• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Dalam dokumen rpjpd ngawi 2005 2025 (Halaman 26-33)

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi ditunjukan dengan pertumbuhan PDRB, Laju Inflasi, PDRB Perkapita, Indeks Gini, Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia, Indeks Ketimpangan Wilayah dan Persentase penduduk di atas garis kemiskinan.

1). Pertumbuhan PDRB

Kabupaten Ngawi memiliki berbagai potensi ekonomi sebagai potensi unggulan daerah baik industri, jasa, perdagangan, sumber daya manusia, modal yang tersebar diberbagai wilayah dan sumber daya alam yang meliputi pertanian, pertambangan dan pariwisata. Indikator keunggulan ini dapat di lihat melalui data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ngawi yang dikeluarkan oleh Badan Statistik Kabupaten Ngawi.

Tabel 2.3

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-2011 atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)

No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011 (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % 1 Pertanian 985.007,46 37,31 1.039.356,65 37,32 1.092.374,15 37,12 1.145.589,73 36,70 1.182.083,93 35,68 2 Pertambangan & Penggalian 15.442,31 0,58 16.286,80 0,58 16.983,88 0,58 17.526,39 0,56 18.145,41 0,55 3 Industri Pengolahan 162.859,61 6,17 173.860,51 6,24 184.792,71 6,28 196.280,68 6,29 209.719,30 6,33 4 Listrik, Gas,

& Air Bersih 14.673,00 0,56 16.013,48 0,57 17.819,46 0,61 19.108,85 0,61 20.651,62 0,62

5 Bangunan 116.758,32 4,42 120.634,70 4,33 127.066,94 4,32 135.663,44 4,35 147.557,05 4,45 6 Perdagangan, Hotel , & Restoran 745.925,20 28,26 793.681,83 28,50 848,170,35 28,82 923.010,01 29,57 1.012.315,75 30,55 7 Pengangkutan & Komunikasi 66.037,18 2,50 70.403,69 2,53 75.655,53 2,57 81.775,64 2,62 88.463,67 2,67 8 Keuangan, Sewa, & Js. Perush. 165.732,93 6,28 173.209,38 6,22 180.511,25 6,13 190.048,43 6,09 201.371,53 6,08 9 Jasa-jasa 367.281,87 13,91 381.888,39 13,71 399.228,25 13,57 412.818,32 13,22 433.126,72 13,07 PDRB 2.639.717,89 100 2.785.335,43 100 2.942.602,51 100 3.121.821,49 100 3.313.434,98 100

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 0

Tabel 2.4

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-2011 atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)

No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011 (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % 1 Pertanian 1.843.370,50 36,64 2.129.128,28 36,90 2.378.578,04 36,91 2.654.359,37 36,63 2.899.469,33 35,72 2 Pertambangan & Penggalian 27.821,13 0,55 31.159,67 0,54 34.743,03 0,54 36.518,40 0,50 39.881,74 0,49 3 Industri Pengolahan 306.568,98 6,09 354.275,13 6,14 399.597,31 6,20 455.258,87 6,28 533.167,88 6,57 4 Listrik, Gas,

& Air Bersih 36.199,99 0,72 44.111,18 0,76 53.443,97 0,83 60.369,81 0,83 69.068,08 0,85

5 Bangunan 243.130,70 4,83 276.908,89 4,80 304.976,38 4,73 360.181,25 4,97 432.702,30 5,33 6 Perdagangan, Hotel , & Restoran 1.412.591,98 28,08 1.610.680,64 27,91 1.807.677,16 28,05 2.076.707,35 28,66 2.370.210,11 29,20 7 Pengangkutan & Komunikasi 146.035,48 2,90 166.234,74 2,88 184.983,30 2,87 207.931,40 2,87 233.895,04 2,88 8 Keuangan, Sewa, & Js. Perush. 288.861,06 5,74 323.918,47 5,61 358.550,23 5,56 399.964,91 5,52 446.525,64 5,50 9 Jasa-jasa 726.849,17 14,45 833.856,07 14,45 922.233,41 14,31 994.551,07 13,73 1.091.282,79 13,45 PDRB 5.031.428,99 100 5.770.273,06 100 6.444.782,83 100 7.245.842,42 100 8.116.202,90 100

Sumber : PDRB Kab. Ngawi Tahun 2012

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ngawi selama kurun waktu 2007 hingga 2011 menurut harga berlaku, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, PDRB Kabupaten Ngawi atas dasar harga berlaku sebesar 6.444.782,83 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2010 menjadi 7.245.842,42 juta rupiah, kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi 8.116.202,90 juta rupiah.

Ada tiga sektor yang menjadi penyumbang utama PDRB Kabupaten Ngawi tahun 2011, yaitu sektor pertanian (35,72 %), disusul sektor perdagangan, hotel, dan restoran (29,20 %), dan sektor jasa-jasa (13,45 %).

Penghitungan Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000 berguna untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ketahun. Hal ini disebabkan jika penghitungan dilakukan dengan harga konstan, berarti pengaruh perubahan harga telah dikeluarkan. Pada tahun 2011, PDRB Kabupaten Ngawi atas dasar harga konstan (2000) senilai 3.313.434,98 juta rupiah, meningkat dari tahun 2010 yang bernilai 3.121.821,49 juta rupiah.

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 1

Tabel 2.5

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2011

No. Sektor

Pertumbuhan

Hb Hk

% %

1 Pertanian -0.92 -1.63

2 Pertambangan & Penggalian -0.06 -0.03

3 Industri Pengolahan 0.48 0.16

4 Listrik,Gas, & Air bersih 0.13 0.06

5 Konstruksi 0.5 0.03

6 Perdagangan, Hotel, & Restoran 1.12 2.29

7 Pengangkutan & Komunikasi -0.02 0.17

8 Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan -0.24 -0.2

9 Jasa-jasa -1 -0.84

PDRB 0 0

Tabel 2.6

Perkembangan PDRB Kabupaten Ngawi (Juta Rupiah)

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 PDRB Tanpa Migas Atas Dasar

Harga Berlaku 5.031.428,99 5.770.273,06 6.444.782,83 7.245.842,42 8.116.202,90

2 PDRB Tanpa Migas Atas Dasar

Harga Konstan 2.639.717,89 2.785.335,43 2.942.602,51 3.121.821,49 3.313.434,98

Sumber : PDRB Kab. Ngawi Tahun 2012

Struktur perekonomian Kabupaten Ngawi didominasi oleh sektor Pertanian dan sektor Perdagangan . Pada tahun 2011 nilai PDRB dari sektor Pertanian mencapai Rp. 2.899.469,33 juta dan Perdagangan mencapai Rp. 2.370.210,11 juta, sektor penyumbang PDRB Ngawi terbesar ketiga adalah sektor Jasa yang mencapai Rp. 1.091.282,79 juta.

Sementara kontribusi sektor pertambangan dan penggalian paling rendah, yaitu hanya mencapai Rp. 39.881,74 juta dan sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp. 69.068,08 juta. Dalam periode 2007-2011, PDRB atas dasar harga konstan (2000), sektor primer yang berbasis sumber daya alam yaitu sektor Pertanian memberikan sumbangan lebih dari 37 % terhadap PDRB sedangkan sektor pertambangan dan penggalian rata-rata mencapai 0,60 % dan cenderung menurun sejak tahun 2010. Oleh sebab itu, tantangan yang harus diatasi dalam lima tahun mendatang adalah optimalisasi sumber daya pertambangan melalui eksploitasi dan kerjasama investasi bidang pembangunan yang lebih baik. Pembangunan infrastruktur pendukung dan percepatan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong kemajuan daerah dengan tetap memperhitungkan keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 2

Mengingat struktur perekonomian Kabupaten Ngawi didominasi oleh sektor pertanian dan perdagangan maka tantangan yang harus diatasi dalam lima tahun mendatang adalah revitalisasi sektor pertanian melalui pengembangan agroindustri dan agribisnis yang didukung oleh peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pembangunan jaringan infrastruktur, pengembangan sistem transportasi, penguatan kerjasama investasi, dan penataan pelayanan perijinan terpadu.

Tabel 2.7

Distribusi PDRB Kabupaten Ngawi Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-20011 (%)

Sektor 2007 2008 2009 2010 2011

Pertanian 37,31 37,32 37,12 36,70 35,68

Pertambangan dan Penggalian 0,58 0,58 0,58 0,56 0,55

Industri Pengolahan 6,17 6,24 6,28 6,29 6,33

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,56 0,57 0,61 0,61 0,62

Bangunan 4,42 4,33 4,32 4,35 4,45

Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,26 28,50 28,82 29,57 30,55 Pengangkutan dan Komunikasi 2,50 2,53 2,57 2,62 2,67 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 6,28 6,22 6,13 6,09 6,08

Jasa-jasa 13,91 13,71 13,57 13,22 13,07

Rata-Rata 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : PDRB Kab. Ngawi Tahun 2012

2). Inflasi Sektoral Kabupaten Ngawi dan Provinsi Jawa Timur

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngawi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2007-2011 pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,72 % per tahun. Dengan sektor non migas menjadi penggerak utama bagi perekonomian Kabupaten Ngawi. Seluruh sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan positif terhadap perekonomian di Kabupaten Ngawi. Gambaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada Tabel 2.9.

Laju inflasi di Kabupaten Ngawi dalam lima tahun terakhir rata-rata adalah 6,71%. Faktor utama penyebab inflasi adalah biaya pendidikan, jasa kesehatan, perumahan dan biaya transportasi. Selain itu, kenaikan harga barang dan jasa disebabkan oleh kenaikan harga BBM dan tingkat upah. Dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka tantangan untuk lima tahun mendatang adalah mengendalikan kenaikan harga barang dan jasa.

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 3

Tabel 2.8

Laju Inflasi PDRB Tahun 2007 – 2011 (%)

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 pertumbuhan Rata-rata

Inflasi 7,62 8,69 5,72 5,98 5,53 -0.5225

Tabel 2.9

Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2007-2011 (%)

No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011

1. Pertanian 4,67 5,52 5,10 4,87 3,19

2. Pertambangan dan Penggalian 7,21 5,47 4,28 3,19 3,53

3. Industri Pengolahan 4,80 6,75 6,29 6,22 6,85

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6,87 9,14 11,28 7,24 8,07

6. Bangunan 5,74 3,32 5,33 6,77 8,77

7. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,95 6,40 6,87 8,82 9,68

8. Pengangkutan dan Komunikasi 7,31 6,61 7,46 8,09 8,18

9. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 3,62 4,51 4,22 5,28 5,96

10. Jasa-jasa 3,11 3,98 4,54 3,40 4,92

RATA-RATA 5,16 5,52 5,65 6,09 6,14

Sumber : PDRB Kab. Ngawi Tahun 2012

3). Pendapatan per Kapita

Penduduk Kabupaten Ngawi yang berjumlah 903.293 jiwa pada tahun 2011, mempunyai andil yang cukup besar dalam pembentukan angka pendapatan perkapita. Pendapatan regional perkapita Kabupaten Ngawi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, bila dihitung menurut harga berlaku. Pada tahun 2011, pendapatan perkapita mencapai Rp..8.733.544,07, meningkat dari tahun 2010 yang hanya mencapai Rp..7.883.647,34.

Tabel 2.10

Pendapatan per Kapita Kabupaten Ngawi Tahun 2007-2011 atas Dasar Harga Berlaku

[[

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (Juta Rp.) 5.552.980,71 6,332.350,61 7.033.529,80 7.883.647,34 8.733.544,07

2 PDRB Atas Dasar Harga

Konstan (2000) (Juta Rp.)

2.913.347,79 3.056.652,66 3.211.416,58 3.396.615,36 3.565.464,15

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 4

Sumber : Hasil PKIB 2001, PSE 2005, PPLS 2008 termasuk data tahun lainnnya

20,73 20,34 19,52 19,10 19,95 21,09 19,98 18,51 16,68 16 18 20 22 24 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

4). Persentase Penduduk di Atas Garis Kemiskinan

Jumlah dan persentase penduduk miskin Kabupaten Ngawi dalam konstelasi di Jawa Timur pada periode 2001-2006 berfluktuasi dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar 2.2.

