BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM NURUL
G. Kurikulum Majelis Taklim Nurul Musthofa
3. Formulasi Strategi
Dalam perumusan strategi termasuk di dalamnya, adalah pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan suatu obyektifitas, menghasilkan strategi alternatif memilih strategi untuk dilaksanakan.59
a. Analisis SWOT Majelis Taklim Nurul Musthofa.
Sebelum menetapkan bauran pemasaran yang akan dijalankan Majelis Taklim Nurul Musthofa, para pengurus Majelis Taklim harus menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi yang tergambar dalam analisis SWOT sebagai berikut.
1) Strength (kekuatan).
Majelis Taklim Nurul Musthofa perlu melihat terlebih dahulu kekuatan yang dimiliki, sekalipun kekuatan ini tidak sepenuhnya merupakan keunggulan dalam bersaing. Yang terpenting bagi Majelis Taklim Nurul Musthofa adalah
59
memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menarik perhatian jamaah dan masyarakat terhadap kegiatan yang akan diadakan.
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh Majelis Taklim Nurul Musthofa adalah sebagai berikut:
a. Tim Kru yang solid.
Kru Majelis Taklim Nurul Musthofa sudah sangat mengenal satu sama lainnya sehingga di dalam menjalankan segala kegiatan yang diadakan mereka dapat tampil solid. Kebersamaan ini tentunya tidak dibangun dengan waktu yang singkat karena berdasarkan fakta, mereka telah ada sejak pertama kali Majelis Taklim Nurul Musthofa berdiri pada tahun 1997. Dengan kebersamaan dan silaturahmi yang telah terjalin dengan erat diantara semua kru Nurul Musthofa, maka dapat membuat setiap kegiatan yang diadakan menjadi mudah. Jumlah kru yang ada diperkirakan sudah mencapai 150 orang, yang mana mereka bekerja dengan tulus ikhlas tidak mengaharapkan imbalan apapun dari Majelis Taklim Nurul Musthofa.60
60
Ust. Abdurrahman Ayyub, Wawancara pribadi, Pengurus, Koordinator Majelis Taklim Nurul Musthofa
b. Mempunyai fasilitas kendaraan, tempat dan sound yang memadai.
Majelis Taklim Nurul Musthofa menyediakan berbagai fasilitas yang cukup memadai di dalam menunjang segala kegiatan yang akan dilaksanakannya. Fasilitas tersebut diantaranya kendaraan yang memadai, tempat yang cukup representative, dan fasilitas sound yang memadai. Dengan adanya berbagai fasilitas tersebut diharapkan jamaah dan masyarakat yang mengikuti setiap kegiatan majelis taklim dapat merasa nyaman sehingga dapat lebih khusyuk lagi di dalam beribadahnya tersebut.
c. Memiliki aset jamaah yang banyak di daerah Jabotabek. Dengan keberadaan Majelis Taklim Nurul Musthofa yang cukup lama dan disertai perkembangan yang pesat di dalam berbagai aspek yang ada di dalam organisasinya, maka jumlah jamaah yang mengikuti setiap kegiatan pun semakin banyak. Dengan semakin banyaknya jamaah dan masyarakat yang mengikuti setiap kegiatan Majelis Taklim Nurul Musthofa maka secara tidak langsung terbentuk sebuah komunitas dan akan menjadi aset yang tak ternilai harganya bagi Majelis Taklim Nurul Musthofa di dalam melaksanakan setiap kegiatannya.
d. Memiliki Visi, Misi, dan Tujuan yang jelas.
Sebagai sebuah organisasi atau yayasan, Majelis Taklim Nurul Musthofa sudah memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannnya. Dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ada maka di dalam menjalankan segala aktivitasnya dapat menjadi lebih terarah.
2) Weakness (kelemahan).
Selain meneliti kekuatan yang dimiliki, organisasi juga harus meneliti mengenai apa saja yang menjadi kelemahan- kelemahan di dalam tubuh organisasi itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar organisasi tersebut dapat mengatasi atau mengantisipasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan setiap kegiatannya. Dalam organisasi Majelis taklim Nurul musthofa, ada beberapa kelemahan yang ditemukan di dalam penelitian ini, antara lain:
a. Jamaah tidak bisa diawasi setiap kegiatannya di luar.
Dengan banyaknya jamaah yang mengikuti setiap kegiatan Majelis Taklim Nurul Mustofa yang berasal dari daerah mana saja (terutama Jabotabek), maka sangat sulit sekali para pengurus di dalam mengawasi atau memantau setiap tingkah laku yang diperbuat jamaah. Hal ini menimbulkan kecemasan tersendiri dikalangan pengurus di
dalam mengantisipasi setiap ancaman yang datang dari luar yang tidak bisa dikendalikan.
b. Struktur organisasi yang belum tersusun dengan rapi. Dengan struktur organisasi yang masih belum tersusun dengan rapi, maka kadang kala terjadi tumpang tindih di dalam menjalankan tugas diantara para pengurus yang mengelola majelis Taklim Nurul Musthofa. Jika keadaan tersebut terus berkanjut maka dapat mengganggu aktivitas yang dijalankan Majelis Taklim Nurul Musthofa dan dapat mengakibatkan kekurangan nyamanan di dalam melayani keperluan jamaah.
c. Kurangnya ketersediaan lahan parkir yang memadai.
Lahan parkir yang berada di istana ssegaf dirasakan masih kurang cukup memadai di dalam menampung jamaah yang mengikuti setiap kegiatan yang diadakan Majelis Taklim Nurul Musthofa. Hal ini kadang mengganggu para pejalan yang akan melewati istana ssegaf dan tidak jarang terjadi kemacetan yang tidak bisa dihindari sehingga dapat menganggu aktivitas yang berada di luar Majelis Taklim Nurul Musthofa.
d. Kurangnya daya tampung Istana Segaff di dalam menampung jamaah pada saat musim tidak menentu.
Pada saat musim tidak menentu, Istana Segaff tidak dapat menampung terlalu banyak jamaah dikarenakan tempat yang dimiliki masing kurang mencukupi. Hal ini tentunya dapat mengganggu aktivitas yang diadakan Majelis Taklim Nurul Musthofa.
3) Opportunity (peluang).
Peluang promosi Majelis Taklim adalah tempat yang menarik untuk melakukan kegiatan pemasaran Majelis Taklim, dimana Majelis taklim akan mencoba menarik perhatian jamaah dan masyarakat di dalam berpartisipasi di dalam kegiatan yang diadakan Majelis Taklim Nurul Musthofa. Dengan begitu banyaknya cara untuk menarik perhatian jamaah dan masyarakat maka peluang untuk dapat berkembang pada Majelis Taklim Musthofa semakin besar. Peluang-peluang yang terdapat pada Majelis Taklim Nurul Musthofa diantaranya adalah:
a. Pemerintah dan aparat keamanan banyak yang meminta untuk mengisi acara-acara.
Dengan semakin banyaknya jamaah dan masyarakat yang mengikuti setiap kegiatan yang ada pada Majelis Taklim Nurul Musthofa, maka pemerintah dan aparat keamanan semakin mengenal keberadaan Majelis Taklim Nurul Musthofa. Dengan semakin seringnya terjadi
komunikasi dan silaturahmi yang kian erat dari hari ke hari maka hal tersebut menjadi sebuah kesempatan di dalam mengembangkan Majelis Taklim Nurul Musthofa.
b. Maraknya acara televisi yang menayangkan acara-acara religius.
Dengan semakin maraknya acara televisi yang menayangkan program mengenai dakwah religius maka secara tidak langsung membuka kesempatan Majelis Taklim Nurul Musthofa untuk mengembangkan sayapnya melaui program tersebut. Pada kenyataannya pengembangan melalui media elektronik tersebut sangat efektif karena program tersebut dapat menjangkau ke tempat-tempat yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh Majelis Taklim Nurul Musthofa itu sendiri.
c. Undangan-undangan pada acara besar yang selalu ada tiap tahunnya.
Pada peristiwa-peristiwa tertentu, Majelis Taklim Nurul Musthofa selalu mendapatkan undangan-undangan untuk mengisi acara yang terbilang penting bagi bangsa Indonesia, seperti peringatan HUT R.I. yang hampir selalu ada tiap tahunnya. Dengan begitu banyaknya undangan yang ada maka pengembangan Majelis Taklim Nurul Musthofa ke arah yang lebih baik lagi semakin terbuka.
4) Threat (ancaman).
Di dalam mengembangkan kekuatan Majelis Taklim Nurul Musthofa ke arah yang lebih baik lagi untuk meraih setiap kesempatan yang ada, Majelis Taklim menghadapi berbagai ancaman yang tentunya telah menunggu di depannya. Ancaman tersebut tentunya akan mengganggu setiap elemen yang berada di dalam Majelis Taklim Nurul Musthofa. Dengan meneliti dan mengetahui ancaman apa saja yang terdapat di luar maka diharapkan itu semua dapat diatasi dengan sebaik- baiknya dan selanjutnya akan diantisipasi sedini mungkin jika benar-benar terjadi. Ancaman-ancaman yang ada di luar tersebut antara lain:
a. Komunitas di luar religius.
Komunitas di luar religius kadang kala sering kali tidak tertib di dalam melaksanakan kegiatan mereka, contohnya komunitas klub sepak bola. Hal ini menjadi ancaman bagi jamaah, masyarakat dan tentunya Majelis Taklim Nurul Musthofa di dalam melaksanakan kegiatannya di luar yang rawan terjadi konflik terhadap komunitas tersebut karena mayoritas jamaah adalah pemuda yang masih labil dari segi emosinya.
b. Kenakalan remaja yang ada di luar.
Kenakalan remaja yang terjadi dewasa ini tentunya menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi jamaah Majelis Taklim Nurul Musthofa yang di dominasi remaja. Hal ini menjadi perhatian serius pengurus dikarenakan emosi yang dimiliki para remaja pada umumnya masih labil dan rawan terpancing dengan provokasi pihak-pihak luar.
c. Tempat menampung jamaah yang kurang luas.
Pada saat pelaksanaan kegiatan Pengajian Akbar yang selalu didakan pada setiap malam minggu, Majelis Taklim Nurul Musthofa selalu menghadapi tantangan di dalam memilih tempat yang nyaman di dalam menampung jamaah yang banyak tersebut. Tempat yang dipilih di dalam menampung jamaah selalu diusahakan yang memiliki akses bagus di dalam berkendara bagi jamaah dan masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan tersebut.
d. Cuaca yang tidak menentu di setiap daerah di Indonesia. Pada saat melaksanakan kegiatan Pengajian Akbar yang bertempat di outdoor, Majelis Taklim Nurul Musthofa selalu menghadapi tantangan juga berupa cuaca yang tidak menentu di luar. Hal ini tentunya tidak dapat diperkirakan oleh siapapun karena itu merupakan gejala alam yang selalu tidak dapat dicegah.
Tabel 2
Bagan Matrik Analisis Kuantitatif S.W.O.T. pada Majelis Taklim Nurul Musthofa.61
ANALISIS INTERNAL
No trength (kekuatan) Bobot
≤ 1 Skor 1 - 5 Jumlah B x S 1 2 Jml Rt 1 2 Jml Rt
1 Tim Kru yang solid. 0,2 0,1 0,3 0,15 4 4 8 4 0,6
2 Mempunyai fasilitas kendaraan, tempat,
sound yang
memadai.
0,3 0,5 0,8 0,4 3 3 6 3 1,2
3 Aset jamaah yang
banyak di
Jabotabek.
0,2 0,2 0,4 0,2 4 4 8 2 0,4
4 Memiliki Visi, Misi dan Tujuan yang jelas. 0,3 0,2 0,5 0,25 4 5 9 4,5 1,125 TOTAL 1 3,325 No Variabel Weakness (kelemahan) Bobot ≤ 1 Skor 1 - 5 Jumlah B x S 1 2 Jml Rt 1 2 Jml Rt
1 Jamaah tidak bisa diawasi setiap
0,1 0,2 0,3 0,15 3 4 7 3,5 0,525
61
Ust. Abdurrahman Ayyub dan Emha Musyaffa, Wawancara Pribadi, Pengurus dan Kru Majelis Taklim Nurul Musthofa
kegiatannya di luar. 2 Struktur organisasi
yang belum tersusun dengan rapi. 0,2 0,3 0,5 0,25 3 2 5 2,5 0,625 3 Kurangnya ketersediaan lahan parkir yang memadai di istana ssegaf. 0,1 0,2 0,3 0,15 2 4 6 3 0,45
4 Istana ssegaf yang
belum cukup
memadai di dalam menampung jamaah pada saat hujan.
0,6 0,3 0,9 0,45 2 3 5 2,5 1,125
TOTAL 1 2,725
Selisih antara KEKUATAN dan KELEMAHAN = S – W = 3,325 – 2,725 = 0,6
ANALISIS EKSTERNAL No. Variabel Opportunity (kesempatan) Bobot ≤ 1 Skor 1 - 5 Jumlah B x S 1 2 Jml Rt 1 2 Jml Rt 1 Pemerintah dan aparat keamanan banyak yang meminta untuk mengisi acara- acara. 0,3 0,3 0,6 0,3 3 4 7 3,5 1,05
2 Maraknya acara televisi yang menyiarkan tayangan religius. 0,3 0,4 0,7 0,35 3 4 7 3,5 1,225 3 Undangan- undangan pada acara besar yang selalu ada tiap tahunnya.
0,4 0,3 0,7 0,35 2 5 7 3,5 1,225
TOTAL 1 3,5
No. Variabel Threat (ancaman) Bobot ≤ 1 Skor 1 - 5 Jumlah B x S 1 2 Jml Rt 1 2 Jml Rt 1 Komunitas di luar religius. 0,3 0,3 0,6 0,3 3 3 6 3 0,9 2 Kenakalan remaja yang ada di luar.
0,3 0,3 0,6 0,3 3 4 7 3,5 1.05 3 Tempat menampung jamaah yang kurang memadai di luar. 0,2 0,3 0,5 0,25 2 3 5 2,5 0,625 4 Cuaca yang berubah-ubah di luar. 0,2 0,1 0,3 0,15 2 2 4 2 0,3 TOTAL 1 2,875
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa posisi Majelis Taklim Nurul Musthofa terletak di kuadran I (0,6, 0,625) yang menandakan bahwa organisasi tersebut berada dalam posisi kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi Majelis Taklim Nurul Musthofa dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Peluang
0,625
Posisi Majelis Taklim Nurul Musthofa ( 0,6, 0,625) 0,6 Kwadran I Kwadran III Kwadran IV Kwadran II Kelemahan Kekuatan Ancaman