FINANCIAL STATEMENTS Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 atas
RISIKO KEUANGAN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang asing Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal nilai dan/atau pemilihan waktu, Kelompok Usaha harus menghadapi risiko mata uang asing.
The Group’s functional currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. If the revenue and purchases of the Group are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk. Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan
lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Kelompok Usaha.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha mengharuskan semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mengharuskan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in the banks. The Group implements policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. The Group requires that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires payment upon the presentation of title documents.
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank- bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 - 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu, seperti mengharuskan sub- distributor untuk memberikan jaminan bank. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
For domestic sales, the Group grants its customers credit terms of 30 - 45 days from the issuance of invoice. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring sub-distributors to provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan
pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the credit term given, the Group will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Group's assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.
Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Entitas Anak menunggu pendanaan dari bank.
Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the banks and temporarily self-funded by the Subsidiaries awaiting banks’ funding.
Piutang plasma juga mencakup pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biaya- biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan jaminan berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi sepenuhnya.
Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installment to the banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers and the collateral in the form of titles of ownership of the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid.
Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan
The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
Pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian interim, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.
At the interim consolidated statement of financial position date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the interim consolidated statement of financial position. Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko
kredit karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan.
The Group has no concentration of credit risk as its trade receivables relate to large number of ultimate customers.
Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2013, 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011:
The tables below present the aging analysis of the Group’s financial assets as of September 30, 2013, December 31, 2012 and January 1, 2012/ December 31, 2011:
30 September 2013/September 30, 2013 (Tidak Diaudit)/(Unaudited)
Total/Total Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither past Due nor Impaired
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai/Past Due and/or impaired 1 – 30 hari/ 1 – 30 days 31 – 60 hari/ 31 – 60 days 61 – 90 hari/ 61 – 90 days Lebih Dari 90 hari/More than 90 days Pinjaman yang diberikan
dan piutang/Loans and receivables
Kas dan setara kas/Cash
and cash equivalents 14.984.805 14.984.805 - - - - -
Piutang /Accounts receivable Usaha/Trade: Pihak ketiga/third
parties 4.576.033 3.519.654 827.387 98.102 37.342 37.878 55.670
Pihak berelasi/related
parties 430.205 430.205 - - - - -
Bukan usaha/non- trade:
Pihak ketiga/third
parties 337.743 337.743 - - - - -
Pihak
berelasi/related
parties 227.169 227.169 - - - - -
Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/Other non- current assets - Long-
term receivables 70.683 - - - - 70.683 -
Aset keuangan tersedia untuk dijual/AFS financial assets
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
31 Desember 2012/December 31, 2012 (Disajikan kembali)/(Restated)
(Tidak Diaudit)/(Unaudited)
Total/Total Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither past Due nor Impaired
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai/Past Due and/or Impaired 1 – 30 hari/ 1 – 30 days 31 – 60 hari/ 31 – 60 days 61 – 90 hari/ 61 – 90 days Lebih Dari 90 hari/More than 90 Days Pinjaman yang diberikan
dan piutang/Loans and receivables
Kas dan setara kas/Cash
and cash equivalents 13.345.881 13.345.881 - - - - -
Piutang /Accounts receivable Usaha/Trade : Pihak ketiga/third
parties 2.730.055 2.135.280 457.846 27.162 51.066 25.583 33.118
Pihak
berelasi/related
parties 339.888 339.888 - - - - -
Bukan usaha/non- trade: Pihak ketiga/third
parties 385.191 385.191 - - - - -
Pihak
berelasi/related
parties 219.383 219.383 - - - - -
Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/Other non- current assets - Long-
term receivables 117.768 - - - - 117.768 -
Aset keuangan tersedia untuk dijual/AFS financial assets
Investasi jangka pendek/
short-term investments 552.726 552.726 - - - - -
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
1 Januari 2012/31 Desember 2011/ January 1, 2012/December 2011/ (Disajikan kembali)/(Restated)
(Tidak Diaudit)/(Unaudited)
Total/Total Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither past Due nor Impaired
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Nilai/Past Due and/or Impaired 1 – 30 hari/ 1 – 30 days 31 – 60 hari/ 31 – 60 days 61 – 90 hari/ 61 – 90 days Lebih Dari 90 hari/More than 90 Days Pinjaman yang diberikan
dan piutang/Loans and receivables
Kas dan setara kas/Cash
and cash equivalents 13.055.188 13.055.188 - - - - -
Piutang /Accounts receivable Usaha/Trade : Pihak ketiga/third
parties 2.695.971 2.267.081 307.498 37.169 39.809 1.147 43.267
Pihak
berelasi/related
parties 342.798 342.798 - - - - -
Bukan usaha/non- trade: Pihak ketiga/third
parties 393.645 393.645 - - - - -
Pihak
berelasi/related
parties 364.881 364.881 - - - - -
Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/Other non- current assets - Long-
term receivables 98.266 98.266 - - - - -
Aset keuangan tersedia untuk dijual/AFS financial assets
Investasi jangka pendek/
short-term investments 574.800 574.800 - - - - -
Total 17.525.549 17.096.659 307.498 37.169 39.809 1.147 43.267
Risiko likuiditas Liquidity risk
Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas
karena mungkin akan menemui kesulitan
dalam memenuhi kewajiban dan komitmen kontraktualnya.
The Group faces liquidity risk because it may encounter difficulty in meeting its contractual obligations and commitments.
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi informasi arus kas proyeksi dan arus kas aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan melakukan penggalangan dana yang mencakup utang dan pinjaman bank, dan penerbitan ekuitas pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, including bank loans and borrowings, and equity market issues.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo
liabilitas keuangan Kelompok Usaha: The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities:
Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within1- 5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years Pada tanggal 30 September 2013
(Tidak Diaudit)
As of September 30, 2013 (Unaudited) Utang bank jangka pendek dan
cerukan 6.663.805 6.663.805 - -
Short-term bank loans and overdraft
Utang trust receipts 4.224.565 4.224.565 - - Trust receipts payable
Utang usaha 2.876.290 2.876.290 - - Trade payables
Utang lain-lain 1.156.563 1.156.563 - - Other payables
Biaya akrual 1.360.820 1.360.820 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 564.011 564.011 - - Short-term employee benefits liability
Utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 823.610 823.610 - - of long-term bank loans Current maturities
Utang obligasi yang jatuh tempo Current maturities
dalam waktu satu tahun 1.607.793 1.607.793 - - Of bonds payable
Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 10.144 10.144 - -
Current maturities of liability for purchases of fixed assets
Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 7.908.904 - 7.908.904 - loans - net of current maturities Long-term bank
Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah 2.720.402 - 2.720.402 - Bonds and Sukuk Ijarah payables
Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 43.236 - 43.236 -
Liability for purchases of fixed assets - net of current
maturities
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years Pada tanggal 31 Desember 2012
(Tidak Diaudit)
As of December 31, 2012 (Unaudited) Utang bank jangka pendek dan
cerukan 2.613.840 2.613.840 - -
Short-term bank loans and overdraft
Utang trust receipts 3.856.065 3.856.065 - - Trust receipts payable
Utang usaha 2.499.821 2.499.821 - - Trade payables
Utang dividen - - - - Dividend payables
Utang lain-lain 1.143.630 1.143.630 - - Other payables
Biaya akrual 1.252.849 1.252.849 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 621.265 621.265 - - Short-term employee benefits liability
Utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 491.524 491.524 - - of long-term bank loans Current maturities
Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 8.334 8.334 - -
Current maturities of liability for purchases of fixed
assets
Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 3.992.605 - 3.424.727 567.878
Long-term bank loans - net of current
maturities
Utang obligasi dan Sukuk Ijarah 4.323.442 - 4.323.442 - Bonds and Sukuk Ijarah payables
Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 37.780 - 34.467 3.313
Liability for purchases of fixed assets - net of current
maturities
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years Pada tanggal 1 Januari 2012/
31 Desember 2011 (Tidak Diaudit)
As of January 1, 2012/ December 31, 2011 (Unaudited) Utang bank jangka pendek dan
cerukan 2.842.973 2.842.973 - - bank loans and overdraft Short-term
Utang trust receipts 2.160.600 2.160.600 - - Trust receipts payable
Utang usaha 1.927.145 1.927.145 - - Trade payables
Utang dividen - - - - Dividend payables
Utang lain-lain 774.150 774.150 - - Other payables
Biaya akrual 1.023.095 1.023.095 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 516.046 516.046 - - Short-term employee benefits liability
Utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.039.225 1.039.225 - - of long-term bank loans Current maturities
Utang obligasi yang jatuh tempo Current maturities
dalam waktu satu tahun 1.962.558 1.962.558 - - Of bonds payable
Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 6.309 6.309 - -
Current maturities of liability for purchases of fixed
assets
Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 3.313.280 3.313.280 - -
Long-term bank loans - net of current
maturities
Utang obligasi dan Sukuk Ijarah Bonds and Sukuk Ijarah payables-net
setelah dikurangi bagian yang jatuh Of current
tempo dalam waktu satu tahun 2.327.712 2.327.712 - - maturities
Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 33.575 - 33.575 -
Liability for purchases of fixed assets - net of current
maturities
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko harga komoditas Commodity price risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian MKS, di mana marjin laba atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh jika harga MKS (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik penyulingan untuk memproduksi minyak dan lemak nabati) meningkat dan Kelompok Usaha tidak dapat mengalihkannya kepada pelanggannya. Selain itu, Kelompok Usaha juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk MK dan harga beli kopra (yang merupakan bahan baku dalam produksi MK).
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its purchases of CPO where the profit margin on sales of its finished products may be affected if the cost of CPO (which is the main raw material used in the refinery factories to produce edible oil and fats products) increases and the Group is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Group is also exposed to fluctuations in the selling price of its processed CNO and the purchase price of copra (being the raw material used in the production of CNO).
Kelompok Usaha mempunyai kontrak komoditas berjangka dengan beberapa entitas asing, yang terutama bertujuan untuk mengelola risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga komoditas yang diproduksi dan dijual oleh Kelompok Usaha.
The Group has future commodity contracts with several foreign entities, the purpose of which is primarily to manage its exposures on risk of losses arising from the fluctuations in the prices of the commodities that are produced and traded by the Group.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk
meningkatkan swasembada MKS dalam proses penyulingan untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas. Jika Kelompok Usaha tidak dapat melakukannya, Kelompok Usaha dapat meminimalisasi risiko tersebut melalui kontrak berjangka (forward
contracts). Namun, Kelompok Usaha dapat juga
terkena dampak dari risiko harga komoditas karena perubahan nilai wajar kontrak komoditas berjangka diakui secara langsung dalam laporan laba rugi.
The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by increasing its self-sufficiency in the supply of CPO for the refinery operation. To the extent the Group is unable to do so, the Group may minimize such risks through forward contracts. However, the Group may also be exposed to commodity price risk as changes in fair value of future commodity contracts are recognized directly in profit or loss.
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko harga komoditas (lanjutan) Commodity price risk (continued)
Pada tanggal 30 September 2013, berdasarkan simulasi yang rasional, jika harga komoditas lebih tinggi/lebih rendah sebesar 10% atas kontrak komoditas berjangka yang masih berlaku (semua dalam posisi “jual”), dengan seluruh variabel- variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp nihil, karena tidak
terdapat kontrak yang masih berlaku.
(31 Desember 2012: Rp2.439), terutama akibat harga kuotasi pasar atas kontrak komoditas berjangka yang masih berlaku yang lebih tinggi/lebih rendah.
At September 30, 2013, based on a sensible simulation, had the commodity prices been 10% higher/lower from the outstanding/open contracts (all at “sell” position), with all other variables held constant, income before income tax for the period ended September 30, 2013 would have been lower/higher by Rp nil, because there were no outstanding/open contract (December 31, 2012: Rp2,439), mainly as a result of higher/lower quoted market prices of the open position future commodity contracts.
Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas