412.7 billion, to Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. amouning to Rp18.4 billion, to Bank Naixis amouning to Rp3.9 billion, to Bank Syariah Mandiri amouning to Rp1.5 billion, to BNI Syariah amouning to Rp1.4 billion, and to Bank Muamalat amouning to Rp695 million.
Komposisi Pinjaman Bank dalam Mata Uang Asli Composiion of Bank Loans by Actual Currencies Used
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013
Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Rupiah 8.400 11.869 (29,22%) Rupiah
USD* 432.241 758.714 (43,03%) USD*
*Nilai ini belum dikurangi dengan beban pinjaman yang belum diamorisasi
*Not yet deducted by amorized cost of loans
Ekuitas Equity
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013 Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh :
7.298.500.000 Lembar 729.850 729.850 0,00%
Issued and Fully - Paid Capital: 7.298.500.000 Shares
Tambahan Modal Disetor 431.422 431.422 0,00% Addiional Paid In Capital
Saldo Laba 1.390.228 1.096.830 26,75% Retained Earnings
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Enitas Induk 2.551.500 2.258.102 12,99% Total Equity Atributable to Owners of the Parents
Kepeningan Non-Pengendali 31.496 27.012 16,60% Non - Controlling Interest
Jumlah 2.582.996 2.285.114 13,04% Total
Komposisi pinjaman bank Perseroan sebagian besar menggunakan mata uang USDdan tergolong sehat, dengan rasio
interest bearing debt terhadap EBITDA sebesar 0,65.
The majority of the Company’s loan from banks was denominated in USD and as regards solvency, the Company has been deemed sound, with the interest bearing debt to EBITDA raio of 0.65.
Perseroan telah melakukan penjualan seluruh saham treasuri sejumlah 63.123.000 lembar saham selama tahun 2013 melalui Bursa Efek Indonesia dengan selisih rata-rata harga jual dan harga perolehan sebesar Rp144,6. Penjualan kembali saham treasuri ini
The company has sold all 63,123,000 treasury shares during 2013 through Indonesia Stock Exchange with an average diference between sale price and acquisiion price of Rp144.6. This re-sale transacion was intended to comply with BAPEPAM regulaion
96 PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kinerja Rasio Keuangan
Performance of Financial Raios
ditujukan untuk memenuhi peraturan BAPEPAM No. KEP - 105/ BL/2010 mengenai ketentuan pengalihan saham hasil pembelian kembali yang dikuasai emiten .
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik enitas induk tumbuh sebesar Rp293,4 miliar atau 13,0% di atas posisi ekuitas tahun lalu, berasal dari perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp412,4 miliar dikurangi dividen yang dibayarkan dalam tahun 2014 sebesar Rp119,0 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih tahun 2013 yakni sebesar Rp238,1 miliar dan pembayaran deviden PND sebesar Rp1,2 miliar.
No. KEP - 105/BL/2010 regarding the sipulaion of transfer of treasury shares purchased and owned by the issuers.
Total equity atributable to owners of the parent company grew by Rp293.4 billion or 13.0% above the previous year’s equity. This resulted from the income for the year amouning to Rp412.4 billion, less dividends distributed in 2014 amouning to Rp119.0 billion or equivalent to 50% of 2013 net proit of Rp238.1 billion and devidend distributed by PND amouning to Rp1.2 billion.
Semua rasio keuangan yang mengukur kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba menunjukkan pertumbuhan sangat signiikan, baik secara verikal terhadap denominator-nya maupun secara horizontal dibandingkan periode sebelumnya. Rasio laba bersih terhadap aset merupakan rasio dengan pertumbuhan teringgi mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam mengefekikan penggunaan aset dalam memproduksi laba bagi pemegang saham dan stakeholder lainnya.
All of the inancial raios that measure the Company’s proitability grew dramaically in both against their denominators as well as compared to the previous year’s. Return on assets grew at the highest rate, relecing the Company’s success in increasing the efeciveness of asset uilizaion in creaing proit for shareholders and other stakeholders.
Rasio Proitabilitas
Uraian 2014 2013 Pertumbuhan Growth Descripion
Marjin Laba Kotor 18,00% 15,73% 14,46% Gross Proit Margin
Marjin Laba Bersih 9,77% 5,79% 68,74% Net Proit Margin
Rasio Laba Bersih terhadap Aset 9,71% 5,45% 78,17% Return on Assets
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas 15,97% 10,42% 53,26% Return on Equity
Uraian 2014 2013 Pertumbuhan Growth Descripion
Rasio Kas 0,77 0,85 (7,06%) Cash Raio
Rasio Lancar 1,62 1,60 1,59% Current Raio
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas sebagaimana tercermin pada rasio kas dan rasio lancar di atas, menunjukkan bahwa pada rasio kas terdapat penurunan ketersediaan kas dan setara kas dalam meng-cover liabilitas jangka pendek, disebabkan adanya pengeluaran kas untuk kebutuhan investasi alat sebagaimana dikemukakan pada bagian sebelumnya, sedangkan pada rasio lancar menunjukkan adanya peningkatan, mencerminkan adanya pemenuhan kewajiban jangka pendek yang semakin baik selama tahun 2014.
