• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a) Risiko suku bunga (lanjutan) a) Interest rate risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin (2011: lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp2.522.796.904 (2011: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp2.163.038.784), terutama akibat beban bunga pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.

At December 31, 2012, based on a sensible simulation, had the interest rates of short-term bank loans and long-term loans been 50 basis points higher/lower (2011: 50 basis points higher/lower), with all other variables held constant, income before tax expense for the year ended December 31, 2012 would have been Rp2,522,796,904 lower/higher (2011: Rp2,163,038,784 lower/higher), mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term bank loans and long- term loans.

b) Risiko mata uang b) Foreign exchange risk

Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan pinjaman bank dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from account payable from purchase in foreign currency and bank loans in foreign currency.

Apabila terjadi penurunan/penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012, maka utang dalam mata uang asing akan

meningkat/berkurang dalam mata uang

Rupiah.

If there is weakening/strengthening of Rupiah exchange rate as at Desember 31, 2012, payable in foreign exchange rate will increase/decrease in Rupiah term.

Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.

The Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.

Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 8% (2011: melemah/menguat sebesar 8%), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp5.539.042.530 (2011: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp4.718.398.143),

terutama sebagai akibat dari

kerugian/keuntungan selisih kurs atas

penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, setoran jaminan, utang usaha pihak ketiga dan utang jangka panjang dalam Dolar AS.

At December 31, 2012, based on a sensible simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 8% (2011: depreciated/appreciated by 8%), with all other variables held constant, profit before tax for the year ended December 31, 2012 would have been Rp5,539,042,530

lower/higher (2011: Rp4,718,398,143

lower/higher), mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables third parties, security deposits, trade payables third parties and long-term loans denominated in US Dollar.

c) Risiko kredit c) Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit risk faced by the Group arises from the credit given to the customers.

Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel.

Grup memiliki kebijakan untuk semua

pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang

dipantau secara terus menerus untuk

mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

The Group trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There is no significant concentration of credit risk.

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade receivables are as follows:

2012 2011

Belum jatuh tempo 87.497.978.387 115.380.828.851 Not yet due

Lewat jatuh tempo Overdue

1 - 30 hari 13.901.111.128 23.117.250.486 1 - 30 days

31 - 90 hari 8.558.906.267 9.582.522.644 31 - 90 days

91 - 120 hari 2.711.402.284 9.423.000.290 91 - 120 days

121 - 365 hari 12.576.050.883 5.229.311.905 120 - 365 days

lebih dari 365 hari 4.603.655.629 7.376.038.946 more than 365 days

Total 129.849.104.578 170.108.953.122 Total

Penyisihan penurunan nilai (4.007.942.133) (3.792.096.988) Allowance for impairment

Neto 125.841.162.445 166.316.856.134 Net

d) Risiko likuiditas d) Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group’s indicate that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Grup.

The Group’s liquidity requirements have historically arose from general funding of Group’s business activities.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh

In the management of liquidity risk, the Group monitor and maintain a level of cash on hand and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including their long-term

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

d) Risiko likuiditas (lanjutan) d) Liquidity risk (continued)

Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak berelasi. Grup menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup.

These activities may include bank loans and due to related party. The Group adopts

prudent liquidity risk management by

maintaining sufficient cash balances.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (dalam jutaan Rupiah).

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2012 based on contractual undiscounted payments (in millions of Rupiah).

Nilai wajar

Di bawah 1 Di atas 5 31 Desember 2012/

tahun/Below 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ tahun/Over Total/ Fair value

1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total December 31, 2012

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Pinjaman bank

jangka pendek 155.109.099.217 - - - 155.109.099.217 155.109.099.217 Short-term bank loans

Utang usaha 133.562.898.097 - - - 133.562.898.097 133.562.898.097 Trade payables

Utang lain-lain 10.787.427.315 - - - 10.787.427.315 10.787.427.315 Other payables

Utang pihak berelasi 1.000.000.000 - - - 1.000.000.000 1.000.000.000 Due to a related party

Biaya masih harus

dibayar 6.354.891.916 - - - 6.354.891.916 6.354.891.916 Accrued expense

Utang jangka panjang

jatuh tempo dalam Current maturities

satu tahun: of long term debts:

Pinjaman bank 61.879.150.322 - - - 61.879.150.322 61.879.150.322 Bank loans

Obligation under finance

Sewa pembiayaan 9.200.572.900 - - - 9.200.572.900 9.200.572.900 lease

Pembiayaan

konsumen 3.148.039.988 - - - 3.148.039.988 3.148.039.988 Consumer finance

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman bank - 285.749.893.709 - - 285.749.893.709 285.749.893.709 Bank loans

Obligations under finance

Sewa pembiayaan - 10.676.010.814 - - 10.676.010.814 10.676.010.814 lease

Pembiayaan konsumen - 1.203.391.811 - - 1.203.391.811 1.203.391.811 Consumer finance

Total 381.042.079.755 297.629.296.334 - - 678.671.376.089 678.671.376.089 Total

37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM