• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal Adaptasi terhadap persalinan :

B. Persalinan 1. Pengertian

3. Fisiologi dan Mekanisme Persalinan Normal Adaptasi terhadap persalinan :

a. Adaptasi janin

1) Denyut Jantung Janin

Pemantauan denyut jantung jantin (DJJ) memberi informasi yang dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk memperdiksi keadaan janin yang berkaitan dengan oksigenasi.

2) Sirkulasi janin

Dipengaruhi oleh posisi ibu, kontraksi uterus, tekanan darah dari tali pusat.

3) Pernapasan dan perilaku janin

Perubahan – perubahan janin : 7 sampai 42 ml air ketuban diperas keluar dari paru – paru (selama

persalinan pervaginam), tekanan O2 janin menurun, tekanan karbondioksia arteri meningkat, pH arteri menurun.

b. Adaptasi Ibu

1) Perubahan Kardiovaskuler

Pada setiap kontraksi, 400 ml darah keluar dari uterus dan masuk kedalam sistem vaskuler ibu. Hal ini akan meningkatkan curah jantung sekitar 10% sampai 15% pada tahap pertama persalinan dan sekitar 30% sampai 50% pada tahap kedua persalinan.

2) Perubahan Pernapasan

Peningkatan aktifitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari penginkatan frekuensi pernapasan. 3) Perubahan Ginjal

Pada trimester II, kandung kemoih menjadi organ abdomen. Apabila terisi, kandung kemih dapat teraba diatas simpisis pubis. Selama persalinan, wanita dapat mengalami kesulitan untuk berkemih secara spontan. 4) Perubahan Ligamentum

Adaptasi sistem intagumen jelas terlihat khususnya pada daya distensibilitas daerah introitus vagina (muara vagina).

5) Perubahan Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal mengalami stres persalinan. Doiaforesis, keletihan, proteinuria (1+) dan kemungkinan peningkatan suhu menyertai peningkatan aktifitas otot.

6) Perubahan Neurologi

Menunjukan bahwa timbul stres dan rasa tidak nyaman selama persalinan. Saat wanita masuk ketahaap pertama sensoris terjadi saat wanita masuk ke tahap pertama persalinan dan saat masuk ke tahap berikutnya.

7) Perubahan Pencernaan

Persalinan mempengaruhi sistem saluran cerna wanita. Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita bernapas lewat ,mulut, dehidrasi,, dan repspons emosi terhadap persalinan.

8) Sistem Endokrin

Diakibatkan oleh penurunan kadar estrogen

prostaglandin dan oksitosin (Bobak, 2005 ; h. 248 – 250)

Mekanisme Persalinan a. Kala Persalinan

1) Kala I : waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm.

2) Kala II : kala pengeluaran janin, sewaktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir. 3) Kala III : waktu pelepasan dan pengeluaran uri. 4) Kala IV : mulai dari lahirnya uri sampai 1-2 jam. b. Kala I pembukaan

Inpartu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show) karena

serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Kala p-embukaan dibagi atas 2 fase :

1) Fase laten : pembukaan serviks yang berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm, lamanya 7-8 jam.

2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi 3 subfase.

a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.

b) Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.

c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm (lengkap).

c. Kala II (pengeluaran janin)

Pada kala ini, his terkoordinasi, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk keruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang melalui lengkung refleks menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau BAB, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai

kelihatan, vulva membuka, dan perineum

meregang. Dengan his dan mengedan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti seluruh badan

janin. Kala II pada primi berlangsung selama 1½-2 jam pada multi ½ jam.

d. Kala III

Setelah bayi lahir, kontraksi rahim beristirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina , dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

e. Kala IV

Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu, terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. Lamanya persalinan pada primi dan multi dapat dilihat pada kotak diatas. (Mochtar, 2012; h. 73) 4. Tanda gejala menjelang persalinan

a. Lightening

Mulai dirasa kira – kira dua minggu sebelum persalinan, adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam pelvis minor. Pada presentasi sefalik, kepala bayi biasanya menancap (engaged) setelah lightening. Wanita sering

menyebut lightening “kepala bayi sudah turun”. Sesak

nafas yang dirasakan sebelumnya selama trimester ketiga kehamilan akan berkurang karena kondisi ini akan menciptakan ruang yang lebih besar di dalam abdomen atas untuk ekspansi paru. Namun, tetap saja lightening menimbulkan rasa tidak nyaman yang lain akibat tekanan bagian presentasi pada struktur diarea pelvis minor. Ibu akan sering berkemih karena kandung kemih ditekaan sehingga ruang tersisa untuk ekspansi berkurang, perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang menyeluruh, yang membuat ibu merasa tidak enak dan timbul sensasi terus – menerus bahwa sesuatu perlu dikeluarkan atau ia perlu defekasi. Kram pada tungkai yang disebabkan oleh tekanan bagian presentasi saraf yang menjalar melalui foramen iskiadikum mayor dan menuju ke tungkai.

b. Perubahan seviks

Mendekati persalinan, serviks semakin “matang”. Kalau

tadinya selama masa hamil, serviks dalam keadaan menutup, panjang, lunak, dengan konsistensi seperti puding, mengalami sedikit penipisan (effacement) dan kemungkinan sedikit dilatasi. Evaluasi kematengan serviks akan akan tergantung pada individu wanita dan paritasnya sebagai contoh pada masa hamil serviks ibu multipara secara normal mengalami pembukaan 2 cm, sedangkan pada primigravida dalam kondisi normal serviks menutup.

c. Kontraksi palsu

Kontraksi palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang memberi pengaruh signifikan tergadap serviks. Kontraksi palsu sebenaranya timbul akibat kontraksi Braxton Hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar enak munggu kehamilan.

d. Bloody show

Pada lendir disekresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir serviks pada awal kehamilan. Pengeluaran lendir inilah yang disebut bloody show. paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni. Ketika melihat rabas tersebut, wanita sering kali berpikir bahwa tanda persalinan.

e. Kontraksi persalinan merupakan hubungan saling mempengaruhi yang rumit antara dorongan psikologis dan fisiologis dalam diri wanita dengan pengaruh dorongan tersebut pada proses kelahiran dan bayi. Dorongan ini menghasilkan kelahiran bayi. Kekuatan fisiologis utama selama p[ersalinan adalah kontraksi uterus. Kontraksi uterus pada persalinan bersifat unik mengingat kontraksi ini merupakan kontraksi yang involunter karena berada di bawah pengaruh saraf intrinsik.

f. Penipisan dan pembukaan

Penipisan dan pembukaan merupakan akibat langsung kontraksi. Penipisan terjadi karena saluran serviks yang semula panjang dua sampai tiga sentimeter memendek

sampai pada titik saluran serviks menghilang sehingga hanya menyisakan os. Eksternal sebagai muara sirkular dengan bagian tepi tipis. Dilatasi adalah pelebaran os. Serviks ekstrernal dan muara dengan diameter berukuran beberapa milimeter sampai muara tersebut cukup lebar untuk dilewati bayi (varney, 2008; h.672 – 681)

Dokumen terkait