Pada periode 2001-2004 jumlah penduduk miskin cenderung menurun dari 7,26 juta pada tahun 2001 menjadi 6,98 juta pada tahun 2004 (Hasil Estimasi SSN Kor). Jika dipersentasekan nampak terjadi penurunan dari 20,73 persen pada tahun 2001 menjadi 19,10 persen pada tahun 2004. Selanjutnya pada tahun 2005 dan 2006 (Hasil SSN Panel Maret 2005-2006), terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup drastis, yaitu menjadi 7,14 juta orang atau 19,95 persen (tahun 2005) dan 7,68 juta orang atau 21,09 persen (tahun 2006). Selanjutnya dengan adanya program aksi mengatasi dampak kenaikan harga BBM (PAMDKB) pada tahun 2006 lalu secara berturut-turut, persentase jumlah penduduk miskin terus menurun. Pada tahun 2007 menjadi sebesar 19,98 persen, tahun 2008 menjadi sebesar 18,51 persen dan tahun 2009 menjadi sebesar 16,68 persen.

Gambar 2.2

Perkembangan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur Tahun 2001–2009

Penanggulangan kemiskinan merupakan program prioritas utama di Kabupaten Ngawi. Menurut Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2008 Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Ngawi sejumlah 90.118 RTM, yang di golongkan menurut klasifikasi Sangat Miskin sejumlah 16.409 RTM, Miskin sejumlah 33.209 RTM dan Hampir Miskin sejumlah 40.500 RTM. Hal ini dapat di lihat pada tabel berikut :

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 5

Tabel 2.11

Jumlah Rumah Tangga PPLS 2008 Menurut Klasifikasi (Keadaan 30 Oktober 2009)

KECAMATAN

RUMAH TANGGA

SANGAT MISKIN MISKIN HAMPIR MISKIN JUMLAH

Sine 581 1488 2022 4091 Ngrambe 911 1971 1664 4546 Jogorogo 269 895 2553 3717 Kendal 873 1846 2429 5148 Geneng 763 1520 1399 3682 Gerih 531 1575 1927 4033 Kwadungan 397 1079 1496 2972 Pangkur 144 594 2213 2951 Karangjati 286 814 2722 3822 Bringin 755 1883 3078 5716 Padas 418 1472 3033 4923 Kasreman 1203 1520 641 3364 Ngawi 1410 2023 1905 5338 Paron 2462 4605 3639 10706 Kedunggalar 1344 2863 1681 5888 Pitu 806 993 477 2276 Widodaren 2312 3681 2745 8738 Mantingan 525 1318 2139 3982 Karanganyar 419 1069 2737 4225 JUMLAH 16.409 33.209 40.500 90.118

Pemerintah dalam menangani penanggulangan kemiskinan melalui program pengentasan kemiskinan, diantaranya melalui penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) pada rumah tanggga miskin dan program-program lainnya.

Untuk mengukur keberhasilan program penanggulangan kemiskinan tersebut, pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan pendataan rumah tangga miskin Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur (Pendataan Gremakertasusila 2009 dan Pendataan Kemiskinan 28 Kabupaten/Kota 2010). Menurut pendataan tersebut Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Ngawi pada tahun 2010 sejumlah 88.525 RTM, yang digolongkan menjadi klasifikasi Sangat Miskin sejumlah 16.173 RTM, Miskin sejumlah 32.125 RTM dan Hampir Miskin sejumlah 40.227 RTM.

Persentase jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Ngawi pada tahun 2010 dibandingkan pada tahun 2008 (PPLS) turun sebanyak 1,77%, apabila dilihat menurut klasifikasi Sangat Miskin turun sebanyak 1,44%, Miskin sebanyak 3,26% dan Hampir Miskin sebanyak 0,67%. Hal ini disebabkan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi pada Tahun 2010. Selengkapnya dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut :

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 6

Tabel 2.12

Updating PPLS'08 BPS (Pendataan Kemiskinan 28 Kab/Kota 2010)

KABUPATEN

Dalam dokumen rpjpd ngawi 2005 2025 (Halaman 26-33)