• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Identifikasi akan dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal kunci yang berpengaruh terhadap restoran. Faktor internal yang diidentifikasi mencakup kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), sedangkan faktor eksternal yang diidentifikasi mencakup peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Faktor eksternla dan internal yang didapat berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan manajer restoran mengenai keadaan internal dan eksternal yang dihadapi. Hasil faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman merupakan hasil diskusi dengan pihak manajer restoran.

7.1.1 Identifikasi Faktor Internal

Identifikasi yang dilakukan pada faktor internal mencakup beberapa aspek yaitu : manajemen, produksi dan operasi, keuangan, pemasaran, dan sumberdaya manusia. Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan restoran dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V, Kabupaten Tangerang

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

Manajemen

• Belum menjalankan fungsi manajemen secara menyeluruh

Produksi dan Operasi

• Pengalaman selama 20 tahun menjalankan bisnis restoran

• Produk yang berkualitas

Keuangan • Akuntansi keuangan

dengan sistem komputer

Pemasaran

• Aksesibilitas yang baik menuju restoran. • Memiliki logo khusus • Harga yang bersaing

• Lahan parkir dan dan ruangan yang tidak terlalu luas

• Belum melakukan promosi yang efektif • Wilayah jangkauan

fasilitas pesan antar masih terbatas Sumberdaya Manusia • Hubungan baik dengan

karyawan

• Kurangnya SDM yang profesional

Kekuatan (Strengths)

Kekuatan yang dapat diidentifikasi dari Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah sebagai berikut :

1. Aksesibilitas yang baik menuju restoran. Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V terletak di jalan utama Bintaro Jaya yang banyak dilalui oleh kendaraan. Letak restoran yang berada di jalan utama Bintaro Jaya memudahkan konsumen untuk menemukan dan menjangkau restoran dari berbagai wilayah. Kemudahan akses konsumen menuju restoran merupakan keunggulan yang dimiliki restoran.

2. Memiliki logo khusus. Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V mendesain khusus logo restoran. Logo yang didesain khusus ini merupakan salah satu sarana promosi bagi restoran. Logo khusus yang dimiliki restoran memudahkan konsumen untuk mengenali restoran. Konsumen lebih mudah

mengenali restoran apabila konsumen berkunjung ke cabang restoran yang lain.

3. Pengalaman selama 20 tahun menjalankan bisnis restoran. Pengalaman dalam menjalankan restoran selama 20 tahun memberikan banyak pelajaran bagi pemilik restoran dalam menghadapi perubahan lingkungan. Pemilik Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V mampu terus menjalankan usahanya di tengah persaingan yang semakin ketat juga berdasarkan pengalaman yang dimilikinya. Pemilik restoran dapat melakukan analisis mengenai konsumen, pemasok, dan pasar yang dihadapi berdasarkan pengalamannya dalam menjalankan restoran.

4. Akuntansi keuangan menggunakan sistem komputer. Sejak tahun 2003, restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan dengan menggunakan komputer. Penggunaan komputer sangat bermanfaat bagi restoran. Penggunaan komputer dapat memudahkan dan mempercepat pekerjaan pencatatan dan pengelolaan keuangan. Komputer menjadikan pengelolaan keuangan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

5. Produk yang berkualitas. Pemilik restoran sangat memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan oleh restoran merupakan produk yang menggunakan bahan baku yang terbaik. Pemilik restoran melakukan sendiri pencarian terhadap pemasok yang dapat memberikan bahan baku dengan kualitas yang terbaik. Proses pembuatan produk dilakukan dengan mengutamakan kebersihan. Produk yang berkualitas menjadi keunggulan yang dimiliki oleh restoran dalam bersaing dengan restoran lain.

6. Hubungan baik dengan karyawan. Karyawan merupakan aset penting yang dimiliki oleh restoran. Restoran dapat beroperasi dan berjalan dengan baik jika karyawan mau bekerja dengan baik. Karyawan akan bekerja dengan lebih baik apabila berada pada lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung. Pemilik restoran menyadari bahwa hubungan yang baik dengan karyawan juga menjadi faktor penentu perkembangan restoran.

7. Harga yang bersaing. Pemilik restoran sangat memperhatikan faktor harga yang diberikan kepada konsumen agar konsumen dapat menjangkau harga produk. Manajemen Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro menetapkan harga produknya dengan cermat agar bisa bersaing dengan restoran lainnya. Harga produk yang ditetapkan disesuaikan dengan kualitas produk yang dihasilkan. Walaupun terjadi kenaikan harga bahan baku, pemilik restoran tidak akan menaikan harga produk selama restoran masih dapat menanggung kenaikan harga bahan baku tersebut. Harga yang bersaing menjadi keunggulan restoran dibandingkan dengan restoran pesaing.

Kelemahan (Weaknesses)

Faktor-faktor yang menjadi kelemahan Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah sebagai berikut :

1. Lahan parkir dan ruangan yang tidak terlalu luas. Lahan parkir yang dimiliki oleh restoran memang tidak terlalu luas. Lahan parkir yang dimiliki oleh restoran hanya dapat menampung beberapa mobil. Hal ini dapat menggangu kenyamanan konsumen yang datang ke restoran. Selain lahan parkir, ruangan

restoran juga tidak dapat menampung jumlah orang yang terlalu banyak. Ruangan restoran hanya mampu menampung 52 orang.

2. Kurangnya sumberdaya manusia yang profesional. Jumlah sumberdaya manusia yang profesional di Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V sangat sedikit. Sebagian besar karyawan yang bekerja tidak memiliki ketrampilan atau kemampuan khusus. Kurangnya sumberdaya manusia yang profesional mengakibatkan dua cabang restoran (Bintaro V dan Happy Sandwich) harus dikelola oleh satu orang manajer. Hal tersebut dapat mengakibatkan kelebihan beban kerja bagi manajer tersebut dan pekerjaan menjadi tidak efektif.

3. Belum melakukan promosi yang efektif. Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro sudah melakukan promosi melalui pembuatan leaflet, brosur, dan daftar menu. Namun promosi tersebut belum berjalan dengan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya konsumen yang mengetahui tentang restoran dari mulut ke mulut atau sekedar mencoba karena kebetulan melewati lokasi restoran.

4. Belum menjalankan fungsi manajemen secara menyeluruh. Fungsi manajemen dalam restoran belum dilaksanakan secara keseluruhan. Hal itu dapat dilihat dari sebagaian besar keputusan mengenai restoran masih terpusat sepenuhnya kepada pemilik. Pembagian pekerjaan dan tugas belum terstruktur dengan baik. Restoran sudah melakukan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, dan pengawasan, namun pembagian pekerjaan dan tugas belum terstruktur dengan jelas. Masih terdapat rangkap dalam pekerjaan dan tugas. Manajer restoran sering merangkap sebagai kasir atau melakukan pembukuan akuntansi.

5. Wilayah jangkauan fasilitas pesan antar masih terbatas. Restoran memberikan fasilitas pesan antar kepada para pelanggannya. Namun jangkauan wilayah fasilitas pesan antar yang ditetapkan oleh restoran masih terbatas. Restoran tidak dapat memenuhi permintaan pesan antar dari konsumen jika lokasi tempat tinggal konsumen cukup jauh dari restoran. Hal ini dapat menyebabkan kekecewaan konsumen jika tidak mendapat pelayanan konsumen.

7.1.2 Identifikasi Faktor Eksternal

Identifikasi yang dilakukan pada faktor eksternal mencakup beberapa aspek yaitu : ekonomi; politik, hukum, dan pemerintah; sosial, demografi, dan lingkungan; teknologi; dan kompetitif (pesaing, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, konsumen, pemasok). Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman restoran dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Identifikasi Peluang dan Ancaman Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V, Kabupaten Tangerang

Faktor Eksternal

Peluang Ancaman

Ekonomi • Kenaikan harga BBM

dan bahan baku mie Politik,

Hukum, dan Pemerintah

• PT Jaya Real Property kurang menyetujui jika tempat tinggal dijadikan tempat usaha Sosial, Demografi, dan Lingkungan

• Kecamatan Pondok Aren merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Kabupaten Tangerang • Semakin banyak wanita bekerja dan

semakin tingginya mobilitas masyarakat di luar rumah

• Mie merupakan makanan yang disukai dan diterima secara luas oleh

masyarakat Indonesia

Teknologi • Perkembangan teknologi komputer, internet, dan sarana transportasi Ancaman

Pendatang Baru

• Munculnya usaha yang sejenis sehingga tingkat persaingan semakin tinggi Ancaman Produk Substitusi • Kemudahan konsumen mendapatkan produk pengganti

Konsumen • Loyalitas konsumen yang tinggi Pemasok • Kekuatan tawar menawar pemasok

(bahan baku mie) lemah

• Hambatan dalam pasokan bahan baku (terutama sayuran dan sea food)

Peluang (Opportunities)

Faktor-faktor yang menjadi peluang Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan tawar menawar pemasok (bahan baku mie) lemah. Banyaknya jumlah pemasok bahan baku mie mengakibatkan kekuatan tawar menawar pemasok menjadi lemah. Hal tersebut menjadi peluang bagi Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V karena restoran memiliki

kemudahan dalam mencari dan memilih pemasok bahan baku mie. Selain itu, Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V memiliki kemudahan dalam berpindah pemasok untuk mendapatkan pemasok dengan harga dan kualitas yang sesuai dengan keinginan restoran.

2. Mie merupakan makanan yang disukai dan diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia. Mie merupakan salah satu makanan yang sudah dikenal sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan mie sudah menjadi bagian dalam konsumsi pangan masyarakat Indonesia. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi restoran karena akan lebih mudah bagi restoran untuk menawarkan produk yang sudah dikenal dan disukai sebagian besar masyarakat.

3. Perkembangan teknologi komputer, internet, dan sarana transportasi. Perkembangan teknologi komputer dan internet memberikan peluang bagi restoran untuk dapat mengembangkan produk serta beroperasi dengan lebih efisien dan efektif. Teknologi komputer memudahkan manajemen restoran dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan aset dan keuangan. Perkembangan teknologi internet dapat menjadi peluang bagi restoran untuk dapat mempromosikan produknya melalui internet. Perkembangan sarana transportasi memudahkan restoran dalam melakukan pendistribusian produk (seperti fasilitas pesan antar) dan pendistribusian bahan baku dari pemasok. 4. Kecamatan Pondok Aren merupakan wilayah dengan jumlah penduduk

terbesar kedua di Kabupaten Tangerang. Kecamatan Pondok Aren memiliki jumlah penduduk terbesar kedua setelah Kecamatan Pamulang. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar yang potensial bagi restoran. Lokasi restoran yang terletak di wilayah dengan jumlah penduduk yang besar

merupakan peluang bagi restoran untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

5. Semakin banyak wanita bekerja dan semakin tingginya mobilitas masyarakat di luar rumah. Semakin banyak wanita yang bekerja di luar rumah akan mengurangi kesempatan mereka untuk dapat memasak makanan sendiri di rumah. Hal tersebut menjadi peluang bagi usaha penyediaan makanan jadi seperti restoran. Selain itu semakin sibuk masyarakat bekerja dan mobilitas yang tinggi di luar rumah, maka semakin sedikit waktu untuk dapat makan di rumah. Restoran merupakan salah satu pilihan bagi sebagian besar masyarakat yang harus makan di luar rumah.

6. Loyalitas konsumen yang tinggi. Semakin banyak restoran baru yang bermunculan dapat menarik pelanggan Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V untuk mencoba restoran baru tersebut. Namun lebih banyak pelanggan yang pada akhirnya kembali ke Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V karena merasa cocok dengan rasa masakan serta harga yang ditawarkan restoran.

Ancaman (threats)

Faktor-faktor yang menjadi ancaman Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah sebagai berikut :

1. Munculnya usaha yang sejenis sehingga tingkat persaingan semakin tinggi. Kecilnya hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri restoran menjadi faktor pendorong banyaknya pendatang baru dalam industri ini.

Semakin banyak pendatang baru yang bermunculan, maka persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar dan konsumen akan semakin tinggi.

2. Kenaikan harga BBM dan harga bahan baku mie. Kenaikan harga BBM yang menyebabkan peningkatan laju inflasi mendorong peningkatan biaya operasional restoran. Rencana pemerintah menaikan harga BBM bulan Juni 2008 kemungkinan akan berdampak pada penigkatan kembali laju inflasi. Selain itu, peningkatan harga bahan baku terutama mie dan minyak goreng mengakibatkan kenaikan dalam biaya produksi. Meningkatnya biaya opersional dan produksi membuat restoran semakin sulit dalam mempertahankan kestabilan harga produk dan keuntungan yang diperoleh. 3. Kemudahan konsumen mendapatkan produk pengganti. Ancaman produk

pengganti disebabkan banyak restoran yang menawarkan produk substitusi. Tidak adanya hambatan bagi konsumen untuk mencari dan mendapatkan produk substitusi menjadi ancaman bagi Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V.

4. PT Jaya Real Property kurang menyetujui jika tempat tinggal dijadikan tempat usaha. PT Jaya Real Property sebagai pengembang kawasan Bintaro Jaya kurang menyetujui bila tempat tinggal dijadikan tempat usaha berdampak pada meningkatnya iuran sampah dan air yang harus dibayar restoran. Kenaikan iuran sampah dan air yang harus dibayar oleh Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro berdampak pada meningkatnya biaya operasional restoran.

5. Hambatan pasokan bahan baku (terutama sayur dan sea food). Hambatan pasokan sayur disebabkan masalah dalam transpotasi mengakibatkan restoran kesulitasn mendapatkan pasokan sayuran. Kondisi iklim dan cuaca di laut

yang tidak menentu mengakibatkan restoran tidak mendapatkan pasokan sea food sehingga pada waktu tertentu restoran tidak dapat menyediakan hidangan tertentu dengan bahan baku sea food.

7.2 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Berdasarkan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) Hasil identifikasi faktor internal dan eksternal akan dianalisis menggunakan Matriks IFE dan EFE. Setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor internal dan eksternal kemudian akan dilakukan pemberian bobot dan rating untuk masing-masing faktor kunci baik eksternal maupun internal. Pemberian bobot dan rating dilakukan berdasarkan pengisian kuisioner oleh tiga orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan serta mengetahui dengan jelas kondisi internal dan eksternal restoran. Bobot setiap faktor strategis internal dan eksternal didapatkan dengan metode Paired Comparison (matriks banding berpasangan). Melalui metode Paired Comparison akan dinilai tingkat kepentingan antar masing-masing faktor internal dan eksternal. Setelah pemberian bobot kemudian dilanjutkan dengan pemberian rating untuk setiap faktor internal dan eksternal. Pemberian rating faktor internal didasarkan pada penilaian faktor apa saja yang menjadi kekuatan utama, kekuatan minor, kelemahan utama, dan kelemahan minor. Pemberian rating untuk faktor eksternal didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar respon yang dimiliki perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

7.2.1 Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Identifikasi faktor internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap perkembangan restoran. Hasil pembobotan dan pemberian rating untuk setiap faktor kunci internal dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V, Kabupaten Tangerang

Faktor Kunci Internal Bobot Rating Skor

Terbobot Kekuatan (Streghts)

A. Aksesibilitas yang baik menuju restoran 0,1149 3,33 0,3826

B. Memiliki logo khusus 0,0972 4,00 0,3889

C. Pengalaman selama 20 tahun menjalankan

bisnis restoran. 0,0732 3,33 0,2439

D. Akuntansi keuangan dengan sistem

komputer 0,0543 3,00 0,1629

E. Produk yang berkualitas 0,1212 4,00 0,4848

F. Hubungan baik dengan karyawan 0,0871 3,67 0,3197

G. Harga yang bersaing 0,1048 4,00 0,4192

Kelemahan (Weakness)

H. Lahan parkir dan dan ruangan yang tidak

terlalu luas 0,0732 1,67 0,1223

I. Kurangnya SDM yang profesional 0,0713 1,33 0,0940 J. Belum melakukan promosi yang efektif 0,0859 1,00 0,0859 K. Belum menjalankan fungsi manajemen

secara menyeluruh 0,0732 1,00 0,0732

L. Wilayah jangkauan fasilitas pesan antar

masih terbatas 0,0442 2,00 0,0884

Total 1,00 2,8658

Hasil analisis faktor internal pada Tabel 20 menunjukkan bahwa yang menjadi kekuatan utama Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah produk yang berkualitas dengan skor terbobot 0,4848. Pemilik restoran sangat memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh restoran. Produk yang berkualitas menjadi faktor kekuatan utama yang membuat restoran dapat terus bertahan dalam persaingan yang sangat ketat. Pemberian bobot dan rating untuk

faktor kunci produk yang berkualitas memiliki nilai yang tertinggi yaitu 0,1212 untuk bobot dan 4 untuk rating.

Kekuatan lain yang juga menjadi keunggulan restoran adalah harga yang bersaing dengan skor terbobot 0,4192 dan memiliki logo khusus dengan skor terbobot 0,3889. Faktor kekuatan yang paling lemah bagi restoran adalah akuntansi keuangan dengan sistem komputer dengan skor terbobot 0,1629.

Identifikasi pada faktor kelemahan yang dimiliki restoran menunjukan bahwa faktor yang menjadi kelemahan utama Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah belum menjalankan fungsi manajemen secara menyeluruh. Faktor kunci tersebut memiliki skor terboboti 0,0732 dengan nilai bobot 0,0732 dan rating 1. Pemberian rating dengan nilai satu untuk faktor kelemahan internal menunjukan bahwa pihak restoran menganggap bahwa faktor tersebut merupakan kelemahan terbesar yang dimiliki oleh restoran. Faktor internal lainnya yang menjadi kelemahan utama restoran adalah belum melakukan promosi yang efektif dengan skor terbobot 0,0859 dan wilayah jangkauan fasilitas pesan antar masih terbatas dengan skor terbobot 0,0884. Faktor kunci yang menjadi kelemahan terkecil restoran adalah lahan parkir dan ruangan yang tidak terlalu luas dengan skor terbobot 0,1223. Pihak manajemen restoran menganggap bahwa lahan parkir dan ruangan yang tidak terlalu luas tidak menjadi kelemahan utama karena selama ini faktor tersebut belum menggangu restoran dalam beroperasi.

7.2.2 Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Identifikasi faktor eksternal akan didapatkan peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap perkembangan restoran. Hasil pembobotan dan pemberian rating untuk setiap faktor kunci eksternal dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Matriks EFE (External Factor Evaluation) Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V, Kabupaten Tangerang

Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating Skor

Terbobot Peluang (Opportunities)

A. Kekuatan tawar menawar pemasok

(bahan baku mie) lemah 0,1061 3,67 0,3889

B. Mie merupakan makanan yang disukai dan diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia

0,1015 3,00 0,3045 C. Perkembangan teknologi komputer,

internet, dan sarana transportasi 0,0833 2,00 0,1667 D. Kecamatan Pondok Aren merupakan

wilayah dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Kabupaten Tangerang

0,0909 2,67 0,2424 E. Semakin banyak wanita bekerja dan

semakin tingginya mobilitas masyarakat di luar rumah

0,0818 3,67 0,3000 F. Loyalitas konsumen yang tinggi 0,1121 3,00 0,3364 Ancaman (Threats)

G. Munculnya usaha sejenis sehingga tingkat

persaingan semakin tinggi 0,0758 3,33 0,2525

H. Kenaikan harga BBM dan bahan baku mie 0,0970 3,67 0,3556 I. Kemudahan konsumen mendapatkan produk

pengganti 0,0818 3,33 0,2727

J. PT Jaya Real Property kurang

menyetujui jika tempat tinggal dijadikan tempat usaha

0,0697 1,33 0,0929 K. Hambatan dalam pasokan bahan baku

(terutama sayuran dan sea food) 0,1000 1,67 0,1667

Total 1,00 2,8793

Analisis faktor internal pada Tabel 22 menunjukkan bahwa peluang terbesar yang dimiliki oleh restoran adalah kekuatan tawar menawar pemasok (bahan baku mie) lemah. Faktor eksternal tersebut memiliki skor terbobot sebesar 0,3889. Kekuatan tawar menawar pemasok (bahan baku mie) yang lemah menjadi

peluang yang besar bagi Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro karena hal tersebut dapat menjamin kontinuitas produksi. Selain itu, restoran memiliki kemudahan dalam memilih pemasok yang sesuai baik dari segi harga maupun kualitas. Faktor lain yang menjadi peluang besar bagi restoran loyalitas konsumen yang tinggi dengan skor terbobot 0,3364 adalah mie merupakan makanan yang disukai dan diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia dengan skor terbobot 0,3045.

Faktor yang menjadi peluang paling kecil bagi restoran adalah perkembangan teknologi komputer, internet, dan sarana transportasi dengan skor terbobot sebesar 0,1667. Perkembangan teknologi komputer, internet dan sarana transportasi menjadi peluang terkecil bagi restoran karena restoran belum mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pemberian rating terhadap faktor perkembangan teknologi komputer, internet, dan sarana transportasi hanya sebesar 2. Rating faktor tersebut merupakan nilai yang paling kecil dibandingkan dengan rating yang diberikan untuk faktor peluang lainnya.

Faktor yang menjadi ancaman terbesar bagi restoran adalah PT Jaya Real Property kurang menyetujui jika tempat tinggal dijadikan tempat usaha dengan skor terbobot 0,0929. Faktor eksternal peraturan PT Jaya Real Property menjadi ancaman terbesar bagi restoran karena respon pihak restoran dalam menghindari ancaman tersebut sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari rating yang diberikan untuk faktor peraturan PT Jaya Real Property hanya 1,33. Faktor lain yang menjadi ancaman besar bagi restoran adalah hambatan dalam pasokan bahan baku (terutama sayuran dan sea food) dengan skor terbobot 0,1667 dan

munculnya usaha yang sejenis sehingga tingkat persaingan semakin tinggi dengan skor terbobot 0,2525.

Ancaman terkecil yang dihadapi restoran adalah kenaikan harga BBM dan bahan baku mie dengan skor terbobot 0,3556. Respon restoran dalam menghadapi ancaman kenaikan harga BBM dan bahan baku mie sangat baik. Hal itu ditunjukkan dengan pemberian rating untuk faktor tersebut sebesar 3,67.

7.3 Matriks IE (Internal-External)

Hasil analisis Matriks IFE Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V menghasilkan total skor terbobot faktor internal restoran sebesar 2,8658. Total skor terbobot tersebut menunjukan bahwa kemampuan restoran dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan berada pada level rata-rata. Agar restoran dapat lebih berkembang, maka restoran harus lebih mampu untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengurangi kelemahan internal restoran. Analisis Matriks EFE terhadap faktor kunci eksternal menghasilkan total skot terbobot sebesar 2,8793. Hal tersebut menunjukkan bahwa respon restoran dalam memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman berada pada level menengah.

Hasil analisis faktor internal dan eksternal Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V tersebut kemudian dipetakan ke dalam Matriks IE untuk mengetahui posisi restoran saat ini. Hasil yang didapatkan dari analisis faktor internal dan eksternal tersebut memposisikan restoran saat ini pada kuadran V dalam Matriks IE. Posisi pada kuadran V dalam Matriks IE adalah posisi “jaga

dan pertahankan” (hold and maintain). Hasil pemetaan total skor terbobot faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Matriks Internal Eksternal Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V, Kabupaten Tangerang Tahun 2008.

Strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada perusahaan pada posisi kuadran V adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar adalah strategi dalam meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang ada di pasar melalui peningkatan usaha pemasaran. Strategi penetrasi pasar meliputi meningkatkan tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan usaha publisitas (David, 2006). Strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan oleh Restoran Mie Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V adalah melalui upaya promosi yang lebih efektif seperti melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik,

Dokumen terkait