Liquidity is measured by two raios, namely cash raio and current raio. The cash raio showed a decline in cash and cash equivalents’ ability to service current liabiliies, due to the cash ouflow for investment in equipment as detailed in the previous secion. Meanwhile, the current raio increased as the Company coninued to improve its current liabiliies servicing throughout 2014.
Uraian 2014 2013 Pertumbuhan Growth Descripion
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 0,17 0,33 (48,48%) Debt to Equity Raio
Rasio Liabilitas terhadap Aset 0,10 0,17 (41,18%) Debt to Assets Raio
Rasio Solvabilitas
Proitability Raios
Liquidity Raios
Rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban kepada kreditur. Dua rasio yang digunakan yaitu rasio liabilitas terhadap ekuitas dan rasio liabilitas terhadap aset terus menunjukkan angka yang semakin kecil, mencerminkan adanya perbaikan dari tahun ke tahun.
Solvency raios measure the Company’s ability to service its obligaions to its creditors. Two raios are used here, namely debt to equity raio and debt to assets raio. Both declined signiicantly in 2014, proof of the Company’s gradual improvement in solvency from year to year.
Kinerja Arus Kas
Cash Flow Performance
Arus Kas dari Akivitas Operasi
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013 Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Penerimaan Kas dari Pelanggan 4.220.244 4.231.259 (0,26%) Cash Receipt from Customers
Pembayaran Kas kepada Pemasok,
Kontraktor dan Karyawan (3.741.584) (3.539.434) 5,71%
Cash Paid to Suppliers, Contractors and Employees
Penerimaan Penghasilan Bunga 33.928 20.168 68,23% Interest Received
Pembayaran Beban Keuangan (31.267) (60.461) (48,29%) Payment of Finance Costs
Penerimaan Resitusi Pajak 84.926 185.088 (54,12%) Receipts of Tax Refunds
Pembayaran Pajak Penghasilan (145.654) (83.071) 75,34% Payment of Income Tax
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Akivitas Operasi 420.593 753.549 (44,19%) Net Cash Provided by Operaing Aciviies
Kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi turun sebesar 44,2% dari Rp753,5 miliar pada 2013 menjadi Rp420,6 miliar pada 2014 antara lain disebabkan oleh meningkatnya pembayaran pajak dari Rp83,1 miliar pada 2013 menjadi Rp145,7 miliar pada 2014. Kenaikan pembayaran pajak ini dipengaruhi oleh kenaikan laba berjalan tahun 2013 dibandingkan dengan laba tahun 2012 serta adanya SKB PPh 23 sehingga menyumbangkan kenaikan setoran PPh Pasal 25 bulanan dan setoran PPh 29 (tahunan). Selain itu adanya kenaikan PPh Impor dan PPN Impor disebabkan oleh peningkatan pembelian investasi aset tetap. Di sisi lain, kantor pajak menunda pembayaran resitusi PPN senilai Rp94 miliar atas periode pelaporan Juli-Desember 2012 yang seharusnya diterima pada Desember 2014 menjadi awal tahun 2015.
Pada penerimaan kas, proporsi terbesar penerimaan kas berasal dari segmen jasa hulu migas sebesar Rp2.441 miliar, kemudian segmen Jasa Hilir Migas sebesar Rp1.522 miliar dan sisanya dari segmen Jasa Penunjang Hulu Migas sebesar Rp257 miliar.
Net cash low from operaing aciviies was 44.2% lower, from Rp753.5 billion in 2013 to Rp420.6 in 2014, due to the increase in tax payments from Rp83.1 billion in 2013 to Rp145.7 billion in 2014. The rise in tax payments was owing due to the increase in proit for the year 2013 compared to the proit for the year 2012, and the issuance of SKB PPh 23, resuling in the increase in the monthly Income Tax Aricle 25 and annual Income Tax Aricle 29 payments. In addiion, the increase in import income tax and import VAT was due to the purchase of ixed assets as an investment. On the other hand , the tax oice to postponed the payment of VAT refunds worth Rp94 billion over the reporing period from July to December 2012, which should have been received in December 2014 to early 2015
The largest contributor to cash receipt were the upstream oil & gas services segment, neing a igure of Rp2,441 billion, followed by the downstream oil & gas services of Rp1,522 billion, and the rest from upstream oil & gas support services business, amouning to Rp257 billion.
98 PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Arus Kas dari Akivitas Investasi
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013
Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Penerimaan Dividen dari Perusahaan Asosiasi - 1.619 0,00% Dividend Received from Associates
Pembelian Aset Tetap (366.467) (110.179) 232,61% Purchase of Fixed Assets
Penerimaan dari Penjualan Aset Tetap 750 8.714 (91,39%) Proceed from Sale of Fixed Assets
Penerimaan Uang Muka
Aset yang Dimiliki untuk DIjual - 64.923 (100,00%)
Advance Received for Asset Held for Sale
Penerimaan dari Aset Dimiliki untuk Dijual 28.574 - 100,00% Proceeds from sales of held for sale
Kas yang Dibatasi Penggunaannya - 45.600 0,00% Proceed from Sale of Investment in Shares
Pembelian Aset Tak Berwujud (6.053) (15.190) (60,15%) Purchase of Intangible Assets
Pencairan Depotsito Berjangka 30.000 30.000 0,00% Withdrawal Time depotsit
Penerimaan Penjualan Saham Tresuri - 15.375 (100,00%) Treasuri Proceeds from Sale of
Treasury Stocks
Pembelian dan Properi Investasi (18.000) - (100,00%) Purchase of investment property
Pembelian Aset Jangka Panjang Lainnya (22.989) - (100,00%) Purchase of Other Non Current Assets
Kas Bersih yang Diperoleh dari/
(Digunakan untuk) Akivitas Investasi (354,185) 40.862 (966,78%) Akivitas Investasi Net Cash Provided from/(Used in) by Invesing Aciviies
Arus kas bersih yang digunakan untuk akivitas investasi selama tahun 2014 adalah sebesar Rp354,2 miliar. Pengeluaran ini digunakan untuk belanja modal sebesar Rp384,5 miliar yang digunakan untuk keperluan pembelian accommodaion work
barge, coiled tubing, drill pipe, twin pump, hydrocyclone, mobil tangki, peralatan operasi lainnya serta perbaikan gedung Graha Elnusa.
Net cash low for invesing aciviies in 2014 was Rp354.2 billion. As much as Rp384.5 billion was used for the purchase of accommodaion work barge, coiled tubing, drill pipes, twin pumps, hydroclone, fuel transport vehicles, and repairs to Graha Elnusa building.
(Dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyataan lain) 2014 2013
Pertumbuhan Growth
(In million Rupiah, unless otherwise stated)
Penerimaan Pinjaman Bank 118.177 88.374 33,72% Proceeds from Bank Loans
Pembayaran Pinjaman Bank (438.567) (481.528) 8,92% Payment of Bank Loans
Pembayaran Dividen Kas (120.210) (15.113) 695,41% Payment of Cash Dividend
Penarikan Kas yang Dibatasi Penggunaannya 102.234 (116.555) 187,71% Withdrawal of Restricted Cash
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Akivitas Pendanaan (338.366) (524.822) (35,53%) in Financing AciviiesNet Cash used
Arus Kas dari Akivitas Pendanaan
Arus kas yang digunakan untuk akivitas pendanaan menurun sebesar 35,5% dari Rp524,8 miliar menjadi Rp338,4 miliar pada 2014. Perseroan memperoleh pinjaman bank sebesar Rp438,6 miliar yang digunakan sebagai tambahan pembiayaan investasi. Perseroan juga mencatat pembayaran dividen kas kepada pemegang saham sebesar Rp119,0 miliar yang merupakan 50% dari laba bersih tahun 2013 dan pembayaran dividen kas sebesar Rp1,2 miliar dari PND kepada pemegang sahamnya.
Selama tahun 2014, Perseroan telah melakukan pelunasan pokok pinjaman bank untuk Kredit Investasi (KI) pada bank BCA
Cash low used in inancing aciviies in 2014 went down by 35.5%, from Rp524.8 billion in 2013 to Rp338.4 billion. The Company obtained bank loans totaling Rp438.6 billion, used as addiional capital inancing. The Company also distributed cash dividends to shareholders with a total value of Rp120.2 billion, or 50% of the net proit for 2013.
Throughout 2014, the Company made full repayment of the principal used as Investment Loan (Syndicated) to BCA amouning
Cash Flows Used in Invesing Aciviies
Sindikasi sebesar Rp412,7 miliar, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. sebesar Rp18,4 miliar, Bank Naixis sebesar Rp4,0 miliar, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp1,5 miliar, BNI Syariah sebesar Rp1,4 miliar dan Bank Muamalat sebesar Rp695 juta.