• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Indek Pembangunan Manusia

Dalam dokumen RPJMD KABUPATEN SANGGAU (Halaman 56-64)

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Indek Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai sebuah indeks komposit dalam pengukuran tingkat kesejahteraan

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 34 masyarakat merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk memperbandingkan kualitas hidup masyarakat suatu daerah dengan daerah lainnya. Dalam lingkup regional, IPM dapat digunakan untuk mengklasifikasikan daerah maju, berkembang atau tertinggal selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur dampak sebuah kebijakan terhadap kesejahteraan penduduk.

IPM Kabupaten Sanggau pada tahun 2012 adalah 69,50, lebih rendah bila dibandingkan dengan IPM provinsi dan nasional. Perbandingan nilai IPM Kabupaten Sanggau dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar II.7

IPM Kabupaten Sanggau dibandingkan IPM Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional Tahun 2012

Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013

b.Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata tambahan umur seseorang yang diharapkan dapat terus hidup atau dapat dikatakan bahwa AHH adalah rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani oleh seseorang sejak orang tersebut

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 35 lahir. AHH dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada

khususnya. Bila dilihat berdasarkan AHH-nya, Kabupaten Sanggau berada di peringkat kedua di Provinsi Kalimantan Barat dengan nilai AHH 68,91 tahun.

Sedangkan nilai AHH Provinsi Kalimantan Barat adalah sebesar 66,92 tahun. Nilai AHH Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dan nasional dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar II.8

AHH Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalbar dan Nasional Tahun 2012

Sumber : Kalimantan Barat Dalam Angka Tahun 2013 c. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. Tingkat melek huruf yang tinggi menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif dan/atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 36 pembelajarannya. Fungsi AMH adalah Untuk melihat pencapaian indikator dasar yang telah dicapai oleh suatu daerah, karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu pengetahuan. AMH merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka terhadap pengetahuan.

Apabila berdasarkan tingginya nilai AMH Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional , nilai AMH Kabupaten Sanggau adalah 90,5 masih berada dibawah AMH Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional, yang dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar II.9

AMH Kabupaten Sanggau

dibandingkan dengan Provinsi Kalbar dan Nasional Tahun 2012

Sumber : Kalimantan Barat Dalam Angka Tahun 2013

d. Rata-rata Lama Sekolah

Kualitas pendidikan penduduk juga diukur dari angka lama sekolah yang merupakan perhitungan rata-rata waktu lama sekolah per penduduk. Tinggimya angka Rata-rata lama sekolah menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah/sedang diduduki oleh seseorang. Semakin tinggi angka rata-rata lama sekolah maka semakin lama/tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya.

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 37 Secara keseluruhan grafik di atas menggambarkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Sanggau hanya mampu menamatkan pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Apabila berdasarkan tingginya nilai rata-rata lama sekolah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional , nilai Rata-rata lama sekolah Kabupaten Sanggau adalah 6,63 di tahun 2012 masih berada dibawah Angka rata-rata lama sekolah Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional, yang dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar II. 10

Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalbar dan

Nasional Tahun 2012

Sumber : Kalimantan Barat Dalam Angka Tahun 2013

e. Pengeluaran Riil Perkapita yang disesuaikan (Daya Beli)

Daya beli adalah kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya dalam bentuk barang maupun jasa. Kemampuan daya beli antar daerah berbeda-beda. Semakin rendahnya nilai daya beli suatu masyarakat berkaitan erat dengan kondisi perekonomian pada saat itu yang sedang memburuk yang berakibat semakin rendah kemampuan masyarakat untuk membeli suatu barang atau jasa.

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 38 Apabila berdasarkan tingginya nilai Pengeluaran Riil perkapita yang disesuaikan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional, nilai Pengeluaran Riil perkapita yang disesuaikan Kabupaten Sanggau adalah 620,76 (Rp.000) di tahun 2012 masih berada dibawah Pengeluaran Riil perkapita yang disesuaikan Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional, yang dapat dilihat pada Gambar berikut:

Gambar II. 11

Pengeluaran Riil Perkapita Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalbar dan Nasional

Tahun 2012

Sumber : Kalimantan Barat Dalam Angka Tahun 2013

f. Rasio Penduduk yang Bekerja

Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja hanya dibedakan oleh usia. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas tanpa batasan usia maksimum dan penduduk yang berusia dibawah 15 tahun digolongkan bukan tenaga kerja.

Dari jumlah penduduk pada tengah tahun 2012 Kabupaten Sanggau sebesar 422.658 jiwa, terdapat 207.653 jiwa atau sekitar 49,13 persen penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, terdiri dari 131.930 laki-laki dan 75.723 perempuan, dan lapangan usaha yang paling banyak digeluti masih pada sektor pertanian yang mencapai 78,00 persen, kemudian sektor

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 39 perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 8,09 persen.

Sedangkan sektor industri pengolahan hanya sekitar 2,34 persen.

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian dapat memberikan gambaran tentang keadaan dan struktur ekonomi penduduk. Selain itu juga dapat diketahui jenis mata pencaharian penduduk yang dominan serta juga dapat diketahui perbandingan ketenagakerjaan antar sektor.

Komposisi penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.12

Penduduk Berumur 15 tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama

Di Kabupaten Sanggau Tahun 2008 – 2012

No. Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 1. Pertanian 156.375 171.090 164.712 163 882 161.971 2. Industri pengolahan 3.765 6.109 4.644 6 610 4.873 3. Perdagangan 14.299 14.615 13.750 15 778 16.806 4. Jasa kemasyarakatan 11.212 10.977 12.505 11 691 13.334 5. Lainnya 8.927 8.029 12.428 13 191 10.669 Jumlah 194.578 210.820 208.039 211 152 207.653 Sumber :Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Sanggau bekerja pada sektor pertanian karena sektor pertanian terkonsentrasi pada daerah pedesaan dan sebagian besar penduduk Kabupaten Sanggau berdomisili di daerah pedesaan. Sebagian besar penduduk lainnya bekerja pada sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan.

Banyaknya penduduk yang bekerja pada sektor pertanian menjadi beban pada sektor ini karena sektor pertanian di Kabupaten Sanggau masih bersifat tradisional yaitu usaha tani subsistem dengan produktifitas yang rendah. Karena kecilnya pendapatan pada sektor ini maka membuka peluang beralihnya pekerja pada sektor pertanian ke sektor lainnya agar dapat

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 40 meningkatkan pendapatan, akibatnya pekerja pada sektor pertanian berkurang dan pencari kerja meningkat. Di lihat tabel diatas, diketahui bahwa jumlah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang bekerja pada sektor pertanian mencapai 77,61 persen.

Pengertian tenaga kerja dipisahkan dengan pencari kerja dimana pencari kerja adalah orang-orang yang sedang dalam

kegiatan untuk mencari pekerjaan yang diinginkan. Para pencari kerja di Kabupaten Sanggau dihitung dari jumlah

pendaftar kartu pencari kerja (AK/1) yang dilayani oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun jumlah pencari kerja di Kabupaten Sanggau yang terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2012 sebanyak 1.467 pencari kerja. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 765 pencari kerja dibandingkan pada tahun 2011. Kondisi tersebut sebagaimana tabel berikut :

Tabel II. 13

Jumlah Pencari Kerja di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 URAIAN TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Pencaker 2.011 3.272 3.255 702 1.467 Terserap 730 2.194 1.668 376 770 Serapan (persen) 36,30 67,05 51,24 53,56 52,49 Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Sanggau Tahun 2013 (data diolah)

Salah satu masalah ketenagakerjaan adalah belum seimbangnya pertumbuhan angkatan kerja dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai. Ketidakseimbangan ini berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran dan setengah pengangguran.

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 41 Prosentase angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sanggau menunjukkan kecenderungan menurun. Penggangguran terbuka tertinggi terjadi pada tahun 2010 sedangkan yang terendah pada tahun 2012, kondisi tersebut disebabkan semakin terbukanya kesempatan berusaha dan lapangan

pekerjaan. Prosentase angka pengganguran terbuka di Kabupaten Sanggau dari tahun 2008 sampai 2012 dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar II.12

Prosentase Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012

Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013.

Dalam dokumen RPJMD KABUPATEN SANGGAU (Halaman 56-64)

Dokumen terkait