D. Bayi Baru Lahir 1. Pengertian
11. Kunjungan Neonatal
Menurut (KemenKes RI, 2010; h. 28) Adalah pelayanan kesehatan pada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu :
a. Kunjungan Neonatal I (KN 1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir
b. Kunjungan Neonatal II (KN 2) pada hari ke 3-7 hari c. Kunjungan Neonatal III (KN 3) pada hari ke 8-28
E. KB (Keluarga Berencana) 1. Definisi
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah darak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi adalah cara, alat atau obat untuk mencegah terjadinya konsepsi (Mochtar R, 2012; h. 195)
2. Penapisan KB
Tabel 2.12 Daftar Tilik Penapisan Klien. Metode Nonoperatif.
Metode Hormonal (pil kombinasi, pil progestin,
suntikan dan susuk) YA TIDAK
Apakah hari pertamqa haid terakhir 7 hari yang lalu atau lebih?
Apakah anda menyusui dan kurang dari 6 minggu pascapersalinan?
Apakah mengalami perdarahan/bercak antara haid setelah senggama?
Apakah pernah ikterus pada kulit atau mata
Aoakah pernah nyeri kepala hebat dan gangguan visual? Apakah pernah nyeri hebat pada betis, paha, atau dada, atau tungkai bengkak (edema)?
Apakah pernah tekanan darah diatas 160 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolik)?
Apakah ada massa atau benjolan pada payudarah? Apakah anda sedang minum obat-obatan anti kejang? AKDR Semua jenis pelepas tembaga dan progestin) Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu? Apakah klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain?
Apakah pernah mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS)?
Apakah pernah mengalami penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik?
Apakah pernah mengalami haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam)?
Apakah pernah mengalami haid lama (lebih dari 8 hari)? Apakah pernah mengalami dismenorea berat yang membutuhkan analgetika atau istirahat baring
Apakah pernah mengalami perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama?
Apakah pernah mengalami gejala penyakit jantung valvular atau kongenital?
3. Macam – macam Alat Kontrasepsi
Tabel 2.13 Jenis Alat kontrasepsi Metode Kontrasepsi Keterangan Metode Alamiah Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Mekanisme : kontrasepsi MAL mengandalkan permberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk menekan ovulasi. Metode ini memiliki tiga syarat yaitu ibu belum haid lai, bayi disusui secara eksklusif dan sering, bayi berusia kurang dari 6 bulan. Efektifitas : Resiko kehamilan tinggi bila ibu tidak menyusui bayinya secara benar.
Keuntungan : mendorong pola menyusui yang benar, sehingga membawa manfaat bagi bayi dan ibu.
Efek samping : tidak ada Metode
kalender
Mekanisme : metode kalender adalah metode alamiah dengan menghindari senggama pada masa subur.
Efektifitas : bila dilakukan secara benar, resiko kehamilan berkisar antara 1 hingga 9 di antara 100 ibu dalam 1 tahun. Keuntungan : tidak ada efek samping, tidaak perlu biaya. Efek samping : tidak ada.
Kekurangan : memerlukan perhitungan yang cermat, kadang sulit diterapkan pada ibu yang siklus haidnya tidak teratur. Senggama
Teerputus
Mekanisme : metode Keluarga Berencana tradisiona, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.
Efektifitas : bila dilakukan secara benar, resiko kehamilan adalah 4 diantara 100 ibu dalam 1 tahun.
Keuntungan : tidak ada efek samping, tidak perlu biaya dan prosedur khusus.
Kekurangan : kurang efektif. Penghalang
Kondom Mekanisme : kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel tekur dengan cara mengemas sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan. Efektifitas : bila digunakan dengan benar, resiko kehamilan adalah 2 diantara 100 ibu dalam 1 tahun.
Keuntungan : mencegah penularan penyakit menular seks sepseti msialnya kanker serviks.
Kerugian : keberhasilan sangat dipengaruhi cara penggunaan, harus disiapkan sebelum berhubungan seksual. Efek samping : alergi pada orang – orang alergi lateks. Diafragma Mekanisme : kap berbentuk cembung terbuat dari lateks
(karet) yang dimasukkan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks sehingga sperma tidak dapat mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dapat pula digunakan dengan spermisida.
Efektifitas : bila digunakan dengan benar spermisida, resiko kehamilan adalah 6 diantara 100 dalam 1 tahun.
Keuntungan : mencegah penularan penyakit menular seksual dan kanker serviks.
Efek samping : iritasi pada vagina dan penis.
Kerugian : memerlukan pemeriksaan dalam untuk menentukan ukuran yang tepat. Keberhasilan tergantung cara pemakaian.
Kontrasepsi Hormonal
Pil Kombinasi Mekanisme : pil kombiinasi menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendri seerviks sehingga sulit dilalui oleh sperma, dan mengganggu pergerakan tuba sehingga transportasi telur terganggu. Pil diminum setiap hari.
Efektifitas : bila digunakan secara teratur, resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ribu dalam 1 tahun.
Keuntungan : mengurangi reskio kanker endometrium, kanker ovarium, penyakit radang panggul simptomatik, kista ovarium, mengurangi nyeri haid, gejala sindrom ovarium dan gejala endometriosis.
Efek samping : perubahan pola haid (haid tidak teratur), sakit kepala, pusing, mual, nyeri payudara, perubahan berat badan, perubahan suasana perasaan, jerawat dan peningkatan tekanan darah.
Kerugian : relatif mahal dan harus digunakan setiap hari serta haid tidak teratur.
Suntikan kombinasi
Mekanisme : suntikan kombinasi menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga penetrasi sperma terganggu, mengganggu implantasi, dan menghambat transportasi gamet oleh tuba. Suntika ini diberikan 1 kali tiap bulan.
Efektifitas : bila digunakan secara benar, resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 1 tahun.
Keuntungan : mirip dengan pil kombinasi, suntik dapat dihentikan kapan saja.
Efek samping : perubahan pola haid, sakit kepala, pusing, nyeri payudara, kenaikan berat badan.
Kerugian : penggunaannya tergantung pada tenaga kesehatan.
Suntikan Progestin
Mekanisme : suntikan progestin mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, sehingga penetrasi sperma terganggu, dan menghambat trasportasi gamet ke tuba. Suntiakn diberikan 3 bulan sekali (DMPA).
Efektifitas : bila digunakan dengan benar, resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 1 tahun. Kesuburan tidak langsung kembali setelah berhenti.
Keuntungan : mengurangi reskio kanker endometrium, kanker ovarium, penyakit radang panggul simptomatik dan anemia. Efek samping : perubahan pola haid, sakit kepala, pusing, nyeri payudara, kenaikan berat badan, dan penurunan hasrat seksual.
Kerugian : penggunaannya tergantung pada tenaga kesehatan.
Pil progestin (minipil)
Mekanisme : minipil menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium, endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit, mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma. Pil diminum setiap hari.
Efektifitas : bila digunakan secara benar, resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 1 tahun.
Keuntungan : dapat diminum saat menyusui, pemakaiannya dikendalikan oleh perempuan, dapat diberhentikan kapanpun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan, dan tidak mengganggu hubungan seksual.
Efek samping : perubahan pola haid, sakit kepala, pusing, nyeri payudara, nyeri perut dan mual.
Kekurangan : harus diminum setap hari.
Implant Mekanisme : kontrasepsi menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, menjadikan selaput rahim tipis dan atrofi. Implant dimasukkan dibwah kulit dan bertahan 3 – 7 tahun, tergantung jenisnya.
Efektifitas : resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 1 tahun.
(Sumber KemenKes RI, 2013; h. 242-252) simptomatik.
Efek samping : perubahan pola haid, sakit kepala, pusing, nyeri payudara, nyeri perut dan mual.
Kekurangan : perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
Alat
Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
Mekanisme : AKDR dimasukkan dalam uterus. Menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri, mencegah sel sperma dan sel telur bertemu, mencegah implantasi. Efektifitas : resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 ibu dalam 1 tahun. Bertahan hingga 12 tahun.
Keuntungan : mengurangi resiko kanker endometrium. Efek samping : perubahan pola haid 3 – 6 bulan pertama (haid memanjang dan banyak, haid tidak teratur dan nyeri haid)
Keuntungan : efektif mencegah kehamilan, dapat digunakan untuk waktu yang lama, tidak ad biaya tambahan setelah pemasangan, tidak mempengaruhi menyusui, dan dapat langsung dipasang setelah persalinan atau keguguran. Kekurangan perlu prosedur pemasangan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Kontrasepsi mantap
Tubektomi Mekanisme : menutup tuba falopii (mengikat dan memotnong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Efektifitas : resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 dalam 1 tahun.
Keuntungan : mengurangi resiko radang panggul dan kanker endometrium.
Efek samping : tiddak ada.
Kekurangan : perlu prosedur bedah yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Vasektomi Mekanisme : menghntikan kapasitas reproduksi pria, dengan jalan melakukan oklusi vasa deferens sehingga alur transportasi sprema terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Efektifitas : bila pria dapat memeriksakan semennya segera setelah vasektomi, resiko kehamilan kurang dari 1 diantara 100 dalam 1 tahun.
Keuntungan : menghentikan kesuburan secara permanen, prosedur bedahnya aman dan nyaman, dan meningkatkan kenikmatan serta frekuensi seks.
Efek samping : tidak ada.
Kekurangan : perlu prosedur bedah yang harus dilakukan tenaga kesehatan yang terlatih.
II. KONSEP DASAR TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN